SOCIAL MEDIA

search

Monday, March 16, 2015

Hiperlaktasi, am I?

Hari ini (Jumat, 27/02/2015) Mahesha tepat berumur 40 hari, dan berikut adalah penampakan freezer kulkas saya yang diakuisisi oleh ASI Perah yang saya kumpulkan pada saat payudara terasa bengkak karena intensitas Mahesh minum masih lebih rendah dibanding produksi ASI saya.

Penampakan Freezer hari ke-40
Full, definitely need a new one!
*saat tulisan ini mulai dibuat*

Dulu pada saat usia Mahesh  kurang dari 2 minggu, saya harus memerah 3 x @100 ml/hari. Lalu setelah itu menurun menjadi 2 x @ 100 ml/hari seiring meningkatnya konsumsi ASI Mahesh. Nah, lalu, beberapa hari ini, pasca Mahesh mulai dilatih minum ASIP dengan soft cup feeder menggunakan satu kali waktu nenennya, intensitas memerah meningkat lagi menjadi 3 x @100 ml/hari.

Total ada 64 botol ASIP @100 ml dan sekitar 40 kantong ASIP dengan rata-rata volume @60 ml. Jumlah yang menurut saya sih banyak sekali, walaupun banyak ibu yang memiliki persediaan ASIP lebih banyak sampai membutuhkan 1 (atau bahkan lebih) freezer khusus ASIP. Iyah, paling tidak jumlah itu sudah membuat kami memutar otak dan mempertimbangkan untuk juga membeli freezer khusus ASIP karena di kota kami tidak ada persewaan freezer. Haruskah? Iya, sepertinya demikian atau ASIP yang saya kumpulkan setetes demi setetes terpaksa dibuang '_'.

Dan malam itu, saat hendak memerah botol ke 64 di hari ke 40, mendadak saya berpikir, “Apakah produksi ASI saya masih dalam ambang batas yang wajar? Ataukah memang terlalu banyak? Dimana segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik bukan?” Karena itulah malam itu saya kemudian browsing dengan kata kunci ‘air susu berlebihan’ dan menemukan sebuah istilah baru, yaitu ‘hyperlactation’ atau ‘hiperlaktasi’.

Menurut babycenter, hiperlaktasi adalah sebuah kondisi dimana tubuh memproduksi ASI jauh lebih banyak dari kebutuhan bayi kita. Penyebabnya diataranya banyaknya alveoli (kelenjar penghasil susu), tubuh menerima sinyal untuk memproduksi lebih banyak ASI (misalnya memompa secara berlebihan) atau pengaruh ketidakseimbangan hormonal (tumor pada pituitary maupun pengobatan tertentu).

Kondisi hiperlaktasi ini dapat menyebabkan aliran air susu menjadi deras dan kuat sehingga bayi kewalahan dan kesulitan menyusu. Berikut adalah tanda-tanda dari hiperlaktasi menurut babycenter:

Gejala pada Ibu
  1. Payudara seringkali terasa sangat penuh sehingga terjadi penyumbatan pada saluran air susu atau bahkan mastitis.
  2. Payudara selalu bengkak (engorged).
  3. Terasa sakit pada saat terjadi Let-Down Reflex (LDR).
  4. Air susu menetes dengan sendirinya, atau pada payudara yang berlawanan saat menyusui.
Gejala pada Bayi
  1. Melepas puting susu saat LDR karena membuat air susu menyembur terlalu kencang atau hanya menyusu selama 5-10 menit dan berusaha menggigit puting ibu.
  2. Bayi ingin selalu menyusu (jarak berdekatan), justru menolak menyusu dan rewel atau bayi menunjukkan sikap badan yang tegang pada saat menyusu, serta muntah/gumoh setelah menyusu.
  3. Karena bayi menyusu dengan durasi yang terlalu singkat, seringkali dia belum mendapatkan hindmilk (bagian susu yang kaya lemak) yang terletak lebih dalam.di payudara, sehingga dapat menyebabkan terlalu banyak laktosa dalam ususnya yang menyebabkan perilaku seperti kolik (banyaknya gas dalam usus, volume pipis yang berlebihan dan feces yang berlebihan dimana kadang berwarna hijau dan berbusa).
  4. Bayi memiliki berat badan berlebihan atau sebaliknya.
Baiklah, sepertinya saya memang mengalami kondisi hiperlaktasi dimana produksi ASI lebih banyak daripada kebutuhan bayi, namun hal ini adalah sesuatu yang wajar terjadi pada minggu pertama hingga 5 bulan pasca melahirkan. Hal ini sekedar permasalahan penyesuaian produksi ASI dengan kebutuhan bayi, demikian menurut referensi yang saya baca. Namun, jika kondisi ini berlanjut atau sangat mengganggu usaha menguranginya dapat dibaca disini. Nah, kalau saya sendiri sih untuk saat ini justru memanfaatkan kondisi ini untuk menabung ASI untuk Mahesh saat saya kembali bekerja nanti sekaligus mempertahankan produksi ASI saat tidak bisa menyusui selama 24 jam saat itu. Jadi, tetap pompa setiap kali payudara terasa bengkak! Biasanya sih setiap pagi, siang dan malam sebelum tidur.

Penampakan stok ASIP dalam freezer khusus ASIP hari ke-50
Total 92 botol @100 ml
*saat tulisan ini selesai dibuat*

So, keep on pumping ;).

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

21 comments :

  1. waaa kalau gitu aku hiperlaktasi juga. sekarang anakku mau 10 bulan, dia siang cuma minum 200 ml sementara aku di kantor pumping 2x dapetnya 400-500 ml. dan yaaa semua gejalanya bener sih dari awal dia lahir sampai sekarang hahaha

    aku sebelum dia 6 bulan masih disimpen semua asinya, pakai dua kulkas. setelah lewat 6 bulan dan sadar kalau supply lebih besar daripada demand, aku buang soalnya listrik mahal banget pakai dua kulkas T___T jadi sekarang pakai freezer atas aja. kalau kehabisan botol, aku buang tanggal terlama. botolnya pakai untuk simpan asi baru. jadi jumlah asi di freezer segitu-gitu aja karena udah nggak beli botol baru.

    semangaaaatt! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hmm, freezer atasnya kemarin sudah penuh sekali sampe daging, ikan dkk disimpen di bagian pintu freezer..
      kemarin menimbang-nimbang cukup lama juga mak.. mau digimanain nih freezer setelah ga menyusui dll, tapi akhirnya.. ya beli aja deh.. nanti coba disewain atau dijual lagi :D
      semoga ini freezer ga sampe overload, semoga Mahesh-nya lahap minumnya nanti.. jadi ga perlu puyeng-puyeng n sayang-sayang buangin ASI.. :D

      Delete
  2. Speechless, keren stoknya,semangat mak :)

    ReplyDelete
  3. mak, saya pernah dengar karena ada satu dan lain hal, seorang ibu tdk bs menyusui dan mencari donor ASI utk buah hatinya. nah mungkin dari pada ASI banyak terbuang lebih baik didonorkan pd yg membutuhkan kali ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hmm, soal donor ASI ini masih banyak pertimbangan mak.. dari sisi agama, kesehatan dll.. jadi belum berani x_x

      Delete
  4. Wah, Berarti aku juga hiperlaktasi ya karena 3 poin diatas dialami BabyAi.

    Tfs, Mak

    Semangat ASI

    ReplyDelete
    Replies
    1. katanya sih sampai dengan usia 5 bulan, masih wajar kok ASI kita berlebih.. hiperlaktasi asal masih dalam taraf wajar dan tidak mengganggu rasanya tidak masalah ;)
      sama-sama Mak.. semangat ASI :D

      Delete
  5. Semangat, Mak..
    Memang mending diperah aja buat stok ASIP. Aku dulu seringnya malah kejar tayang buat siapin ASIP. Jadinya sering khawatir Arya ga cukup ASInya.
    Tapi mmg benar ko, fakta yang mengatakan kalau jumlah ASI itu menyesuaikan kebutuhan bayi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya.. karena itu, memompa pun jangan terlalu berlebihan, karena akan memberi sinyal ke tubuh untuk memproduksi ASI banyak..
      semoga stok ASI aman ya mak.. makasih sudah mampir :)

      Delete
  6. wedeeew...ASIP nya bener-bener top. bagi-bagi tipsnya dong mak gimana bisa sebanyak itu? *persiapan persalinan*

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebenarnya ga ada tips khusus sih..
      palingan banyak makan sayur, banyak minum dan rajin-rajin susukan ke bayi.. plus pompa kalo PD penuh :D
      semangat ng-ASI mak.. pasti bisa :)

      Delete
  7. wuah...saya waktu ngAsi, cobain mompa, gak dapet mbak...saking dikitnya....saluut mbak..., asinya banyak banget...

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah ya mak..
      beberapa temen saya juga ngalami hal yang sama..
      katanya sih kalo mompa ga dapet banyak itu karena ga keluar LDR-nya.. mungkin harus dikitik-kitik biar kerangsang mak :D

      Delete
  8. memang sebaik-baik perkara adalah pertengahan ya mak...kurang susah, berlebihan juga nggak enak..

    ReplyDelete
  9. Aku alhamdulillah ps2an pokoknya cukup untuk anakku minum, pengen juga sebenarnya merah, yakali suatu saat harus ditinggal, tapi kok susah banget ya. Akhirnya nyerahj, mimik langsung dr sumbernya saja laah

    ReplyDelete
  10. wowww..banyaak..alhamdulillah, bisa jadi ibu susu ya maak...aku dulu ngepas banget mpe worry, cukup ndak ya?

    ReplyDelete
  11. Waah, ilmu baru nih buat akuu. Dulu aku mompa hari ini utk diminum besok, gk pernah nyetok sebayak itu. Jd sempet kefikir, asi deras adalah anugeraaaahhhhh :)

    ReplyDelete
  12. banyak sekali ternyata kalau dikumpulkan, ya, mbak. Saya jadi inget pernah nyurun temen buru-buru pulang dan meninggalkan kerjaannya, soalnya bajunya basah kena rembesan ASI. Thanks for sharing. Noted ah, buat pengetahuan kalau nanti aku punya anak :)

    ReplyDelete

Hai! Terima-kasih sudah membaca..
Silakan tinggalkan komentar atau pertanyaan disini atau silakan DM IG @nianastiningrum for fastest response ya ;)