tag:blogger.com,1999:blog-27343977443171729982024-03-14T01:32:01.621+07:00LEMON JUICE STORYBlog tentang parenting, psikologi, psikologi anak, kesehatan, film, dan kehidupan sehari-hariNian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.comBlogger222125tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-14933505937975089192022-08-29T19:57:00.002+07:002022-08-29T19:57:57.990+07:00Hasil Diet dengan Herbilogy Slimming Package with Green Coffee<p style="text-align: justify;">Versi video dari post ini dapat dilihat disini:</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/I7RbDIPLq-Q" width="465" youtube-src-id="I7RbDIPLq-Q"></iframe></div><p style="text-align: justify;">Halo teman-teman... woohoo! Lagi-lagi setelah sekian lama nyambangin blog, hari ini niat untuk cerita-cerita lagi disini. Semoga teman-teman masih <i>stay tuned</i> ya... *pede banget ada yang nungguin ya... 😂 </p><p style="text-align: justify;">OK, jadi kali ini saya mau cerita tentang program diet yang baru saja saya lakukan teman-teman. Ini bukan program diet yang profesional dalam artian sesuai arahan dan pengawasan dokter atau ahli nutrisi, tapi diet yang 'biasa-biasa' aja dan ga 'aneh-aneh'. Pada dasarnya sekedar menerapkan konsep defisit kalori saja.</p><p style="text-align: justify;">"Emang berat badannya berapa? Sampai-sampai niat banget diet?"</p><p style="text-align: justify;">Hmm, jadi pada saat saya memutuskan untuk melakukan diet ini, berat badan saya mencapai angka 59, 2 kg dengan tinggi saya yang hanya 154 cm saja. Jadi, BMI-nya 25 atau masuk kategori '<i>overweight</i>' menurut norma WHO, atau '<i>moderate risk</i>' menurut norma khusus orang Asia. Jadi memang sudah semestinya dinormalkan kembali, meskipun belum masuk kategori obesitas.</p><p style="text-align: justify;">Diet ini sendiri bukan yang pertama saya lakukan ya teman-teman. Saya cukup sering kok melakukan diet, biasanya sih setelah Lebaran, karena berat badan memang biasanya melonjak pada saat puasa dan hari raya. Wkwkwk... ketahuan ya kalau pas puasa dan Lebaran suka khilaf... Eh tapi, emang berat badan saya gampang naik teman-teman, jadi khilaf dikit langsung melonjak.</p><p style="text-align: justify;"><b>DIETNYA SEPERTI APA...</b></p><p style="text-align: justify;">Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, seperti sebelumnya pada dasarnya diet kali ini pada dasarnya menerapkan konsep defisit kalori; yaitu <b>mengusahakan supaya kalori yang masuk ke tubuh lebih sedikit dari yang dibakar, sehingga tubuh akan membakar lemak tubuh</b>. Dimana caranya tentu saja dengan mengurangi asupan kalori dan juga memperbanyak aktivitas yang membakar kalori.</p><p style="text-align: justify;">Dalam proses diet sendiri sebenarnya tidak terlalu banyak yang berubah, hanya saja saya lebih disiplin dalam menghitung kalori, penerapan <i>food combining</i>, dan juga olah-raga minimal 30 menit setiap hari. Praktek paling berat sendiri buat saya adalah di bagian <i>ngerem</i> <i>snacking</i> alias makan <i>snack, </i>karena ini memang jenis makanan paling menggoda sekaligus paling banyak kalorinya. </p><p style="text-align: justify;">Ya gimana enggak, <i>snack</i> itu biasanya kalo enggak manis ya gurih, kalo enggak banyak gula ya banyak minyak alias padat kalori. Ada sih <i>snack</i> sehat, tapi rasanya teman-teman tahu sendiri lah... jauh lebih tidak menggoda dibanding <i>snack</i> konvensional tentu saja 😅</p><p style="text-align: justify;">Terus kedua, tentu saja adalah bagian olah-raga minimal 30 menit setiap hari, wkwkwkwk... Bukan apa-apa teman-teman, cuma berhubung titel <i>single fighter</i> masih ditangan, meluangkan waktu 30 menit sehari secara konsisten itu memang cukup <i>challenging</i>.</p><p style="text-align: justify;">Nah, untuk diet kali ini, saya juga mengkonsumsi <b>Herbilogy Slimming Package with Green Coffee</b> teman-teman. Untuk video <i>unboxing</i>-nya bisa teman-teman lihat di sini ya...</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="323" src="https://www.youtube.com/embed/m6roNbdJzWA" width="556" youtube-src-id="m6roNbdJzWA"></iframe></div><p style="text-align: justify;">Apa suplemen seperti ini benar-benar <i>ngefek</i> untuk proses diet?</p><p style="text-align: justify;"><i>Well, </i>menurut saya suplemen itu ya suplemen... bukan sesuatu yang utama, sifatnya hanya membantu. Dan harapannya sih dalam hal ini akan membantu mengurangi nafsu makan, meningkatkan metabolisme dan juga membantu proses detox. Gitu...</p><p style="text-align: justify;"><b>WHAT I DO EVERY DAY...</b></p><p style="text-align: justify;">OK, jadi pagi saya itu (sedang diet maupun tidak) selalu dimulai dengan <b>segelas air jeruk nipis</b> hangat murni (tanpa gula dan pemanis lainnya) sebelum makan atau minum apapun. Setelah itu, mengikuti juklak <i>food combining</i>,<i> </i>dilanjutkan dengan sarapan buah. Buah apa aja deh, seadanya dan senyomotnya aja sampai sekitar jam 11.30 baru dilanjutkan dengan makan siang.</p><p style="text-align: justify;">Yup, <b>makan siang dilakukan di atas jam 11.30</b> dan sebisa mungkin juga menerapkan metode <i>food combining, </i>yaitu tidak menggabungkan antara karbohidrat dan protein hewani. Jadi kalau makan lauknya ayam (misalnya), ya ga pakai nasi, tapi sama sayuran aja. Atau kalau lagi pengen makan nasi, ya lauknya tahu aja, wkwkwkwk... Kalau saya sih ga masalah dengan pola makan seperti ini, karena emang ga terlalu suka makan nasi dan suka banget sama sayuran.</p><p style="text-align: justify;">Oh ya, soal makan juga tetap tiga kali (termasuk sarapan buah), tapi makan malam itu sore, ga bener-bener malem... Terus selain ketiga jenis makanan ini, <b>boleh makan <i>snack</i> tapi beneran diukur kalorinya</b>! Kalau <i>snack </i>kemasan kan ada tuh takaran persajian berapa dan juga kalorinya, kalau yang lain bisa cek di aplikasi (saya pakai Lifesum) untuk tahu kalorinya.</p><p style="text-align: justify;"><i>Next</i>, malemnya saya selalu menyempatkan <b>olah-raga minimal 30 menit setiap hari</b>. Yang olah-raganya juga sama sekali jauh dari kata <i>fancy </i>sih... cuma (sebut saja) <i>dancing</i> dengan lagu-lagu nge-<i>beat</i> favorit selama 30 menit. Simpel dan jauh dari kata terkonsep ya gerakannya, tapi saya happy dan juga tentunya membakar kalori dong...</p><p style="text-align: justify;"><b>KONSUMSI HERBILOGY SLIMMING PACKAGE...</b></p><p style="text-align: justify;">Nah, untuk Herbilogy Slimming Package sendiri saya konsumsi sesuai dengan petunjuknya.</p><p style="text-align: justify;">14 hari pertama konsumsi Laxa Tea dua kali sehari dan kemudian dilanjutkan dengan konsumsi Green Coffee dan Slimming Capsule setelahnya. Setiap hari minum Green Coffee dan Slimming Capsule tiga kali sehari.</p><p style="text-align: justify;"><b>HASILNYA...</b></p><p style="text-align: justify;">Untuk mengukur hasil dari diet ini, saya menggunakan berat badan saja teman-teman, biar simpel. Tapi, sebenarnya tentu saja banyak tolok ukur lain, seperti lingkar pinggang, kadar lemak, dan lain-lain.</p><p style="text-align: justify;">Dan jika dilihat dari berat badan, selama 30 hari program, <b>tanpa absen sekali pun olah-raga, sebisa mungkin menjaga <i>calory intake</i>, dan juga dibantu Herbilogy Slimming Package</b>, cukup <i>happy</i> berat badan saya dari 59,2 kg turun menjadi 55,4 kg atau berkurang 3,8 kg. 3,8 kg dalam waktu 30 hari, memang tidak terlalu banyak ya, tapi adalah progress yang memompa semangat.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguew0g-EECUW_93awwn0Zl_93DtJ_Ijk7dH8sIg8RM__GE_WQQLHDOUhmH_OeIvMzUHMBPL9m6gGA32KMgemZMpS_dPgLWKSCIykpEgrd6e7FFhpv4jjhTHrexmk2Gdbo624czFhsjFOEvl4Mb67uo_fBad8FaWCKa5fsNRILi3_rYpQRd83nxqQ/s700/ACS_0614.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="466" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguew0g-EECUW_93awwn0Zl_93DtJ_Ijk7dH8sIg8RM__GE_WQQLHDOUhmH_OeIvMzUHMBPL9m6gGA32KMgemZMpS_dPgLWKSCIykpEgrd6e7FFhpv4jjhTHrexmk2Gdbo624czFhsjFOEvl4Mb67uo_fBad8FaWCKa5fsNRILi3_rYpQRd83nxqQ/s16000/ACS_0614.JPG" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Statistik dari Aplikasi Lifesum</b></td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk17uiDGiTbdksMQ059AeXHqdfz2--j3ck4jljVcn0ZRxnkNf2THHkNX5IggKlWONWcnkTrA9Y7-iSuZ-SkNR47crzLgGiWIZ2qiPCYWF_LZJchYSG7a3tNsUZjKLuFtoYpXnAruCmkDu5jbOVwcDO2NTdgvaJkO3ERYkeHwkvge3awQpHSzlZIw/s700/ACS_0613.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="354" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk17uiDGiTbdksMQ059AeXHqdfz2--j3ck4jljVcn0ZRxnkNf2THHkNX5IggKlWONWcnkTrA9Y7-iSuZ-SkNR47crzLgGiWIZ2qiPCYWF_LZJchYSG7a3tNsUZjKLuFtoYpXnAruCmkDu5jbOVwcDO2NTdgvaJkO3ERYkeHwkvge3awQpHSzlZIw/s16000/ACS_0613.JPG" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b>Riwayat Berat Badan dari Aplikasi Lifesum</b></td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Nah, kurang lebih seperti itu teman-teman cerita 30 hari <i>weight loss </i>yang saya lakukan kali ini. Day by day ceritanya saya bikin highlight di Instagram juga, teman-teman bisa mampir ke akun saya <b><a href="https://www.instagram.com/nianastiningrum/" target="_blank">disini</a></b>.</p><p style="text-align: justify;">Dan kesimpulannya sendiri, sebenarnya menurunkan berat badan itu bukan hal yang mustahil ya teman-teman, meskipun memang tantangannya banyak dan berbeda-beda bagi banyak orang. Dan yang perlu ditekankan, berdasarkan pengalaman saya, menurunkan berat badan itu selalu tentang mengurangi lemak dalam tubuh, dimana jika ingin dengan cara yang lebih sehat itu ya dengan defisit kalori. Sementara penggunaan suplemen tertentu sifatnya sekedar membantu.</p><p style="text-align: justify;">Atau dengan kata lain, rada <i>nonsense</i> ya kalau bisa kurus sehat dengan minum suplemen saja... Dan juga perlu diingat jika semuanya perlu proses, tidak ada yang instan, serta perlu dijaga.</p><p style="text-align: justify;">Saya sendiri, dengan berat badan saat ini, perjalanan belum mencapai target yang diinginkan, yaitu 49 kg. Perjalanan masih cukup panjang dan akan masih akan berlanjut. So, untuk kita (saya dan teman-teman) yang juga sedang berusaha mencapai berat badan ideal, "Semangat yhaaaa!"</p><p style="text-align: justify;">Ingat, berat badan ideal itu sungguh untuk kebaikan kita sendiri. Sehat dan juga berbonus kenyamanan fisik dan visual tentu saja.</p><p style="text-align: justify;">Semoga cerita ini bermanfaat ya teman-teman... terima-kasih.</p><p style="text-align: justify;">With Love,<br />Nian Astiningrum<br />-end-</p><p style="text-align: justify;"><br /></p>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-42902551563773662862022-05-09T20:06:00.001+07:002022-05-09T20:06:22.580+07:00Review Film Encanto (2021): Keluarga Menerima Ketidaksempurnaan Kita<p style="text-align: justify;">Hallo teman-teman, akhirnya duduk lagi disini dan nge-<i>draft</i> blog yang akan jadi post pertama di tahun 2022 ini! Yeay!</p><p style="text-align: justify;">Kali ini saya mau cerita tentang Film Encanto yang rilis di akhir tahun 2021 lalu. Hmm, mungkin teman-teman udah pada nonton ya... Gimana menurut teman-teman filmnya?</p><p style="text-align: justify;">Bagus? Yes, sepakat! Dari animasinya yang warna-warni benar-benar memanjakan pandangan, juga musikalitasnya yang bukan cuma enak didengar, tapi juga punya lirik yang cukup <i>deep</i>. Favorit saya, sudah pasti 'Surface Pressure' yang dinyanyikan oleh Jessica Darrow untuk karakter Luisa Madrigal.</p><p style="text-align: justify;">Why? Nanti saya cerita ya... tapi kita mulai dulu cerita film ini dari plot filmnya sendiri...</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/UIdxVxthE-8" width="417" youtube-src-id="UIdxVxthE-8"></iframe></div><p style="text-align: justify;"><b>PLOT</b></p><p style="text-align: justify;">Cerita dimulai saat Alma Madrigal, suaminya (Pedro Madrigal) dan ketiga anak kembarnya digambarkan dikejar-kejar oleh pasukan bersenjata dan meninggalkan rumah. Saat itulah, kemudian Alma dan ketiga anak kembarnya kehilangan Pedro, namun mendapatkan keajaiban dari sebuah lilin yang mereka bawa saat melarikan diri.</p><p style="text-align: justify;">Lilin ini melindungi tempat Alma dan anak-anaknya tinggal, menciptakan sebuah rumah ajaib untuk mereka (Casita), dan juga memberkati setiap keturunan dari Keluarga Madrigal dengan kekuatan ajaib yang berbeda-beda, kecuali Mirabel.</p><p style="text-align: justify;">Mirabel adalah cucu dari Alma dari Julieta Madrigal (salah satu dari anak kembar tiganya). Di saat seluruh keturunan Keluarga Madrigal mendapatkan kekuatan ajaib, Mirabel tidak memiliki kekuatan apapun. Di gambarkan pada hari seharusnya dia membuka pintu ajaibnya, pintu itu tiba-tiba menghilang.</p><p style="text-align: justify;">Oh ya, <i>by-the-way</i>, berikut adalah bagan Keluarga Madrigal dan kekuatannya:</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhZDT2g-gm3ROa5DkrHhnsZDmaOcPJrp6FL_dHKtEa5LtVVk9GzIoGmYNJIkYoxtGF2QzAV-tomnbkrFLL4aRKaiBJRsMM3URZfM9QIun0sBR6WUL8EtaenVwkPFETk8EHvVKYZH27xKDeB01h4nrrtPJTOQ4XlPztcEMkhMw2B3aUpjpPnA_j7qA=s700" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="394" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhZDT2g-gm3ROa5DkrHhnsZDmaOcPJrp6FL_dHKtEa5LtVVk9GzIoGmYNJIkYoxtGF2QzAV-tomnbkrFLL4aRKaiBJRsMM3URZfM9QIun0sBR6WUL8EtaenVwkPFETk8EHvVKYZH27xKDeB01h4nrrtPJTOQ4XlPztcEMkhMw2B3aUpjpPnA_j7qA=s16000" /></a></div><p style="text-align: justify;">Karena tidak memiliki kekuatan ajaib seperti anggota keluarga lainnya, Mirabel pun merasa berbeda dan diperlakukan berbeda oleh orang di sekitarnya, terutama Alma. Dimana hal ini membuatnya merasa sedih.</p><p style="text-align: justify;">Alma atau 'Abuela' (Spanyol = nenek) sebagai generasi pertama yang mendapatkan keajaiban dari lilin ajaib adalah pemimpin Keluarga Madrigal. Alma memiliki ekspektasi yang tinggi akan anak-anak dan keturunan Keluarga Madrigal lainnya. Alma adalah seorang yang keras dan tegas akan pendapatnya. Dia selalu berusaha untuk mendorong anggota keluarganya membantu orang di sekitarnya dengan kekuatan supernya.</p><p style="text-align: justify;">Alma merasa memiliki tanggung-jawab besar dengan keajaiban dan kekuatan keluarganya, sehingga menjadi sosok yang perfeksionis dan selalu berusaha memastikan keluarga dan keajaibannya tetap sempurna dan baik-baik saja.</p><p style="text-align: justify;">Karena itulah, kemudian di masa lalu menolak ramalan dari Bruno (anak laki-laki satu-satunya) yang kemudian membuatnya (Bruno) menghilang. Saat itu Bruno mendapatkan penglihatan bahwa Mirabel dan Casita yang hancur, yang diasumsikan bahwa Mirabel akan menghacurkan Casita dan keajaiban yang diperoleh Keluarga Madrigal.</p><p style="text-align: justify;">Pada suatu hari, pada saat Antonio (adik sepupunya) mendapatkan keajaibannya, secara misterius Mirabel melihat Casita akan hancur dan lilin ajaib pun dalam bahaya. Namun, pada saat memberitahukannya pada Alma dan bersama-sama melihatnya, semua tampak baik-baik saja.</p><p style="text-align: justify;">Penasaran, Mirabel pun mencari tahu dan bertekad untuk menyelamatkan keajaiban Keluarga Madrigal. Dimulai dengan mencari tahu dari Dolores yang memiliki pendengaran super yang menyarankannya untuk mencari tahu dari Luisa.</p><p style="text-align: justify;">Pada awalnya, Luisa tidak mau menceritakan apa yang dia tahu dan rasakan, sampai akhirnya dia menceritakan perasaan tertekannya harus selalu membantu semua orang dan juga tentang ramalan Bruno. Yang akhirnya mendorong Mirabel untuk menyelidiki kamar Bruno sebelum dia menghilang, yang selama ini tidak pernah dimasuki siapa pun untuk mencari petunjuk. Dimana Mirabel menemukan ramalan Bruno, potongan gambar Casita yang hancur dan dirinya. Inilah yang membuat asumsi bahwa Mirabel akan menghancurkan Casita dan keajaiban keluarga Madrigal.</p><p style="text-align: justify;">Mirabel pun berusaha menyembunyikan apa yang diketahuinya, namun Dolores mendengarnya dan memberitahukan pada anggota Keluarga Madrigal lainnya, yang akhirnya berujung pada kacaunya acara pertunangan Isabela dan Mariano Guzman.</p><p style="text-align: justify;">Alma pun murka kepada Mirabel, namun Mirabel tetap berusaha mencari tahu tentang ramalan Bruno, sampai kemudian secara kebetulan menemukan ruang rahasia tempat Bruno bersembunyi selama ini setelah mengikuti tikus yang membawa kepingan ramalan Bruno.</p><p style="text-align: justify;">Bruno pun menceritakan bahwa dia melihat ramalan itu di malam setelah Mirabel tidak mendapatkan kekuatan ajaibnya. Dia pun tidak memahami arti ramalannya, karena terlihat ambigu. Meskipun tidak yakin, Bruno merasa bahwa keajaiban dari Keluarga Madrigal akan ditentukan oleh Mirabel. Namun, karena orang di sekitarnya selalu mengasumsikan hal yang buruk, dia pun meninggalkan kepingan ramalannya tentang Mirabel hancur dan menghilang.</p><p style="text-align: justify;">Mirabel pun memaksa Bruno melakukan ramalan kembali. Dan dalam ramalan tersebut tampak bahwa Mirabel membuat nyala lilin ajaib lebih terang setelah berbaikan (menjalin hubungan baik) dengan Isabela. Dimana selama ini hubungan keduanya tidak terlalu baik, terlebih sejak Mirabel dianggap menghancurkan pertunangannya dengan Mariano.</p><p style="text-align: justify;">Isabela pun kemudian tanpa sengaja mengakui bahwa bertunangan dengan Mariano bukanlah keinginannya, namun untuk keluarga dan juga Alma. Serta betapa dia merasa tertekan harus selalu menjadi sempurna dan tidak bisa mengekspresikan dirinya. Hingga pada kesadaran bahwa dia tidak selalu harus sempurna, dan saat itulah Mirabel melihat bahwa nyala lilin ajaib semakin terang dan Casita perlahan pulih. Saat itulah dia menyadari bahwa yang bisa menyelamatkan keajaiban Keluarga Madrigal adalah adanya perasaan saling menerima apapun keadaan keluarga. Tanpa tuntutan, tekanan, dan menjadi sempurna.</p><p style="text-align: justify;">Mirabel berusaha menjelaskannya pada Alma, namun Alma justru menganggap bahwa Mirabel adalah satu-satunya yang membuat keajaiban Keluarga Madrigal menghilang. Mirabel memberikan pengaruh buruk pada Luisa dan Isabel, serta membuat masalah dalam keluarga.</p><p style="text-align: justify;">Setelah pertengkaran itu, Casita pun hancur dan lilin ajaib pun padam, Mirabel pun menghilang hingga Alma menemukannya di sungai tempatnya berpisah dengan Pedro dulu. </p><p style="text-align: justify;">Disanalah kemudian Alma bercerita tentang masa lalunya dan mengakui bahwa sikapnya yang terlalu keras dan menuntut seluruh anggota keluarga yang menghancurkan Keluarga Madrigal dan keajaiban yang mereka miliki.</p><p style="text-align: justify;">Dan kemudian film ini diakhiri dengan seluruh anggota keluarga yang saling menerima satu sama lain termasuk Bruno dan bersama-sama dengan seluruh warga desa di sekitar Casita membangun kembali rumah mereka. Hingga akhirnya saat Mirabel membuka pintu rumah baru mereka, keajaiban pun kembali.</p><p style="text-align: justify;"><b>IMPORTANT SCENE</b></p><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/jo-ycreAZ4A" width="395" youtube-src-id="jo-ycreAZ4A"></iframe></div><p></p><p style="text-align: justify;">Pertama. Saat Antonio menerima kekuatan ajaibnya, kemudian seluruh keluarga berfoto bersama tanpa menghiraukan Mirabel. Saat itu Mirabel merasa sangat sedih karena merasa berbeda dan merasa tidak dianggap keluarga, juga mempertanyakan, "Kenapa semua orang di keluarganya mendapatkan kekuatan ajaib, tapi dia tidak?"</p><p style="text-align: justify;">Kedua. Saat Luisa menceritakan betapa dia merasa tertekan karena semua orang selalu memberikannya beban dan tugas yang terlalu berat. Sekaligus bertanya, "Apa jadinya dirinya tanpa kekuatan ajaibnya?"</p><p style="text-align: justify;">Ketiga. Saat Bruno akan meninggalkan Mirabel untuk kembali ke tempat persembunyiannya dan berkata, "Jika kamu berhasil menyelamatkan keajaiban Keluarga Madrigal, jangan lupa berkunjung." Yang dijawab Mirabel dengan, "Jika aku berhasil menyelamatkan keajaiban Keluarga Madrigal, aku akan membawamu kembali ke dalam keluarga ini." Yang sungguh nyesek banget, saat seorang anggota keluarga dibuang karena sesuatu yang di luar ekspektasi, yaitu ramalan buruk yang terjadi.</p><p style="text-align: justify;">Keempat. Saat Isabela mengakui bahwa bertunangan dengan Mariano bukanlah keinginannya, tapi dia melakukannya untuk keluarga dan Alma. Yang dilanjutkan dengan kesadaraanya bahwa betapa dia tertekan selalu harus bersikap seperti gadis manis yang sempurna dan tidak diijinkan untuk mengekspresikan apapun yang dirasakannya. Bahwa terkadang dia pun merasa marah, sedih, dan tidak ingin melakukan hal yang sempurna.</p><p style="text-align: justify;">Kelima. Saat Mirabel dan Alma berdebat. Alma menganggap Mirabel adalah penyebab pudarnya keajaiban Keluarga Madrigal. Sementara Mirabel berusaha menjelaskan bahwa apapun yang dia lakukan atau anggota keluarga lain lakukan tidak akan pernah cukup bagi Alma, dan tuntutan Alma pada seluruh anggota keluarga ini lah yang membuat Keluarga Madrigal hancur.</p><p style="text-align: justify;">Keenam. Pada saat Alma menceritakan perjalanan hidupnya pada Mirabel, apa yang dialaminya dan bagaimana akhirnya dia kemudian tanpa sadar menjadi sosok yang keras dan menuntut anggota keluarganya untuk melakukan segala hal yang baik dan sempurna di matanya. Dan kemudian bersama dengan Mirabel, Alma menyadari bahwa ada luka dan ketakutan yang tidak disadarinya menyebabkan semua itu.</p><p style="text-align: justify;">Ketujuh. Saat Mirabel diminta untuk membuka pintu rumah baru Keluarga Madrigal, dimana seluruh anggota keluarga merasa bahwa Mirabel memiliki keajaiban, keberanian dan kebaikan yang menyatukan keluarga mereka. Dan bahkan Bruno berkata bahwa Mirabel adalah keajaiban yang sesungguhnya. Ini adalah pengakuan yang selama ini Mirabel inginkan, menjadi berarti bagi keluarganya.</p><p style="text-align: justify;"><b>NILAI MORAL</b></p><p style="text-align: justify;">Nilai moral cerita ini diantaranya adalah bahwa apa yang menyatukan keluarga adalah penerimaan satu sama lain, dan betapa tuntutan tanpa memperhatikan perasaan satu sama lain dapat menghancurkan sebuah keluarga.</p><p style="text-align: justify;">Selain itu, juga mengenai apa yang orang Jawa bilang <i>'sawang sinawang'</i> atau 'rumput tetangga seringkali tampak lebih hijau'. Yaitu bagaimana Mirabel melihat Luisa dan juga Isabela memiliki kehidupan yang sempurna karena kekuatan ajaib mereka. Namun, ternyata mereka merasakan tekanan karena selalu harus memenuhi ekspektasi keluarga dan semua orang yang melelahkan.</p><p style="text-align: justify;">Serta yang terakhir adalah bahwa sebuah sifat atau karakter yang mungkin buruk seringkali tidak lepas dari masa lalu yang menjadi latar belakangnya. Orang tidak tiba-tiba menjadi jahat, tapi pasti ada penyebabnya. Sebagaimana Alma yang menjadi begitu keras, tegas, dan selalu menuntut anggota keluarganya karena luka dan kehidupannya yang berat di masa lalu.</p><p style="text-align: center;">***</p><p style="text-align: justify;">Begitu kira-kira... lumayan panjang ya ternyata teman-teman. Jujur, saya masih nangis lho saat nonton lagi filmnya dan bikin <i>review</i> ini, karena ceritanya itu begitu deep dan cukup relate dengan apa yang pernah saya rasakan di masa lalu. Juga tentu saja karena saya memang melankolis sih, haha :D</p><p style="text-align: justify;">OK, semoga <i>review</i>-nya bermanfaat ya teman-teman. Dan mungkin ada saran film apalagi yang sekiranya menarik untuk dibedah, tulis di komen bawah ya...<br /></p><p style="text-align: justify;">Terima-kasih.</p><p style="text-align: justify;">With Love,<br />Nian Astiningrum<br />-end-</p>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-37375506465191447942021-12-29T07:00:00.001+07:002021-12-29T07:00:00.169+07:00Menjawab Rasa Penasaran Pada Glowtening Serum Scarlett Whitening<p style="text-align: justify;">Beberapa waktu yang lalu, setelah mencoba rangkaian produk Scarlett Whitening Brightly Series dengan Brightly Ever After Serum, kemudian saya jadi penasaran dengan saudaranya, yaitu Glowtening Serum.</p><p style="text-align: justify;">Sepintas, kedua serum ini (Brightly Ever After dan Glowtening) tampak serupa dari sisi ukuran dan juga kombinasi warna kemasan (baca: pink, putih, dan hitam). Tapi, dari namanya, 'glowtening' dan 'brightly' kemudian saya berpikir, "Hmm, mungkin 'brightly' ini untuk mencerahkan, sementara si '<i>glowtening</i>' untuk membuat kulit lebih <i>glowing</i>. Iya, disini saya berpikir bahwa Glowtening Serum ini adalah rangkaian dari Brightly Series.</p><p style="text-align: justify;">Bener ga ya? Hmm, markicek dan markicob... 'Mari kita cek' dan 'mari kita coba'...</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiILdUqN5KS5o-tOcCwcY0KiRkU_JUNMfwy5hDxzf0Gddz0CD3xbAfqZnWDxYuqBv2ELeTq_5o94WYhye6DG-ErR1hwEWHKa1FOnHVSxU4may2sNjTLMEDPb0OkwMDJFt-IwyuxZFSK7w/s500/Untitled_Artwork+28.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiILdUqN5KS5o-tOcCwcY0KiRkU_JUNMfwy5hDxzf0Gddz0CD3xbAfqZnWDxYuqBv2ELeTq_5o94WYhye6DG-ErR1hwEWHKa1FOnHVSxU4may2sNjTLMEDPb0OkwMDJFt-IwyuxZFSK7w/s16000/Untitled_Artwork+28.png" /></a></div><p style="text-align: justify;">OK, <i>first thing first</i>, Glowtening Serum ini, sama seperti produk Scarlett Whitening lainnya, adalah produk yang aman untuk kulit. Telah teruji bebas Merkuri dan Hydroquinon, serta teregistrasi BPOM. <i>So</i>, bahan-bahannya dipastikan aman untuk kulit secara umum, meski cocok tidaknya ya tergantung kondisi spesifik kulit kita masing-masing yang unik.</p><p style="text-align: justify;">Selanjutnya, mengenai pemakaian, ternyata Glowtening Serum ini dianjurkan untuk diaplikasikan setelah kita menggunakan Brightly Ever After Serum atau Acne Serum, jadi semacam <i>double serum</i> gitu. Itu mengapa, serum ini diformulasikan untuk semua jenis kulit; normal, berminyak, kering, rentan berjerawat, kombinasi, dan sensitif.</p><p style="text-align: justify;">Jadi, Glowtening Serum ini bukan rangkaian dari Brightly Series ya... tapi serum independent (duh bahasanya :D) yang digunakan bersama rangkaian Brightly Series atau Acne Series, setelah menggunakan serum dari rangkaian produk tersebut.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilBqLd0nkhAvFccRvqp9vhe1LAyD33fSBBKBwjb9TOGMG4-fBJ1vEZfyJqzq-h665y3ZpuOqBolXNi3VK5ualkem4PR6N2rOIdA01S0g8Q4PlIJpL8k1P1r2lBzPCQv8rNsOnUtQ3fMQ/s700/Untitled_Artwork+29.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilBqLd0nkhAvFccRvqp9vhe1LAyD33fSBBKBwjb9TOGMG4-fBJ1vEZfyJqzq-h665y3ZpuOqBolXNi3VK5ualkem4PR6N2rOIdA01S0g8Q4PlIJpL8k1P1r2lBzPCQv8rNsOnUtQ3fMQ/s16000/Untitled_Artwork+29.png" /></a></div><p style="text-align: justify;">Adapun kandungan dari Glowtening Serum ini adalah: Tranexamide Acid, Calendula Oil, Olive Oil, Allantoin, dan Licorice Extract.</p><p style="text-align: justify;">Dengan kandungan seperti itu, Glowtening Serum ini memiliki manfaat berikut untuk kulit sebagai berikut:</p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li>Membantu mencerahkan kulit wajah.</li><li>Membantu membuat kulit menjadi lebih <i>glowing</i>.</li><li>Membantu memudarkan bekas jerawat.</li><li>Membantu membuat kulit menjadi lebih sehat.</li><li>Menyamarkan garis-garis halus dan flek hitam pada wajah.</li><li>Menenangkan dan memperbaiki <i>skin barrier</i>.</li></ul><p></p><p style="text-align: justify;">Serum ini dikemas sangat elegan dalam botol kaca dengan pipet sebagai aplikatornya. Dari teksturnya, Glowtening Serum memiliki konsentrasi yang lebih pekat daripada Brightly Ever After Serum. Warnanya keduanya pun berbeda; Glowtening Serum memilki warna putih susu, sementara Brightly Ever After Serum berwarna bening. Sementara dari aromanya, Glowtening Serum ini pun sangat <i>mild</i> dengan sedikit sekali kesan wangi. Menurut saya sih baunya lebih 'enak' daripada Brightly Ever After Serum.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9fk9IXOwCiva2ohB2plM7eccaHoVh2eoiOUEPIWAcLVcCOzytkdEPDakJtjhC5sdjxN2dIjKFdw0Ok4DVzxFMrdMQqXrat9dof0pdjneAtyZxL2EkyxNzVbrk9vaGfsY6OAa0xDbybQ/s500/Untitled_Artwork+30.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9fk9IXOwCiva2ohB2plM7eccaHoVh2eoiOUEPIWAcLVcCOzytkdEPDakJtjhC5sdjxN2dIjKFdw0Ok4DVzxFMrdMQqXrat9dof0pdjneAtyZxL2EkyxNzVbrk9vaGfsY6OAa0xDbybQ/s16000/Untitled_Artwork+30.png" /></a></div><p style="text-align: justify;"><b>Nah, lalu bagaimana setelah dicobain?</b></p><p style="text-align: justify;">Pertama kali, saya coba hanya Glowtening Serum (tanpa sebelumnya menggunakan Brightly Ever After Serum) untuk melihat reaksinya pada kulit saya. Dan setelah hasilnya baik-baik saja dan kulit saya tidak menunjukkan reaksi iritasi atau alergi, baru saya gunakan berbarengan dengan Brightly Ever After Serum.</p><p style="text-align: justify;">Pada awalnya, karena teksturnya yang pekat, saya pikir serum ini akan terasa sedikit berat di kulit... tapi ternyata tidak. Meskipun pekat, serum terserap dengan cepat dan tidak meninggalkan kesan berat di kulit. Rasanya sangat ringan, baik diaplikasikan sendiri atau bersama Brightly Ever After Serum. </p><p style="text-align: justify;">Mengingat kulit saya yang cenderung sensitif, serum ini pun tidak menimbulkan efek iritasi maupun menimbulkan efek negatif lainnya pada kulit. Serum ini membuat kulit saya terasa lembab, namun tidak berminyak. <i>So far</i>, serum ini pun mampu mempertahankan kondisi kulit saya tetap lembut, cerah, dan <i>glowing</i>. </p><p style="text-align: justify;"><b>S<i>o</i> kesimpulannya...</b></p><p style="text-align: justify;"><i>Again</i>, menurut saya dengan efeknya yang tidak kalah dengan <i>skincare</i> dengan harga yang lebih mahal, Glowtening Serum ini sangat-sangat <i>worthed </i>dengah harga Rp 75.000,- per botol 15 ml.</p><p style="text-align: justify;">Jadi, jika teman-teman mencari <i>skincare</i> yang aman untuk kulit yang bisa menjaga kondisi kulit dengan harga yang terjangkau, coba deh rangkaian Scarlett Whitening dan Glowtening Serum ini. Dengan tentu saja, perlu dicek cocok tidaknya dengan kulit ya... Karena meskipun <i>skincare</i> ini cocok dengan kulit saya yang cenderung berminyak dan mudah berjerawat, kondisi kulit setiap orang kan unik, jadi bisa jadi efeknya berbeda.</p><p style="text-align: justify;">Jika teman-teman berminat bisa pesan langsung melalui SCARLETT OFFICIAL berikut ya: <a href="https://linktr.ee/scarlett_whitening">https://linktr.ee/scarlett_whitening</a>.</p><p style="text-align: justify;">Sekian <i>review</i>, semoga bermanfaat dan jangan <i>skip skincare</i> untuk menjaga kulit kita ya teman-teman... Salam kulit sehat dan glowing!</p><p style="text-align: justify;">With Love,<br />Nian Astiningrum<br />-end-</p>
Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-54819716041261551932021-12-24T07:00:00.001+07:002021-12-24T07:00:00.169+07:00Scarlett Brightly Series, Cocok Ga Untuk Kulit Sensitif?<p style="text-align: justify;">Hayo, siapa yang punya kulit sensitif juga? Duh, pasti tahu ya rasa was-wasnya mau pakai <i>make up</i> atau <i>skincare</i> tertentu. Minimal ngecek <i>ingredient</i> produk itu harus! Lalu <i>googling</i> di internet untuk informasi lebih detail dan juga mencari<i> review customer</i> yang pernah pakai.</p><p style="text-align: justify;">Itu juga yang saya lakukan sebelum memutuskan mencoba Scarlett Whitening. Awalnya, tidak terlalu tertarik dan cenderung skeptis. Namun, semakin banyak melihat testimoni positif produk ini bersliweran, lama-lama saya kepo juga dan mulai <i>check-and-recheck</i> kandungannya. Dan ternyata produk ini mengandung bahan-bahan yang menenangkan, telah teruji bebas Merkuri dan Hidroquinon yang berbahaya untuk kulit, serta sudah teregistrasi oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Kemudian saya pun semakin tertarik untuk mencoba...</p><p style="text-align: justify;">Rangkaian Scarlett Whitening ini sendiri terdiri dari dua seri, yaitu:</p><p style="text-align: justify;"><i><b>Acne Series (Warna Ungu)</b></i></p><p style="text-align: justify;">Scarlett Whitening Acne Series ini bermanfaat untuk melembabkan dan menghidrasi kulit, menyamarkan pori-pori dan garis halus, membantu meredakan peradangan karena jerawat dan membantu menyembuhkan jerawat.</p><p style="text-align: justify;">Kandungan: CM Acnatu, Poreaway, Double Action Salicylic Acid, Natural Vitamin C, Natural Squalane, Hexapeptide-8, Aqua Peptide Glow, dan Triceramide.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Brightly Series (Warna Pink)</i></b></p><p style="text-align: justify;">Nah, kalau Scarlett Whitening Brightly Series ini memiliki manfaat untuk meningkatkan kelembaban dan elastisitas kulit, membantu mencerahkan kulit dan memudarkan bekas jerawat, menyamarkan pori-pori dan garis halus, serta mengencangkan kulit.</p><p style="text-align: justify;">Kandungan: Niacinamide, Hexapeptide-8, Glutathione, Rainbow Algae, Aqua Peptide Glow, Rosehip Oil, Poreaway, Triceramide, Natural Vitamin C, dan Green Caviar.</p><p style="text-align: center;">***</p><p style="text-align: justify;">Melihat kandungannya dan juga <i>review</i> yang bersliweran, akhirnya saya memilih rangkaian Brightly Series, karena secara umum saat ini kulit saya tidak berjerawat. Jerawat biasanya muncul pada saat menjelang datang bulan saja. Plus, beberapa bekas jerawat juga masih tampak... siapa tahu kan Brightly Series ini bisa membantu mempercepat menghilangkan bekas jerawat (meratakan warna kulit).</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioeBJJr6GwR_Y4nL6DNdnD7HmHfJX5jbrcEbAJKM2MR7aHJXgjC0DHS0PdCIdF-XhlfPzB7HFjK_1GQW1rBTfgqwbc39Pux9WJ5syyitgzW1GmZK3J3kz2l_LM_IE9y3jjkotDLevQww/s700/Untitled_Artwork+16.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioeBJJr6GwR_Y4nL6DNdnD7HmHfJX5jbrcEbAJKM2MR7aHJXgjC0DHS0PdCIdF-XhlfPzB7HFjK_1GQW1rBTfgqwbc39Pux9WJ5syyitgzW1GmZK3J3kz2l_LM_IE9y3jjkotDLevQww/s16000/Untitled_Artwork+16.png" /></a></div><p style="text-align: justify;">Bakalan cocok ga ya rangkaian Scarlett Whitening Brightly Series ini untuk kulit saya yang sensitif dan gampang jerawatan ini?</p><p style="text-align: justify;"><i>Well</i>, rangkaian produk Brightly Series yang saya pakai terdiri dari produk sebagai berikut...</p><p style="text-align: justify;"><b>SCARLETT BRIGHTENING FACIAL WASH</b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3lv9GKqtYDjJG-IgYc04coM1q9uUP_eSD4GPreF7T-2ZSDyYDWIs0W1zFeEsu8fwuLavI9oWVzGx95iVhDdv27eK6dFg-K_ZqHNzwQhbFU3mTEZ9RgSqVdUALkGdcKvBr6Zk16dbGMA/s500/IMG_4084.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3lv9GKqtYDjJG-IgYc04coM1q9uUP_eSD4GPreF7T-2ZSDyYDWIs0W1zFeEsu8fwuLavI9oWVzGx95iVhDdv27eK6dFg-K_ZqHNzwQhbFU3mTEZ9RgSqVdUALkGdcKvBr6Zk16dbGMA/s16000/IMG_4084.jpg" /></a></div><p style="text-align: justify;">Kandungan: Glutathione, Aloevera, Rose Petal, dan Vitamin E.</p><p style="text-align: justify;">Manfaat:</p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li>Membantu membersihkan kulit wajah.</li><li>Meningkatkan kelembaban dan elastisitas kulit wajah.</li><li>Memberikan perlindungan terhadap radikal bebas dan polusi udara.</li><li>Membantu mengatasi peradangan dan kemerahan pada wajah.</li><li>Memberi efek relaksasi (menenangkan) kulit wajah.</li><li>Mengembalikan kesegaran kulit wajah.</li></ul><p></p><p style="text-align: justify;"><i>Facial wash</i> ini memiliki tekstur <i>liquid</i> dengan bulir-bulir putih dan helaian bunga mawar dengan aroma yang sangat lembut (tidak menyengat). Cara menggunakannya dengan menuangkannya sedikit, membusakannya di telapak tangan, kemudian digosokkan dengan lembut ke wajah.</p><p style="text-align: justify;">Kesan saya setelah menggunakan produk ini adalah kulit terasa bersih namun tidak kering. Dan sesuai dengan klaimnya yang aman untuk digunakan semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif, <i>facial wash </i>ini tidak menimbulkan iritasi atau efek negatif pada kulit saya.</p><p style="text-align: justify;"><b>BRIGHTLY ESSENCE TONER</b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0O3uZjMbLbCdwZWb__PeOCmriPDgRTEg3f2y7ph-i3Ms392TdrCxdUJlCX4ybOsRBDru0ul89fuA4MoXWJ0zq7SQYKGrN08Uzblg9dPSEjxNY0V_YjoO1dc992PWpIxF4Tp3FI3V7_w/s500/IMG_4078.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0O3uZjMbLbCdwZWb__PeOCmriPDgRTEg3f2y7ph-i3Ms392TdrCxdUJlCX4ybOsRBDru0ul89fuA4MoXWJ0zq7SQYKGrN08Uzblg9dPSEjxNY0V_YjoO1dc992PWpIxF4Tp3FI3V7_w/s16000/IMG_4078.jpg" /></a></div><p style="text-align: justify;">Kandungan: Vitamin C, Glutathione, Witch Hazel Extract, Jeju Propolis Extract, Allantoin, Niacinamide, dan Grape Water.</p><p style="text-align: justify;">Manfaat:</p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li>Meningkatkan produksi kolagen.</li><li>Mencerahkan kulit.</li><li style="text-align: justify;">Membantu meredakan peradangan dan mengencangkan pori-pori.</li><li style="text-align: justify;">Meregenerasi kulit untuk membantu membuat tekstur kulit menjadi terasa lebih halus dan wajah, sehingga terasa lebih kenyal.</li><li style="text-align: justify;">Melembabkan, menenangkan, dan menyegarkan kulit.</li><li style="text-align: justify;">Membantu mengecilkan pori-pori yang membesar.</li></ul><div></div><p></p><p style="text-align: justify;">Produk ini dikemas dalam bentuk <i>pump</i> (bukan <i>spray</i>), sehingga pengaplikasian bisa menggunakan kapas atau pun telapak tangan. Teksturnya seperti air, dengan aroma wangi yang sangat mild.</p><p style="text-align: justify;">Setelah menggunakan produk ini, saya merasa kulit lebih lembab dan ada kesan dingin di kulit. </p><p style="text-align: justify;">Produk yang diklaim cocok untuk digunakan jenis kulit normal, kering, dan kombinasi ini ternyata tidak menimbulkan iritasi dan efek negatif pada kulit saya.</p><p style="text-align: justify;"><b>BRIGHTLY EVER AFTER SERUM</b></p><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_Z4DjF-oUKhhI-nAUKOeUfk74vZaQp6yxgByVgo-TrTWMYELi7boXolkp4OMKNJ1gq8iHq7ex7_x1outsRkxZO6dP-azWcp-Ou3ZYx7Zeu-TMAtAATrgMLSXcmUb0mxgpLzWGZEV3Eg/s500/IMG_4082.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_Z4DjF-oUKhhI-nAUKOeUfk74vZaQp6yxgByVgo-TrTWMYELi7boXolkp4OMKNJ1gq8iHq7ex7_x1outsRkxZO6dP-azWcp-Ou3ZYx7Zeu-TMAtAATrgMLSXcmUb0mxgpLzWGZEV3Eg/s16000/IMG_4082.jpg" /></a></div><p></p><p style="text-align: justify;">Kandungan: Lavender Water, Phyto Whitening, Niacinamide, Glutathione, dan Vitamin C.</p><p style="text-align: justify;">Manfaat:</p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li>Meningkatkan sirkulasi darah dan menghaluskan kulit wajah.</li><li>Membantu melembabkan kulit wajah.</li><li style="text-align: justify;">Membantu menyamarkan noda bekas jerawat serta membantu kulit wajah tampak lebih cerah.</li><li style="text-align: justify;">Meningkatkan elastisitas kulit wajah.</li><li style="text-align: justify;">Mencegah dan melindungi kerusakan jaringan kulit akibat paparan radikal bebas yang menyebabkan penuaan dini pada kulit.</li></ul><p></p><p style="text-align: justify;">Hal yang membuat saya <i>amazed</i> pertama kali pada produk ini adalah kemasannya yang sangat elegan (terbuat dari kaca), padahal harganya relatif ekonomis.</p><p style="text-align: justify;">Untuk produknya sendiri, seperti serum pada umumnya, berupa cairan bening yang diaplikasikan dengan dioleskan ke wajah setelah menggunakan <i>facial wash</i> dan <i>toner</i>. Kesannya sedikit licin saat diaplikasikan, sampai akhirnya meresap ke lapisan kulit. Untuk aromanya tidak bisa dibilang wangi, jadi kemungkinan aromanya berasal dari bahannya saja (<i>non-perfumed</i>).</p><p style="text-align: justify;">Produk ini cocok untuk jenis kulit normal, kering dan kombinasi, namun memiliki formulasi yang cukup lembut sehingga tidak menimbulkan iritasi dan efek negatif pada kulit saya.</p><p style="text-align: justify;"><b>BRIGHTLY EVER AFTER CREAM DAY/NIGHT</b></p><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDsXNjPzlMBCznY5iXimU7nehCXD0wgn0_ZHNWZuy3Oxym47b3x6kmMZfIuT5eueK3P3t2seaq_TP6WpOM4x7z3FlunX4To1QULXJAGYHNiIKfR4IRNB2VdAMN959gUZ5PvKPnkxDW2w/s500/IMG_4080.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDsXNjPzlMBCznY5iXimU7nehCXD0wgn0_ZHNWZuy3Oxym47b3x6kmMZfIuT5eueK3P3t2seaq_TP6WpOM4x7z3FlunX4To1QULXJAGYHNiIKfR4IRNB2VdAMN959gUZ5PvKPnkxDW2w/s16000/IMG_4080.jpg" /></a></div><p></p><p style="text-align: justify;">Kandungan: Rainbow Algae, Green Caviar, Rosehip Oil, Niacinamide, Hexapeptide-8, Glutathione, Triceramide, Poreaway, dan Aqua Peptide Glow.</p><p style="text-align: justify;">Manfaat:</p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li>Mencerahkan dan mengatasi hiperpigmentasi.</li><li>Sebagai antioksidan untuk membuat kulit tampak lebih cerah.</li><li>Membantu mengencangkan pori-pori kulit wajah.</li><li>Membantu menghambat penuaan dan kerutan wajah.</li><li>Membantu kulit melawan dehidrasi kulit wajah.</li></ul><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzAvD9wCZlTF3JsTmEWB0er05826pK66VrcVPwPJ5svhsJhnHyFaNn24VuCy7vsxtY7J-8rfEprL3nmdro28YBgy5Xhi9D0SY27EY7tjmnCMq9G2gp4ecDYcV2ZpGjh154SV-UJX1umQ/s500/IMG_4081.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzAvD9wCZlTF3JsTmEWB0er05826pK66VrcVPwPJ5svhsJhnHyFaNn24VuCy7vsxtY7J-8rfEprL3nmdro28YBgy5Xhi9D0SY27EY7tjmnCMq9G2gp4ecDYcV2ZpGjh154SV-UJX1umQ/s16000/IMG_4081.jpg" /></a></div><p style="text-align: justify;">Scarlett Brightly Ever After Cream Day dan Night sama-sama memiliki warna putih. Bedanya, jika Day Cream memiliki tekstur yang cukup encer sehingga lebih menyerupai cairan, sementara Night Cream lebih kental. Keduanya memiliki aroma yang sangat <i>mild</i>, namun masih ada kesan wangi.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9FMid_ZLBb5WIwpQJ7mC1wJa5PlecRe8CBbTqkFJupykzUGaTBOAYDTfhQWR7ymMKUInEmYrngIzMF0b7EuHs8HrTCZWn_TG6twfUx2-GDX-Wjic_AbMWrhWH5cgPm3mNTive53xAHA/s500/swap.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9FMid_ZLBb5WIwpQJ7mC1wJa5PlecRe8CBbTqkFJupykzUGaTBOAYDTfhQWR7ymMKUInEmYrngIzMF0b7EuHs8HrTCZWn_TG6twfUx2-GDX-Wjic_AbMWrhWH5cgPm3mNTive53xAHA/s16000/swap.jpeg" /></a></div><p style="text-align: justify;">Scarlett Brightly Ever After Cream Day dan Night ini cocok untuk jenis kulit normal, kering, dan kombinasi. Akan tetapi formulasinya cukup lembut sehingga tidak menimbulkan iritasi dan dampak negatif pada kulit saya yang juga cenderung sensitif.</p><p style="text-align: center;">***</p><p style="text-align: justify;">Lalu, efek setelah pemakaian rangkaian produk ini sendiri seperti apa? Apa manfaat yang dirasakan dan juga apakah produk ini <i>worthed</i> dibandingkan dengan harganya?</p><p style="text-align: justify;"><i>Well</i>, saat saya menulis <i>review</i> ini, saya baru beberapa hari menggunakan produk Scarlett Brightly Ever After Series. Sebagai orang yang sangat <i>concern</i> sekali tentang kulit, saya cukup disiplin mengenai perawatan wajah saya. Hal ini membuat kondisi kulit saya relatif prima sebelum mencoba produk ini, hanya terdapat beberapa bekas jerawat yang belum hilang pasca menstruasi beberapa waktu lalu.</p><p style="text-align: justify;">Sejauh ini, yang saya rasakan adalah produk Scarlett Brightly Series ini mampu mempertahankan kondisi kulit saya tetap lembab, lembut, dan tidak muncul jerawat atau keluhan lainnya, serta membantu menyamarkan noda bekas jerawat saya. Jadi, bagi saya, dengan harga yang sangat ekonomis, yaitu Rp. 75.000,- untuk masing-masing variannya, produk ini sangat-sangat <i>worthed</i>! Produk ini tidak kalah dengan <i>skincare</i> lain dengan harga yang jauh lebih mahal.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5UExYmaTIa0VNZZXYWuR1wdQuCVh9UOQTlVWVyl0JFr5Ag2yuaPKVM8kCW8sY9cswJoSXVJZSCkkBWcjgAOY-HjGjp0UryMPd-z0CMhbHk9D-GlzRodeFbDN46hCoYZwDrWtbiJf9rQ/s500/before+after+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5UExYmaTIa0VNZZXYWuR1wdQuCVh9UOQTlVWVyl0JFr5Ag2yuaPKVM8kCW8sY9cswJoSXVJZSCkkBWcjgAOY-HjGjp0UryMPd-z0CMhbHk9D-GlzRodeFbDN46hCoYZwDrWtbiJf9rQ/s16000/before+after+2.png" /></a></div><p style="text-align: justify;">Namun, kondisi kulit masing-masing individu tentu beberapa sangat unik ya... Jadi, meskipun produk ini hasilnya baik untuk jenis kulit saya yang cenderung sensitif dan mudah berjerawat, mungkin hasilnya bisa berbeda untuk teman-teman. Tapi, jika teman-teman mencari produk <i>skincare</i> yang berkualitas, aman, dan ekonomis; maka saya akan merekomendasikan produk ini.</p><p style="text-align: justify;">Oh ya, untuk mendapatkan rangkaian produk Scarlett Whitening, teman-teman bisa order melalui SCARLETT OFFICIAL berikut ya: <a href="https://linktr.ee/scarlett_whitening">https://linktr.ee/scarlett_whitening</a>.</p><p style="text-align: justify;">Sekian <i>review</i>-nya teman-teman, semoga bermanfaat... </p><p style="text-align: justify;">With Love,<br />Nian Astiningrum<br />-end-</p>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-76725563654062142302021-11-23T21:56:00.001+07:002021-11-23T21:56:48.322+07:00Belajar Membaca Ala Montessori: Kapan Sebaiknya Mengajari Anak Membaca?<p style="text-align: center;"><i>Versi video disini: </i></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/8QUK-i3kAAM" width="500" youtube-src-id="8QUK-i3kAAM"></iframe></div><p></p><blockquote><p style="text-align: justify;">"Calistung alias Baca Tulis Hitung itu tidak boleh diajarkan pada anak sebelum usia 7 tahun!"</p></blockquote><p style="text-align: justify;">Hmm, jujur, pada awalnya saya mengamini <i>statement</i> ini begitu saja. Saya merasa bahwa di usia kurang dari 7 tahun, ada banyak hal lain yang lebih penting untuk diajarkan pada anak selain calistung. Saya pun merasa bahwa calistung sendiri tidak termasuk dalam tugas perkembangan anak-anak di bawah usia 7 tahun.</p><p style="text-align: justify;">Yang sebenarnya tidak sepenuhnya salah sih, tapi perlu dikaji lebih dalam tentang beberapa hal, terutama mengenai definisi mengajarkan calistung yang dimaksud itu seperti apa. Simpelnya, kalo ngajak anak nyanyi 'Satu Satu Aku Sayang Ibu' aja masa iya ga boleh? Padahal jelas disitu juga ada muatan hitungannya lho... Iya apa iya?</p><p style="text-align: justify;">Ini yang saya rasakan pada saat si Ganesh mulai masuk TK di sebuah sekolah yang menggunakan Metode Montessori. Disana saya melihat bagaimana anak-anak mulai dikenalkan pada bunyi dan huruf dengan metode bermain, misalnya main tebak huruf sebelum masuk kelas. Juga menyiapkan anak-anak untuk belajar menulis dengan kegiatan meremas, mewarnai, dan sebagainya.</p><p style="text-align: justify;"><i>Yes</i>, ternyata belajar baca-tulis-hitung itu bisa banget dikemas dalam bentuk permainan yang jauh dari kata <i>stressing</i> (atau membuat <i>stress</i>), dan bahkan sangat menyenangkan untuk anak-anak. <i>Well</i>, dengan metode seperti ini sangat tidak ada salahnya untuk 'mengajarkan' calistung pada anak dari usia dini pun kan?</p><p style="text-align: justify;">Jadi, dulu pun saya <i>santuy</i> aja dan sepakat pada saat Ganesh mulai diajarkan calistung sejak TK dengan Metode Montessori tersebut. Dan meskipun pada saat masuk SD dia belum lancar baca, tidak lama kemudian dia sudah bisa baca.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjERUQYOXlPO4Hra5NBlihYoN5NW20g61Q63VaDn4Q1ZKjFhXP-fO2BLkEJTIwWTuDRjLF4CRUbq0vxPjAy_nDXs9A3GI4W7AiRchy0ltSCwdUOGdd4Tii3jLAoq3fWTTIiUwWYBTnDTQ/s500/Kapan+Sebaiknya+Mengajari+Anak+Membaca.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjERUQYOXlPO4Hra5NBlihYoN5NW20g61Q63VaDn4Q1ZKjFhXP-fO2BLkEJTIwWTuDRjLF4CRUbq0vxPjAy_nDXs9A3GI4W7AiRchy0ltSCwdUOGdd4Tii3jLAoq3fWTTIiUwWYBTnDTQ/s16000/Kapan+Sebaiknya+Mengajari+Anak+Membaca.png" /></a></div><p style="text-align: justify;">Tapi, kemudian pandemi pun melanda saat adiknya, Mahesh, duduk di bangku TK A... kegiatan belajar <i>online</i> membuat peran saya sebagai orang-tua dan pendidik menjadi jauh lebih besar dari sebelumnya. Kalau dulu, ya cukup antar jemput anak sekolah sambil sedikit-sedikit mengamati perkembangannya. Setelah pandemi, saya merasa punya beban untuk memastikan Mahesh bisa membaca, sehingga tidak kesulitan pada saat masuk SD nanti.</p><p style="text-align: justify;">Dari sana kemudian saya mencari lebih banyak mengenai pengajaran baca tulis melalui Metode Montessori yang minim <i>stress</i>. Karena yang saya tahu belajar membaca itu yang dengan mengeja, saya tidak tahu bagaimana cara mengajarkan anak membaca dan menulis dengan Metode Montessori ini.</p><p style="text-align: justify;">Dan gayung bersambut, saat itu kemudian saya menemukan Buku 'Montessori: Keajaiban Membaca Tanpa Mengeja' karya Ibu Vidya Dwina Paramita.</p><p style="text-align: justify;"><b>BACA TULIS DALAM METODE MONTESSORI</b></p><p style="text-align: justify;"></p><blockquote>Dalam Metode Montessori, anak dikategorikan <b>mampu membaca jika mampu mengorelasikan rangkaian huruf yang dia 'baca' (bunyikan) dengan maknanya</b>.</blockquote><p></p><p style="text-align: justify;">Jadi, jika seorang anak mampu 'membaca' sebuah kata atau kalimat misalnya, tapi tidak memahami makna dari kata atau kalimat yang baru saja dibacanya itu, maka dia baru masuk pada tahap 'membunyikan huruf'.</p><p style="text-align: justify;">Karena itu, mengajarkan anak bahwa membaca itu adalah kegiatan yang menyenangkan kemudian menjadi hal yang sangat penting. Karena dari rasa menyenangkan itu, anak akan lebih mudah untuk memahami makna dari rangkaian huruf yang dia baca. Bukan sekedar buru-buru membunyikan huruf dan skip proses memaknainya.</p><p style="text-align: justify;"><i>So</i>, belajar membaca harus jauh-jauh dari aktivitas yang justru membuat anak merasa tertekan.</p><p style="text-align: justify;"><b>TAHAP PRA-MEMBACA</b></p><p style="text-align: justify;">Yup, dalam Metode Montessori ada dua tahapan pengajaran baca dan tulis pada anak, yaitu <b>tahap pra-membaca dan teknis membaca</b>.</p><p style="text-align: justify;">Pada tahap pra-membaca, anak belum dikenalkan dengan huruf, namun lebih ke kegiatan yang membuat anak tertarik untuk membaca juga kegiatan mengenal bunyi, kata, kalimat, serta makna. Misalnya dengan berbincang, membacakan cerita, maupun bernyanyi. Kegiatan ini bisa dimulai pada usia yang sangat dini, bahkan sejak dalam kandungan.</p><p style="text-align: justify;">Selanjutnya anak-anak juga perlu diajak mengenal bentuk, tekstur, ukuran, berat dan arah benda, yang akan berguna nantinya untuk mengenali huruf. Termasuk juga kegiatan fisik seperti makan sendiri, menuang, memasukkan benda ke wadah, meronce, memukulkan palu pada paku, dan sebagainya yang akan melatih koordinasi tangan serta matanya.</p><p style="text-align: justify;"><b>TAHAP TEKNIS MEMBACA</b></p><p style="text-align: justify;">Nah, lalu kapan saatnya anak diajarkan untuk mengenal huruf (mengorelasikan huruf, bunyi, dan makna)?</p><p style="text-align: justify;">Berikut adalah checklist untuk menilai kesiapan anak memasuki tahap teknis membaca yang dapat digunakan sebagai pedoman:</p><p style="text-align: justify;"></p><ol><li>Anak memahami minimal 100 kata,</li><li>Anak dapat berkomunikasi dua arah,</li><li>Anak dapat memahami jalan cerita dalam kisah pendek yang dibacakan,</li><li>Anak dapat membedakan bentuk segitiga, persegi, dan lingkaran,</li><li>Anak dapat mengklasifikasikan objek berdasarkan kesamaan dan perbedaannya serta menyebutkan alasan pengelompokan,</li><li>Anak dapat memahami konsep sebab akibat sederhana.</li></ol><div style="text-align: justify;">Anak dinilai siap untuk mulai memasuki tahapan teknis membaca pada saat menguasai minimal empat dari kemampuan pada checklist tersebut. Dimana yang perlu diingat, menurut Metode Montessori ini bukan artinya memberikan tugas anak untuk menghapal huruf dan mengeja secara kaku. Namun tetap mengedepankan proses yang menyenangkan supaya anak mencintai kegiatan membaca.</div><p style="text-align: justify;"><i>So</i>, menjawab pertanyaan, 'kapan sebaiknya mengajari anak membaca', jika maksudnya adalah tahap teknis membaca, maka jawabannya <b>bukanlah usia ataupun jenjang pendidikan, tapi kesiapan anak</b>. Dimana kesiapan anak ini akan berbeda-beda satu sama lain, ada yang bahkan di usia empat tahun sudah bisa membaca dengan sendirinya, ada juga yang mulai siap pada usia pra-sekolah (TK).</p><p style="text-align: justify;">Potensi anak berkaitan dengan literasi tentu berbeda-beda yang juga mempengaruhi kapan kesiapan ini muncul. Dan tugas pendidik maupun orang-tua adalah mengoptimalkan potensi ini, yaitu menyiapkan anak pada tahap pra-membaca. Sebuah tahap yang sangat krusial supaya anak mencintai kegiatan belajar dan membaca.</p><p style="text-align: justify;">Begitu kira-kira teman-teman jawabannya dari berbagai sumber yang saya baca.</p><p style="text-align: center;">***</p><p style="text-align: justify;">Nah, selanjutnya gimana gambaran tahapan pra-membaca dan teknis membaca ini? Hmm, ini juga lumayan seru dan rada bikin bingung awalnya. Dalam Metode Montessori ada istilah '<i>writing before reading</i>' atau 'menulis sebelum membaca'. Nah loh, gimana tuh ceritanya? Kita bahas di post dan video berikutnya ya teman-teman.</p><p style="text-align: justify;"><i>Stay tuned</i> dan tetap semangat!</p><p style="text-align: justify;">With Love,<br />Nian Astiningrum<br />-end-</p>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-39066038027424377502021-11-15T18:46:00.001+07:002021-11-15T18:46:14.441+07:00IBU BERHENTI BEKERJA DARI BUMN [PERNAH MERASA MENYESAL?]<p style="text-align: center;"><i>Video version is here:</i></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/q921mWCZmHg" width="497" youtube-src-id="q921mWCZmHg"></iframe></div><p></p><p style="text-align: justify;">Jadi, semenjak <i>resign</i> dari PLN di bulan Agustus 2019 lalu, beberapa teman yang sedang menimbang untuk mengambil keputusan yang sama pun banyak bertanya pada saya seputar hal ini. Salah satunya yang paling banyak ditanyakan adalah, "Pernah ga merasa menyesal setelah <i>resign</i>?"</p><p style="text-align: justify;">Hmm, pernah ga ya? Baiklah, <i>so</i>, saya akan mendedikasikan tulisan untuk menjawab pertanyaan itu. Tapi, sebelum membahas lebih lanjut, kita samakan persepsi tentang definisi 'menyesal' ya...</p><p></p><div style="text-align: justify;"><blockquote>Secara psikologis 'menyesal' atau '<i>regret</i>' dapat diartikan sebagai kondisi kognitif dan emosional yang negatif yang meliputi perasaan menyalahkan diri sendiri akan hasil yang tidak baik (sesuai harapan), perasaan kehilangan atau sedih atas sesuatu yang terjadi, atau berharap kita bisa mengulang waktu dan mengganti pilihan yang pernah kita ambil (dari PsychologyToday).</blockquote></div><div style="text-align: justify;">Artinya pada saat merasa 'menyesal' ada perasaan menyalahkan keputusan yang pernah diambil. Kita membandingkan kondisi sebelum dan sesudah <i>resign</i>, kemudian merasa bahwa kondisi sebelum <i>resign</i> lebih baik, sehingga kita ingin kembali ke posisi tersebut.</div><p></p><p style="text-align: justify;">Jadi, apakah saya pernah merasa menyesal setelah <i>resign</i>?</p><p style="text-align: justify;">OK, dalam setiap mengambil keputusan, sesungguhnya pasti ada sebuah ekspektasi. Baik suatu kondisi yang ingin dicapai, maupun sebuah kondisi yang ingin dihindari atau diperbaiki; dengan mempertimbangkan risiko atau kondisi tidak nyaman yang menyertainya. Dimana dalam perjalanannya, bisa jadi ekspektasi tersebut terpenuhi ataupun sebaliknya.</p><p style="text-align: justify;"><b>KONDISI YANG INGIN DIPERBAIKI</b></p><p style="text-align: justify;">Sebelum <i>resign</i> saya adalah seorang pekerja <i>full time</i> yang bekerja dari Senin hingga Jumat dari jam 7.30 hingga 16.00. Kondisi tersebut menuntut saya untuk banyak mendelegasikan peran saya menjaga anak-anak kepada pengasuh, serta mengesampingkan hal-hal terkait hobi dan aktualisasi diri untuk melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung-jawab saya.</p><p style="text-align: justify;"><i>Work-life</i> <i>balance</i> benar-benar menjadi isu saat itu, terlebih saat saya mulai merasa tidak puas dengan pekerjaan yang saya lakukan. <i>Typical</i> saya yang perfeksionis dan idealis, yang begitu <i>passionate</i>, yang ingin menghasilkan sesuatu yang bisa dibanggakan sebagai 'karya' tidak terpenuhi melalui pekerjaan saya. Hal ini membuat upaya menciptakan keseimbangan antara 'kerja' dan 'kehidupan pribadi' menjadi lebih sulit dicapai. Karena di samping perlu menyeimbangkannya dengan keluarga, saya masih harus <i>struggle</i> untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri yang tidak terpenuhi dari dunia kerja.</p><p style="text-align: justify;">Singkat cerita, kemudian saya tiba di tahap dimana kondisi tersebut cukup mengganggu kesehatan mental saya. Seringkali merasa terburu-buru, merasa ada begitu banyak hal yang ingin saya kerjakan tapi tidak selesai atau harus selesai di bawah standard pribadi saya, merasa tidak bisa menjalankan peran saya dengan baik, tidak punya waktu untuk diri sendiri, dan sebagainya.</p><p style="text-align: justify;"><i>Well</i>, mungkin ini untuk beberapa teman sulit dipahami ya... Tapi, percayalah bahwa ini bukan sesederhana tentang kurang bersyukur. Cukup pahami bahwa setiap individu memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda, sehingga ini pun termanifestasi pada perasaan, pandangan, harapan, dan juga apa yang membahagiakannya.</p><p style="text-align: justify;"><b>KENYAMANAN YANG MENJADI KONSEKUENSI</b></p><p style="text-align: justify;">Menjadi pekerja pada titik itu menciptakan ketidaknyamanan, tapi tentu saja tidak memunafikkan kenyamanan yang menyertainya. Gaji bulanan yang relatif tinggi dan stabil beserta segala tunjangannya, status yang <i>prestise</i> dimata masyarakat, aktivitas yang menghidupkan hari hari-hari saya, dan <i>circle</i> pertemanan. Semua itu adalah zona nyaman yang akan berganti pada saat memutuskan untuk <i>resign</i>.</p><p style="text-align: justify;">Perubahan ini adalah hal yang pasti terjadi, sehingga sudah diperhitungkan dan diantisipasi, meskipun sifatnya tentu adalah prediksi. Sebaik apapun persiapan, sesungguhnya semua adalah sebatas angan-angan yang kita bayangkan, kita tidak benar-benar menjalani masa depan di masa kini. <i>So, </i> sebenarnya kita tidak benar-benar tahu apakah segala rencana dan persiapan kita itu sesuai dengan harapan atau sebaliknya.</p><p style="text-align: justify;"><b>MASA TRANSISI</b></p><p style="text-align: justify;">Semakin mengkerucut pada pertanyaan, 'pernah ga merasa menyesal setelah <i>resign', </i>menurut pengalaman saya ada ada dua masa yang rawan bagi kita untuk merasa menyesal. Yang pertama adalah masa transisi, yaitu masa tepat setelah kita <i>resign</i>.</p><p style="text-align: justify;">Bagi banyak orang termasuk saya, masa transisi adalah kondisi yang tidak nyaman. Bagi saya, masa transisi itu masih kental dengan kenangan akan kondisi yang ditinggalkan, sekaligus antisipasi akan risiko-risiko yang kita pikirkan. Jadi, rasanya itu tidak santai, lebih was-was, dan juga sensitif. Dalam intensitas yang ekstrim masa ini pun bisa menerbitkan rasa sesal, yang untungnya tidak terjadi pada saya.</p><p style="text-align: justify;">Semua yang disebutkan di atas, itu saya rasakan. Bagai habis putus cinta, kenangan akan hari-hari yang dilewati bersama itu masih begitu nyata diingatan. Tapi, semua masih pada batas yang masih logis saya terima dari bagian dari proses adaptasi. Saya bisa bilang di masa rawan pertama ini saya tidak merasakan menyesal.</p><p style="text-align: justify;"><b>MASA DEPAN SIAPA YANG TAHU...</b></p><p style="text-align: justify;">Kemudian, masa kedua adalah saat kita mulai terbiasa dan beradaptasi dengan kondisi setelah <i>resign</i>. Masa dimana kita melihat dan merasakan apakah ekspektasi kita terpenuhi atau tidak...</p><p style="text-align: justify;">Sebelum <i>resign </i>saya bersama suami pun sudah mempersiapkan beberapa hal. Saat itu, kami membuka sebuah usaha akan menjadi aktivitas baru yang produktif bagi saya. Dimana semua berjalan baik-baik saja sejak saya resign di Bulan Agustus 2019, hingga akhirnya April 2020 semuanya berubah. Kondisi pandemi memaksa begitu banyak usaha untuk berhenti beroperasi, termasuk usaha kami yang mengandalkan pengunjung mall sebagai <i>customer.</i> Sehingga di bulan yang sama (April 2020) saat kontrak sewa habis, kami pun memutuskan untuk tidak melanjutkan dulu usaha ini.</p><p style="text-align: justify;">Hal ini praktis itu merubah semua hal, zona nyaman baru yang saya rencanakan tidak berjalan sesuai rencana. Pandemi, adalah sebuah kondisi yang tidak terbayangkan akan terjadi bagi kami saat itu, dan siapa pun. <i>So, yes</i>, kondisi itu membuat saya kehilangan aktivitas sehari-hari, sumber penghasilan, dan juga lingkaran pergaulan saya. Ditambah lagi dengan kondisi pandemi yang menciptakan tekanan lainnya, diantaranya <i>Long Distance Marriage</i> yang sangat panjang, tidak bisa kemana-mana, dan juga kesibukan baru bernama belajar <i>online, </i>membuat saya benar-benar merasa <i>powerless</i>.</p><p style="text-align: justify;">Di sini saya ingin menyampaikan bahwa kemungkinan jika rencana dan langkah antisipasi yang kita siapkan itu tidak berjalan sesuai rencana bisa saja terjadi. Meski tidak menutup kemungkinan, jika hal sebaliknyalah yang terjadi. Misalnya bisnis yang kita siapkan berjalan lebih baik setelah kita <i>resign.</i></p><p style="text-align: justify;">Prediksi adalah prediksi, semua hal bisa terjadi, yang lebih buruk ataupun justru yang lebih baik...</p><p style="text-align: justify;"><b>LALU APAKAH MENYESAL?</b></p><p style="text-align: justify;">Dalam kasus saya, pada satu titik bisa dibilang bahwa rencana berjalan di bawah ekspektasi. Dan saya pun merasakan <i>struggle</i> untuk beradaptasi dengan keadaan ini. Tapi, jujur, saya tidak pernah merasa menyesal dengan keputusan saya untuk <i>resign.</i></p><p style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga4_l8QS1M2t9bVBzCPQEkYhM56v3trfQXsHvcu5Ysym_Ue6RG1zt2Kgq56O8SAIx3KppOHJTdpRw-poJKN7EsmYMf_JinzU3Jf1_SyFQQmIN2td9IUbtN_M1pHaMi9OogFmDhHdRhMw/s500/IBU+BERHENTI+BEKERJA+DARI+BUMN+%255BPERNAH+MERASA+MENYESAL%253F%255D.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga4_l8QS1M2t9bVBzCPQEkYhM56v3trfQXsHvcu5Ysym_Ue6RG1zt2Kgq56O8SAIx3KppOHJTdpRw-poJKN7EsmYMf_JinzU3Jf1_SyFQQmIN2td9IUbtN_M1pHaMi9OogFmDhHdRhMw/s16000/IBU+BERHENTI+BEKERJA+DARI+BUMN+%255BPERNAH+MERASA+MENYESAL%253F%255D.png" /></a></div><p></p><p style="text-align: justify;">Mungkin hal ini akan terjadi sebaliknya, jika saya adalah pencari nafkah utama dalam keluarga. Tapi, karena saya memiliki <i>privilege</i> itu, meskipun saat itu merasa tidak nyaman dengan keadaan, tapi rasa sesal itu tidak hadir.</p><p style="text-align: justify;">Tidak ada keinginan sedikit pun dalam diri untuk menukar kondisi <i>powerless</i> yang saya rasakan dengan situasi <i>powerful</i> saat masih bekerja. Sekali lagi setiap individu itu unik ya, dan saya kebetulan adalah seorang yang sangat membutuhkan kebebasan, idealisme, dan kompetisi fair yang membuat seseorang merasa dapat meraih prestasi. </p><p style="text-align: justify;">Lagi pula saya melihat kondisi tidak sesuai ekspektasi ini sekedar sebagai tertutupnya satu pintu, sementara pintu yang lain masih banyak. Sementara rejeki dari berjualan bisa dibilang sedang sulit untuk semua orang, ya saya tetap berusaha melakukan hal yang saya bisa. Mengembangkan media yang saya punya (Instagram, YouTube, dan lainnya), melakukan hobi-hobi seperti menyanyi, menggambar, apa aja yang saya suka.</p><p style="text-align: justify;">Kehidupan pasca <i>resign </i>saya pada satu titik memang terasa di bawah ekspektasi, tapi siapa disangka kemudian hobi-hobi ini pun bisa menghasilkan <i>income</i>, meski tentu tidak se-stabil saat bekerja <i>full time</i>. Ada kalanya lebih banyak, sering juga dibawahnya. Tapi, kebahagiaan dan ketenangan hati yang saya dapatkan karena keleluasaan membersamai anak-anak dan kesempatan mengembangkan diri itu selalu stabil di atas, dibandingkan pada saat bekerja.</p><p style="text-align: justify;">Hidup adalah pilihan, saya memiliki <i>privilege</i> untuk mengambil pilihan <i>resign </i>dan saya tidak pernah menyesal mengambil keputusan itu. Bagi saya, kepurusan untuk <i>resign</i> adalah salah satu keputusan terbaik dalam hidup saya.</p><p style="text-align: justify;">Jadi, jika ingin digeneralisasi, mungkin menyesal dan tidak menyesalnya seseorang setelah <i>resign</i> itu tergantung pada:</p><p style="text-align: justify;"><b>PERTIMBANGAN</b>. Pastikan jika itu bukanlah keputusan emosional semata, bukan sekedar pelarian untuk menghindari hal yang tidak kita inginkan, tapi lebih ke usaha untuk mencapai situasi yang kita inginkan. Sehingga kita tetap bisa menghargai mensyukuri situasi setelah <i>resign</i>. Dan jika ternyata sebagian rencana tidak berjalan sesuai ekspektasi, kita tidak merasa kehilangan tempat berpijak.</p><p style="text-align: justify;"><b>LEGOWO DAN RESILIANCE</b>. Selain itu, yang perlu disadari dan disikapi legowo adalah bahwa kehidupan setelah <i>resign </i>itu secara finansial sudah pasti tidak se-stabil saat bekerja. Kamu bisa mendapatkan lebih, tapi juga bisa dibawahnya, jadi jangan <i>baperan</i>, <i>keep on going</i> pokoknya.</p><p style="text-align: center;">***</p><p style="text-align: justify;">Kira-kira begitu penjelasan saya menjawab pertanyaan, "Pernah ga merasa menyesal setelah <i>resign</i>?" yang jawabannya adalah 'tidak'.</p><p style="text-align: justify;"><i>Struggle-</i>nya saya ya di bagian merasa <i>powerless</i> itu, dan ini mungkin sangat berbeda bagai orang lain. <i>So</i>, jika teman-teman pun memiliki keinginan untuk <i>resign</i>, sekali lagi pertimbangkan segala sisi positif dan negatif dari bekerja <i>full time</i> dan <i>resign</i>.</p><p style="text-align: justify;"><i>Resign</i> akan membuat teman-teman kehilangan sesuatu, <i>so</i> pastikan kan <i>is it OK</i>? <i>Resign</i> juga akan membawa kita untuk mendapatkan sesuatu, <i>so</i> pastikan juga jika teman-teman benar-benar menginginkan hal itu. Serta satu lagi, sadari bahwa selalu ada kemungkinan jika rencana yang telah disusun tidak berjalan sesuai harapan kita, <i>is it also OK</i>? </p><p style="text-align: justify;">Hidup adalah tentang pilihan, termasuk memilih risiko yang akan ikhlas kita jalani.</p><p style="text-align: justify;">With Love,<br />Nian Astiningrum<br />-end-</p>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-3134900070867331112021-11-06T16:18:00.002+07:002021-11-06T16:18:27.863+07:00Pengalaman Menurunkan Berat Badan dengan Suplemen Kesehatan (?)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimmqMEWiz9vXr7U15QvYcpaaWSyvvCgjrZ20Ps0jsvF2XXjwKs3wLTVbIZNqGgNZ88fpb-81r3fXCP0oDQaZDY2QTVTp1vCm_Oqs0vHwsNfRA5_lFJuDU-KCvDa8zEU5C_2ppyON1uZA/s500/Untitled_Artwork+115.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimmqMEWiz9vXr7U15QvYcpaaWSyvvCgjrZ20Ps0jsvF2XXjwKs3wLTVbIZNqGgNZ88fpb-81r3fXCP0oDQaZDY2QTVTp1vCm_Oqs0vHwsNfRA5_lFJuDU-KCvDa8zEU5C_2ppyON1uZA/s16000/Untitled_Artwork+115.png" /></a></div><p style="text-align: justify;">Whoa! <i>So</i>, ini adalah <i>post</i> menindaklanjuti, video yang pernah saya buat tentang Herbilogy Slimming Kit yang saya konsumsi dalam rangka berusaha menurunkan berat badan. </p><p style="text-align: justify;">Penggunaan Slimming Kit Herbilogy ini sendiri terdiri dari dua langkah, yaitu proses detoksifikasi dengan menggunakan Laxa Tea selama 14 hari. Baru kemudian dilanjutkan dengan konsumsi Green Tea dan Slimming Capsule-nya.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/vol6J-vRKv4" width="519" youtube-src-id="vol6J-vRKv4"></iframe></div><p style="text-align: justify;">Nah, di <a href="https://www.youtube.com/channel/UCaB0Fl-AeJLY2fRqL-brudw" target="_blank">YouTube Channel</a>, saya baru upload dua video, yaitu video part 1 <i>unboxing</i> si Herbilogy Slimming Kit dan part 2 testimoni setelah menggunakan Laxa Tea. Sementara <i>part</i> 3-nya alias testimoni setelah memakai Green Tea dan Slimming Capsule-nya belum saya bikin juga. Bukan apa-apa, tapi saya memang gagal untuk disiplin dalam program ini dan tidak bisa memberikan testimoni teman-teman :D</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/rR7Ni-9SC6A" width="517" youtube-src-id="rR7Ni-9SC6A"></iframe></div><p style="text-align: justify;">Jadi begini... Di video pertama kan saya sampaikan bahwa si Slimming Kit ini adalah pelengkap dari program diet yang saya rencanakan meliputi: memperbaiki pola makan (mengurangi asupan kalori) dan olah-raga. Tapi kenyataannya, kesibukan yang luar biasa membuat saya tidak bisa disiplin seperti seharusnya.</p><p style="text-align: justify;">Jam tidur yang jauh dari ideal (baca: seringkali tidur jam 3.00 pagi, bangun pagi sekitar jam 7, baru nanti siang tidur lagi) itu membuat saya kesulitan mengatur waktu makan dan juga olah-raga. Rutinitas yang cukup menyita waktu dari menemani belajar <i>online</i> anak-anak, masak, beberes rumah, setrika, belanja, dll itu pun sangat menguras waktu dan energi. Sehingga kedisiplinan yang mutlak diperlukan dalam program diet ini tidak bisa saya lakukan.</p><p style="text-align: justify;">Olah-raga banyak sekali ke-<i>skip</i> karena sudah kecapekan. Makan camilan pun seringkali masih dilakukan demi mengurangi ngantuk, dan bahkan minum si Green Tea dan Slimming Capsule pun suka lupa. <i>So</i>, disini lah saya merasa tidak bisa menilai seberapa besar andil si Slimming Kit ini dalam perubahan berat badan saya.</p><p style="text-align: justify;">Oh ya, kalo ditanya berapa perubahan berat badan saya, hoho, malahan naik 0,7 kg teman-teman. Dimana, tentu saja ini bukan akibat dari Slimming Kit ya, tapi karena ketidakdisiplinan saya. Nah, disini (sekali lagi) kemudian saya tidak bisa menilai efektivitas dari Slimming Kit ini. Gitu teman-teman...</p><p style="text-align: justify;"></p><blockquote>Dan membicarakan tentang diet, dari kegagalan ini kemudian saya semakin tersadar bahwa <b>kunci dari penurunan berat badan adalah kedisiplinan dan konsistensi</b>.</blockquote><p></p><p style="text-align: justify;">Jadi begini, pada dasarnya untuk menurunkan berat badan, kita harus membakar cadangan makanan (dalam bentuk lemak) yang ada dalam tubuh, artinya kita harus melakukan program defisit kalori. Dimana ini dilakukan dengan mengurangi asupan kalori dan juga meningkatkan aktivitas yang membakar kalori. Sementara <b>suplemen, sifatnya adalah untuk membantu saja</b>. </p><blockquote><p style="text-align: justify;">Intinya tetap di kedisiplinan kita untuk melakukan program defisit kalori.</p></blockquote><p style="text-align: justify;">Metabolisme tubuh saya memang cenderung lambat alias mudah naik berat badan. Udah gitu cenderung <i>obsesive compulsive</i> yang termanifestasi juga dalam perilaku suka ngemil. Kondisi ini diperburuk karena saat ini hari-hari saya yang serba melelahkan sebagai <i>single fighter</i> (baca: <i>Long Distance Marriage</i> plus ga ada ART), boro-boro mau olah-raga, kontrol diri pun melemah.</p><p style="text-align: justify;">Tapi, itu bukan berarti menyerah dan membiarkan semua benar-benar tak terkendali ya... Saya tetap berusaha melakukan hal-hal untuk menerapkan pola hidup sehat yang efeknya juga ke menjaga berat badan. Dan yang saya lakukan saat ini, kembali ke cara lama, yaitu menjaga makanan (meminimalkan karbohidrat dan memperbanyak sayur), serta memakai korset.</p><p style="text-align: justify;">Yap, bukan salah ketik, <i>it's</i> memakai korset... ini ngefek banget untuk saya. Mari kita bahas satu persatu ya... </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="278" src="https://www.youtube.com/embed/EPkMy_69OPo" width="520" youtube-src-id="EPkMy_69OPo"></iframe><br />Versi videonya kalau males bacanya :D</div><p style="text-align: justify;"><b>MENJAGA MAKANAN!</b></p><p style="text-align: justify;"><i>So</i>, sejak kurang lebih 6 tahun lalu saya mulai menerapkan pola makan <i>food combining</i> meski bukan yang saklek banget. Jadi, setiap pagi dimulai dengan minum segelas air jeruk nipis hangat, kemudian beberapa saat kemudian sarapan buah, dan baru makan siang pada pukul 11.30. Menu makan siang atau malam pun sebisa mungkin tidak menggabungkan antara karbohidrat dan protein hewani. </p><p style="text-align: justify;">Jadi biasanya saya mengganti nasi dengan sayuran yang banyak kalau ingin makan ayam, ikan, dan protein hewani lainnya. Sementara kalau lagi makan tahu atau tempe (protein nabati), ya makan nasi tidak apa-apa. Meski saya emang pada dasarnya pun ga terlalu suka nasi, jadi sehari-hari jarang sekali makan nasi, bisa seminggu penuh tanpa nasi atau bahkan sebulan penuh, tergantung <i>mood</i>.</p><p style="text-align: justify;">Jadi, pola makan ini masih saya lanjutkan, hanya saja yang berbeda adalah saya mengurangi ngemil atau porsi makan <i>snack</i> saja. Dan bagian ini cukup <i>challenging</i> sih, karena ya itu tadi, kadang untuk mengurangi ngantuk akibat jam tidur yang rada kacau, godaan ngemil itu lebih sulit ditahan.</p><p style="text-align: justify;">Tapi, tetep berusaha kontrol... jangan dilosin aja...</p><p style="text-align: justify;"><b>MEMAKAI KORSET!</b></p><p style="text-align: justify;">Ini juga kebiasaan lama sejak melahirkan anak pertama lebih dari 10 tahun lalu, yaitu memakai korset.</p><p style="text-align: justify;">Secara fisik sih dengan memakai korset perut akan tertekan dan terbentuk lebih <i>slim</i>, tapi efek yang paling bermanfaat untuk saya itu sebenarnya adalah untuk mengontrol nafsu makan.</p><p style="text-align: justify;"><i>Yes</i>, karena pakai korset, perut tuh rasanya cenderung lebih cepat kenyang dan kenyangnya lebih tahan lama, jadi sangat membantu mengontrol keinginan untuk makan.</p><p style="text-align: justify;"><i>So, yes</i>, siang saya pakai korset yang sebelumnya pakai Mustika Ratu Slimming Gel dulu. Dimana untuk saya, krim ini lebih untuk menjaga kulit lembab dan jika pun kulit kembali mengkerut karena menjadi lebih langsing, kulit tetap kencang. Efeknya ke membakar lemak di perut tidak terlalu saya rasakan. </p><p style="text-align: justify;">Lagi-lagi ya... menurut saya yang namanya suplemen itu sifatnya hanya membantu secara minimal, inti dari penurunan berat badan tetap di menjaga asupan kalori dan membakarnya.</p><p style="text-align: justify;"><b>AKTIFIN CALORY COUNTER</b></p><p style="text-align: justify;">Ini barusan banget sih gara-gara ada diskon 50% untuk aplikasi <i>calory counter favorit</i> saya, Lifesum! Tapi aplikasi <i>calory counter</i> lain banyak ya... <i>so</i>, kalau mau pakai juga, silakan cari yang pas...</p><p style="text-align: justify;">Aplikasi ini sendiri sifatnya lebih untuk mengontrol keseimbangan antara kalori yang masuk ke dalam tubuh dan yang kita bakar. Melalui aplikasi Lifesum ini, kita bisa menentukan target; apakah untuk menurunkan berat badang, menjaga berat badan<i>,</i> atau bahkan meningkatkan berat badan. Kita juga bisa memilih jenis diet yang paling pas, me-<i>record</i> perkembangan berat badan kita, dan banyak lagi.</p><p style="text-align: justify;">Lebih dari sekedar <i>concern</i> tentang berat badan, Lifesum ini tujuannya sebenarnya lebih ke membantu kita me-<i>maintain</i> kebiasaan hidup sehat. Karena itu, selain <i>calory counter</i>, Lifesum juga memiliki <i>water tracker,</i> dan juga memberikan saran untuk menjaga keseimbangan nutrisi kita (karbohidrat, protein, dan lemak).</p><p style="text-align: justify;">Oh ya, satu lagi... ini aplikasi beneran bermanfaat untuk saya yang rada <i>obsesive compulsive</i> ini, supaya lebih sadar diri.</p><p style="text-align: center;">***</p><p style="text-align: justify;">Untuk sementara, itu yang rutin saya lakukan... Olah-raga akan sangat membantu, dan saya pun masih mencari celah dalam hari-hari saya untuk bisa olah-raga secara rutin lagi.</p><p style="text-align: justify;">Dan kembali ke judul <i>post</i> kali ini, jika ingin disimpulkan seberapa efektif suplemen Herbilogy Slimming Kit dalam penurunan berat badan saya, hmm, saya tidak bisa tidak tahu. Tapi, satu hal yang pasti adalah bahwa <b>peran suplemen dalam penurunan berat badan hanyalah membantu, dan tidak akan berarti apa-apa jika kita tidak melakukan upaya mengurangi kalori dalam tubuh</b>.</p><p style="text-align: justify;"><i>So</i>, jangan berharap terlalu banyak bisa menurunkan berat badan sekedar bergantung pada suplemen tertentu, tanpa mengurangi asupan kalori dan membakar kalori dalam tubuh ya...</p><p style="text-align: justify;">Kurang lebih begitu teman-teman... Semangat sehat ya!</p><p style="text-align: justify;">With Love,<br />Nian Astiningrum<br />-end-</p>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-87296199044287888952021-11-01T01:34:00.004+07:002021-11-01T01:34:53.448+07:00KREATIVITAS: INVESTASI UNTUK ANAK-ANAK KITA DI ERA DIGITAL<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRdCmt6RWRdrcyDwt8-SmUR2REDKlaSiHlDx2JlxyR_uatwx0DPW0iCPzMdNiwzqlwI316jS6_bx8uGv4sC-p2ydrvxg6cehBerLZSEx2WcYqARJtAtldplClPTl5Lfpwb5yNGwdGtGA/s400/FABER-CASTELL+CAS+GLOW+IN+THE+DARK+CLOCK.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRdCmt6RWRdrcyDwt8-SmUR2REDKlaSiHlDx2JlxyR_uatwx0DPW0iCPzMdNiwzqlwI316jS6_bx8uGv4sC-p2ydrvxg6cehBerLZSEx2WcYqARJtAtldplClPTl5Lfpwb5yNGwdGtGA/s16000/FABER-CASTELL+CAS+GLOW+IN+THE+DARK+CLOCK.png" /></a></div><p style="text-align: justify;">"Udah lah, kalau masih ada anak kecil, jangan harap rumah bisa rapi..." demikian curhatan para ibu yang bersliweran di dunia maya maupun nyata yang kemudian saya amini setelah menjadi seorang ibu. Sikap <i>selow</i> dan lapang dada saat melihat rumah berantakan memang kemudian menjadi satu kapasitas yang mutlak diperlukan seorang ibu untuk mempertahankan kesehatan mentalnya menghadapi anak-anak yang belum beranjak dewasa.</p><p style="text-align: justify;">Demikian juga dengan si Ganesh yang kini berusia 10 tahun. Sejak kecil dia adalah anak yang 'ada-ada aja..." Hampir semua bisa dia jadikan mainan! Anaknya selalu penasaran untuk mencoba apa yang dilihatnya, utak-atik barang, dan bikin sesuatu dari barang bekas (atau yang sebenarnya masih terpakai). Dan bisa dibayangkan, kemudian rumah pun bisa dipastikan selalu dalam keadaan berantakan kecuali malam saat dia tertidur hingga pagi sebelum dia terbangun.</p><p style="text-align: justify;">Rasa geregetan itu pasti ada kalanya datang, tapi ya udah lah... Masa kanak-kanak memang masanya bereksplorasi. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang begitu tinggi dan ingin mencoba semua hal yang dia bisa.</p><p style="text-align: justify;">Ganesh sendiri dari kecil memang punya hobi spesifik membuat sesuatu dengan bahan kardus dan bahan bekas lainnya. Hal ini secara konsisten dia lakukan hingga saat ini. Dan sampai sekarang pun, saya masih <i>amazed</i> setiap kali dia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya dan berkata, "Mama, boleh enggak kardusnya buat Anesh?" Geli sendiri melihat binar-binar matanya mengharap suatu barang bekas untuk boleh dia ubah entah jadi apa.</p><p style="text-align: justify;">Saat itu, saya berpikir, "Yah, tiap anak tentu memiliki potensinya masing-masing..." Jadi ya saya berusaha fasilitasi saja semampunya karena merasa ini adalah hal yang positif, tapi belum terlalu memahami bahwa kreativitas ini hal yang sangat penting untuk masa depannya. Sampai akhirnya saya mendapat kesempatan mengikuti sebuah webinar yang diadakan oleh Faber-Castell dengan tajuk 'Soft Skill Apa yang Diperlukan di Abad Digital?"</p><p style="text-align: justify;"><b>KREATIVITAS DI ERA DIGITAL</b></p><p style="text-align: justify;">Di banyak film futuristik, kita sering disuguhi bagaimana robot menjadi bagian dari keseharian manusia. Saat ini, robotisasi sudah dimulai, berbagai pekerjaan repetitif 'sederhana' telah digantikan oleh robot yang <i>notabene</i> lebih mudah <i>maintenance</i>-nya. Robot tidak kenal capek, emosi (marah atau sedih), dan akurasi pekerjaannya pun lebih tinggi daripada manusia. Dimana hal ini akan semakin berkembang, dan di masa depan akan lebih banyak aktivitas yang digantikan oleh robot.</p><p style="text-align: justify;">Berbagai aktivitas memang akan menjadi lebih efisien dengan bantuan robot, tapi tidak semuanya. Manusia memiliki kelebihan yang tidak bisa digantikan oleh robot, salah satunya adalah kreativitas, yaitu kemampuan untuk memproduksi atau mengembangkan suatu karya asli, ide, teknik, atau pemikiran.</p><p style="text-align: justify;">Robot bekerja berdasarkan formula atau program yang diberikan manusia sehingga memiliki keterbatasan. Sementara manusia memiliki kreativitas yang membuatnya mampu menciptakan sesuatu hal yang sifatnya original dan cenderung tidak terbatas.</p><p style="text-align: justify;">Itu mengapa, kreativitas kemudian menjadi kompetensi yang sangat dibutuhkan anak-anak kita di masa depan. Supaya dia mampu bersaing dan tidak tergantikan oleh robot. </p><p style="text-align: justify;">Karenanya kita perlu memfasilitasi anak-anak kita untuk mengembangkan kreativitas ini.</p><p style="text-align: justify;"><b>PANDEMI VS KREATIVITAS</b></p><p style="text-align: justify;">Anak-anak membutuhkan media untuk membuatnya melakukan berbagai aktivitas untuk mengembangkan kreativitasnya. Dimana hal ini praktis menjadi tantangan tersendiri pada masa pandemi.</p><p style="text-align: justify;">Sebelum pandemi, anak-anak bisa berangkat ke sekolah, bermain bersama teman-temannya, berinteraksi dengan gurunya, mengikuti berbagai kegiatan sesuai dengan minat dan bakatnya, bermain di alam terbuka, dan banyak lagi. Sementara sekarang, praktis mereka lebih banyak beraktivitas di rumah. </p><p style="text-align: justify;">Bosan itu pasti. Jadi, apa pengganti dari semua kegiatan ini? Bagaimana menyalurkan energi dan rasa ingin tahu yang begitu besar dari anak-anak ini? Di sinilah kemudian <i>gadget </i>seringkali menjadi musuh terselubung pada situasi ini. </p><p style="text-align: justify;">Anak-anak haus akan kegiatan, kita sebagai orang-tua pun tentu punya keterbatasan untuk memfasilitasinya karena segala kegiatan yang harus dilakukan, sehingga <i>gadget</i> menawarkan solusi supaya anak-anak tenang sementara orang-tua bisa tetap melakukan kegiatannya dengan tenang.</p><p style="text-align: justify;">Solusi yang tidak bijak tentu saja, karena <i>gadget</i> akan membuat anak-anak terpaku padanya, melupakan kegiatan yang bermanfaat baginya, dan bahkan berpotensi menimbulkan masalah. Di antaranya adalah masalah kesehatan fisik (karena banyak duduk diam), terlambat berbicara, masalah atensi dan konsentrasi, masalah pada <i>executive functioning</i>, masalah pada perilaku, dan memburuknya kelekatan dengan orang-tua. </p><p style="text-align: justify;">Secara konkret penggunaan <i>gadget </i>yang berlebihan akan membuat anak terlalu terpaku padanya dan kurang melakukan aktivitas yang sesungguhnya bermanfaat. Termasuk juga aktivitas-aktivitas yang mengasah kreativitasnya. Padahal kreativitas ini menjadi hal yang sangat penting untuk masa depannya nanti.</p><p style="text-align: justify;"><b>KEGIATAN UNTUK MENGASAH KREATIVITAS ANAK</b></p><p style="text-align: justify;">Sesungguhnya ada begitu banyak kegiatan yang bisa dilakukan anak-anak untuk mengembangkan kreativitasnya. Melalui berbagai permainan, diskusi, kegiatan seni, dan banyak lagi. Pada dasarnya setiap anak akan terdorong untuk melakukan aktifitas untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Dan kita sebagai orang-tua memiliki peran untuk memfasilitasi dorongan ini; baik dengan memberikan lingkungan yang supportif, memberikan ide kegiatan, dan juga membimbing (aktif mengajak bermain).</p><p style="text-align: justify;">Membiarkan anak berkreasi meskipun rumah menjadi berantakan, menyediakan <i>supply</i> bahan-bahan yang dia butuhkan, tidak mudah marah saat anak merusak sesuatu karena sedang mencoba-coba, dalam hal ini termasuk bagian dari upaya kita untuk memberikan lingkungan supportif yang dimaksud.</p><p style="text-align: justify;">Ada kalanya, kita sebagai orang-tua juga perlu merangsang anak-anak untuk melakukan kegiatan kreatif di tengah godaan <i>gadget </i>di masa pandemi ini. Bentuk kegiatannya sendiri bisa bermacam-macam, dari kegiatan seni seperti menggambar, kegiatan <i>science</i> seperti melakukan eksperimen sederhana, kegiatan berkaitan dengan logika berpikir seperti diskusi bersama, dan banyak lagi.</p><p style="text-align: justify;">Butuh ide? Hmm, saat ini pun ada berbagai kegiatan tematik beserta <i>supply</i>-nya yang sangat memudahkan kita untuk mengajak anak berkreasi. Salah satunya adalah <a href="https://www.faber-castell.co.id/creative-art-series" target="_blank">Faber-Castell Creative Art Series</a>...</p><p style="text-align: justify;"><b>FABER-CASTELL CREATIVE ART SERIES</b></p><p style="text-align: justify;">Yup, Faber-Castell memiliki serangkaian produk tematik yang merangsang kreativitas anak-anak. Dalam satu paket Faber-Castell Creative Art Series sudah lengkap akan peralatan, bahan, dan juga petunjuk pengerjaannya.</p><p style="text-align: justify;">Misalnya seri Glow In The Dark Clock yang kami coba beberapa waktu lalu. Art Series ini mengajak anak-anak membuat jam yang bisa menyala dalam gelap. Adapun kegiatan yang dilakukan di sini meliputi mengecat, merangkai siluet gambar dan bagian-bagian lainnya hingga menjadi jam yang benar-benar bisa digunakan, dan tentu saja menyala dalam gelap!</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4yummMT9SatAH1KtIRVQJdjAAoVFUfABSu7rbim5eTnSE_vpZS3ZTbRSUl-DwNSekDB5VHw-oz5uJLlpYPWC3jJz5NWn2M5qzm4IKrcTAlC9GAoWb2AZh6rWfQoAnb3fx-_MsWluHRg/s700/CAS+II-Glow+in+Dark.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="466" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4yummMT9SatAH1KtIRVQJdjAAoVFUfABSu7rbim5eTnSE_vpZS3ZTbRSUl-DwNSekDB5VHw-oz5uJLlpYPWC3jJz5NWn2M5qzm4IKrcTAlC9GAoWb2AZh6rWfQoAnb3fx-_MsWluHRg/s16000/CAS+II-Glow+in+Dark.jpeg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Faber-Castell Creative Art Series: Glow In The Dark Clock<br />Foto: Faber-Castell Indonesia</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Hoho, jangan tanya ya... sejak paket Glow In The Dark Clock ini datang, si Ganesh sudah ribut pengen bikinnya. Keseruan dia bikin si jam yang menyala di gelap ini bisa dilihat di video berikut ya...</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="294" src="https://www.youtube.com/embed/nst1FG7ezFA" width="502" youtube-src-id="nst1FG7ezFA"></iframe></div><p style="text-align: justify;">Melakukan kegiatan Faber-Castell Creative Art Series ini, praktis sangat memfasilitasi kreatifitas anak-anak. Tapi bukan cuma itu. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan <i>bonding</i> antara anak dan orang tua dengan mengerjakan <i>project</i> ini bersama-sama. Serta meningkatkan rasa percaya diri anak karena perasaan mampu membuat suatu benda yang benar-benar berguna dalam kehidupan sehari-hari. </p><p style="text-align: justify;">Si Ganesh benar-benar bangga akhirnya jamnya selesai, bisa berfungsi dengan baik dan bisa menyala di gelap!</p><p style="text-align: justify;">Produk dari Faber-Castell Creative Art Series ini sendiri bermacam-macam, bukan hanya Glow In The Dark Clock saja. Ada juga Finger Printing Art, Basketball Arcade, Air Jet Sport Car, dan sebagainya. Semua bisa didapatkan secara <i>online</i> di marketplace favorit teman-teman (<a href="https://shopee.co.id/shop/42170420/search?page=0&shopCollection=46652413&sortBy=ctime" target="_blank">Shopee</a> atau <a href="https://www.tokopedia.com/faber-castell/etalase/creative-art-series" target="_blank">Tokopedia</a>).</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijhACMnsqlPCqHs8VdUL-3zNgsdCzo9frc0EoE_w89WZCfsbnrY1TsiT5kxrOkrbuG3YGOeqZ3WWrOQAVnDmoOIsoovG6ncDhf3elt7nGPP2D-rwiVY21sFnKrYmYdp3Uzr2s_XehGMw/s700/faber+castell+creative+art+series.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="455" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijhACMnsqlPCqHs8VdUL-3zNgsdCzo9frc0EoE_w89WZCfsbnrY1TsiT5kxrOkrbuG3YGOeqZ3WWrOQAVnDmoOIsoovG6ncDhf3elt7nGPP2D-rwiVY21sFnKrYmYdp3Uzr2s_XehGMw/s16000/faber+castell+creative+art+series.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Beberapa Serie Faber-Castell Creative Art Series Lainnya</td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibqQw21MUODRvmgAxFDbcqsSOWE8IvHoGxZ8DLHPogYtfPnGyO3L1Tg5aowVezREfH1U0u7ojCfcPqxmrfeIx60YzrLLEy0s3xDWFbw6VbE7woJhBjXeYVWgXlRCSGUJMqGs0hjcdnHg/s700/CAS+II-Basket+Arcade.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="466" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibqQw21MUODRvmgAxFDbcqsSOWE8IvHoGxZ8DLHPogYtfPnGyO3L1Tg5aowVezREfH1U0u7ojCfcPqxmrfeIx60YzrLLEy0s3xDWFbw6VbE7woJhBjXeYVWgXlRCSGUJMqGs0hjcdnHg/s16000/CAS+II-Basket+Arcade.jpeg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Faber-Castell Creative Arti Series: Basketball Arcade<br />Foto: Faber-Castell Indonesia<br /><br /></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;">Bagi saya, adanya Faber-Castell Creative Art Series ini sangat membantu menyiapkan kegiatan yang bermanfaat untuk anak-anak. Tidak perlu memikirkan mau bikin apa, bagaimana caranya, dan membeli alat dan bahan secara terpisah, karena semuanya sudah disiapkan dalam satu kotak. Benar-benar praktis bukan?</div><p style="text-align: center;">***</p><p style="text-align: justify;">Memang tantangan kita sebagai orang-tua untuk menyiapkan anak-anak menghadapi era digital yang semakin nyata ini tidak mudah. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini. </p><p style="text-align: justify;">Sebagai orang dewasa, kita pun memiliki berbagai tanggung-jawab, sehingga memiliki keterbatasan tenaga maupun waktu untuk membimbing anak-anak kita. Namun, sesungguhnya mengajak anak-anak untuk melakukan kegiatan kreatif pun tidak sesulit dan seberat yang kita bayangkan. </p><p style="text-align: justify;">Misalnya dengan mengajak mereka mengobrol, menyediakan bacaan, pensil warna, kertas gambar atau <i>art supply</i> lainnya. Apalagi dengan adanya Faber-Castell Art Supply Series ini, yang benar-benar praktis dan menarik untuk anak-anak. </p><p style="text-align: justify;">Ada banyak kegiatan sederhana yang bisa dilakukan untuk membuat anak-anak tetap aktif dan mengembangkan kreativitasnya, tidak hanya terpaku pada <i>gadget</i>.</p><p style="text-align: justify;">Bisa yok bisa... Demi masa depan anak-anak kita kan...</p><p style="text-align: justify;">With Love,<br />Nian Astiningrum<br />-end-</p>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-8444024974005328722021-10-20T01:04:00.006+07:002021-10-20T01:04:41.027+07:00Hi Again!<p style="text-align: justify;">Omaigat, <i>it's really been a while</i> ga buka dashboard blog kesayangan ini, sampai-sampai ga familiar pas ngetik <i>website</i>-nya! Dan ternyata terakhir post itu 23 April 2021, berarti 6 bulan! Tapi jujur, saya pikir lebih lama sih, ternyata baru 6 bulan, hahaha :D</p><p style="text-align: justify;">But, yes teman-teman... 6 bulan ini berjalan benar-benar (sebut saja) membingungkan. Ada banyak rasa disana, yang sedikit demi sedikit disadari, meski tidak semua rasa terbalas seperti harap yang ada. Beberapa pun mendewasakan, meski menghangatkan pelupuk mata ketika mengingatnya.</p><p style="text-align: justify;">Mungkin bahkan belum sempat mengungkannya, betapa banyak rasa yang akhirnya terkuak selepas kepergian ibuk. Saat dimana saya kuat dan baik-baik saja, ternyata yang terjadi adalah sebaliknya. Ternyata saya tidak sekuat itu, ternyata hati dan raga ini demikian berduka dan sakit karena kepergian ibu. </p><p style="text-align: justify;">Tapi, semuanya sudah sejauh ini. Mungkin beberapa rasa memang belum terbalas atau mungkin memang tidak terbalas. Rasa rindu tidak pernah hilang, mata masih selalu berair saat mengingatnya, tapi di titik ini, sedikit demi sedikit hati dan raga sudah baik-baik saja. Ada titik dimana akhirnya tersadar adanya depreasi dan psikosomatis, tapi waktu dan keterbukaan sudah meredakannya.</p><p style="text-align: justify;"><i>Let's see</i> jika satu saat bisa cerita tentang ini juga di blog, mungkin pun ada teman-teman yang merasakan hal yang sama. Tapi bukan di tulisan ini, karena beneran ini cuma sebuah <i>quick hi...</i> Awalnya ini buka blog niatnya untuk nulis (sebut saja) script untuk YouTube Channel baru saya. Hoho, yes, beberapa waktu lalu saya bikin YouTube Channel yang isinya lebih ke vlog dan podcast gitu.</p><p style="text-align: justify;">Nah, ngomongin soal si <i>project</i> YouTube ini, saya baru mulai menambah konten baru berupa podcast tentang opini dan psikologi. Sebelumnya, memang YouTube Channel ini isinya banyakan tentang vlog sehari-hari, karena emang ga ada waktunya bikin konten lain. Yes, 6 bulan ga ada ART, suami di seberang pulau, ditambah belajar online dua anak... hidup benar-benar se-<i>hectic</i> itu!</p><p style="text-align: justify;">OK, kurang lebih gitu dulu kali ya '<i>quick hi</i>'-nya... Udah lewat tengah malam, mau beres-beres, terus habis itu tidur! Hmm, besok libur <i>by-the-way,</i> semoga besok bisa menikmati hari yang hangat dalam rasa dan juga produktif.</p><p style="text-align: justify;">Dan sebelum <i>the end</i>, berikut saya attach video dari Channel YouTube baru saya yang lumayan nge-hits dan sekaligus juga tipe konten yang akan saya perbanyak nantinya. Jika teman-teman suka dengan konten YouTube Channel saya, jangan lupa untuk support dengan subscribe ya...</p><p style="text-align: justify;">Terima-kasih sudah mampir teman-teman, dan <i>see you again</i>. <i>Last words</i>... ternyata, menulis bisa semenyenangkan ini ya... still my favourite things to do, so semoga bisa lebih banyak nulis lagi nantinya. Bye ❤️</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="317" src="https://www.youtube.com/embed/zVclVBxq16I" width="513" youtube-src-id="zVclVBxq16I"></iframe></div><br /><p style="text-align: justify;">With Love,<br />Nian Astiningrum<br />-end-</p>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-68307625004188775202021-04-23T22:03:00.002+07:002021-04-24T09:19:50.098+07:00Mendukung Pelestarian Lingkungan Melalui Kampanye Brand<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEGUTxGXOqYQa2nBju2RBNCYyTollVJbtHxxJhGOd35hdcPFJr9yp-8HBzIyfQG7525k9HiDhOZdqrg-TfW55hC4kQN-8vpuoRp52fywyw0EfEXwLAaVJaQg7mTIpxCe_WIgYjauk8Cg/s500/thumb+bbob+small.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEGUTxGXOqYQa2nBju2RBNCYyTollVJbtHxxJhGOd35hdcPFJr9yp-8HBzIyfQG7525k9HiDhOZdqrg-TfW55hC4kQN-8vpuoRp52fywyw0EfEXwLAaVJaQg7mTIpxCe_WIgYjauk8Cg/s16000/thumb+bbob+small.png" /></a></div><p style="text-align: justify;">Plastik itu tidak ramah lingkungan! Ya, tidak terbantahkan. Namun, hingga saat ini pun belum ada bahan yang dapat menggantikan sepenuhnya. Adalah keniscayaan bahwa plastik sulit diurai secara alami oleh alam, tapi juga tidak terbantahkan bahwa bahan ini masih dibutuhkan baik oleh produsen maupun konsumen.</p><p style="text-align: justify;">Pernah <i>ga sih</i>, pada saat belanja <i>skin care</i> kemudian kita berpikir, “Duh, ini kemasan plastiknya tebel amat. Cantik dan keliatan elegan sih, tapi apa kabar ini nanti pas jadi sampah?” Tapi, di sisi lain coba bayangkan, jika kosmetik tersebut kemudian berhemat penggunaan plastik. Dengan kemasan yang lebih tipis, apakah sebagai konsumen kita yakin kualitas <i>skin care</i> tetap terjaga? Dilema kan?</p><p style="text-align: justify;">Demikian juga yang dialami produsen, mereka pun mengalami dilema yang sama. Di satu sisi, tidak mungkin mereka tidak memahami dampak dari penggunaan plastik. Namun disisi lain, inilah bahan yang paling tepat guna hingga saat ini, dalam artian ekonomis, <i>durable</i> dan mampu menjaga produknya, serta memiliki tampilan yang menarik.</p><p style="text-align: justify;">Hal ini memang dilematis, tapi bukan absolut tanpa solusi. Limbah plastik memang sulit terurai secara alami oleh alam, tapi sangat bisa didaur-ulang. Dimana konsumen dapat mendukung hal ini dengan pemilahan sampah, demikian juga produsen dapat mendorong hal ini dengan program pengumpulan kemasan produknya. Misalnya yang dilakukan The Body Shop dengan program Bring Back Our Bottle (BBOB)-nya.</p><p style="text-align: justify;">Bagi saya konsumen The Body Shop sejak lebih dari 6 tahun, program ini punya arti tersendiri. Semacam memberikan garansi bahwa <i>skin care</i> saya dikemas dengan aman, sekaligus tenang bahwa kemasan bekas pakainya tidak akan berakhir merusak lingkungan. Di samping juga mendapatkan <i>benefit</i> berupa poin yang dapat ditukar dengan produk ataupun digunakan untuk belanja saat mengembalikan kemasan bekasnya. Benar-benar jenius bukan?</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJFq-1YzioOodClabfG8jXuaf8_v8EmWmaaCMDpePI83GWKiDzgwmdPQCA3oLcF_cgVnToAZXdK13cTEJAIe4TVkNrE-JYPjq7kZVMjtEHO3rvArWD2nr3btz1uy_WyKi80x01sQs1-g/s644/member.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="644" data-original-width="500" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJFq-1YzioOodClabfG8jXuaf8_v8EmWmaaCMDpePI83GWKiDzgwmdPQCA3oLcF_cgVnToAZXdK13cTEJAIe4TVkNrE-JYPjq7kZVMjtEHO3rvArWD2nr3btz1uy_WyKi80x01sQs1-g/w248-h320/member.jpeg" width="248" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Member The Body Shop, kartunya berdua sama suami</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Selain membawa manfaat bagi konsumen, program ini tentu juga membawa manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Sampah anorganik berkurang, masyarakat pun teredukasi untuk bertanggung-jawab akan sampahnya.</p><p style="text-align: justify;">Bahkan lebih dari itu, program <a href="https://waste4change.com/official/service/responsible-waste-management" target="_blank">pengelolaan sampah</a> yang dilakukan melalui BBOB ini pun saya sadari meningkatkan loyalitas pada <i>brand</i>. Sebagai seorang yang <i>concern</i> akan bahayanya sampah anorganik bagi lingkungan, program ini sungguh menimbulkan sentimen positif. Membuat saya merasa membuat keputusan yang tepat dengan berbelanja produk mereka. Saya mendapatkan produk berkualitas, dan mereka pun menggunakan sebagian keuntungan yang didapatkan untuk melaksanakan tanggung-jawabnya pada bumi.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-piJXoNpmkkPGFFOxcs7bFuMaIlu6FO_j_0TZY2DTbzQxarwliTVkbFsJ3NEoi6kDej4lE-GkzwyuXlYDD2uF8R_ic_D6jkpZ4IY3h3cXJizfAznsERiZ0XgvmvdrpYrimJMn543eoA/s500/botol+bekas.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-piJXoNpmkkPGFFOxcs7bFuMaIlu6FO_j_0TZY2DTbzQxarwliTVkbFsJ3NEoi6kDej4lE-GkzwyuXlYDD2uF8R_ic_D6jkpZ4IY3h3cXJizfAznsERiZ0XgvmvdrpYrimJMn543eoA/s16000/botol+bekas.jpeg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Botol bekas siap dibawa ke toko<br /></td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Hal ini, saya yakin juga terjadi pada banyak konsumen lain. Sikap suatu <i>brand</i> pada isu lingkungan turut meningkatkan loyalitas konsumen, sekaligus berpengaruh positif pada citra perusahaan. Dimana kedua hal ini (loyalitas konsumen dan citra positif) adalah aset yang turut mendukung keberlangsungan dan perkembangan bisnis perusahaan.</p><blockquote><p style="text-align: justify;">Sikap dan keputusan perusahaan pada pelestarian alam akan berpengaruh pada loyalitas konsumen dan citra perusahaan.</p></blockquote><p style="text-align: justify;">Saat ini, organisasi penggiat lingkungan pun bahu-membahu melakukan aksi penyelamatan bumi. Salah satunya dengan melakukan penelitian berkala untuk mengetahui pola limbah plastik di dunia. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk menyadarkan, serta memberikan edukasi pada masyarakat dan produsen mengenai limbah mereka. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh The #breakfreefromplastic Movement.</p><p style="text-align: justify;">Gerakan yang dirilis pada tahun 2016 ini melakukan penelitian bertajuk ‘Brand Audit’ secara berkala pada tiga tahun terakhir (2018, 2019, dan 2020). Melalui ‘Brand Audit’ yang dilakukan oleh volunter, dihasilkan laporan tahunan mengenai pola limbah plastik di dunia, salah satunya adalah tabulasi sampah plastik bermerek. Dimana melalui penelitian ini diperoleh hasil brand dengan sampah plastik terbanyak di dunia.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMsYEuA1WwPQO3bzL5YdFazl1mB2z_So0HndLXksxH54gTRShJXpgD22qgYRrtZp5lu1y_OcH1O9o2Vp3KqhtuBEdXm068SCT4b1XPalFtxitY4xtRrV_TfdIuSTtkkG19wpaXbUdkHQ/s649/brand+audit+3.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="649" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMsYEuA1WwPQO3bzL5YdFazl1mB2z_So0HndLXksxH54gTRShJXpgD22qgYRrtZp5lu1y_OcH1O9o2Vp3KqhtuBEdXm068SCT4b1XPalFtxitY4xtRrV_TfdIuSTtkkG19wpaXbUdkHQ/s16000/brand+audit+3.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">The Brand Audit 2020 yang dilakukan oleh The #breakfreefromplastic Movement</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Publikasi semacam ini sedikit banyak membuat saya berpikir ulang untuk <i>all out</i> menggunakan produk-produknya. Saya sadar sepenuhnya jika sampah-sampah plastik yang saya hasilkan akan merusak lingkungan. Akan tetapi, sebagai konsumen, yang mungkin saya lakukan saat ini adalah memilah sampah, dengan harapan ada pihak yang akan mengambil tindakan daur ulang ataupun pengolahan lanjutan. Saya akan cenderung memilih produsen yang memberikan perhatian khusus pada limbah mereka. Sehingga fakta yang terungkap melalui penelitian yang dilansir dengan tajuk ‘The Brand Audit Report’ ini secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi keputusan saya untuk menggunakan suatu produk.</p><p style="text-align: justify;">Jika ada <i>brand</i> lain yang lebih concern dengan limbahnya, saya akan memilihnya. Perasaan semacam ini, saya yakin dimiliki juga oleh banyak konsumen lain, sehingga jelas berpengaruh pada loyalitas <i>customer</i> dan citra perusahaan. Keputusan berkaitan dengan lingkungan, baik pada fase produksi maupun pengelolaan limbah adalah hal yang sangat krusial dalam hal ini. Sehingga ada baiknya perusahaan-perusahaan melalui <i>brand</i> yang diusungnya menganggap serius hal ini.</p><p style="text-align: justify;">Untuk melakukan pengelolaan limbah yang lebih baik, produsen dapat bekerjasama dengan perusahaan pengelolaan limbah, salah satunya adalah Waste4Change. Salah satu perusahaan <a href="https://waste4change.com" target="_blank">Waste Management Indonesia</a> yang berdiri pada tahun 2014 ini memberikan berbagai jasa pengelolaan limbah, salah satunya adalah In-Store Recycling sebagai salah satu bentuk <a href="http://w4c.id/EPR" target="_blank">Extended Producer Responsibility Indonesia</a>.</p><p style="text-align: justify;">Program ini dirancang untuk meningkatkan daur ulang sampah berlabel merek yang dapat berasal dari proses produksi, proses distribusi, gudang, maupun konsumen. Sebagaimana program BBOB The Body Shop Indonesia yang juga di-<i>handle</i> oleh Waste4Change. </p><p style="text-align: justify;">Keuntungan dari layanana In-Store Recycling ini adalah mencegah penyalahgunaan produk berlabel merek, mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA, adanya laporan tentang alur sampah, dan membantu meningkatkan daur ulang. Dimana hal ini bukan hanya memiliki manfaat bagi lingkungan dan masyarakat, tapi juga bagi <i>brand</i> sendiri.</p><p style="text-align: justify;">Adapun alur sampah dalam program In-Store Recycling ini adalah sebagai berikut:</p><p style="text-align: justify;"></p><ol><li>Pemilahan sampah oleh konsumen</li><li>Penyimpanan sampah di gudang/toko klien</li><li>Pengumpulan sampah terpilah</li><li>Pengelolaan sampah di Rumah Pemulihan Material Waste4Change</li><li>Pengelolaan residu menggunakan teknologi RDF</li></ol><p></p><p style="text-align: justify;">Layanan In-Store Recycling ini sangat mudah dilakukan oleh konsumen, maupun <i>brand</i>. Konsumen hanya perlu membawa kemasan bekas ke toko, sedangkan perusahaan (<i>brand</i>) hanya perlu mengumpulkan untuk kemudian menyerahkannya untuk dikelola lebih lanjut oleh Waste4Change. </p><p style="text-align: justify;">Melalui <i>treatment</i> ini, sampah pun dikelola lebih baik dan tidak mencemari lingkungan, citra perusahaan semakin baik karena sampah dengan label mereka mereka tidak ditemukan di sembarang tempat (karena sudah didaur ulang), dan loyalitas konsumen pun terjaga.</p><p style="text-align: justify;">Yup, sebagai konsumen, saya berharap akan lebih banyak perusahaan yang turut mengambil peran dalam pengelolaan limbah produk mereka. Saya pribadi pun merasa lebih tenang dan puas saat menggunakan produk yang saya tahu tidak akan berakhir mencemari lingkungan. </p><p style="text-align: justify;"><b>-end-</b></p><div style="text-align: center;">"Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Blog Waste4Change Sebarkan Semangat Bijak Kelola Sampah 2021</div><div style="text-align: center;">Nama penulis: Nian Astiningrum"</div><p style="text-align: justify;"><b>Referensi:</b></p><p style="text-align: justify;">[1]. breakfreefromplastic.org. (2020). The Brand Audit Report 2020. Diakses pada 22 April 2021, dari https://www.breakfreefromplastic.org/globalbrandauditreport2020/. </p><p style="text-align: justify;">[2]. thebodyshop.co.id. Bring Back Our Bottle. Diakses pada 22 April 2021, dari https://www.thebodyshop.co.id/stories/bring-back-our-bottle.</p><p style="text-align: justify;">[3]. waste4change.com. In-Store Recycling. Diakses pada 22 April 2021, dari https://waste4change.com/official/service/in-store-recycling.</p>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-38072408378463386232021-04-21T17:09:00.004+07:002021-04-21T17:09:53.444+07:00Not Lost Myself In Domesticity<i>Jeanie marries when she's twenty one,<br />Has a baby one year on<br />And every year that's the way that life goes<br />Lost herself in domesticity,<br />A cleaning, feeding entity,<br />She can't recall what she was before</i><div><i><br />In an ideal world kids would keep their rooms tidy,<br />In an ideal world he would be home from his work on time<br />And in the morning I could lay in</i></div><div><i><br /></i></div><div><i>(Lagu oleh Andrea Corr)</i></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;">Gara-gara semingguan dipaksa berkutat dengan pekerjaan rumah-tangga pasca di-<i>ghosting</i> ART, lagu ini tiba-tiba terngiang-ngiang di telinga. Ya gimana, tiap pagi mau bangun, yang di otak sekarang adalah mau masak buat sahur, cuci piring, nyapu, ngepel, jemur baju, nyetrika, dan printilannya. Hmm, <i>I literally</i> mengerti banget apa yang disampaikan lagu itu; sebuah kondisi dimana seorang perempuan tenggelam dalam pekerjaan domestik hingga lupa akan kehidupannya sendiri.</div><div style="text-align: justify;"><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRi7lru7cGML7cw7ajkMUpNOVDXznFvrhKDQGUo7xYYqMuge2RsYToj-jKeF0_pgNrZTwBgFXKlTRRq3SfV16wehuKRTdQUCemtQpLB8Y9SJ2wbSvHTVTI33F226oJxu_8ygERVaO67g/s625/domesticity+2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="625" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRi7lru7cGML7cw7ajkMUpNOVDXznFvrhKDQGUo7xYYqMuge2RsYToj-jKeF0_pgNrZTwBgFXKlTRRq3SfV16wehuKRTdQUCemtQpLB8Y9SJ2wbSvHTVTI33F226oJxu_8ygERVaO67g/s16000/domesticity+2.png" /></a></div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seram ya? Tapi, iya lho, hal ini bisa banget terjadi saat pekerjaan begitu menumpuk sampai-sampai kita tidak punya waktu untuk memikirkan hal lain. Begitu terbangun di pagi hari, yang ada di kepala kita adalah bagaimana menyelesaikan pekerjaan yang sudah menunggu, hingga malam tiba, kita kelelahan dan beristirahat. Begitu terus... Alih-alih memikirkan mimpi, pekerjaan yang tidak henti muncul bisa selesai saja bagaikan suatu keajaiban.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hmm, jujur, pada awalnya saya pun berpikir jika akan berada pada posisi seperti itu. Sekitar satu tahun yang lalu pun saya mengalaminya, dan waktu itu pekerjaan domestik ya hidup saya. Nyaris tak ada waktu lagi untuk melakukan hal-hal yang saya sukai dan memuaskan batin.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>But sureprise</i>! Saya terkaget-kaget sendiri ternyata kok sekarang berbeda ya... Sudah seminggu terdampar di timbunan pekerjaan rumah tangga bersama home learning dua anak yang masih sekolah <i>online</i>, tapi saya <i>survive</i>. Bahkan masih sempat melakukan pekerjaan yang memuaskan batin, seperti menyanyi (<i>live streaming</i>), menulis, dan membuat konten. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ini benar-benar di luar prediksi saya! Dan sontak membuat saya berpikir, apa yang beda dengan tahun lalu? Kenapa tahun ini saya seperti masih punya cukup energi untuk menyelesaikan semua pekerjaan rumah-tangga itu, <i>on-the-way</i> menyelesaikan home learning, menyanyi, menulis dan bikin konten?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dan setelah saya pikir-pikir, berikut beberapa hal yang ternyata membuat perbedaan itu:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>1. Start dari Nol</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;">Jadi, waktu itu kan rumah sempat ditinggal sekitar dua mingguan karena kami ke Jogja saat Ibuk sakit dan kemudian berpulang. Otomatis, PR sepulang dari sana itu lumayan banyak; ya segunung setrikaan, lantai yang aduhai untuk ukuran saya yang OCD bikin bad mood, barang-barang berantakan ga pada tempatnya, dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, ini nih kalo menurut hemat saya harus dibabat tuntas dulu, jadi kita benar-benar bisa start dari nol dan tidak selamanya menanggung pekerjaan kemarin atau kemarin lusa. <i>And yes</i>, ini <i>part </i>paling berat sebenarnya. Pada saat ini, saya hanya fokus untuk menyelesaikan PR itu dulu, my daily life still paused. Ga nyanyi dulu, ga nulis dulu, ga bikin konten dulu...</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berat? Iya! Makanya buruan diselesein, jadi hidup (harapannya) bisa normal lagi. Iya masih harapan, karena masih meraba-raba apa yang akan terjadi setelah ini.</div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>2. Bangun (Sangat) Pagi</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yup, saya pikir bulan puasa akan menambah keruwetan dalam menyelesaikan semua pekerjaan rumah-tangga ini, tapi ternyata justru sebaliknya!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bangun jam 3 pagi setiap hari untuk menyiapkan sahur untuk anak (dan suami jika dia sedang di rumah), setelahnya saya memilih untuk tidak tidur kembali, tapi menyelesaikan beberapa pekerjaan sebelum anak-anak harus bangun dan memulai aktivitas <i>home learning</i>. Pada waktu ini, saya ternyata bisa menyelesaikan banyak hal; seperti mencuci piring, menyapu, mengepel dan membuat sarapan untuk Mahesh yang belum berpuasa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Alhasil, aktivitas setelah anak-anak bangun pun lancar jaya! <i>Mood</i> saya pun <i>maintain nicely</i> merasa tidak memiliki tanggungan yang bikin <i>stress</i>. Juga tidak merasa diburu-buru karena ada yang kelaperan, sementara saya pun gemas liat tumpukan cucian piring dan lantai yang tidak kesat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>3. Tidak Begadang</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ini penyakit menahun saya! Ada saatnya merasa kalo saya ini 'Night Owl' yang justru pikiran kreatif itu bersliweran di malam hari, begadang itu menjadi hobi dan kebutuhan. Siang harinya, hajar dengan kopi, selesai perkara! beberapa bulan kemudian masuk angin parah, pinggang sakit, ga bisa berdiri lama-lama, cuci piring aja harus duduk. Yup, begadang dan kurang tidur itu beneran merusak badan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Itu kasus ekstrimnya, secara normal kebiasaan begadang itu membuat kita bangun dalam kondisi yang lelah. Lelah itu berdampak pada kurang efisien dan memburuknya <i>mood</i> seharian, jadi benar-benar tidak efisien. Ngerjain pekerjaan rumah lambat, banyakan nge-<i>hang</i> terus buka socmed. Ngajarin anak juga gampang marah. Udah gitu mau mikir untuk nulis atau bikin konten juga susah. Bete kan?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>4. Jangan Tunggu Sampai Numpuk</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;">Karena kalo numpuk itu bawaannya males mau ngerjain, yang namanya cuci baju dan setrika itu sehari sekali aja. Jadi setrika itu cuma 10 menitan aja sehari, ga sampai harus bergunung-gunung. Kenapa yang di-mention setrika? Karena ini permasalahan emak-emak sejagad kan, sampai saat ini belum bisa di-automatisasi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Cuci piring juga gitu, sehari dua kali deh biar ga eneg liatnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Buat saya yang rada <i>obsessive-compulsive</i> tadi beneran efektif banget. Karena kecenderungannya itu kalo liat pekerjaan numpuk, bawaannya males dan menunda-nunda ngerjainnya.</div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>5. Multitasking</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;">Ada banyak kok kerjaan yang bisa dikerjain bersamaan. Misalnya masak. Pertama kupas wortel dulu, masukin ke panci. Nah, sambil nunggu si wortel masak, kita bisa motong-motong sayuran lainnya, siapin bumbu, dll.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Contoh lain misalnya <i>home learning</i> sambil nulis atau bikin konten. Ya udah, gelar aja dua meja jejeran anak. Anak ngerjain tugasnya, kita di sampingnya ngerjain tulisan atau konten sambil kadang ngomelin atau ngajarin. Bahkan kalo mendesak sekali bisa kok ngajarin <i>home learning </i>sambil masak. Tinggal angkut buku anak ke meja makan di dapur. Bisaa...</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bagaimana juga waktu kita itu cuma 24 jam sehari, 16 jam efektif, karena 8 jamnya jangan ditawar lagi, itu untuk istirahat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>6. Bergerak Lebih Cepat</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jalan yang cepet, ngepel yang cepet, cuci piring yang cepet... semua harus dipercepat supaya bisa selesai dengan cepat, sekaligus memaintain ritme kerja kita tetap dinamis dan agresif.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk menjaga ritme kerja ini, saya perlu musik! Entah radio atau musik yang membuat saya <i>stay</i> pada pekerjaan itu dengan semangat. Itu kenapa, <i>literally</i> speaker itu ada dimana-mana di rumah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>7. Ajarkan Anak untuk Mandiri</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tahun ini anak sudah bertambah satu tahun usianya. Kalau dulu si Mahesh (sekarang 6 tahun) masih diambilin kalau makan, tahun ini dia bisa ambil sendiri. Juga soal sanitasi, mandi dan cebok sudah bisa sendiri. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZMulqL00NqLBrCND-CtjKJ6SQBOdCKT277SMEOCV_evTspbkc0zl2PZM0n0A8Po7oyfXOP3gI_55RGSacbzFEsRusqsogvKLuSrf5ccU4NcymI-5d0orfuo1uZRMnC16rd1DFx6ZuaA/s700/jadwal.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZMulqL00NqLBrCND-CtjKJ6SQBOdCKT277SMEOCV_evTspbkc0zl2PZM0n0A8Po7oyfXOP3gI_55RGSacbzFEsRusqsogvKLuSrf5ccU4NcymI-5d0orfuo1uZRMnC16rd1DFx6ZuaA/s16000/jadwal.jpeg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kakaknya (hampir 10 tahun) pun begitu. Perkara belajar <i>online</i> sudah bisa jalan sendiri dengan jadwal yang kita tempel. Setiap pagi sudah pasang alarm untuk bangun, kemudian mandi, dan video meeting.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ini benar-benar <i>saving time and energy</i>! Sekaligus mengajarkan anak untuk lebih mandiri.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>8. Tools untuk Mempercepat/Meringankan Pekerjaan</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ini memang mungkin relatif <i>pricey</i> ya... Tapi, kalau menurut saya mesin cuci bukaan depan, mesin pel, dan bahkan meja setrika kecil yang bisa diangkut kemana-mana itu investasi untuk waktu dan kesehatan mental kita.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sambil cuci baju, kita bisa masak, nyapu ngepel dll. Tinggal mikirin jemurnya aja, <i>saving so much time</i>!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ngepel pake mesin meski belum yang otomatis jalan sendiri juga jauh lebih cepet dan ga capek. <i>Saving so much energy</i>!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Meja setrika kecil bisa diangkut sambil nemenin anak nonton. Anak seneng, kita juga seneng ga bosen plus merasa bisa membersamai anak. <i>Contribute in maintain our mental health for sure</i>!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut saya beli alat semacam itu bukan pemborosan, tapi investasi. <i>So, if you can afford it, go for it</i>! Tapi kalo belum ada dananya ya nabung dulu. Bagaimana juga hidup itu juga tentang prioritas, termasuk prioritas mana yang harus dibeli dan mana yang bisa nunggu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Udah, itu aja sih saya pikir berbeda dengan tahun kemarin dari sisi cara kerja tahun lalu dan tahun ini. Tentu tidak bisa diterapkan pada semua kondisi ya, tapi semoga bisa memberikan sedikit referensi pada teman-teman semua agar tidak tenggelam dalam pekerjaan domestik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yuk... yuk... tetap cari cara supaya bisa mengembangkan diri untuk kesehatan mental kita. Hmm, diposting pas Hari Kartini, beneran pas banget deh...</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">With Love,</div><div style="text-align: justify;">Nian Astiningrum</div><div style="text-align: justify;">-end-</div>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-26216010816945348162021-04-16T12:18:00.005+07:002021-04-16T12:18:51.906+07:00Manfaat Daun Katuk dan Cara Lainnya untuk Melancarkan ASI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMnVIZLq-2Oo9V4jGhOyV-1DoqhyXrgiu__P1-YkT7bH_ZD_j2V_ZN0BAqeQJX4rquBqdW2IjbDB0gO6aJDw5RFesD_34XkoDE2OjkPzbo5zNeKw8SSOizOeBufEi_YuFEd_C6wHwGhw/s700/manfaat+daun+katuk.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMnVIZLq-2Oo9V4jGhOyV-1DoqhyXrgiu__P1-YkT7bH_ZD_j2V_ZN0BAqeQJX4rquBqdW2IjbDB0gO6aJDw5RFesD_34XkoDE2OjkPzbo5zNeKw8SSOizOeBufEi_YuFEd_C6wHwGhw/s16000/manfaat+daun+katuk.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Memberikan ASI eksklusif merupakan hal yang diinginkan oleh semua ibu yang baru melahirkan. Hal tersebut karena berbagai manfaat yang bisa didapatkan ketika menyusui secara eksklusif. Dimana manfaatnya tidak hanya dapat diterima oleh bayi, tetapi juga untuk ibu sendiri. Mulai dari dapat membuat pertumbuhan dan perkembangan anak lebih baik, dapat untuk membuat hubungan ibu anak lebih dekat, dan juga ada banyak keuntungan lainnya yang bisa diterima untuk ibu dan bayi. Akan tetapi bagi ibu yang mempunyai produksi ASI yang kurang, maka akan susah untuk menjalankan niat tersebut. Oleh karena itulah biasanya akan melakukan berbagai usaha yang disarankan, seperti salah satunya adalah dengan menggunakan <a href="https://herbana.id/id/produk/reliefsari-daun-katuk"><b>manfaat daun katuk</b></a> yang sudah diketahui memberikan manfaat terbaik untuk ibu menyusui.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Daun katuk sendiri mempunyai nama latin sauropus androgynus L merr yang digunakan penambah ASI untuk ibu menyusui. Anda tentunya juga sudah familiar bahwa daun katuk merupakan salah satu bahan utama yang digunakan untuk ibu susu hamil. Sehingga bagi ibu yang mempunyai masalah seperti produksi ASI yang kurang lancar, bisa untuk memanfaatkan bahan yang satu ini. Daun katuk digunakan ASI booster karena mempunyai kandungan laktogogum dan prolaktin tinggi. Sehingga hal tersebut akan memicu produksi ASI menjadi lebih banyak dan bisa membuat produksi ASI yang lebih lancar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Oleh karena itulah, bagi ibu yang ingin memberikan ASI eksklusif untuk bayinya tetapi mempunyai kendala produksi ASI yang kurang lancar, dapat untuk menggunakan manfaat daun katuk ini. Untuk mendapatkan manfaat tersebut, tentu saja perlu untuk mengkonsumsi daun katuk secara rutin. Sehingga bisa mendapatkan manfaat yang dibutuhkan dan bisa memberikan ASI yang berlimpah dan cukup untuk mendukung pertumbuhan bayi. Sekarang ini untuk mendapatkan khasiat daun katuk yang dibutuhkan juga sangat mudah, karena sudah terdapat banyak suplemen dan produk dengan ekstrak daun katuk yang bisa dipilih.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Salah satu produk yang dapat dipilih adalah dari Relief Sari Daun Katuk dari Herbana. Produk ini mempunyai bahan daun katuk mempunyai banyak manfaat yang bisa didapatkan. Adapun untuk alasan mengapa bisa memilih produk ini adalah karena:</div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Alasan pertama adalah produk ini merupakan produk yang mudah untuk dikonsumsi karena berbentuk kapsul. Sehingga mudah untuk dikonsumsi setiap harinya.</li><li>Alasan lainnya adalah karena produk ini mempunyai keamanan yang terjamin dengan bahan alami.</li><li>Produk ini mempunyai harga terjangkau dan mudah didapatkan.</li></ol></div><div style="text-align: justify;">Relief Sari Daun Batuk dari Herbana ini merupakan produk ekstrak daun katuk. Dimana di dalamnya terdapat kandungan senyawa aktif yang dapat merangsang pembentukan ASI. Selain itu, daun katuk juga dikenal mempunyai banyak manfaat kesehatan lainnya. Dengan mengkonsumsi produk ini dengan rutin dapat untuk memberikan support ketika sedang menyusui, meningkatkan produksi ASI, dan dapat menjaga kesehatan lebih baik untuk ibu yang sedang menyusui.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain dari manfaat daun katuk, untuk dapat membuat produksi ASI lebih lancar juga mempunyai beberapa cara lainnya yang bisa digunakan. Seperti beberapa cara berikut ini:</div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Menyusui lebih sering. Bagi yang ingin menyusui sendiri dan memberikan ASI Eksklusif, maka bisa untuk menyusui lebih sering yang akan memicu hormon untuk menghasilkan ASI.</li><li>Memompa di antara waktu makan untuk dapat menyimpan ASI.</li><li>Menyusui di kedua sisi.</li><li>Mengatur posisi menyusui yang tepat, sehingga memudahkan ASI mudah keluar.</li><li>Menyusui di malam hari.</li></ol><div>Selain hal teknis tersebut, kondisi emosi ibu juga akan sangat mempengaruhi produksi ASI. Karena itu, ada baiknya ibu selalu menjaga suasana hati agar tidak stress. Dalam hal ini, peran orang di sekitar ibu (khususnya suami) pun sangat berpengaruh. Jadi, "Sebagai partner, Papa dan Mama perlu menjaga komunikasi yang baik dan saling memahami satu sama lain ya..."</div><div><br /></div><div>Sekian, dan <i>happy breast feedin</i>g Ibu...</div></div>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-54522526781772027402021-03-15T22:57:00.006+07:002021-03-15T23:39:29.729+07:00Ilmu Mumpuni untuk Guru di Mana Pun dari GuruInovatif.id<p style="text-align: justify;">Saya bukan guru, dalam artian berprofesi sebagai guru yang mengajar anak didik di sekolah. Saya seorang ibu dari dua orang anak yang punya tanggung-jawab untuk mendidik anak-anak di rumah tentang begitu banyak hal. Tentang kebaikan, norma agama, kemandirian, sikap pantang menyerah, dan segepok pendidikan karakter lain untuk anak yang diajarkan melalui interaksi sehari-hari. Seperti ibu-ibu lainnya.</p><p style="text-align: justify;">Wow, menulis ini membuat saya menjadi merasa punya tanggung-jawab yang begitu besar dan bangga... Tapi ya memang iya lho... Tidak terbantahkan, begitu besarnya peran orang-tua (khususnya ibu) dalam mendidik karakter anak-anaknya.</p><p style="text-align: justify;">Baiklah, cukup berbangga hatinya dan kembali ke topik...</p><p style="text-align: justify;">Yup, kenyataannya peran ibu memang sebesar itu dalam mendidik anak-anak kita, dan bahkan semakin bertambah semenjak pandemi COVID-19 tahun lalu. Sekarang kita punya tambahan peran sebagai perpanjangan tangan dari guru untuk membantu anak-anak kita memahami pelajaran sekolah. Keren? Yes! Berat? Yesssss banget! (Tambahin emoji nangis).</p><p style="text-align: justify;">Peran yang berat, dan bertambah berat saat pandemi ini mau tidak mau harus kita terima dengan lapang dada... Karena melihat anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter baik dan kompeten tentu adalah satu hal yang akan mengembangkan senyum kita. Senyum yang tentu saja harus ditebus dengan kerja keras dan terus belajar, karena sejatinya tidak ada sebuah panduan mutlak bagaimana cara terbaik mendidik anak-anak ini.</p><p style="text-align: justify;">Ya kan anak-anak pun punya kepribadian dan karakter masing-masing... Tidak bisa dipukul rata! Belum lagi jaman yang berubah dengan <i>rapid,</i> membuat apa yang bekerja di masa lalu, belum tentu punya efektivitas yang sama di masa kini. </p><p style="text-align: justify;">Jaman saya kecil dulu, dibilangin kalau jangan keluar pas Maghrib karena ada 'Candik Ala' (yang waktu itu digambarkan sebagai makhluk halus yang berkeliaran pada pergantian siang menuju malam) sudah pasti langsung nurut. Sekarang? Duh, pasti ada juga anak-anak bakalan nanya 'Candik Ala' itu makhluk apa, ga percaya, dan bahkan pengen membuktikan keberadaannya. Sehingga, memberikan penjelasan logis menjadi lebih efektif bagi anak-anak jaman sekarang yang bisa dengan mudahnya mendapatkan asupan informasi dari TV, internet, buku, dan sebagainya.</p><p style="text-align: justify;">Juga apa yang dulu kita anggap terbaik untuk anak, ternyata ada yang lebih baik <i>lho</i> di masa kini! Karena memang pengetahuan begitu dinamis, dan begitu banyak penelitian yang dilakukan mengungkapkan fakta baru memperbaiki pemahaman lama kita.</p><p style="text-align: justify;">Misalnya... dulu <i>tuh</i> orang-tua saya sering banget melarang dan bilang 'jangan'. Yang kemudian pada saat menjadi seorang ibu, banyak artikel yang menyebutkan bahwa kata 'jangan' ini tidak baik untuk diucapkan pada anak karena mencegah mereka mengeksekusi inisiatif yang ada dalam dirinya alias menumpulkan inisiatif. Lalu beberapa saat kemudian ada pendapat yang mengatakan, bahwa mengatakan 'jangan' itu tidak apa-apa jika alasannya tepat dan disertai dengan penjelasan logisnya, sehingga anak pun memahami alasan tidak boleh melakukan sesuatu.</p><p style="text-align: justify;">Hmm... <i>so, what's next</i>?</p><p style="text-align: justify;">Tapi, kabar baiknya, justru di masa pendemi ini peluang kita untuk belajar hal-hal baru dengan lebih profesional terbuka semakin lebar. Bukan sekedar dari artikel, tapi bahkan dengan metode belajar yang lebih baik dan bersertifikasi pula!</p><p style="text-align: justify;"><i>How cool is that</i>?</p><p style="text-align: justify;">Sejak pandemi, berbagai workshop profesional berbasis <i>online</i> bertebaran di sekitar kita, yang tentu saja sangat mudah dijangkau, bahkan untuk ibu-ibu yang tidak mudah bepergian karena harus menjaga anak-anak seperti saya.</p><p style="text-align: justify;">Salah satunya adalah GuruInovatif.id yang saya temukan beberapa waktu lalu ini...</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyBOyHz00JHTEprGaQFQko2_rNySMTr7doSRFR9Sadpy4xe9pOCx4PRd6fdCWo1FvTxoCbx4bzjKImcfHmvt3Hcp0yK4Ief58z8Dnl0p7gbLOrfpNNB86IGMRo5nZSn0ODsDUV2-58FA/s500/Untitled_Artwork+16.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyBOyHz00JHTEprGaQFQko2_rNySMTr7doSRFR9Sadpy4xe9pOCx4PRd6fdCWo1FvTxoCbx4bzjKImcfHmvt3Hcp0yK4Ief58z8Dnl0p7gbLOrfpNNB86IGMRo5nZSn0ODsDUV2-58FA/s16000/Untitled_Artwork+16.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">GuruInovatif.id adalah solusi pembelajaran utamanya bagi guru. Kapan pun, di mana pun!</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Awalnya saya pikir GuruInovatif.id spesifik menyediakan workshop berkaitan dengan <a href="https://guruinovatif.id/" target="_blank">sertifikasi guru</a> sebagai profesi, tapi <i>pas</i> main ke websitenya, memang <i>sih</i> program dan sertifikasinya ditujukan secara khusus untuk profesi guru. Menjembatani guru untuk mendapatkan beragam kursus bersertifikat untuk meningkatkan kompetensinya di mana pun.</p><p style="text-align: justify;">Akan tetapi, jika kita ingin mengikuti pembelajaran tertentu karena materinya dirasa relevan pun sangat memungkinkan. <i>Literally</i>, kita semua bisa ambil pelatihan dan sertifikasinya sesuai dengan kebutuhan kita. Termasuk saya, yang bukan guru, tapi kadang suka penasaran dengan suatu hal dan kemudian berusaha mencari rujukan yang mumpuni menjawab rasa ingin tahu saya.</p><p style="text-align: justify;">Tinggal menyesuaikan saja dengan kebutuhan kita, tema apa yang kita butuhkan, bisa <i>searching</i> di sini...</p><p style="text-align: justify;"><b>APA SIH GURUINOVATIF.ID?</b></p><p style="text-align: justify;">GuruInovatif.id adalah bagian dari HAFECS (<i>Highly Functioning Education Consulting Services</i>), yaitu salah satu divisi di bidang training guru yang didirikan Yayasan Hasnur Centre. Dimana HAFECS didirikan sebagai upaya untuk mendorong percepatan transformasi pendidikan Indonesia melalui pengembangan metode pengajaran di kelas dan metode pembelajaran serta pengembangan kurikulum sekolah (diambil dari <i>website</i> HAFECS.id).</p><p style="text-align: justify;">GuruInovatif.id adalah bagian dari HAFECS dengan spesifikasi <a href="https://guruinovatif.id/course-list" target="_blank">pelatihan guru</a> yang dilakukan secara <i>online</i>.</p><blockquote style="text-align: justify;">GuruInovatif.id adalah <i>Platform Online Learning</i> Bersertifikat untuk Guru. Bangun keterampilan mengajar dengan kursus, webinar, dan sertifikat (diambil dari <i>website</i> GuruInovatif.id).</blockquote><div><div style="text-align: justify;"><i>Nah</i>, layanan dari GuruInovatif.id ini sangat beragam, mulai dari <i>Online Certification</i>, <i>Mini Course</i>, <i>Productivity Course</i>, dan <i>Live Webinar</i>.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibsh_jkkx5tRfLIDo38nqX4Il7Zo7C85Q_NqW4yFikyIRGmcw3IfgxoPk3F-qeklE5DL8Xy6t547WfQLL6BP-ze_4GK9SvRpeLRcrWjiN8M-tEaLTT7Pc4sqWCdgvGW7rdMaPgdc_Ltg/s700/produk.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="470" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibsh_jkkx5tRfLIDo38nqX4Il7Zo7C85Q_NqW4yFikyIRGmcw3IfgxoPk3F-qeklE5DL8Xy6t547WfQLL6BP-ze_4GK9SvRpeLRcrWjiN8M-tEaLTT7Pc4sqWCdgvGW7rdMaPgdc_Ltg/s16000/produk.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Produk GuruInovatif.id (diambil dari <i>website</i> GuruInovatif.id)</td></tr></tbody></table><br /></div><div><div style="text-align: justify;">Pembelajaran yang ada dalam GuruInovatif.id sangat beragam; mulai dari jenjang PAUD-TK hingga SMA/MA/SMK; dari rumpun ilmu IPA (Sains), IPS, Matematika, Sosial Humaniora, dan Kejuruan; dengan bobot sertifikasi mulai dari 4 JP hingga 64 JP, dengan topik yang sangat beragam: </div><div style="text-align: justify;"><ul><li>PCK</li><li>HOTS</li><li>AKM</li><li>Teaching Scenario</li><li>Teaching Grading</li><li>Keterampilan Digital</li><li>Coaching for Teaching</li><li>Coaching for Leader</li><li>Profesionalisme Guru di Abad 21</li><li>Tips dan Trik Pembelajaran</li></ul></div><p style="text-align: justify;">Lengkap banget <i>kan</i>!</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ11RwU4ZqU7yVG0qNFkJOjvKE-2KsNlHw3ywcu8Hy3NcgefkGfQzXT0tzDQrMTss0XusWMNCNS8W4ZLHJxdZBHOURUUHOQ-wtCy6ockXM2rrMmMuP8lQqltItTVgTAp2p4uIMtPLtLA/s700/contoh+course.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="428" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ11RwU4ZqU7yVG0qNFkJOjvKE-2KsNlHw3ywcu8Hy3NcgefkGfQzXT0tzDQrMTss0XusWMNCNS8W4ZLHJxdZBHOURUUHOQ-wtCy6ockXM2rrMmMuP8lQqltItTVgTAp2p4uIMtPLtLA/s16000/contoh+course.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Beberapa Kursus yang Ada di GuruInovatif.id (diambil dari <i>website</i> GuruInovatif.id)</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;"><b>SERTIFIKASI GURU DI GURUINOVATIF.ID</b></p><p style="text-align: justify;"><i>Nah</i>, berkaitan dengan perannya dalam sertifikasi guru, GuruInovatif.id ini tentu sangat memudahkan masyarakat dengan profesi guru untuk mengakses keterampilan yang dibutuhkannya. Guru bisa memilih kursus apa yang relevan dengan pengembangan dirinya. Kapan saja dan dimana saja.</p><p style="text-align: justify;">Dimana hal ini tentu sangat positif, utamanya pada saat pandemi seperti ini. Namun, lebih dari itu, pun memberikan akses pada guru-guru yang berada di lokasi yang kurang <i>accessible</i> atas kursus-kursus tertentu.</p><p style="text-align: justify;">Bayangin <i>deh</i>, kalau dulu, kursus itu kan perlu menunggu ada kelas atau diadakan oleh lembaga tertentu (misal sekolah yang menaungi guru). Udah gitu temanya pun tidak bisa kita pilih sendiri, tapi mengikuti tema yang diadakan. Dan harus datang di tempat tertentu, pada waktu yang sudah ditetapkan pula. </p><p style="text-align: justify;"><i>Hmm</i>, cukup ribet kan? Apa kabar guru-guru yang ditempatkan di pelosok negeri ini?</p><p style="text-align: justify;">Sementara melalui GuruInovatif.id ini, kita bisa memilih kursus apa yang akan diikuti, serta bisa dilakukan kapan dan di mana pun.</p><p style="text-align: justify;">Keren sekali bukan? </p><p style="text-align: justify;">Jadi, meskipun kita berada di lokasi yang cukup terpencil pun, selama bisa mengakses internet... maka tidak ada yang tidak mungkin!</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKh4kW7rSql6HCGbKhQ0dJucFfG2CWwtnIBtqunPzJKMvWSNg86KbigDupK7VouDvjSWAjpNpv9xMbQoXJWlHIXnWfgAjV6IKOeFl0T3sMOLFuG_2XmZ-yhE-tWpvwYEd7A2fy4WgR-Q/s500/Untitled_Artwork+19.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKh4kW7rSql6HCGbKhQ0dJucFfG2CWwtnIBtqunPzJKMvWSNg86KbigDupK7VouDvjSWAjpNpv9xMbQoXJWlHIXnWfgAjV6IKOeFl0T3sMOLFuG_2XmZ-yhE-tWpvwYEd7A2fy4WgR-Q/s16000/Untitled_Artwork+19.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">GuruInovatif.id adalah solusi!</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Dan, satu lagi... bobot sertifikasi dari kursus yang ada di GuruInovatif.id ini pun bervariasi mulai dari 4 JP hingga 64 JP! Sangat mendukung pengembangan karir guru dengan berkontribusi menambah poin berdasarkan keikutsertaan sertifikasi tertentu sesuai bobot JP-nya.</p><p style="text-align: justify;"><i>Yes</i>, ini benar-benar solusi untuk semua guru untuk pengembangan diri, maupun pengembangan karirnya. Memfasilitasi <a href="https://tentang.guruinovatif.id/" target="_blank">guru belajar</a> kapan pun dan di mana pun.</p><p style="text-align: justify;"><b>PERAN GURUINOVATIV.ID UNTUK PROFESI SELAIN GURU</b></p><p style="text-align: justify;">GuruInovatif.id jelas sebuah solusi bagi guru di Indonesia, tapi secara ilmu pengetahuan sesungguhnya memiliki sifat universal, saya sebagai ibu rumah-tangga pun merasa terbantu dengan adanya platform ini.</p><p style="text-align: justify;">Berawal dari keisengan melihat begitu banyak kursus yang tersedia, saya pun akhirnya sudah mendaftar pada dua kursus. Pertama pada kursus dengan judul 'Membangun Harga Diri dan Rasa Tanggung Jawab Anak' dengan metode video, lengkap materi dan sertifikat. Cukup membayar Rp. 37.500,00 saja! Atau GRATIS TIS jika tanpa materi dan sertifikat!</p><p style="text-align: justify;">Kedua adalah kursus dengan judul 'Mencontek Pembelajaran Online di Jepang Saat Pandemi' dengan metode WhatsApp Grup tanpa membayar satu rupiah pun! Alias GRATIS TIS!</p><p style="text-align: justify;"><i>Amazing</i> kan!</p><p style="text-align: justify;">Menurut saya <i>sih</i> platform ini sangat bisa dimanfaatkan oleh para 'guru di rumah', sebagai orang-tua yang ingin mendidik anak-anaknya. Dimana kini juga menjadi perpanjangan tangan guru di sekolah untuk membantu menyampaikan pelajaran akademis di masa pandemi.</p><p style="text-align: justify;">Jadi, siapa pun kamu... kalau penasaran dengan topik tertentu berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran, mungkin kamu bisa menemukannya di GuruInovatif.id ini. Cuss di cek!</p><p style="text-align: center;">***</p><p style="text-align: justify;">Menurut saya, adanya GuruInovatif.id ini benar-benar mendukung peningkatan kompetensi guru di seluruh Indonesia, tanpa terbatas lokasi. Di mana, seperti kita ketahui, lokasi seringkali menjadi hambatan para guru untuk meningkatkan kompetensi tersertifikasi yang relevan dengan pengembangan diri dan kebutuhan di lapangan.</p><p style="text-align: justify;">Harapannya <i>sih</i>, platform ini akan lebih dikenal dan turut membantu mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan dari Sabang sampai Merauke Indonesia.</p><p style="text-align: justify;">Serta juga, semakin banyak masyarakat secara umum yang juga memanfaatkan GuruInovatif.id untuk menambah pengetahuan terkait dengan pendidikan dan pengajaran, yang seringkali kita butuhkan untuk mendidik anak-anak atau masyarakat di sekitar kita.</p><p style="text-align: justify;">Semoga!</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: center;"><i>Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diadakan oleh GuruInovatif.id</i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://tentang.guruinovatif.id/lombablog" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;" target="_blank"><img border="0" data-original-height="675" data-original-width="2160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgitV5cq6sj__G8n8cnCaQjLu69sf3yydoPSKig66UgH5GpJ4gOD7B-tct4URIjQ-jGDOmtYz4jdrfTXNn17PmI60hPvyI9oWmsJnUSivuMGhQqAIDG7F9bOft2mkmoRX8AMSZRTVPbsw/s16000/Lomba-Blog-2-06-scaled.jpeg" /></a></div><p style="text-align: justify;">With Love,<br />Nian Astiningrum<br />-end-</p><p style="text-align: justify;">Referensi:</p><p style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><span style="color: #575757; font-family: Open Sans;">[1]. GuruInovatif.id. Diakses pada Maret 2021, dari https://guruinovatif.id/.</span></span></p><p style="text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><span style="color: #575757; font-family: Open Sans;">[2]. HAFECS.id. Diakses pada Maret 2021, dari https://hafecs.id/</span></span></p></div>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-6034587915083130982021-03-07T21:47:00.171+07:002021-03-07T23:59:20.163+07:00Kulit Sensitif yang Bikin Hati-Hati<p style="text-align: justify;">Flashback 20 tahun silam saat memasuki bangku SMA, saat jerawat mulai menghampiri wajah, semua orang (termasuk saya) berpikir kalau semua itu sepenuhnya produk dari masa pubertas. Yang akan berkurang dengan membersihkan wajah secara teratur dan menggunakan obat-obatan yang banyak beredar di pasaran... dan selanjutnya akan menghilang saat saya dewasa.</p><p style="text-align: justify;">Tapi, kemudian jerawat saya sungguh tidak biasa. Hanya satu, tapi ukurannya benar-benar jumbo! Diameternya sekitar 3 cm! Dan pulihnya pun membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tiga bulan! Sehingga siklus itu berulang setiap tiga bulan sekali.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNoRnj4KrVq4qmM7Au5osZJ5fvbAGaruNSYSK_jBYIKqrHFZSsKvCA7h2JwxwofXCFbwoM4xqOqG6bZb-OBRH9MpY4fBw5-WOnnoOyUz6s0o2joeNjPCuJDKAQQmK-gbsqcqYoWNqSPw/s500/aloe.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNoRnj4KrVq4qmM7Au5osZJ5fvbAGaruNSYSK_jBYIKqrHFZSsKvCA7h2JwxwofXCFbwoM4xqOqG6bZb-OBRH9MpY4fBw5-WOnnoOyUz6s0o2joeNjPCuJDKAQQmK-gbsqcqYoWNqSPw/s16000/aloe.png" /></a></div><p style="text-align: justify;">Seaneh itu, hingga orang-orang termasuk saya pun tidak percaya bahwa itu adalah jerawat. Tapi, ke dokter kulit mana pun, mereka selalu memberi diagnosa bahwa itu adalah jerawat. Bahwa jerawat itu jenisnya bermacam-macam, termasuk salah satunya yang jumbo seperti milik saya.</p><p style="text-align: justify;">Beban tentu bukan hanya merasakan tidak nyaman secara fisik, tapi juga psikis. Merasa orang-orang memandang aneh dan juga harus menjawab pertanyaan <i>kepo</i> mereka yang tidak ingin saya jawab.</p><p style="text-align: justify;">Keadaan seperti ini berlangsung bertahun-tahun, hingga perlahan-lahan saya menyadari karakter spesifik dari si jerawat dan mulai menyimpulkan bahwa semua ini bukan semata kesalahan hormon pubertas atau higienitas. Tapi karena kulit saya pun amat sangat sensitif.</p><p style="text-align: justify;">Dan dari begitu banyak artikel yang saya baca, ini berarti harus sangat berhati-hati pada produk yang saya pakai. Suatu kandungan mungkin memang mengatasi jerawat, namun pada saat bersamaan juga menimbulkan reaksi iritasi yang melemahkan kulit. Demikian juga dengan jerawat yang muncul, pada awalnya dia berukuran kecil, namun kemudian akan membuat kulit disekitarnya meradang dan membesar sedemikian rupa.</p><blockquote><p style="text-align: justify;">Berurusan dengan jerawat saja sudah pusing, ditambah dengan kulit sensitif... Benar-benar cobaan besar...</p></blockquote><p style="text-align: justify;">Dari sanalah kemudian saya berusaha mencari tahu produk-produk penjinak jerawat yang pro kulit sensitif. Karena banyak produk yang saya coba, meskipun dengan label 'cocok kulit sensitif' tetap efeknya kurang nyaman untuk kulit, saya juga mencoba banyak bahan alami. Seperti kunyit, daun ubi jalar, jeruk nipis, sampai lidah buaya.</p><p style="text-align: justify;">Sampai pada kesimpulan bahwa lendir lidah buaya adalah zat yang paling cocok untuk menenangkan kulit sensitif saya, sementara jeruk nipis sangat cocok digunakan pada saat kulit berjerawat kecil-kecil. Sehingga petualangan mencari produk dengan kandungan lidah buaya pun dimulai... yang ternyata sama sekali tidak mudah. Karena setiap produk yang sudah melalui pabrikasi pasti memiliki kandungan lain untuk mempertahankan tekstur, menjaga keawetan, dan sebagainya. Seringkali bahan tambahan ini yang tidak bisa diterima oleh kulit.</p><blockquote><p style="text-align: justify;">Hingga ada masa dimana saya memilih menanam pohon lidah buaya dan mengambil sarinya setiap kali membutuhkan. Saat KKN selama dua bulan pun, tak lupa saya membawa pohon lidah buaya saya dalam pot!</p></blockquote><p>Sangat tidak praktis memang, dan lagi tantangan soal higienitas. Kandungan lidah buaya menenangkan kulit sensitif, tapi pas panen sampai pengaplikasian kurang higienis ya bikin jerawat juga. Karena itu, pun saya masih berusaha mencari produk dengan kandungan lidah buaya yang cocok untuk kulit. Dan lagi-lagi, itu tidak mudah...</p><p style="text-align: justify;">Gonta-ganti berbagai macam produk, akhirnya baru sekitar tahun 2009 ketemu dengan produk dengan kandungan lidah buaya yang cocok untuk kulit saya.</p><p style="text-align: center;">***</p><p style="text-align: justify;">Selama hampir sepuluh tahun pencarian produk yang nyaman untuk kulit sensitif sekaligus berjerawat, semua itu tidak lepas dari research pada kandungan produk yang tertera pada kemasan. Apakah pro kulit sensitif dan berjerawat.</p><p style="text-align: justify;">Beberapa kandungan yang perlu dihindari pada skin care atau kosmetik untuk kulit sensitif di antaranya adalah: alkohol, parfum, Ammonium Lauryl Sulfate, Sodium Lauryl Sulfate, apricot kernels/scrub, dan sunscreens dengan mekanisme blok UV menggunakan zat kimia.</p><p style="text-align: justify;">Sedangkan kandungan yang tidak dianjurkan pada skin care atau kosmetik untuk kulit yang mudah berjerawat (acne prone) adalah: parfum sintetik, minyak esensial, Sodium Lauryl Sulfate, Isopropyl Myristate dan Isopropyl Palmitate, SD Alcohol 40, Denatured Alcohol, Ethanol, dan Isopropyl Alcohol, Sodium Chloride, minyak kelapa, cocoa butter, serta algae extract.</p><p style="text-align: justify;">Terdapat begitu banyak produk di pasaran dengan tag-line 'cocok untuk kulit sensitif', namun tetap saja mengecek kandungan produk dari label kemasan mutlak harus dilakukan. Dan setelah menemukan produk yang sekiranya cocok, dicoba beberapa kali untuk memastikan efeknya pada kulit kita. Yup, ini perjalanan panjang, jadi begitu mendapatkan produk yang cocok, udah lah ga mau pindah ke lain hati.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEillwDz_uXjS0bNIUWZVXgDOHYWgomn7bAsCepuLqliOyCp7ZiY_CbdSVQxZyA-mbrJipttQIRG1M5Aklc3Gd50j1zmiGvC7qdTdv2wSKHuECmI0euU49yQJvVx_dlyqg-SuVMGz3s8rg/s700/aloe+vera+1.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEillwDz_uXjS0bNIUWZVXgDOHYWgomn7bAsCepuLqliOyCp7ZiY_CbdSVQxZyA-mbrJipttQIRG1M5Aklc3Gd50j1zmiGvC7qdTdv2wSKHuECmI0euU49yQJvVx_dlyqg-SuVMGz3s8rg/s16000/aloe+vera+1.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Komposisi dari salah satu produk <i>skin care</i> yang cocok banget dengan kulit saya dengan kandungan Aloe Vera</td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr6zxG3rdZQp8FaSrRDmjZqB-zdyWhEn5-dr55xBq8vvC2XsYsRysDPV6ovC4sasP62eDZfF6L6Lf1jJ7Ywgyd7SQdkB12gfdoSkvanlxbfrnkrOTIFpwDGEA4WFJJAqdE1Ky-hepDDQ/s700/aloe+vera+2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjr6zxG3rdZQp8FaSrRDmjZqB-zdyWhEn5-dr55xBq8vvC2XsYsRysDPV6ovC4sasP62eDZfF6L6Lf1jJ7Ywgyd7SQdkB12gfdoSkvanlxbfrnkrOTIFpwDGEA4WFJJAqdE1Ky-hepDDQ/s16000/aloe+vera+2.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Komposisi dari salah satu produk <i>skin care </i>yang cocok banget dengan kulit saya dengan kandungan Aloe Vera</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Saat ini, saya sudah menggunakan rangkaian produk dengan kandungan lidah buaya yang satu ini selama lebih dari sepuluh tahun; mulai dari pembersih, toner, krim pagi, krim malam, dan sebagainya. Ternyata, pada saat kondisi kulit kita baik, jerawat pun lebih minimal muncul dan lebih mudah pulih.</p><blockquote><p style="text-align: justify;">Jadi, berbicara mengenai kulit yang <a href="https://www.youtube.com/watch?v=qnw6p2slxxQ" target="_blank">cantik</a>, faktor yang paling utama adalah mengenali kondisi kulit kita dan merawatnya dengan produk yang tepat. Sehingga untuk ini, kita perlu memperhatikan kandungan di dalamnya.</p></blockquote><p style="text-align: justify;">Adapun produk dengan kandungan bahan alami seperti ini, selain baik untuk kesehatan kulit, pun memiliki peluang untuk memberdayakan masyarakat. Seperti halnya produsen produk ini yang menggunakan <a href=" https://www.instagram.com/p/CJLbKQfAO6D/" target="_blank">komoditas</a> <a href="http://www.kabupatenlestari.org/" target="_blank">lokal</a> untuk bahan baku utamanya (lidah buaya).<br /></p><p style="text-align: justify;">Selain itu, hal yang perlu diapresiasi adalah bagaimana produsen produk ini menerapkan program daur ulang kemasan untuk memastikan lingkungan terjaga. Dengan demikian, selain baik untuk kulit, suatu produk pun ramah lingkungan dan juga ramah sosial.</p><p style="text-align: justify;">Konsep seperti ini, tentu sangat bisa diterapkan di Indonesia yang sangat kaya akan keragaman hayati, pun Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Sangat mungkin mencari lidah buaya dari petani lokal atau pun memberdayakan mereka untuk menghasilkan lidah buaya dengan standard tertentu.</p><p style="text-align: justify;">Hal ini sangat sesuai dengan visi dari Kabupaten Lestari yang memiliki tag line Lingkungan Terjaga Masyarakat Sejahtera; yaitu berusaha mengoptimalkan potensi alam di Indonesia, sekaligus mensejahterakan masyarakat.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/qnw6p2slxxQ" width="560" youtube-src-id="qnw6p2slxxQ"></iframe></div><div><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk mencapai tujuan ini, maka diperlukan gotong-royong atau kerjasama dari berbagai pihak untuk dapat mengangkat komoditas lokal menjadi lebih bernilai ekonomi tinggi. Misalnya dalam pengalaman saya adalah produk <i>skin care</i> untuk kulit sensitif dengan bahan baku lidah buaya lokal yang berkualitas tinggi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Daerah Pontianak dikenal dengan produksi lidah buaya terbaik di Indonesia, karena lokasinya yang dekat dengan Garis Khatulistiwa. Selain juga tanaman ini pun dikembangbiakkan dibeberapa lokasi lain, seperti Yogyakarta. So, bukan hal yang tidak mungkin untuk mewujudkan hal ini. Dalam hal ini, tentu dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak; mulai dari produsen, petani, hingga pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk membantu regulasi dan promosi produk tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Indonesia memiliki tanah yang begitu subur, dengan kerjasama ini, optimis kita akan bisa memproduksi produk kecantikan berkualitas tinggi dari bahan alami.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">With Love,</div><div style="text-align: justify;">Nian Astiningrum</div><div style="text-align: justify;">-end-</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><p></p><p style="text-align: justify;"><b>Referensi:</b></p><p style="text-align: justify;">[1]. birdie.com. (16 Februari 2020). 7 Skincare Ingredients to Avoid if You Have Sensitive Skin. Diakses pada 07 Maret 2021, dari https://www.byrdie.com/skincare-ingredients-to-avoid-for-sensitive-skin-4799891.</p><p style="text-align: justify;">[2]. birdie.com. (05 Agustus 2020). 9 Ingredients Skincare Experts Want You to Avoid If You Have Acne. Diakses pada 07 Maret 2021, dari https://www.byrdie.com/acne-causing-ingredients-4845040.</p><p style="text-align: justify;">[3]. viva.co.id. (21 April 2012). Pontianak Penghasil Lidah Buaya Terbaik. Diakses pada 07 Maret 2021, dari https://www.viva.co.id/arsip/306406-pontianak-penghasil-lidah-buaya-terbaik#:~:text=Vlog%20%2D%20Kota%20Pontianak%20mendapat%20gelar,Aloe%20vera%20terbaik%20di%20Indonesia.</p>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-32023243266466801252021-01-09T15:38:00.006+07:002021-01-09T15:38:46.709+07:00Thank You 2020!<p style="text-align: justify;">Tahun ini... lagi-lagi terasa berlalu begitu cepat seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahu-tahu besok kita sudah akan merayakan pergantian tahun dan mengucapkan selamat tinggal pada tahun 2020. Woohoo!</p><p style="text-align: justify;">Tapi, ada yang beda di tahun 2020 ini... tahun ini benar-benar menghajar kita habis-habisan dan memaksa kita untuk belajar begitu banyak hal untuk sekedar bertahan. Paling tidak, itu yang saya rasakan...</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfvVsQKorZL8H406te_LqnvNXOe5C9TcoeeH3EWei595A0fzwssn3x7DE5GfwZo8Y2zd2695jHZxj71nKlwh8lZjE0_Z3Tnk0UkOIb-VyKfX_5X9I0z8Gb9wwrZvsZ8lAExqmn6xPGYw/s500/thank+you+2020.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfvVsQKorZL8H406te_LqnvNXOe5C9TcoeeH3EWei595A0fzwssn3x7DE5GfwZo8Y2zd2695jHZxj71nKlwh8lZjE0_Z3Tnk0UkOIb-VyKfX_5X9I0z8Gb9wwrZvsZ8lAExqmn6xPGYw/s16000/thank+you+2020.jpg" /></a></div><p style="text-align: justify;">Bulan Agustus 2019 saya <i>resign </i>dari pekerjaan yang sudah memberikan jaminan finansial selama lebih dari sepuluh tahun. Sejak awal, rencana yang tersusun menekuni dunia bisnis untuk menggantikan kesibukan (dan juga<i> income of course</i>). Meski tidak benar-benar merasa itu adalah <i>strength point</i> saya, tapi tidak masalah, cukup yakin bisa menjalaninya. Hidup bukan melulu tentang <i>passion</i> kan? Harus realistis juga... Apalagi jika itu bisa memberikan lebih banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang menurut saya penting. <i>Completely worth it</i>!</p><p style="text-align: justify;">Sampai akhirnya tibalah Bulan Maret 2020 yang bersejarah itu... <i>Literally speechless</i> mendeskripsikan saat-saat itu. Kemudian semua orang takut keluar rumah, termasuk saya. Bukan hanya terseoknya dunia bisnis yang membuat semua menjadi berat, tapi SEMUANYA! </p><p style="text-align: justify;">Takut keluar rumah, jauh dari keluarga dan suami (<i>literally</i> cuma bertiga dengan anak-anak saat itu), beradaptasi dengan belajar daring, <i>while</i> tentu saja sangat riweuh dengan urusan domestik. Kondisi yang benar-benar menguras energi <i>physically and mentally</i>.</p><p style="text-align: justify;">2020 tampaknya jadi tahun tentang (sekedar) bertahan... tapi, saat saya mulai merenung di penghujung 2020 ini... WOW! Ternyata saya justru merasakan begitu banyak progress di tahun 2020 ini...</p><p style="text-align: justify;"><b>Lebih mengenal diri sendiri, kekuatan dan kelemahan saya...</b></p><p style="text-align: justify;">Well, saya selalu menyadari kecintaan saya pada dunia kreatif, <i>especially</i> menulis, <i>visual things</i>, and betweens. Tapi sebatas hobi, tidak pernah terlintas untuk menghasilkan materi dari kegiatan ini.</p><p style="text-align: justify;">Sejak rencana akan <i>resign </i>semakin nyata, ya, saya mulai berangan-angan akan menggeluti kegiatan ini lebih serius... karena memang saya menyukainya, bukan karena mereka menghasilkan pundi-pundi uang.</p><p style="text-align: justify;">Sesaat sebelum <i>resign</i>, saya mulai hunting mic condenser, terinspirasi dari sesi rekaman di studio yang begitu <i>effortful</i> karena waktu. Pengen lah cus rekaman sendiri aja kalo lagi pengen dan ada waktu. Yah, <i>what to expect from a mother of two, right</i>? Kegiatan tidak jauh-jauh dari antar jemput anak, kadang pertemuan orang tua, nemenin berenang, nemenin les, nemenin main, dan lain-lain.</p><p style="text-align: justify;">Lalu, lahirlah debut cover pertama saya di Youtube pada 11 Oktober 2011 yang seadanya banget, <i>all by self</i>, dari <i>take</i> video dan <i>sound</i> - termasuk masang tripod 😂</p><p style="text-align: justify;">Beberapa cover lahir setelah itu di sela-sela segala kesibukan saya... mostly sih saya take vokal pas pulang anter anak-anak sekolah, terus yang lain-lain ya seadanya waktu di sela-sela wara-wiri ke outlet juga.</p><p style="text-align: justify;">Terus <i>breakout</i>-nya itu ya pas satu cover saya kemudian membawa saya menjadi salah satu streamer di Sessions. <i>Not much</i> memang saat itu, tapi ya lumayan banget karena saya suka banget memang namanya nyanyi. </p><p style="text-align: justify;">Dan bahkan semasa pandemi, disaat <i>literally</i> terkurung di rumah bertiga dengan anak-anak, ini salah satu hal yang 'menghasilkan' untuk saya. Demikian juga dengan menulis, yang beberapa kerjasama dan keberuntungan nyangkut jadi pemenang lomba blog semasa pandemi.</p><p style="text-align: justify;">Selain itu, ya, saya tetap menekuni dunia conten creator yang ternyata juga saya suka banget karena bersinggungan erat dengan dunia menulis dan visual. </p><p style="text-align: justify;">Akhir 2020, saya tersadar bahwa memang kekuatan saya adalah di dunia kreatif yang telah membuat saya jatuh cinta bertahun-tahun lamanya. Dan, ternyata sangat tidak salah mengembangkan kapasitas kita disana, <i>somehow</i> itu pun bisa menjadi jalan rejeki kita.</p><p style="text-align: justify;"><b><i>Finally</i> merasa mengambil keputusan terbaik untuk <i>resign</i> saat itu...</b></p><p style="text-align: justify;">Jujur, pada awal pandemi, ada satu sudut hati saya yang berkata bahwa mungkin akan lebih baik jika kala itu saya menunda keputusan <i>resign.</i> Karena toh semua menjadi tidak pasti karena pandemi, termasuk bisnis yang kami rintis pun mengalami masa sulit. Meski, alhamdulillah saking sibuknya saat itu karena tidak ada ART, justru membuat saya tidak pnya banyak waktu untuk merenung, sehingga tidak terlalu menghiraukannya.</p><p style="text-align: justify;">But, then dengan segala keyakinan hanya untuk terus bergerak dan bergerak, ya sedikit demi sedikit titik terang menghampiri. Dari rejeki yang Tuhan alamatkan kepada saya melalui kecintaan saya pada dunia menulis, menyanyi dan visual. Bukan sekedar materi, tapi manfaat dari karya-karya saya yang disampaikan bahkan dari orang-orang yang tidak saya kenal.</p><p style="text-align: justify;"><i>That is so amazing</i>...</p><p style="text-align: justify;">Dan, titik kebahagiaan itu adalah pada saat anak pertama saya mendapat rekognisi dari sekolahnya karena kreatifitasnya. Ibu-ibu pasti tahu bangganya kreativitas anaknya kemudian direpost pihak sekolah dan bahkan diwawancarai karena dinilai bisa memberi inspirasi pada anak-anak lain tentang mengisi waktu luang di masa pandemi.</p><p style="text-align: justify;"><i>That turning point</i> mengingatkan saya salah satu alasan terbesar saya memilih resign, karena menyadari keunikan anak-anak saya dan merasa bahwa bekerja <i>full time</i> benar-benar tidak menyisakan energi dan sumberdaya yang cukup untuk meng-<i>handle</i> mereka seperti yang mereka butuhkan.</p><p style="text-align: justify;">Dulu, pada suatu hari anak saya pernah berkata, "Aku kan bukan anak pinter... Juga bukan anak baik..." Saat itu, benar-benar hancur hati saya, dan kemudian berjanji dalam hati, "Kita buktikan sama-sama ya Nak, kalo kamu anak yang hebat..." Karena saya tahu jika dia adalah anak yang hebat, hanya mungkin respon lingkungannya kurang apresiatif, sehingga dia merasa rendah diri.</p><p style="text-align: justify;">Akhir 2020... saya benar-benar terharu melihat anak saya <i>finally </i>mendapatkan rasa percaya dirinya dan mendapat apresiasi yang layak didapatkannya.</p><p style="text-align: justify;"><b>Tetap bergerak, meski jalan yang biasa dilalui tertutup... Kadang Tuhan menuntun, tanpa kita sadari...</b></p><p style="text-align: justify;">Ini bukan lah kali pertama saya hanya tahu bahwa harus terus bergerak, meski tujuan tampak begitu abstrak. Dan kali ini, saya kembali membuktikan bahwa terkadang Tuhan selalu menuntun kita kepada tujuan dengan caranya sendiri. Apa yang perlu kita lakukan adalah terus bergerak dan berusaha apa yang kita bisa.</p><p style="text-align: justify;">Jika lelah berlari, kita bisa berjalan... tapi jangan berhenti...</p><p style="text-align: center;">***</p><p style="text-align: justify;"><i>Yes</i>, 2020 <i>is huge</i>... <i>me personally see this year as a testing faith year</i>. Diawali dengan optimisme, diikuti dengan big shake yang menghancur leburkan segala optimisme itu, kemudian benar-benar berjalan bergantung pada keyakinan kita, dan diakhiri dengan perasaan betapa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.</p><p style="text-align: justify;">Exactly! Faktanya... kita tidak pernah punya kendali akan apa yang akan terjadi pada hidup kita. Berencana, berdoa dan berusaha adalah satu hal yang manusia lakukan, tapi Tuhan selalu punya rencananya sendiri.</p><p style="text-align: justify;">"When we busy making our plan, God laughs..."</p><p style="text-align: justify;"><i>So, thank you</i> 2020 untuk mengingatkan sekali lagi semua itu. <i>Somehow</i>, memahami semua itu membuat saya merasa lebih kuat. So, bismillah untuk 2021...</p><div style="text-align: justify;">With Love,<br />Nian Astiningrum<br />-end-</div>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-2348592481578214152020-11-03T18:16:00.002+07:002020-11-04T17:18:31.109+07:00For Our Mental Health<p style="text-align: justify;"><i>It's been a while</i>, sejak terakhir post di blog ini, dan itu pun seingat saya <i>sponsored post</i>. Rasanya kangen juga nulis sesuatu yang mengalir begitu aja, tanpa rencana... <i>so, here it is</i>...</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeoevwQ3bhIcZd39o_R8u0cBVPo4GQpDlBjzdrpI1FeU7ypU7-ZhygC8lbb3MZDQmjAnr8sMTCNdLflnlAvWrxEs9OsRtH-tsyJNNSYZf4wSyji6EMyX4N3QCy5Hs7NnXyYgczb1DdIA/s500/mental+health.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeoevwQ3bhIcZd39o_R8u0cBVPo4GQpDlBjzdrpI1FeU7ypU7-ZhygC8lbb3MZDQmjAnr8sMTCNdLflnlAvWrxEs9OsRtH-tsyJNNSYZf4wSyji6EMyX4N3QCy5Hs7NnXyYgczb1DdIA/s16000/mental+health.JPG" /></a></div><p style="text-align: justify;">Tahun 2020 tak terasa sudah berada di ujung perpisahan. Tampaknya <b>rencana banyak berbelok</b> dan <b>resolusi pun tak sempat direvisi</b>. Walau sebenarnya jika kita lebih banyak berkontemplasi, maka akan ada banyak pelajaran akan pendewasaan di tahun ini.</p><p style="text-align: justify;">Salah satu hal yang mewarnai 2020 ini adalah pertemuan dengan seorang gadis, sebut saja Saras...</p><p style="text-align: justify;">Saras anak yang baik dan jujur. Selama tinggal di rumah dan membantu saya menyelesaikan pekerjaan rumah, mau ada duit ketinggalan di kantong berapa pun, selalu diserahkan pada saya. Hanya saja, ada beberapa hal yang akhirnya membuat saya menyerah dan memilih <i>move on...</i></p><p style="text-align: justify;">Saras memiliki masa lalu dan masa kecil yang (mungkin) membentuknya menjadi pribadi yang sulit tersentuh. Hal ini sudah saya ketahui dari awal, dan justru hal ini lah yang akhirnya membuat saya sedih saat harus melepasnya. </p><p style="text-align: justify;">Sejak awal mendengar kisahnya, dalam hati saya tumbuh sebuah keinginan untuk membantunya keluar dari tempurungnya, 'menjadi seorang yang lebih adaptif'. Namun, setelah tujuh bulan bersama, berusaha memahaminya, termasuk memaklumi kekurangannya, berusaha membantunya menemukan <i>insight </i>agar menemukan tujuan hidup yang menguatkan hatinya... akhirnya saya harus mengakui jika saya gagal demi kesehatan mental saya.</p><p style="text-align: justify;">Tujuh bulan memaklumi cara kerjanya yang sesungguhnya tidak sesuai dengan ekspektasi saya, ketidakpeduliannya pada anak-anak, dan juga kekerasan hatinya untuk menerima masukan; cukup membuat saya merasa lelah. Saya tidak akan mengatakan bahwa Saras tidak mengerjakan tugasnya karena dia memang melakukannya, hanya saja <b>sesuai keinginannya sendiri</b>.</p><p style="text-align: justify;">Setrikaan rapi kok dikerjakan, tapi setelah ditumpuk seminggu lebih, bahkan saat saya sampai sudah kehabisan pakaian dalam dan berkali-kali minta padanya. Pada saat saya akhirnya lelah menegur dan bilang, "Ini terakhir kali saya negur soal setrikaan ya... tolong dong, maksimal tiga hari sudah diberesin..."</p><p style="text-align: justify;">Cucian piring diberesin kok, tapi <i>mostly</i> hanya sekali sehari, yaitu pagi... Saya ga ngerti kenapa sore tidak dicuci piringnya? Kenapa harus ditumpuk? Padahal saya pun sudah pernah menegurnya...</p><p style="text-align: justify;">Dan banyak lagi... Namun yang membuat saya sangat kecewa adalah pada saat saya meninggalkan anak-anak ke Jogja bersamanya dan nenek pengasuh kami dulu. Kemudian saya mendapati bahwa dia seringkali meninggalkan tugasnya, tenggelam dalam dunia maya. Boro-boro nyamperin anak-anak, pekerjaan rutin pun banyak terlewatkan... Saya kecewa sekali.</p><p style="text-align: justify;">Kemudian pada saat akhirnya merasa harus melanjutkan hidup dengan ritme yang seharusnya - karena saya merasa banyak ngerem untuk mengikuti ritmenya. Ya gimana, selain 'makan ati' secara psikologis, beberapa pekerjaan masih saya kerjakan sendiri, seperti membersihkan kamar mandi, buang sampah, dan sebagainya. Bukannya ga dikerjain, tapi daripada ngomel terus, nyuruh terus - ya mendingan saya kerjain sendiri. </p><p style="text-align: justify;">Dalam pikiran saya, jika dia tidak berinisiatif mengerjakan setelah pernah saya sampaikan, berarti dia sedang sibuk. Saya ingin memberinya waktu untuk banyak berkontemplasi dan berpikir. Mungkin juga untuk belajar, karena dia pernah cerita sedang belajar bahasa asing. Tapi, pada saat tahu bahwa keleluasaan waktu yang dimilikinya itu ya untuk bermain <i>game,</i> duh, benar-benar kesal campur kecewa ga sih?</p><p style="text-align: justify;"><i>So, finally</i> saya memilih <i>move on</i>. Yang saya yakini untuk kebaikan saya dan kebaikannya. Untuk kesehatan mental kami berdua...</p><p style="text-align: justify;">Saya merasa lingkungan yang saya berikan padanya tidak cukup kondusif untuk membuatnya 'menyembuhkan diri'. Mungkin saya terlalu sibuk dengan kegiatan-kegiatan saya. Sementara saya, pun harus melanjutkan hidup, kembali berlari setelah beberapa saat melambatkan gerak untuk mengikuti ritmenya.</p><p style="text-align: justify;">Sedih rasanya saat melepas Saras terakhir kali hari ini, tapi saya rasa itu lah yang terbaik. Semoga Saras dapat memetik hikmah dari waktu tujuh bulan bersama kami. Juga kemudian menemukan lingkungan yang lebih baik untuk pengembangan kepribadiannya.</p><p style="text-align: justify;">Demikian juga dengan saya, semoga kemudian merasa lebih tenang setelah mengambil keputusan ini. Semoga segera dipertemukan dengan asisten yang sayang dan perhatian pada anak-anak dan bisa saya ajak 'lari'.</p><p style="text-align: justify;">Kejadian ini pun... kemudian mengingatkan saya pada beberapa orang terdekat yang meskipun saya sudah berusaha dengan begitu keras, tetap tidak bisa membantunya menjadi sosok yang lebih 'sehat' secara psikologis. Bahwa <b>kunci dari merubah diri adalah hati kita sendiri</b>. Sehingga <b>sekeras apapun orang lain berusaha membantumu, jika hatimu bukan yang menginginkannya, maka semua akan percuma saja</b>. </p><p style="text-align: justify;">Itu yang pertama... dan yang kedua adalah manusia hanya bisa berencana, namun Tuhan yang menentukan. "When we busy making our plans, God laughs."</p><p style="text-align: justify;"><i>But, at least I try</i>. Dan meskipun saya gagal, paling tidak ada hal yang mendewasakan saya atas kejadian ini.</p><p style="text-align: justify;">Dan untuk Saras, doa dari hatiku yang terdalam untukmu. "Kamu seorang gadis yang cerdas. Jangan sampai kecerdasanmu menjadi boomerang bagi dirimu sendiri. Membuatmu sulit menerima pendapat orang lain yang sesungguhnya baik untukmu. Hanya karena kamu merasa dirimu yang paling benar."</p><p style="text-align: justify;">"Semoga kamu menyadari bahwa setiap kepala sesungguhnya memiliki 'kebenaran' menurut versi mereka masing-masing. Dan karena itu, kadang kebenaran itu bukanlah hal yang terpenting, namun perasaan orang lain. Jadi, sebelum begitu keukeuh dengan versi kebenaran yang kamu percayai, pikirkan perasaan orang lain. Terkadang kita tidak perlu begitu keras mempertahankan atau memaksa orang lain memiliki pendapat yang sama dengan kita."</p><p style="text-align: justify;">Saat kita hidup bersama orang lain, kita harus saling memahami satu sama lain... percayalah...</p><p style="text-align: justify;">Yah, kurang lebih seperti itulah cerita hari ini </p>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-42643535472650461842020-09-30T15:23:00.003+07:002020-09-30T20:11:27.872+07:00Membaca Menyenangkan Bersama Let's Read!<p style="text-align: justify;">'Membaca', bagi anak tahun 1980 atau 1990-an mungkin adalah satu bentuk hiburan yang punya daya tarik cukup besar, karena saat itu jangankan <i>streaming</i> video, saluran televisi saja masih sangat terbatas. Tidak seperti sekarang, masa dimana buku dan bacaan harus bersaing dengan <i>game</i>, <i>smartphone</i>, <i>video streaming</i>, <i>social media</i>, televisi, dan banyak lagi. Buku dan kegiatan membaca tak jarang kemudian tersisihkan dan identik dengan kegiatan belajar yang membosankan. </p><blockquote><p style="text-align: justify;">Menumbuhkan kecintaan anak pada buku dan bacaan menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat modern saat ini.<span style="text-align: left;"> </span>Padahal, buku dan membaca tetap adalah jendela dunia, terlepas dari apa bentuk buku dan bacaannya.</p></blockquote><p style="text-align: justify;">Saya sendiri yang besar pada masa itu (baca: masa dimana bacaan adalah hiburan yang menyenangkan) pada awalnya tidak terlalu menyadari bahwa menumbuhkan minat baca anak tidak akan sesederhana dulu. Namun, kala itu karena merasa bahwa bacaan akan menyenangkan bagi mereka seperti yang saya rasakan dulu; membeli buku anak kemudian menjadi satu ritual wajib setiap kali mengunjungi toko buku. Dan siapa sangka, kebiasaan itu ternyata menjadi salah satu hal yang membuat anak-anak kemudian sangat menyukai buku.</p><p style="text-align: justify;">Ganesh (9 tahun) dan Mahesh (6 tahun) sama-sama suka dan penasaran sekali dengan buku dan bacaan!</p><p style="text-align: justify;">Mahesh yang baru duduk di bangku TK B memang belum bisa membaca, tapi seringkali penasaran dengan koleksi buku-buku kami. Selalu saja ada waktu dimana dia akan mengamati buku-buku di rak, mengambil salah satu di antaranya, dan kemudian membombardir kami dengan pertanyaan, "Ini bacanya apa? Itu bacanya apa?"</p><p style="text-align: justify;">Secara spesifik, Mahesh memiliki ketertarikan yang sangat besar pada dinosaurus, hewan-hewan besar (terutama ikan), dan kehidupan di bawah laut. Buku-buku itulah yang seringkali dia sodorkan untuk minta dibacakan. </p><p style="text-align: justify;">Bagi Mahesh, tampaknya mengetahui apa nama binatang-binatang itu, dimana mereka tinggal, sebesar apa, makanannya apa, dan sebagainya itu adalah hal yang sangat menarik. Bagaikan misteri yang ingin sekali diungkap, dan membaca adalah salah satu caranya memecahkan misteri itu.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="359" src="https://www.youtube.com/embed/N479YJWBnVE" width="482" youtube-src-id="N479YJWBnVE"></iframe></div><p style="text-align: justify;">Sementara Ganesh yang duduk di kelas 4 SD sudah bisa membaca secara mandiri, karena itulah dia bisa memilih bacaan sesuai dengan apa yang ingin diketahuinya. Karenanya saya seringkali menemukannya sedang asyik membaca satu buku, dilanjutkan dengan buku lain yang memiliki korelasi, dan pada satu saat kemudian menciptakan sesuatu berdasarkan pengetahuan yang didapatkannya.</p><p style="text-align: justify;">Ganesh sangat tertarik untuk mengetahui cara kerja berbagai benda dan alat dan kemudian menciptakan 'penemuan-penemuan'-nya sendiri. </p><p style="text-align: justify;">Ganesh memiliki minat spesifik pada <i>science</i>, khususnya <i>engineering</i>. Baginya, membaca buku bagaikan mengumpulkan puzzle-puzzle pengetahuan dari hal-hal yang menarik perhatiannya itu, yang kemudian bisa dirangkai menjadi satu pemahaman untuk mewujudkan ide-idenya sendiri.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="357" src="https://www.youtube.com/embed/q9LCLUNND88" width="480" youtube-src-id="q9LCLUNND88"></iframe></div><p style="text-align: justify;">Melihat minat baca dan kecintaan anak-anak pada buku, kemudian saya berpikir, "Kondisi apa sih yang sebenarnya membuat anak-anak tertarik dengan bacaan?"</p><p style="text-align: justify;">Dan ternyata setelah saya renungkan, jawabannya adalah pada bagaimana memberikan pengalaman membaca menyenangkan pada anak-anak. Dan berikut adalah beberapa hal yang saya rasa memiliki andil dalam proses ini...</p><p style="text-align: left;"><b>#1 BERCERITA, BERNYANYI, BERCAKAP-CAKAP, MEMBACAKAN BUKU, DAN KEGIATAN BERBAHASA LAINNYA</b></p><p style="text-align: justify;">Membaca sesungguhnya adalah bahasa yang disajikan dalam bentuk tulisan. Untuk itu, sesungguhnya mengenalkan anak sejak dini dengan bahasa akan membuat mereka lebih mudah dan berminat dengan bacaan nantinya.</p><blockquote><p style="text-align: justify;">Hal-hal sederhana yang menyenangkan berkaitan dengan dunia literasi seperti bercerita, bernyanyi, bercakap-cakap, dan dibacakan buku adalah pondasi awal anak akan menyukai bacaan.</p></blockquote><p style="text-align: justify;">Itu juga yang sering kami lakukan bersama anak-anak, seperti bercerita bebas untuk mengantar anak-anak tidur. Tidak perlu cerita yang sulit, cerita yang sederhana pun mereka sangat menyukainya, dan bahkan merangsang mereka untuk bertanya karena rasa ingin tahu.</p><p style="text-align: justify;">Demikian juga dengan bernyanyi! Dulu, sebelum internet begitu mudah dijangkau seperti sekarang; saya punya kebiasaan menyimpan video klip lagu anak-anak untuk ditonton bersama. Dan ternyata anak-anak suka sekali lho! Melodi-melodi <i>easy listening</i> dan ceria, digabungkan dengan cerita yang tampil secara visual pada video klipnya membuat mereka tertarik dan gembira. </p><p style="text-align: justify;">Masih ingat sekali lagu favorit Gahesh kala itu adalah 'Wheel On The Bus' karena melodinya yang memang <i>ear catchy</i> dan video klipnya penuh dengan mobil warna-warni kesukaannya.</p><p style="text-align: left;"><b>#2 MENCIPTAKAN LINGKUNGAN RUMAH YANG MENDORONG KEGIATAN MEMBACA MENYENANGKAN</b></p><p style="text-align: justify;">Untuk tujuan ini, tidak selesai hanya dengan menyediakan bahan bacaan untuk anak, tapi juga menciptakan suasana rumah yang mendorong anak untuk membaca, seperti:</p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li style="text-align: justify;"><b>Orang-tua menjadi <i>role model</i></b>. Sering melihat papa dan mamanya membaca akan membuat anak-anak tertarik untuk membaca.</li><li style="text-align: justify;"><b>Menyediakan bacaan untuk anak-anak di tempat yang mudah mereka jangkau</b>. Anak-anak tentu akan lebih tertarik dengan buku yang memiliki gambar yang <i>colourful</i>. Memiliki beberapa buku seperti itu dan meletakkannya di tempat yang mudah dijangkau akan merangsang anak-anak untuk membaca.</li><li style="text-align: justify;"><b>Secara implisit menyampaikan hal yang menyenangkan dari membaca pada anak</b>. Misalnya anak bertanya sesuatu pada kita, "Mama, kenapa sih magnet itu dijadiin kompas?" Kita bisa jawab, "Hmm, magnet memang sifatnya selalu menunjuk arah utara dan selatan Kak... Kenapa, Mama juga ga tau, coba Kakak liat di buku deh..." Hal-hal semacam ini akan membuat anak mengerti bahwa melalui buku, mereka bisa menjawab rasa ingin tahunya.</li></ul><div><p style="text-align: justify;"><b>#3<i> READ ALOUD</i> ATAU MEMBACAKAN BUKU PADA ANAK</b></p><p style="text-align: justify;">Anak-anak itu penuh dengan rasa ingin tahu dan selalu <i>excited</i> pada hal-hal baru. Ini lah kesempatan kita untuk menunjukkan pada anak-anak bahwa dalam buku ada banyak hal yang menarik, menyenangkan, dan bisa menjawab rasa ingin tahu mereka. Salah satunya adalah dengan membacakan mereka buku, karena pada usia dini mereka belum bisa membaca secara mandiri atau sudah bisa namun masih merupakan kegiatan yang <i>effortful</i>.</p></div><div style="text-align: justify;">Adapun beberapa tips untuk melakukan <i>read aloud</i> untuk dapat mengoptimalkan manfaatnya sesuai yang disampaikan dalam buku Montessori: Keajaiban Membaca Tanpa Mengeja:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li><b>Memilih waktu yang nyaman untuk anak dan orang-tua</b>. Jangan memilih waktu yang sempit dan terburu-buru, supaya anak dan orang-tua dapat menikmati jalannya cerita dengan tenang.</li><li><b>Menyingkirkan hal yang berpotensi memecah perhatian</b>. Misalnya <i>handphone</i>, laptop, dan kegiatan lain yang bisa mengalihkan perhatian kita atau anak.</li><li><b>Kita sudah terlebih dahulu membaca dan mengetahui isi buku</b>. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi sisi positif dan negatif dari buku. Dengan mengetahui jalan ceritanya, kita bisa memberikan penekanan dan drama yang tepat pada alur cerita.</li><li><b>Memberikan kesempatan pada anak untuk menentukan buku yang akan dibaca (meskipun berulang-ulang)</b>. Hal ini bertujuan agar anak merasa bersemangat dengan kegiatan membaca, meskipun jika diulang-ulang. Karena tujuan dari membacakan buku bukan hanya menyampaikan informasi, tapi justru lebih ke arah membuat anak suka dengan kegiatan membaca.</li><li><b>Melibatkan anak dalam kegiatan membaca</b>. Misalnya dengan memintanya membalik halaman buku dan mengajaknya menebak bagaimana cerita selanjutnya, sehingga anak lebih bersemangat.</li><li><b>Meluangkan waktu untuk membahas kembali isi buku dan perasaan anak setelah selesai membaca</b>. Ini dilakukan untuk membantu anak memaknai cerita dan memahami cerita, bukan sekedar menganggap tulisan sebagai deretan bunyi yang tidak bermakna.</li><li><b>Membuat kesepakatan dengan anak tentang jumlah buku yang akan dibaca dan waktu membaca</b>. Hal ini untuk mengajarkan kesepakatan kepada anak, selain juga karena membaca terus-menerus akan membuat anak kelelahan.</li></ul><div><p style="text-align: left;"><b>#4 APLIKASI LET'S READ UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN MEMBACA MENYENANGKAN BAGI ANAK</b></p><p>Seiring perkembangan jaman dan teknologi, buku pun bertransformasi dalam bentuk <i>e-book</i> atau buku digital yang lebih praktis. Saat ini, ada begitu banyak buku yang bisa kita dapatkan dalam format <i>e-book</i> termasuk buku anak-anak. Salah satunya adalah yang disediakan secara gratis melalui aplikasi Let's Read.</p><blockquote><p><a href="http://bit.ly/webletsread" target="_blank">Let's Read</a> merupakan sebuah program nirlaba yang bertujuan menyediakan bahan bacaan untuk anak di berbagai negara dengan berbagai bahasa, berbasis aplikasi yang bisa diakses melalui website atau di-<i>download</i> secara gratis melalui <i>smartphone</i>.</p></blockquote><p>Melalui aplikasi Let's Read kita akan menemukan berbagai macam buku cerita dalam berbagai bahasa, lengkap dengan ilustrasi yang menarik khas anak-anak. Bahkan, beberapa buku pun tersedia dalam bahasa daerah lho... Jadi benar-benar memfasilitasi anak dari berbagai belahan dunia untuk mencintai kegiatan membaca sejak dini. Apalagi mengingat banyak anak di pelosok dunia tidak memiliki akses akan buku anak-anak.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeP7EI8IvLRrmhXiGghxnZaw8rhn8YRJHzzGiP4k32nae_aSGo8Q5wHam2Z6_P4rvYRUBmRy8Me_xgx2I7qh_p2ecd0yxMakMqmlilGeCIPeKu5uzYcvYN_cjC1yshyphenhyphenmEeW_0LOi6M7w/s700/Aplikasi+Let%2527s+Read+Indonesia.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeP7EI8IvLRrmhXiGghxnZaw8rhn8YRJHzzGiP4k32nae_aSGo8Q5wHam2Z6_P4rvYRUBmRy8Me_xgx2I7qh_p2ecd0yxMakMqmlilGeCIPeKu5uzYcvYN_cjC1yshyphenhyphenmEeW_0LOi6M7w/s16000/Aplikasi+Let%2527s+Read+Indonesia.jpg" /></a></div><p>Saya dan Mahesh pun senang sekali membaca cerita yang ada di aplikasi Let's Read ini bersama-bersama. Lihat deh <i>excited</i>-nya Mahesh pada saat kami membaca cerita... </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="360" src="https://www.youtube.com/embed/TPzAR8QvlrE" width="480" youtube-src-id="TPzAR8QvlrE"></iframe></div><p>Oh ya, beberapa hal yang saya sukai dari aplikasi ini adalah:</p><p></p><ul><li>Koleksinya sangat beragam dengan berbagai jenis cerita. Anak-anak tidak akan bosan karena ada banyak pilihan.</li><li>Ilustrasinya <i>colourful</i> dan menarik sekali untuk anak-anak. Salah satu daya tarik bacaan bagi anak-anak sebelum mereka lancar membaca adalah ilustrasi, karena itu dengan gambar-gambar yang menarik, anak-anak yang belum bisa membaca pun akan <i>excited</i> untuk mengetahui cerita dibaliknya.</li><li>Bisa diakses dimana saja dan disimpan secara <i>offline</i>, sehingga sangat praktis dan bisa diakses dimanapun.</li><li>Terdapat level kesulitan bacaan yang membantu orang-tua untuk memilih cerita yang sesuai dengan kemampuan membaca anaknya.</li></ul><div>Pokoknya aplikasi ini wajib banget ada di <i>smartphone</i> kita untuk membantu anak-anak kita mencintai membaca. <i>So</i>, hayuk download aplikasi ini secara gratis <a href="https://bit.ly/downloadLR2" target="_blank">disini</a>.</div><p></p><p><b>#5 MENGAJARKAN MEMBACA ANAK DENGAN CARA YANG MENYENANGKAN</b></p><p>Belajar membaca kadang kala bisa menjadi momen yang <i>stressful </i>bagi anak. Karena itu, sebisa mungkin perlu dilakukan dengan cara yang menyenangkan agar anak tidak menganggap membaca sebagai kegiatan yang melelahkan.</p></div><div>Untuk itu, saya berusaha menerapkan pengajaran teknis membaca yang menyenangkan (dengan bermain), sehingga bisa meminimalkan <i>stress</i>. Adapun caranya, saya banyak mengadopsi teknik yang disarankan oleh Metode Montessori, misalnya sebagai berikut:</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="359" src="https://www.youtube.com/embed/lqBSoz5X56s" width="480" youtube-src-id="lqBSoz5X56s"></iframe></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div></div><div style="text-align: justify;"><br /><div>Yah, kurang lebih demikian lah usaha kami untuk membuat anak-anak mencintai buku, yaitu dengan berusaha menciptakan pengalaman yang yang positif antara anak dengan bacaan. </div><div><br /></div><div>Yup membaca menyenangkan adalah <i>goal </i>dari berbagai usaha ini.</div><div><br /></div><div>Mungkin hasil dari usaha ini tidak akan kita rasakan dalam waktu dekat, namun melihat berdasarkan pengalaman pada Ganesh dan Mahesh, saya membuktikan bahwa semua itu tidak sia-sia dan sangat bermanfaat untuk masa depan mereka.</div><div><br /></div><div>Oh ya, berikut adalah ringkasan pendapat dan <i>sharin</i>g pengalaman kami tentang membaca, khususnya membaca menyenangkan dan pengaruhnya pada minat baca anak-anak.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="359" src="https://www.youtube.com/embed/FiAcFvijxBs" width="480" youtube-src-id="FiAcFvijxBs"></iframe></div><br /><div>Sekian teman-teman... Akhir kata, berdasarkan pengalaman kami, yuk kita bersama-sama menciptakan korelasi yang positif antara membaca dengan hal yang menyenangkan untuk anak-anak. Karena <b>membaca menyenangkan adalah pondasi dari kecintaan anak pada kegiatan membaca dan buku</b>.</div><div><br /></div><div>Semoga bermanfaat ya...</div><div><br /></div><div>With Love,</div><div>Nian Astiningrum</div><div>-end-</div><div><br /></div><div><br /></div></div><p></p>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-77691097430727711632020-08-31T14:03:00.001+07:002020-08-31T14:03:33.802+07:00Menyalakan Listrik dan Masyarakat dengan Tenaga Air<p></p><div style="text-align: justify;">Batubara dan minyak bumi memang masih menjadi sumber energi utama yang digunakan masyarakat hingga saat ini. Namun, kenyataan bahwa terbentuknya batubara dan minyak bumi yang dikenal sebagai bahan bakar fosil itu membutuhkan waktu hingga jutaan tahun; menisbahkannya sebagai energi tidak terbarukan. Hal ini lah yang menjadi motivasi terbesar bagi para ahli untuk terus mencari dan mengoptimalkan sumber energi lainnya, sebagai pengganti kedua energi utama ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Misi untuk mencari dan mengoptimalkan energi terbarukan sebagai alternatif bahan bakar fosil semakin gencar dilakukan dari waktu ke waktu. Berkejaran dengan jumlah cadangan batubara dan minyak bumi yang juga semakin menipis. Seperti halnya yang disampaikan berbagai pemberitaan bahwa cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan akan habis pada tahun 2030 jika tidak ditemukan sumber minyak baru, senada dengan pernyataan Pertamina Unit Manager Communication & CSR MOR I, Roby Hervindo yang dikutip oleh Tempo.co (6 Maret 2019).</div><p></p><p></p><div style="text-align: justify;">Adapun salah satu energi terbarukan yang banyak dimanfaatkan di Indonesia sejak dulu hingga saat ini adalah tenaga air. Debit air yang tinggi dapat menggerakkan turbin dan selanjutnya energi gerak yang ada diubah menjadi energi listrik. Tercatat sebanyak 18 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) beroperasi di Indonesia untuk menyumbang pasokan listrik kepada masyarakat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada pengoperasian PLTA; semakin besar debit air berarti semakin besar juga tenaga untuk memutar turbin yang menghasilkan listrik. Karena itulah, sedimentasi atau pengendapan yang mendangkalkan sungai maupun dam, sehingga debit air menurun menjadi permasalahan yang terus dicari solusinya demi daya listrik yang mumpuni.</div><p></p><p style="text-align: justify;">Salah satu PLTA yang memasok energi listrik untuk masyarakat di Propinsi Lampung adalah PLTA Way Besai, yang sebagaimana PLTA lain, juga menghadapi permasalahan sedimentasi. Erosi dan sedimentasi yang terjadi di sepanjang Sungai Way Besai beserta anak-anak sungainya, menimbulkan pendangkalan pada dam. Dimana hal ini tentu menurunkan debit air yang dihasilkan dari aliran air dari dam ke turbin untuk menghasilkan listrik.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-G9FGb9M6aBIPVdyrqdHa3JlsCHBBZ67SA_HaKejAVnHc3FIAX86uCvUz5-hTbxFp7GuLvf9jIUN73zCmK0u0zY_7ESgq3qc_FRQeYVgaXw9Ru7s4gKcpkcFa6kt23W0YlIsVZaS_gA/s500/20190708_105205.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-G9FGb9M6aBIPVdyrqdHa3JlsCHBBZ67SA_HaKejAVnHc3FIAX86uCvUz5-hTbxFp7GuLvf9jIUN73zCmK0u0zY_7ESgq3qc_FRQeYVgaXw9Ru7s4gKcpkcFa6kt23W0YlIsVZaS_gA/s16000/20190708_105205.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">PLTA Way Besai<br />(Foto Dokumentasi pribadi)</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Besai secara alami pada awalnya adalah hutan yang begitu kaya dengan batang-batang kokoh dan akar-akar yang kuat untuk menahan air dan tanah, sehingga meminimalkan erosi. Namun, desakan ekonomi mendorong masyarakat untuk mengubah hutan-hutan ini menjadi lahan pertanian kopi. Hal ini lah yang ditengarai menjadi salah satu penyebab makin mengemukanya permasalahan sedimentasi pada aliran sungai yang berimbas pada kehandalan dan produksi kWh PLTA Way Besai.</p><p style="text-align: justify;">Berkaitan dengan kondisi tersebut, PLN UPDK Bandar Lampung sebagai unit induk yang mengelola PLTA Way Besai pun secara pro aktif melakukan berbagai upaya pengurangan erosi di sepanjang DAS Way Besai. Dimana kegiatan intinya tentu melibatkan kegiatan reboisasi atau penanaman kembali daerah resapan air di sepanjang aliran Sungai Way Besai. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhltDdqravPRPXFGnt8Kcjgqms773FyiIKoSwBitQXp6MzogR0ypYJfnJfbBm7yhzZdE-imPl96FK6qSG96T1-RpJ6bBQtH9Y3bVif70tCWcMC6bTYtAwDNfVSb5xJRUO8Dgo4jMkuXVw/s700/PLTA+besai+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhltDdqravPRPXFGnt8Kcjgqms773FyiIKoSwBitQXp6MzogR0ypYJfnJfbBm7yhzZdE-imPl96FK6qSG96T1-RpJ6bBQtH9Y3bVif70tCWcMC6bTYtAwDNfVSb5xJRUO8Dgo4jMkuXVw/s16000/PLTA+besai+3.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> Sungai Way Besai yang dimanfaatkan sebagai PLTA, secara alami berada di kawasan hutan.<br />(Foto dokumentasi pribadi)</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Akan tetapi, ternyata program penanaman pohon saja tanpa dikemas sama sekali tidak cukup efektif. Karena kunci penting dari kegiatan ini selanjutnya adalah pada proses pemeliharaan. Bagaimana pohon-pohon tersebut dijaga kelestariannya untuk menahan tanah dari erosi. Dimana kegiatan ini tentu tidak mungkin dilakukan sendiri oleh pihak PLN UPDK Bandar Lampung, mengingat Sungai Way Besai terdiri dari banyak anak sungai yang menyebar dan mencakup area yang luas. </p><p style="text-align: justify;">Masyarakat dalam hal ini memegang peranan penting, akan tetapi sekedar ajakan untuk melakukan pelestarian daerah aliran sungai saja tidak cukup. Dibutuhkan pengemasan program reboisasi daerah aliran sungai yang lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat untuk membuatnya bersemangat dan termotivasi untuk melakukan pelestarian. Perlu diciptakan benang merah yang konkret antara kebutuhan masyarakat dan pelestarian daerah aliran sungai, supaya kondisi ini tercipta.</p><p style="text-align: justify;">Kemudian, gayung bersambut, saat itu <i>The International Council for Research in Agroforestry Centre</i> (ICRAF) sedang melakukan penelitian di Sumberjaya, salah satu walayah yang dilalui aliran Sungai Way Besai. Saat itulah ICRAF kemudian mengenalkan sistem imbal jasa lingkungan sebagai alternatif solusi akan permasalahan pelestarian DAS Way Besai. </p><p style="text-align: justify;">Program imbal jasa ini dikenal dengan nama <i>Rewarding Upland Poor for Environmental Services</i> (RUPES). RUPES adalah sebuah program dengan tujuan pemberdayaan masyarakat dengan cara melibatkan mereka untuk memberikan jasa pelestarian lingkungan. Dimana kemudian ICRAF melihat PLN UPDK Bandar Lampung sebagai pihak yang mendapatkan keuntungan dari jasa yang diberikan masyarakat. Dan selanjutnya; PLN UPDK Bandar Lampung bersama ICRAF dan perangkat pemerintah daerah pun mulai menyusun program imbal jasa lingkungan untuk melestarikan DAS Way Besai.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB5y6LmJjf__fYh7QpbLj_eyvH1zkVi_SyT9BGIXPFdAIE53NVC3N273OVJZlSQhMaVfav8bdDXXbVuo0BqH8HOT5SREeOJDoYaLAJ9U8N-S1-dYgw9ZifDzPLW89dqrE8dK9bScy6dQ/s700/PLTA+besai+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgB5y6LmJjf__fYh7QpbLj_eyvH1zkVi_SyT9BGIXPFdAIE53NVC3N273OVJZlSQhMaVfav8bdDXXbVuo0BqH8HOT5SREeOJDoYaLAJ9U8N-S1-dYgw9ZifDzPLW89dqrE8dK9bScy6dQ/s16000/PLTA+besai+2.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Area dam PLTA Way Besai</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Program Imbal Jasa Lingkungan ini secara sederhana meliputi kegiatan utama pemeliharaan DAS Way Besai oleh masyarakat dan pemberian imbal jasa lingkungan oleh PLN UPDK Bandar Lampung sebagai penerima manfaat.</p><p style="text-align: justify;">Program yang kemudian dikenal sebagai <b><i>River Care</i></b> atau <b>PEDAS Besai</b> (Peduli Daerah Aliran Sungai Besai) ini melibatkan beberapa elemen dalam pelaksanaannya, sebagai berikut:</p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li style="text-align: justify;">Masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani sebagai penyedia jasa lingkungan berupa pemeliharaan DAS Way Besai;</li><li style="text-align: justify;">PLN sebagai pemanfaat jasa lingkungan dengan peran sebagai penentu imbal jasa, penyandang dana operasioanl kegiatan, memberikan kompensasi atas jasa lingkungan dan melakukan evaluasi;</li><li style="text-align: justify;">ICRAF sebagai fasilitator; dan</li><li style="text-align: justify;">Pemerintah Desa sebagai pembina.</li></ul><div style="text-align: justify;">Prosedur PEDAS Besai sendiri diawali dengan perencanaan yang utamanya melibatkan masyarakat sebagai penyedia jawa lingkungan dan PLN UPDK Bandar Lampung sebagai pemanfaat jasa lingkungan. Dimana dalam tahap perencanaan ini disusun kegiatan yang akan dilakukan, pendanaan, tata cara evaluasi, dan juga imbal jasa yang akan diberikan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Masyarakat dalam hal ini selain berperan dalam kegiatan konservasi; yang meliputi penanaman dan perawatan tanaman pada DAS Way Besai; pembuatan bangunan sipil teknis untuk mengendalikan sedimentasi seperti cek dam, bronjong, lubang angin (rorak); juga berperan melakukan pemantauan air secara mandiri sebagai dasar evaluasi. Dalam hal ini, masyarakat pun diberikan pelatihan untuk mengambil sampel air serta mengukur tingkat sedimentasinya. Dimana selanjutnya hasil pengukuran tingkat sedimentasi ini lah yang menjadi dasar pemberian imbal jasa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Reward </i>atau imbal jasa yang diberikan pada masyarakat atas pencapaiannya menurunkan sedimentasi adalah salah satu poin penting yang menentukan keberhasilan program ini. Imbal jasa tidak hanya harus memiliki nilai instrinsik yang cukup memotivasi, tapi sebisa mungkin juga mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan yang pro lingkungan. Misalnya adalah pembangkit listrik <b>Piko Hidro</b> untuk masyarakat di daerah pelosok hutan yang belum dijangkau oleh aliran listrik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pembangkit listrik Piko Hidro adalah pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas rendah yang dapat dioperasikan dan dipelihara secara mandiri oleh masyarakat. Karena kapasitasnya yang rendah, pembangkit listrik ini dapat dioperasikan pada sungai-sungai dengan debit air yang tidak terlalu tinggi. Sama halnya dengan PLTA besar, aliran air akan digunakan untuk memutar turbin yang selanjutnya energi gerak tersebut akan diubah menjadi energi listrik dan dialirkan ke masyarakat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kebutuhan akan debit air yang cukup tinggi untuk menggerakkan pembangkit listrik Piko Hidro ini akan mendorong masyarakat untuk melakukan pemeliharaan pada DAS yang menyuplai arus air. Hal ini selain bermanfaat langsung bagi masyarakat, juga menyumbang penurunan sedimentasi pada dam PLTA Way Besai. Sehingga dalam hal ini, baik masyarakat maupun PLN UPDK Bandar Lampung sama-sama diuntungkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Imbal jasa lain yang menimbulkan efek serupa adalah ternak yang mendukung pelestarian lingkungan di daerah aliran sungai.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Salah satu kegiatan konservasi lahan untuk pelestarian DAS Way Besai yang dilakukan adalah melakukan penanaman rerumputan untuk menahan tanah. Rumput yang memiliki sifat semakin berkembang jika dipangkas ini adalah bahan makanan bagi ternak yang dipelihara masyarakat. Sehingga, semakin banyak rumput dipangkas untuk makanan ternak, maka akan semakin subur dia tumbuh. Masyarakat diuntungkan akan pakan ternak gratis, PLN UPDK Bandar Lampung pun diuntungkan karena kegiatan konservasi lahan berjalan dan menyumbang pada penurunan erosi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Adapun hasil pemantauan air yang dilakukan selama program menunjukkan bahwa sedimentasi yang terjadi disepanjang aliran Sungai Way Besai mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dimana berdasarkan hal ini, dapat disimpulkan bahwa kegiatan reboisasi dan konservasi lingkungan lainnya yang dilakukan berjalan dengan efektif melalui program ini. PLN UPDK Bandar Lampung dapat menghasilkan kWh yang lebih handal, sementara masyarakat pun lebih berdaya dan meningkat taraf kehidupan sosial ekonominya. Benar-benar simbiosis mutualisme yang indah bukan?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tidak mengherankan jika kemudian program ini menerima berbagai penghargaan berskala nasional; seperti <i>Silver Awards Indonesian Sustainable Development Goal Awards</i> (ISDA) 2018 dan <i>Grand Platinum Awards Indonesian CSR Awards</i> (ICA) 2017.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keberhasilan pelaksanaan program PEDAS Besai pada salah satu anak Sungai Way Besai ini kemudian menjadi inspirasi bagi PLN UPDK Bandar Lampung untuk melakukan program serupa pada anak sungai lainnya. Semangat ini lah yang kemudian melahirkan PEDAS Besai selanjutnya yang direncanakan hingga PEDAS Besai IV. Keberhasilan ini juga yang kemudian memberi inspirasi pada PLTA lain yang memiliki kondisi alam dan sosial cukup mirip dengan PLTA Way Besai untuk mengadopsi sistem imbal jasa serupa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtr_1Sz_jmMdSAeoURsSfgT72RBwYSbJ3w92TcNEYEoLPESYxRNsRNM3QaceOkvkaR2ut7cKu5VyxWoi-r9sbtlzwOKNmcZ9hpvWgbSwmpV9aqvywwghY3_arclYAwZwcGsKFVXbxZgA/s700/PLTA+besai+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtr_1Sz_jmMdSAeoURsSfgT72RBwYSbJ3w92TcNEYEoLPESYxRNsRNM3QaceOkvkaR2ut7cKu5VyxWoi-r9sbtlzwOKNmcZ9hpvWgbSwmpV9aqvywwghY3_arclYAwZwcGsKFVXbxZgA/s16000/PLTA+besai+1.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lingkungan yang lestari akan mendukung pembangkit listrik, listrik akan mendukung kesejahteraan masyarakat dan karena itu masyarakat harus berupaya melestarikan lingkungan.<br />(Foto dokumentasi pribadi)</td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ya, perjuangan untuk melakukan konservasi DAS Way Besai demi kehandalan listrik dan pemberdayaan masyarakat tentu belum usai. Sungai Way Besai sendiri memiliki sepuluh anak sungai yang perlu diberi perhatian. Untuk itu lah, semangat dan kepedulian akan sesama yang besar sangat dibutukan untuk melanjutkan perjuangan. Agar aliran sungai dapat menyalakan listrik dan juga memberdayakan masyarakat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">With Love,</div><div style="text-align: justify;">Nian Astiningrum</div><div style="text-align: justify;">-end-</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Referensi:</b></div><div style="text-align: justify;"><div><ul><li>Id.wikipedia.org. (2020, 24 Juli). Daftar Pembangkit Listrik di Indonesia. Diakses pada 31 Agustus 2020, dari <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_Indonesia">https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_Indonesia</a>.</li><li>Tempo.co. (2019, 6 Maret). Pertamina: 2030, Indonesia akan Kehabisan Cadangan Minyak Bumi. Diakses pada 31 Agustus 2020, dari <a href="https://bisnis.tempo.co/read/1182428/pertamina-2030-indonesia-akan-kehabisan-cadangan-minyak-bumi">https://bisnis.tempo.co/read/1182428/pertamina-2030-indonesia-akan-kehabisan-cadangan-minyak-bumi</a>.</li><li>Astiningrum, Nian. 2018. PEDAS BESAI: Sebuah Cerita Penurunan Sedimentasi melalui Pemberdayaan Masyarakat. Palembang: PT PLN (Persero) UIK SBS.</li></ul></div></div><p></p>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-57164640618152848652020-08-20T02:46:00.002+07:002020-08-20T02:46:31.002+07:00The Whole Brain #6: Mengajarkan Empati Pada Anak<p style="text-align: justify;">Yeay! <i>Finally</i> kita sampai pada penghujung <i>review</i> buku The Whole-Brain Child yang fenomenal itu. <i>Well</i>, di bukunya ini bukan <i>chapter</i> terakhir, tapi chapter terakhir cuma konklusi, <i>so</i> kayaknya kita skip saja dan <i>move to the next project</i> setelah ini.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNaW3uLsiBSr5vcexDy2aZLl3x-bw_77teZPTvrkOYx3faha9sCdxK9DP4FtUU61CNRoeI7NFOPQuNc1tJcJG2qHk5Xgo7lAICsenpZ60_IgYPUHJR1keqL8oH51D1CV8yzxoMwivECA/s500/empati+pada+anak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNaW3uLsiBSr5vcexDy2aZLl3x-bw_77teZPTvrkOYx3faha9sCdxK9DP4FtUU61CNRoeI7NFOPQuNc1tJcJG2qHk5Xgo7lAICsenpZ60_IgYPUHJR1keqL8oH51D1CV8yzxoMwivECA/s0/empati+pada+anak.jpg" /></a></div><p style="text-align: justify;">Setelah banyak membahas tentang memahami diri sendiri (mengintegrasikan berbagai fungsi otak kita), di <i>chapter 6</i> ini, buku ini membahas tentang bagaimana kita berhubungan dengan dunia luar. <i>Yes,</i> memahami diri kita sendiri adalah hal yang penting untuk menjadi individu yang optimal secara mental; tapi membangun hubungan yang baik dengan orang lain adalah hal yang tidak kalah penting.</p><p style="text-align: justify;">Tentu kita tidak ingin anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri kan? Tentu kita ingin anak-anak kita menjadi individu yang empatik dan mampu bersikap baik pada orang dan lingkungan sekitarnya. Dan hal ini bukan lah hal yang otomatis akan dikuasai anak, tapi dipengaruhi juga oleh lingkungan dan pengasuhan.</p><p style="text-align: justify;">Yes, saat seorang anak lahir, dia siap untuk menerima pengalaman-pengalaman yang membentuk karakternya bersama dengan materi genetis yang dibawanya sejak proses konsepsi. Itu mengapa anak-anak pada dasarnya memiliki (kecenderungan) karakter bawaan. Ada yang sangat sosial, ada pula yang sulit bersosialisasi, sehingga tujuan pengasuhan sesungguhnya adalah mengoptimalkan potensi anak-anak serta mendidik mereka menjadi manusia yang adaptif.</p><p style="text-align: center;">***</p><p style="text-align: justify;">Egosentrisme adalah hal yang wajar pada anak-anak, meski levelnya pun berbeda-beda. Ada anak yang memiliki empati yang sangat besar sejak dini, namun ada pula yang secara sosial dinilai cukup egois karena terlalu berpusat pada kepentingan dirinya. Dan dengan menyadari adanya pengaruh genetis dan juga kematangan usia, tentu tujuan kita bukan membuat anak-anak ini mampu bersikap empatik selayaknya orang dewasa, namun mendidik mereka supaya dapat mengoptimalkan ketrampilan ini untuk dapat menjalani kehidupan yang bahagia nantinya.</p><p style="text-align: justify;">Berikut adalah tips dari buku The Whole-Brain Child untuk mengasah ketrampilan anak untuk bersikap empatik:</p><p style="text-align: justify;"><b>#11: Menciptakan Suasana dalam Keluarga yang Menyenangkan</b></p><p style="text-align: justify;">Bercanda dan bermain bersama adalah hal yang penting dalam menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak-anak. Sehingga akan sangat bermanfaat jika disamping sibuk mendisiplinkan anak, kita juga meluangkan waktu untuk bermain dan bercanda bersama mereka.</p><blockquote><p style="text-align: justify;">Semakin menyenangkan suasana rumah (keluarga), maka anak akan melihat hubungan dengan orang lain sebagai sesuatu yang positif.</p></blockquote><p style="text-align: justify;">Kegiatan yang menyenangkan bersama keluarga akan mengajarkan pada anak bahwa hubungan adalah sesuatu yang saling menghargai, memberi dan memenuhi kebutuhan satu sama lain (saling melengkapi). Sehingga, anak akan lebih terbuka dan berani mengambil risiko dalam menjalin hubungan dengan orang lain. **Yes, 'mengambil risiko' karena saat menjalin hubungan yang empatik tentu melibatkan sikap mengesampingkan kepentingan pribadi demi kepentingan orang lain**</p><p style="text-align: justify;">Sebaliknya, jika suasana rumah tidak menyenangkan, maka anak akan cenderung melihat hubungan dengan orang lain sebagai sesuatu yang negatif; sehingga akan menghindar secara fisik atau psikis, maupun kemudian bersikap egois dan tidak memikirkan kepentingan dan perasaan orang lain.</p><p style="text-align: justify;"><b>#12: Mengajarkan Anak Memaknai Konflik</b></p><p style="text-align: justify;">Konflik adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam sebuah hubungan, maka dari itu, kita perlu mengajarkan anak ketrampilan untuk mengelola konflik secara sehat dan produktif.</p><p style="text-align: justify;"><i><b>✿ Bantu anak menyadari sudut pandang orang lain</b></i></p><p style="text-align: justify;">Hal ini sangat penting supaya anak dapat melihat alasan seseorang melakukan sesuatu yang (mungkin) tidak disukainya dari sudut pandang orang lain. Caranya adalah dengan mengajak anak berbicara dan membantunya mendapatkan insight tentang hal tersebut. Tekniknya tentu dengan <i>connect</i> dan <i>redirect</i>, berempati terlebih dahulu akan apa yang dialami anak, baru kemudian memberikan penjelasan yang realistis tentang kejadian tersebut.</p><p style="text-align: justify;">Misalnya, pada suatu hari seorang anak mengadukan temannya yang menyebutnya 'bodoh' dan terjadilah pembicaraan di bawah ini dengan ibunya:</p><p style="text-align: justify;">Anak: "Mama! Masa Tio ngomongin aku bodoh!"<br /></p><p style="text-align: justify;">Mama: "Menurut Kakak, kenapa Tio ngomong seperti itu?"</p><p style="text-align: justify;">Anak: "Kayaknya karena aku becanda kalo gambar buatannya jelek sih Mama..."</p><p style="text-align: justify;">Mama: "Apa itu lukisan yang Tio buat berhari-hari untuk lomba itu ya? Mungkin karena itu, Tio jadi marah banget..."</p><p style="text-align: justify;"><i><b>✿ Mengajarkan anak mengenai bahasa non-verbal</b></i></p><p style="text-align: justify;">Hal ini penting, supaya anak bisa ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain dengan melihat bahasa tubuhnya. Karena bukankah seringkali kita menyembunyikan perasaan tidak nyaman kita dari orang lain? Sehingga kemampuan untuk mengenali bahasa non-verbal ini sangat penting supaya anak mampu berempati pada perasaan orang lain, meskipun orang tersebut tidak menyampaikannya secara verbal.</p><p style="text-align: justify;">Hal ini dapat dilakukan dengan memaknai kejadian sehari-hari. Misalnya pada suatu hari anak berhasil menjadi juara dalam pertandingan bola, kemudian kita ajak anak untuk berpikir, bahwa mungkin temannya yang berada di tim lain sedang merasa sedih karena kalah, meskipun mereka bilang bahwa mereka tidak sedih.</p><p style="text-align: justify;">Kita bisa menjelaskannya dari bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang mungkin ditunjukkan seperti pundak yang merendah, wajah yang menunduk dan bibir yang datar.</p><p style="text-align: justify;"><i><b>✿ Mengajarkan anak menghadapi konflik</b></i></p><div style="text-align: justify;">Sebagai langkah pertama, kita ajarkan mengenai meminta maaf dan menyampaikan penyesalan jika melakukan tindakan yang membuat orang lain merasa sedih. Dan menyadarkannya bahwa meminta maaf hanyalah awal, selanjutnya mungkin kita perlu melakukan tindakan seperti, mengganti, memperbaiki, atau membantu membangun sesuatu yang rusak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nah, di akhir <i>chapter</i> ini dijelaskan juga peran orang-tua dalam memberikan contoh pada anak mengenai membangun hubungan yang baik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bagaimana pun juga referensi pertama anak akan hubungan dengan orang lain adalah melalui bagaimana orang-tua memperlakukan mereka. Apakah orang-tua bersikap hangat, menerima, lembut, atau bahkan galak dan sering menyalahkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sementara kita sebagai orang-tua pun tidak lepas dari pengasuhan yang kita alami di masa kecil dahulu, kita adalah produk dari bagaimana orang-tua kita memperlakukan kita. Sehingga seringkali hal ini bagaikan mata rantai yang saling berkaitan; bagaimana orang-tua memperlakukan kita adalah bagaimana kita memperlakukan anak kita, dan juga bagaimana anak kita akan memperlakukan anaknya nantinya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>So</i>, tidak ada kata lain, selain kita harus memutus rantai tersebut...</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Caranya adalah dengan menyadari sepenuhnya apa yang terjadi pada kita di masa lalu, menyadari bahwa hal tersebut sangat mungkin mempengaruhi sikap kita pada anak, menyadari bahwa anak akan terpengaruh dengan sikap kita, dan selanjutnya dengan kesadaran penuh berusaha untuk tidak melakukan hal yang sama pada anak-anak kita.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ini jelas tidak semudah penjelasannya, tapi, pada saat kita menyadari semua itu, kita akan merasa lebih powerful untuk mengelola emosi dan perasaan kita, sehingga mampu bersikap adaptif terhadap anak-anak kita.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Fiuh, <i>that's it </i>apa yang disampaikan pada <i>chapter</i> ini. Semoga saya sampaikan cukup jelas ya... Namun, jika penasaran, silakan membaca bukunya ya...</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sekian, dan semoga bermanfaat ya... </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">With Love,</div><div style="text-align: justify;">Nian Astiningrum</div><div style="text-align: justify;">-end-</div>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-55768185470260563902020-08-09T23:52:00.002+07:002021-01-22T11:46:45.568+07:00Persiapan Mendaftar Asuransi Mobil Murah<div style="text-align: justify;">Asuransi mobil penting ga sih?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hmm, jawabannya tergantung masing-masing orang sih. Saya pribadi pun pernah merasakan menggunakan mobil dengan asuransi dan tanpa asuransi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Memiliki mobil berarti berkomitmen untuk merawat dan menjaga performanya dalam waktu lama. Ya, mobil merupakan investasi bergerak yang bukan hanya sebagai tanda kemewahan, tapi juga instrumen yang membantu Anda berbisnis maupun bepergian untuk menjalankan kegiatan Anda. Salah satu bentuk komitmen jangka panjang tersebut adalah memiliki <a href="https://www.cekaja.com/asuransi-kendaraan" target="_blank">asuransi mobil</a>.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR1Kx7TjfRR7Td57m2h3s4wVm0wy7b3WEID5_KA-SnZfpK02M0o6tqX6Ru5zSqVCHVLovnDRd3eoLXMR5TJxylFcD-DbQtqMewn_31eHtUd3r26OOHLSc1An7zuX-0JlhVSbWssFc3Yg/s500/IMG-1322.JPG" style="display: block; padding: 1em 0px;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR1Kx7TjfRR7Td57m2h3s4wVm0wy7b3WEID5_KA-SnZfpK02M0o6tqX6Ru5zSqVCHVLovnDRd3eoLXMR5TJxylFcD-DbQtqMewn_31eHtUd3r26OOHLSc1An7zuX-0JlhVSbWssFc3Yg/d/IMG-1322.JPG" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Baik membeli mobil bekas atau pun mobil baru, Anda perlu mengetahui beberapa hal agar pengalaman berkendara Anda semakin nyaman. Selain kondisi kendaraan dan juga lokasi servis suku cadang terdekat, Anda harus mengetahui seluk beluk asuransi mobil murah untuk kenyamanan jangka panjang Anda.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><b>MANFAAT ASURANSI MOBIL MURAH UNTUK INVESTASI JANGKA PANJANG</b></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mungkin Anda belum tahu apa sih manfaat asuransi mobil murah untuk kendaraan Anda. Apalagi dengan membayar biaya premi setiap bulan atau tahunnya. Jika Anda tidak memahami, bisa-bisa Anda kesal karena sudah keluar duit tapi kok nggak ada hasilnya?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Asuransi mobil murah dapat dibilang investasi jangka panjang untuk melindungi kendaraan Anda dari segala musibah yang terjadi di masa depan, khususnya jika hal tersebut bukan diakibatkan kecerobohan Anda.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika Anda mengalami tabrakan mulai dari ringan hingga berat atau bahkan kehilangan, asuransi mobil murah bisa menggantinya segera! Tentu setelah Anda mengurus administrasinya dengan baik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Inilah mengapa asuransi mobil murah menjadi penyelamat di kala Anda membutuhkan bantuan secepatnya. Asuransi merupakan perlindungan masa depan yang ‘menjamin’ kesejahteraan ekonomi Anda.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bayangkan Anda sudah membayar cicilan mobil secara lunas, namun ternyata 2 hari setelahnya Anda mengalami musibah. Siapa yang tidak marah? Ini artinya Anda harus membayar uang untuk perbaikan!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di sinilah peran asuransi mobil murah bisa menghindarkan Anda dari berbagai urusan dan kerumitan hingga stres yang seharusnya tidak perlu! Anda bisa mendapatkan layanan servis gratis di bengkel mitra ataupun mendapat uang tunai sebagai bentuk ganti rugi sesuai polis yang disepakati.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><b>PERSIAPAN MENDAFTAR ASURANSI MOBIL MURAH</b></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika Anda sudah siap untuk mencoba mendaftar asuransi mobil murah, maka tentu ada beberapa persiapan yang harus Anda lakukan.</div> <div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>☝ </b><b>Mengetahui Jenis Asuransi Mobil Murah</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebelum Anda memulai, Anda wajib mengetahui 2 jenis asuransi mobil murah di Indonesia. Yang pertama adalah asuransi All Risk, yaitu melindungi mobil secara menyeluruh dari berbagai kerusakan, mulai dari goresan, penyok, hingga tabrakan. Bahkan beberapa juga menawarkan perlindungan dari kehilangan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yang kedua adalah Total Loss Only, yaitu fokus pada perlindungan resiko kehilangan alias pencurian saja. Asuransi mobil murah ini juga bisa menanggung kerusakan, namun dengan syarat bahwa perkiraan biaya perbaikannya sama dengan atau melebihi 75 persen harga kendaraan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>☝ Membandingkan Harga Asuransi Mobil Murah dengan Cekaja.com</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagai gambaran umum, harga premi asuransi mobil murah All Risk lebih tinggi dari Total Loss Only. Apalagi adanya loading rate atau biaya tambahan yang semakin mahal seiring semakin tuanya mobil Anda.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Cobalah untuk selalu membandingkan harga premi asuransi mobil murah di Indonesia melalui Cekaja.com. Cukup memasukkan data kendaraan, Anda sudah bisa mendapatkan tabel perbandingan harga-harga premi asuransi mobil murah seluruh Indonesia!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>☝ Pastikan Perusahaan Tersebut Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selesai memilih, Anda juga perlu cross check apakah perusahaan tersebut terdaftar di OJK! Ini sangat penting agar perusahaan tersebut tidak bodong alias palsu, ya!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Anda juga bisa terhindar dari biaya-biaya liar yang di luar kesepakatan atau bahkan melanggar hukum saat meminta klaim pada asuransi mobil murah tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>☝ </b><b>Menyiapkan Dokumen Pendaftaran</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika Anda sudah menentukan, maka kini saatnya menyiapkan dokumen-dokumen terkait. Umumnya Anda perlu membawa KTP, STNK, dan formulir asuransi yang disediakan. Beberapa penyedia asuransi mobil murah juga memungkinkan Anda untuk mengunggah secara online.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>☝ Tanyakan perluasan dari polis</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Polis adalah kesepakatan jaminan mobil Anda. Jika Anda mengambil asuransi mobil murah All Risk, tanyakan apakah mereka bisa memperluas jaminan seperti kerusakan akibat banjir, huru-hara, dan bencana alam lainnya. Maksimalkan penggunaannya, ya!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>☝ Bacalah Polis dengan Teliti dan Seksama</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ini hal yang tidak kalah pentingnya. Anda wajib membaca polis dengan seksama agar tidak melewatkan syarat dan prasyarat yang mungkin merugikan atau justru menguntungkan Anda. Selalu beri paraf di setiap paragraf atau poin premi yang tertera. Jangan ragu untuk bertanya, ya!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>☝ Sepakati dan Bayar Premi Setiap Waktu yang Ditentukan</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika Anda sudah merasa pas maka selamat! Anda sudah berhak memiliki asuransi mobil murah pilihan Anda. Jangan lupa untuk membayar premi setiap bulan atau tahun sesuai dengan kesepakatan. Premi yang menunggak menyebabkan asuransi tidak aktif atau lapse.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Itu dia 5 langkah penting agar Anda siap mendaftar asuransi mobil murah. Tentunya jangan sembarangan memilih asuransi mobil murah, ya! Sebagai masyarakat cermat dan hemat, jangan membuang-buang uangmu dengan asuransi yang terlampau mahal. Selalu cek di Cekaja.com agar semuanya pas!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Cekaja.com bisa membantu kamu membuat keputusan finansial terbaik. Kami memiliki database penyedia asuransi mobil murah terbaik yang sudah pasti terdaftar oleh OJK. Anda juga bisa mencari tahu simulasi biaya premi Anda berdasarkan status dan kondisi kendaraan Anda.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://www.cekaja.com/asuransi-kendaraan">https://www.cekaja.com/asuransi-kendaraan</a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Cekaja.com merupakan platform toko finansial online di Indonesia yang menghadirkan informasi serta layanan mutakhir untuk membantu memutuskan keputusan terkait finansial yang pastinya menguntungkan untuk Anda. Buat masa depan Anda lebih baik.</div>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-19343944163812340272020-08-09T22:57:00.001+07:002021-01-22T11:48:09.155+07:00Kartu Kredit Bank Mandiri Terbaik Untuk Promo Kuliner<div style="text-align: justify;">Dulu, begitu resmi bekerja dan mempunyai penghasilan yang stabil, saya pun buru-buru mengajukan aplikasi kartu kredit di Bank Mandiri. Tahun 2009 kala itu, memang belum semarak sekarang penggunaan kartu kredit karena berkembangnya bisnis e-commerce. Tapi, kondisi penempatan di daerah yang cukup terpencil membuat saya lebih akrab dengan pembayaran online, terutama booking tiket.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa keberadaan kartu kredit membuat kita sulit mengendalikan pengeluaran. Hmm, saya mengerti sih mengapa mereka berpendapat seperti itu, namun saya pribadi merasa dengan adanya kartu kredit justru begitu banyak kemudahan yang kita dapatkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dan setelah selama lebih dari 10 tahun setia dengan kartu kredit, berikut beberapa catatan mengenai kartu kredit ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQqbSAlj9Wa8aJ9cMKALbJvTvNTExEbL7SgrNpLYMvFxSdFpmlg8Tt3Bx_yRhyc9k68s_SxRuPWlb4YjumxAxlV85I3ZVK3WMS2ZZyAiHRKs6WxLqbV7sRbrqE10IQZYGqR7reXKyeSg/s500/IMG-1319.JPG" style="display: block; padding: 1em 0px;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQqbSAlj9Wa8aJ9cMKALbJvTvNTExEbL7SgrNpLYMvFxSdFpmlg8Tt3Bx_yRhyc9k68s_SxRuPWlb4YjumxAxlV85I3ZVK3WMS2ZZyAiHRKs6WxLqbV7sRbrqE10IQZYGqR7reXKyeSg/d/IMG-1319.JPG" /></a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://www.cekaja.com/kartu-kredit">Kartu kredit</a> sudah menjadi tren bagi masyarakat khususnya yang tinggal di perkotaan. Penggunaannya dianggap lebih praktis karena tidak perlu membawa uang (cash) terlalu banyak saat pembayaran. Ada banyak penawaran menarik yang ditawarkan oleh bank penerbit, salah satunya promo kuliner yang ditawarkan oleh Bank Mandiri.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seperti halnya bank lain, Bank Mandiri juga memberikan limit/batas untuk penggunaan kartu kredit. Limit ini telah diperhitungkan dan disesuaikan dengan penghasilan (omset) Anda perbulannya. Untuk itu apabila Anda menggunakannya melebihi limit pemakaiannya, maka secara otomatis sistem mesin penggesek akan menolak pembayaran.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><b>DEFINISI DAN FUNGSI KARTU KREDIT</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Banyaknya bank di Indonesia secara langsung berdampak semakin ketatnya persaingan di kalangan bisnis perbankan. Oleh sebab itu, setiap bank dituntut memberikan pelayanan maksimal untuk nasabah-nasabahnya. Salah satu pelayanan yang diwujud nyatakan adalah penerbitan kartu kredit untuk kemudahan bertransaksi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Secara umum kartu kredit dapat diartikan sebagai alat pembayaran yang sah berupa kartu yang dapat digunakan untuk membayar barang atau jasa tanpa pembayaran tunai (hutang). Umumnya spesifikasi kartu kredit harus memenuhi standar ISO 7810 dengan ukuran dan bentuk yang sama untuk semua jenis.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bank penerbit akan menentukan batas dana/limit pada setiap kartu kredit. Namun demikian, pemegang kartu dapat menggunakannya sebagai alat pembayaran bahkan penarikan tunai pada mesin ATM sesuai ketetapan yang disetujui dengan pihak bank.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah mengetahui definisi kartu kredit, selanjutnya kami memberikan penjelasan tentang fungsinya yakni sebagai berikut :</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ <b>Dana Oportunity (Kesempatan)</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Apabila Anda hendak memutuskan untuk berbisnis atau investasi akan tetapi terkendala oleh kurangnya modal, maka Anda dapat memanfaatkan kesempatan melalui penggunaan kartu kredit.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ <b>Dana Emergency (Darurat)</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keadaan darurat merupakan keadaan yang tidak direncanakan sebelumnya, yang peristiwanya terjadi secara tiba-tiba. Salah satu contohnya seperti saat Anda didiagnosis menderita penyakit kronis, dan dokter menyarankan agar segera dilakukan tindakan operasi. Dalam keadaan darurat inilah Anda dapat memanfaatkan penggunaan kartu kredit.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ <b>Mengumpulkan Seluruh Pengeluaran ke Dalam Satu Tagihan</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pengeluaran rutin seperti tagihan air, listrik, telepon dan lain-lain dapat dikelola menjadi satu tagihan pada kartu kredit Anda. Selain pengaturan pengeluaran lebih efisien, melalui fasilitas ini tentu Anda akan terhindar dari lupa bayar atau telat bayar tagihan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ <b>Pengelola Keuangan</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seluruh jenis pengeluaran baik rutin maupun tidak, dapat dikelola dengan baik melalui penggunaan kartu kredit.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ <b>Layanan Asuransi</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bagi Anda yang tidak ingin repot membawa banyak kartu, Anda dapat menggunakan kartu kredit yang dilengkapi dengan pelayanan asuransi. Hanya jenis kartu tertentu yang memberikan fasilitas asuransi sekaligus seperti asuransi perjalanan, asuransi kesehatan, maupun kerusakan pada barang yang telah dibeli melalui pembayaran kredit.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><b>MANFAAT KARTU KREDIT</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebelum memutuskan untuk menggunakan kartu kredit, sebaiknya Anda memahami terlebih dahulu apa saja manfaat yang diberikan oleh bank penerbit. Simak ulasan kami di bawah ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ <b>Tarik Tunai</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain kartu debit, ternyata kartu kredit juga menawarkan fasilitas yang sama dalam hal penarikan tunai. Akan tetapi, penarikan tunai melalui kartu ini dikenakan biaya tambahan sekaligus bunga harian yang jauh lebih banyak dibandingkan kartu debit. Oleh sebab itu, Anda dapat mempertimbangkan keputusan sebelum tarik tunai.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ <b><i>Balance Transfer</i></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa bank menawarkan fasilitas balance transfer yaitu memindahkan tagihan dari kartu lama (kurang lebih 80 persen dari tagihan total) ke dalam kartu baru. Fasilitas ini dianggap lebih menguntungkan karena cicilan yang lebih mudah serta bunga lebih kecil. Dengan keputusan ini, Anda dapat menghentikan transaksi pemakaian kartu kredit lama dan menutupnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ <b><i>Rewards Point</i></b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagai salah satu daya tarik, bank penerbit akan memberikan rewards (bonus) dalam bentuk cashback maupun point. Bonus tersebut didapat dengan cara belanja/transaksi lainnya dengan menggunakan kartu kredit. Anda tentu dapat manfaatkan poin yang terkumpul untuk kepentingan lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ <b>Cicilan 0%</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Manfaat kartu kredit yang paling populer adalah fasilitas cicilan 0% yang ditawarkan oleh bank penerbit. Dengan cicilan 0% Anda dapat membayar cicilan tanpa dikenakan bunga dalam periode waktu yang ditentukan. Akan tetapi, sebaiknya penawaran ini harus disesuaikan dengan pemasukan Anda tiap bulannya agar tidak terjadi gagal bayar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ <b>Transaksi dengan Mata Uang Asing</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Anda tidak perlu khawatir saat melakukan perjalanan ke luar negeri. Segala transaksi dalam jenis mata uang asing, dapat dilakukan melalui pembayaran dengan menggunakan kartu kredit. Sejumlah pengeluaran Anda dalam mata uang asing nantinya aka dikonversi ke dalam rupiah dan lalu kemudian dimasukkan pengeluaran.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><b>APA SAJA PROMO KULINER DARI KARTU KREDIT BANK MANDIRI?</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Salah satu promo yang sering ditawarkan oleh bank penerbit kartu kredit adalah promo kuliner/restoran. Dengan menggunakan promo dining/restoran maka Anda dapat makan dan minum meski tidak membawa uang tunai. Promo ini juga dapat dinikmati oleh pemegang kartu jenis lain namun dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bagi Anda pemegang kartu kredit Mandiri, Anda sangat beruntung karena ada banyak restoran yang menyediakan promo untuk Anda. Berikut penawaran menarik dari Bank Mandiri :</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ Sushi Tei</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ Kintan Buffet</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ Fish & Co</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ Pancious</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ Bisa Group</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ Shaburi</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">☝ Dan lain-lain.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebelum Anda menggunakan promo kuliner/dining, sebaiknya perhatikanlah masa berlaku promo serta lokasi restoran yang sedang dalam masa promo. Selain itu jangan lupa untuk melihat ketentuan yang berlaku sebelum melakukan pemesanan. Semoga informasi kami bermanfaat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Cekaja.com merupakan platform finansial di Indonesia yang memberikan informasi dan layanan terbaru salah satunya tentang kartu kredit melalui link ini <a href="https://www.cekaja.com/kartu-kredit">https://www.cekaja.com/kartu-kredit</a> dengan tujuan membantu Anda memilih produk finansial yang menguntungkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Demikian, semoga bermanfaat ya...</div> Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-22978142614478084142020-06-30T00:19:00.002+07:002020-07-03T14:50:39.793+07:00LDR di antara Penerbangan dan Pandemi COVID-19<div style="text-align: justify;">Saya: "Papa, aku barusan ganti regulator gas lho… Kemarin kan bocor, udah diutak-atik ga bisa, jadi aku beliin deh hari ini…"</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Suami: "Wah, hebat! Bisa ya ternyata…"</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya: "Oh iya dong, aku ini apa-apa juga sebenarnya bisa…"</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Suami: "Ya udah lah, kalo bisa… berarti ga usah pulang ya…"</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saya: "Iih… kok gitu…"</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Wakakak… tenang, ini cuma becandaan kok…</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadi, ceritanya semenjak pandemi COVID-19 pada bulan Maret 2020 lalu, saya yang tinggal di Lampung dan suami yang bekerja di Kalimantan terpaksa menjalani <i>Long Distance Relationship</i> (LDR) yang sangat panjang. Hampir empat bulan!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfKD8fmggAQJx7XWsv3dX2-6pBeFmw4u0IwtF90kOtbMAMAM5ZVUgNWTeQMeLpzD9Fw4TkqAheUidhSo0LMPG63vhUi0-9FMrB2hFcEeRIihIwS2nK2yExn_tEaoJ88Hz-4tdfInK-bg/s500/halodoc.jpg"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfKD8fmggAQJx7XWsv3dX2-6pBeFmw4u0IwtF90kOtbMAMAM5ZVUgNWTeQMeLpzD9Fw4TkqAheUidhSo0LMPG63vhUi0-9FMrB2hFcEeRIihIwS2nK2yExn_tEaoJ88Hz-4tdfInK-bg/d/halodoc.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seperti yang kita ketahui, pada saat pandemi merebak ada masa dimana bandara dan pelabuhan ditutup untuk transportasi pribadi. Meskipun, sepertinya sih jika dibuka kami pun akan pikir ribuan kali untuk melakukan perjalanan jauh, karena kondusi yang sangat tidak kondusif.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lalu, emang sekarang sudah kondusif? Kok sudah pulang?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hmm, yah seperti yang kita tahu, pertambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia saat ini masih 1000-an setiap harinya. Sama sekali belum bisa dibilang menurun…</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun, dengan mempertimbangkan kondisi psikologis kami sekeluarga, terutama anak-anak yang kala itu sudah mengalami episode mimpi buruk, ngelindur panggil-panggil nama papanya… Akhirnya dengan mengamati protokol kesehatan dan keamanan penerbangan pasca pandemi, suami pun memutuskan untuk pulang ke Lampung pada saat mendapatkan jatah <i>Work From Home</i> (WFH) luar kota.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jadi, bagaimana sih prosedur penerbangan domestik di luar kota selama pandemi saat ini?</div><br /><div style="text-align: justify;">Salah satunya adalah Surat Kesehatan dengan hasil tes bebas COVID-19 dengan ketentuan sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Surat kesehatan dengan hasil <i>rapid test</i> non-reaktif berlaku maksimal 14 hari sejak diterbitkan oleh fasilitas kesehatan. (Khusus penerbagan ke Biak hasil <i>rapid test</i> berlaku 7 hari sejak diterbitkan oleh fasilitas kesehatan).</li><li>Surat kesehatan dengan hasil tes PCR/Swab negatif berlaku maksimal 14 hari sejak diterbitkan oleh fasilitas kesehatan.</li></ul><div>Yes teman-teman… untuk bisa melakukan penerbangan ke luar kota, maka suami pun harus memiliki surat kesehatan tersebut. Meskipun <i>rapid test</i> sendiri sesungguhnya akurasinya belum cukup untuk mendiagnosa COVID-19 bagi seseorang, namun paling tidak dapat melakukan filter, sehingga kondisi kesehatan penumpang lebih terjamin.</div><div><br /></div><div>Nah, karena itu lah, beberapa hari sebelum terbang, suami sudah melakukan <i>rapid test</i> dan juga setiba di Lampung pun untuk persiapan terbang tujuh hari kedepan.</div><div><br /></div><div>Oh ya, teman-teman perlu melakukan rapid test COVID-19 juga? Bisa cek lokasi <a href="https://www.halodoc.com/cari-dokter/terdekat/spesialis/covid-19-test" target="_blank">covid test terdekat</a> melalui internet ya…</div><div><br /></div><div>Saat ini, segala informasi kesehatan memang sudah sangat mudah kita dapatkan melalui berbagai media, termasuk internet. Dan salah satu situs dan aplikasi yang sangat membantu berkaitan dengan hal ini adalah Halodoc yang memberikan berbagai jenis informasi kesehatan; mulai dari konsultasi dengan dokter, mencari dokter yang tepat, rumah sakit, membeli obat, dan bahkan informasi mengenai COVID-19.</div><div><br /></div><div>Beneran lho Halodoc ini membantu sekali… Jadi, suatu ketika pernah suami demam dan periksa ke dokter dengan kondisi yang menggigil parah. Dasar saya, karena waktu itu buru-buru, langsung saja saya tebus obatnya ke apotek… yang ternyata ngantri parah dong…<br /><br />Lalu, sembari nunggu saya liat ada <i>booth</i> Halodoc di sebelah apotek rumah sakit, jadi saya tanya-tanya lah ke mbak penjaganya. Dan ternyata, saya sebenarnya bisa menggunakan jasa mereka untuk menebus obat kami. Jadi kami hanya perlu membayar sesuai nilai resep dan ongkos kirim, serta selanjutnya cukup menunggu di rumah karena obat akan dikirimkan melalui Ojek Online. Praktis banget kan!</div><div><br /></div><div>Tapi, ya itu tadi, berhubung udah buru-buru… resep sudah terlanjur diantrikan secara manual dan saya terpaksa harus menunggu antrian… <i>Lesson learned</i> lah…</div><div><br /></div><div style="text-align: center;">***</div><div><br /></div><div>Dan kembali ke COVID-19 dan pasangan yang menjalani LDR… <i>yes</i>, ini beneran tantangan baru. <i>So</i>, sebagai salah satu pelakunya, saya sungguh berharap pandemi ini segera berakhir. Dan salah satu cara yang bisa kita lakukan ya dengan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, menjaga kondisi tubuh, dan tentu saja mengurangi mobilitas di luar rumah *hmm, ini masuk ke dalam poin portokol kesehatan juga kali ya…</div><div><br /></div><div>OK lah… demikian cerita ngalor-ngidul saya kali ini. Semoga bisa sedikit memberi gambaran mengenai kehidupan LDR selama pandemi yang otomatis lebih jarang ketemu dan harus gesit mencari lokasi tes COVID-19 ya… Hahaha… *ketawa tragis 😅</div><div><br /></div><div>With Love,</div><div>Nian Astiningru</div><div>-end-</div></div>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-55933785492157372502020-05-30T02:07:00.000+07:002020-05-30T02:07:13.092+07:00Mau Kemana Setelah Pandemi Covid-19 Terkendali?<div style="text-align: justify;">
Tidak terasa… Sudah dua bulan lebih dunia tiba-tiba berubah menjadi tempat
yang asing untuk ditinggali. Benar-benar asing, hingga kita harus meraba-raba,
sangat berhati-hati dan bahkan dianjurkan keras untuk tinggal di rumah saja.
</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mall yang biasanya ramai menjadi sepi, demikian juga dengan cafe dan
restaurant tempat mencairkan kebosanan… bangku-bangku tampak kosong tanpa pengunjung. Dan oh, serta tentu saja tempat favorit
anak-anak seperti bioskop, <i>play land</i>, dan (<i>sureprisingly</i>)
sekolah. Mereka bahkan harus tutup sementara karena aktivitas di dalamnya memang rawan penyebaran virus COVID-19.</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Inhale</i>… <i>exhale</i>… </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Harus diakui, pandemi ini memang sudah merubah
tatanan kehidupan yang kita kenal selama puluhan atau bahkan ratusan tahun.
Pandemi ini memaksa kita untuk menahan diri dan merekonstruksi lagi segala
kebiasaan yang sudah kita jalani.
</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Juga memaksa kita berandai-andai ketika menyadari bahwa menunda-nunda waktu
itu kadang berarti kehilangan kesempatan untuk melakukan apapun rencana kita.
Termasuk rencana menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta… meski
itu sesederhana melewatkan Hari Raya Idul Fitri bersama-sama.
</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRH46E57QlK2gPnvH56e6piZN2MuXfJFu09hXS2FJzHCnTMMEti4WogajUMc7X9YiYIPsjSIyM6CN2ZUFAawo0-V5gq859xph0QedA6n8-hioAvlkMID3rvY3cwZ2Zmgq9OeBIbvy22A/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRH46E57QlK2gPnvH56e6piZN2MuXfJFu09hXS2FJzHCnTMMEti4WogajUMc7X9YiYIPsjSIyM6CN2ZUFAawo0-V5gq859xph0QedA6n8-hioAvlkMID3rvY3cwZ2Zmgq9OeBIbvy22A/d/IMG_0569.JPG" /></a>
</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun ini… karena pandemi, kami harus legowo melewatkan Idul Fitri berjauhan
di pulau yang berbeda-beda. Saya dan anak-anak di Pulau Sumatra, sementara
suami di Pulau Kalimantan.
</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">Sedih?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jelas lah… Anak-anak entah sudah berapa kali bertanya dan meminta papa untuk cepat pulang.…Beberapa waktu sempat melewatkan malam dengan mimpi tentang papanya… Termasuk juga marah karena papanya tidak kunjung pulang…</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">Sedih, tapi tetap semangat kok… Ya, ini kondisi yang sulit, apalagi semuanya terjadi
secara mendadak, tanpa ada persiapan sama sekali. Banyak rencana yang gagal
dieksekusi, banyak juga penyesalan dan kegelisahan membayangkan kapan semua ini akan berlalu… tapi di satu sisi juga kondisi ini membuat kita berandai-andai
bagaimana menghabiskan waktu bersama keluarga seandainya pandemi ini sudah
terkendali.</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">Yang terakhir ini saya banget lah… Pandemi ini membuat saya melihat betapa banyak waktu yang terlewati sesungguhnya harus disyukuri. Segala kemudahan untuk bertemu dan bersama… semua yang kita anggap biasa, sesungguhnya adalah anugerah yang luar biasa.</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jujur, saya ini bukan tipe yang doyan liburan. Sebagai seorang
introvert sejati, saya menikmati waktu berdiam diri di rumah dan tidak terlalu
merasa tertantang untuk menjelajahi dunia (<i>especially</i> Indonesia).
Tapi, ternyata kondisi pandemi ini membuat jiwa melankolis saya bergejolak
karena untuk melanglang jarak bertemu dengan orang-orang yang saya cintai.
</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya ingin ke Kalimantan Selatan menemui suami saya… Saya juga ingin ke Jogja
menemui Ibu saya… Ingin menjelajah Pulau Jawa dari tengah ke barat untuk
bertandang juga ke tempat keluarga besar saya…
</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">Banyak ya…</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi, setelah saya pikir-pikir… tempat yang paling ideal untuk keluarga kami,
termasuk anggota junior yang berusia 9 dan 5 tahun, Jogja jadi pilihan
terbaik. Itung-itung hadiah buat anak-anak yang sudah bersabar di rumah aja
selama berbulan-bulan.
</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;">
<tbody>
<tr>
<td style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGxnMeaeQ7h8PL4Z_KQArGYZ1A-RthxtPa1hedbT_623YKMcUn4eD9wbZf2q5-JKGBv4l5Zc0CetiFSWMsHVFIQo-2jEFuap0fqU_kIHOn_zMKD7McB8uNRfsemmXc5bp3AhQWZDXZWg/" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="332" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGxnMeaeQ7h8PL4Z_KQArGYZ1A-RthxtPa1hedbT_623YKMcUn4eD9wbZf2q5-JKGBv4l5Zc0CetiFSWMsHVFIQo-2jEFuap0fqU_kIHOn_zMKD7McB8uNRfsemmXc5bp3AhQWZDXZWg/d/Daerah_Istimewa_Yogyakarta_Rekomendasi_aktivitas_yang_disimpan.png" /></a>
</td>
</tr>
<tr>
<td class="tr-caption" style="text-align: center;">
Gambar di capture dari sumber Google '<a href="https://www.google.com/travel/things-to-do/saved?g2lb=2502548%2C4258168%2C4260007%2C4270442%2C4274032%2C4291318%2C4305595%2C4306835%2C4317915%2C4322823%2C4326765%2C4328159%2C4329288%2C4366684%2C4367954%2C4371334%2C4373848%2C4382325%2C4385383%2C4386665%2C4388508%2C4270859%2C4284970%2C4291517%2C4316256%2C4356900&hl=id&gl=id&un=1&otf=1&dest_mid=%2Fm%2F015v77&dest_state_type=sas&dest_src=ts&tcfs=EgsKCS9tLzAxNXY3Nw&sa=X#ttdm=-7.835391_110.399033_10&ttdmf=%252Fg%252F11x7vl1rr" target="_blank">Tempat Wisata Terpopuler di Daerah Istimewa Yogyakarta</a>'
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, ini nih tempat-tempat wisata di Jogja yang kayaknya bakalan disukai sama
anak-anak… Dan yah, kalo kami orang-tua sih ngikut aja lah
<i>ngangon</i> mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yang jelas ga pernah absen setiap kali ke Jogja itu ya <b>Taman Pintar</b>! Ini bener-bener tempat favorit anak-anak banget, dan kalau sudah kesini pulangnya pasti kalo <i>venue</i>-nya udah tutup. Iya, seniat itu mereka! Karena memang wahananya banyak dan menarik semua. Kami aja udah dua kali kesana dibela-belain dari pagi sampai tutup, belum selesai dicoba semua wahananya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terus <b>Kawasan Hutan Pinus Mangunan</b>, yang anak-anak pun beberapa kali nanyain kapan kesana lagi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Wajar sih karena hutan pinus memang selalu punya suasana yang <i>magical</i>… bikin kita berimajinasi akan petualangan yang seru. Jadi, anak-anak suka banget tuh jalan-jalan di antara pohon pinus sambil mungutin bunganya sambil sesekali terkaget-kaget kalau ada hewan atau tumbuhan yang mereka belum pernah liat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terus satu lagi tempat kesukaan anak-anak, yaitu <b>Kidzona di Jogja City Mall</b>! Iya, saya aja terwow-wow liat play land segede ini, karena di Lampung emang ga ada. Dan anak-anak kalo udah main disini, bisa dari buka mall sampai tutup lagi. Makanya kami selalu ambil paket seharian, cuma <i>break </i>pas makan siang, terus balik lagi kesana deh…</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kawasan wisata lain… ya tentu saja masih banyak yang bakalan kami jelajahi dan kayaknya sih juga ada potensi jadi favorit anak-anak selanjutnya. <i>Next time</i> ke Jogja, saya pengen sih ajak mereka ke <b>Keraton Jogja </b>dan <b>Jogja Bay Pirates Adventure Waterpark</b>.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQnXZqsgg0FFZVZlZQZm_qiYLVjQZ-_sK47eN21cK4LA-VTOTKKLrjQWevLQC6NRV2PtcjLnMFcipCOLiaTi3DjHJaj6piWh5nZpUIOvzIkVxOoDWoT-2mQOptu1dhgjagwbedfe6rhw/" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="356" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQnXZqsgg0FFZVZlZQZm_qiYLVjQZ-_sK47eN21cK4LA-VTOTKKLrjQWevLQC6NRV2PtcjLnMFcipCOLiaTi3DjHJaj6piWh5nZpUIOvzIkVxOoDWoT-2mQOptu1dhgjagwbedfe6rhw/d/jogja+bay+park.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Screen Capture dari pencarian 'Wisata Terpoputer di Daerah Istimewa Yogyakarta: Jogja Bay Pirates Andventure Waterpark'<br /></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau ke Jogja, sudah pasti kami menginap di rumah orang-tua saya atau Mbah
Uti-nya anak-anak, tapi sepertinya perlu dipertimbangkan jika berencana
mengunjungi tempat wisata tertentu untuk cari hotel yang dekat untuk memangkas
waktu tempuh… </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kenapa?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pertama, karena tempat wisata itu asyiknya memang pagi-pagi, jadi belum terlalu ramai dan kita masih leluasa bermain. Sementara mengkondisikan dua anak cowo umur 9 dan 5 tahun untuk bangun pagi, mandi dan sarapan cepet itu susah banget! Ditambah dengan jarak yang lumayan… Hmm, biasanya sih rencana itu berakhir jadi wacana saja…</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kedua, ya karena anak-anak sendiri ya butuh waktu yang sangat luas untuk memuaskan hasrat bermain mereka. Dan ini kembali seperti poin pertama sih, idealnya ya berangkatnya pagi, supaya mereka bisa puas bermain sebelum wahananya tutup.</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">Lagian sayang kan kalau sudah jauh-jauh kesana dan anak-anak kurang puas? Jadi
sepertinya kalau memang berencana ke tempat wisata yang cukup jauh dari rumah Mbah Uti-nya anak-anak, ya mendingan cari
<a href="https://www.reddoorz.com/id-id/search/hotel/indonesia/yogyakarta" target="_blank">hotel di Jogja</a>
yang lebih dekat dengan lokasi.
</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sounds great</i> ya?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tapi kan hotel di Jogja, apalagi dekat tempat wisata
semacam Malioboro itu harganya selangit, gimana tuh?
</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Iya sih, sempet kepikiran juga… Tapi kemudian setelah <i>searching</i> di
internet, ternyata ada juga kok
<a href="https://www.reddoorz.com/id-id/search/hotel/indonesia/yogyakarta" target="_blank">hotel di Jogja</a>
yang sangat <i>affordable</i>, tapi juga terstandard.
</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2WF3_VtMQebpM6WlzyKcXT1dZPP6LfpUje3nQZ2dFf6qhHX2gdQ2_aq1uTfLQTUMC3PqMW_MOlGpySTnA_x4wvqWHvHBrw92JXbbL0EhwPpZzbBFIvDXXH2c5m8zXCJE0KzZQnlU2kA/"><img border="0" data-original-height="117" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2WF3_VtMQebpM6WlzyKcXT1dZPP6LfpUje3nQZ2dFf6qhHX2gdQ2_aq1uTfLQTUMC3PqMW_MOlGpySTnA_x4wvqWHvHBrw92JXbbL0EhwPpZzbBFIvDXXH2c5m8zXCJE0KzZQnlU2kA/d/reddoorz+facility.png" /></a>
</div>
<div style="text-align: justify;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yup, seperti layanan yang ditawarkan RedDoorz ini misalnya… Wifi, televisi satelit, air mineral, linen bersih, kamar mandi bersih dan perlengkapan mandi… rasanya cukup banget ya untuk menjamin kenyamanan tinggal kita.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0FERRQOohMPCAebIFIVEBQQE6CPG7nboeCj5xruEdtiCK1dXs2vwlLgOcYdAojCWKCyEpfUzOw2cqZrqLpR3nklT3ZtST0IaNwvMtABcfWCNFKztPpM9QO2QCbhhtDIHsXeoNW1B65A/" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="214" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0FERRQOohMPCAebIFIVEBQQE6CPG7nboeCj5xruEdtiCK1dXs2vwlLgOcYdAojCWKCyEpfUzOw2cqZrqLpR3nklT3ZtST0IaNwvMtABcfWCNFKztPpM9QO2QCbhhtDIHsXeoNW1B65A/d/https_www_reddoorz_com_id_id_deal_page_211_id_211_page_deal_page.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain itu, Reddoorz pun sangat memperhatikan kebersihan propertinya dan telah memiliki sertifikasi resmi HygienePass dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), yaitu persyaratan pembersihan khusus terutama selama pandemi COVID-19 serta prosedur dari pertama kali <i>check-in</i> hingga <i>check-out</i>, yaitu:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Pengukuran suhu saat <i>check-in</i> baik staf maupun tamu</li><li>Pelaporan kondisi kesehatan dan riwayat perjalanan setiap hari di awal jam kerja untuk staf dan tamu</li><li>Seluruh staf wajib menggunakan masker</li><li>Penyediaan pembersih tangan dengan kandungan alkohol 80% di area resepsionis dan area umum</li><li>Pembersihan dan desinfeksi properti secara berkala</li></ul><div>Ini tentu adalah poin penting berdasarkan pengalaman kita terkait pandemi COVID-19. Bagaimanapun juga, hygiene adalah hal yang sangat penting untuk keamanan kita.</div><div><br /></div><div><div style="text-align: justify;">Dengan standard fasilitas seperti di atas, lokasi yang strategis dan harga mulai dari dibawah seratus ribu itu kan <i>worthed</i> sekali. Daripada harus bersusah payah bersiap-siap sejak pagi buta karena lokasi yang jauh dan transportasi yang relatif sulit dicari kan.</div></div></div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6m5IlPkeix8uk1kEzJZBZZP0QoFIFRSHeicXhpP5oAjWqfAKjut9YZUCRSbZY27Z0gp7MSb6idxDVcTbPgXFEjE1Zg5gKAD5YnBoNLvMjoEVbmD3oyA9hnc4831HPjAfI5jgJ4z7qBA/" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="316" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6m5IlPkeix8uk1kEzJZBZZP0QoFIFRSHeicXhpP5oAjWqfAKjut9YZUCRSbZY27Z0gp7MSb6idxDVcTbPgXFEjE1Zg5gKAD5YnBoNLvMjoEVbmD3oyA9hnc4831HPjAfI5jgJ4z7qBA/d/RedDoorz_yogyakarta_Booking_Hotel_Murah_mulai_99rb.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Semua fasilitas itu dalam harga yang sangat ramah di kantong…</td></tr></tbody></table>
<div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">
Apalagi kalo Bapak Ibuk dan adek-adek mau ikut jalan-jalan sekalian, kayaknya
ga bikin kantong bolong deh pesen dua kamar lagi cari yang deketan lokasinya… Jadi malam-malam bisa ngeluyur rame-rame deh… wakakak…</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bayanginnya aja <i>happy </i>ya…</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;">Tapi, kemudian ingat dong kalau kurva kasus COVID-19 kita masih cukup tinggi… <i>Inhale</i>… <i>Exhale</i>… </div><div style="text-align: justify;"><br /></div></div><div style="text-align: justify;">Iya, mungkin sekarang memang masih harus bersabar sedikit lagi… Bersabar untuk membatasi mobilitas, untuk tidak banyak keluar rumah, untuk selalu pakai masker, menjaga kebersihan diri secara ekstra, dan banyak lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tenang, sabar dulu… karena kesabaran kita juga lah yang akan membantu mengendalikan pandemi yang meluluh-lantakkan raga dan asa kita ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sementara, kita simpan dulu rencananya… sembari berusaha dan berdoa semoga pandemi ini segera terkendali. Badai pasti berlalu kok… nanti, pasti kita bisa jalan-jalan bersama-sama orang yang kita cinta lagi…</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">With Love,</div><div style="text-align: justify;">Nian Astiningrum</div><div style="text-align: justify;">-end-</div>
Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-52961909984912239952020-05-18T01:42:00.003+07:002020-05-18T01:42:47.130+07:00The Whole Brain Child #5: Mengintegrasikan Banyak Bagian dari Diri<div style="text-align: justify;">
Woohoo! Akhirnya sampai juga di bagian kelima buku ini! Yang sebenarnya sih udah beberapa bulan lalu sih selesai bacanya, tapi sungguh, belum sempat bikin <i>review-</i>nya sampai hari ini. Dan <i>please</i> jangan bilang ini <i>good thing</i> karena pandemi covid-19 ya… Karena sejatinya kegiatan jadi jauh lebih riuh karena anak-anak belajar di rumah. Hmm, atau lebih tepatnya lebih riuh dan <i>stressfull </i>sih…<br />
<br />
OK, intronya segitu aja… sekarang kita kembali ke topik bab 5 Buku The Whole-Brain Child berjudul 'The United States of Me: Integrating Many Parts of The Self'…<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Untuk memahami <i>chapter</i> ini, saya akan bercerita tentang seorang gadis bernama Asti yang sesungguhnya memiliki begitu banyak potensi; namun, alih-alih mampu mengembangkan potensinya itu, dia justru merasa dirinya tidak mampu karena takut gagal.<br />
<br />
Asti memiliki suara yang cukup bagus sehingga guru keseniannya kala duduk di bangku SD memasukkannya untuk seleksi Porseni pada cabang bernyanyi. Namun, Asti sengaja bernyanyi dengan tidak maksimal pada saat seleksi sehingga tidak dipilih mewakili sekolahnya. Kala itu, yang ada dalam kepalanya adalah ketakutan jika dibilang orang 'jelek', jadi dia pura-pura saja memang tidak bisa.<br />
<br />
Asti pandai dalam pelajaran Bahasa Indonesia, pada saat duduk di bangku SMP tidak jarang dia mendapat nilai sempurna pada saat ujian. Pun dia adalah satu-satunya siswa kelas 1 di SMA-nya yang lolos seleksi untuk masuk ekskul jurnalistik. Namun, dia sengaja mencari alasan untuk tidak aktif di kegiatan jurnalistiknya, karena takut jika dia tidak akan mampu, bahwa kemampuan menulisnya tidak terlalu bagus, dan sebagainya. Jadi, dia pun berdalih diminta untuk fokus pada sekolah oleh orang-tuanya dan tidak diijinkan ikut kegiatan ekskul.<br />
<br />
Asti pun pandai dalam pelajaran matematika… Pada satu caturwulan gurunya pernah mengatakan pada orang-tuanya bahwa nilai raportnya seharusnya adalah 10, karena angkanya 9 dengan koma tinggi. Namun karena angka 10 itu adalah angka sempurna, maka di raport hanya ditulis 9. Dan apa yang terjadi selanjutnya, kemudian justru Asti berkeringat dingin dan gagal pada saat mengerjakan ulangan-ulangan matematikanya… dia dipenuhi ketakutan bahwa sesungguhnya dia tidak mampu.<br />
<br />
Orang-orang melihat Asti sebagai seorang yang cerdas dan berbakat, namun justru dia merasa dirinya tidak cukup bagus dan takut gagal…<br />
<br />
Jadi, apa yang terjadi sebenarnya dengan Asti?<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Dan, setelah ditelusuri ternyata dalam kesehariannya Asti seringkali diinterupsi dan dikritik bahwa apa yang dilakukannya tidak benar oleh orang-tuanya. Hal ini terjadi sejak kecil, sehingga Asti pun merasa tidak percaya diri akan kemampuannya sendiri. Dia merasa tidak cukup baik, tidak pintar, dan tidak bisa karena sehari-hari ide-idenya selalu membuahkan interupsi dan kritik dari orang-tuanya.<br />
<blockquote class="tr_bq">
Asti terlalu fokus pada satu aspek dalam dirinya, yaitu 'ketakutan bahwa dirinya tidak cukup baik'. Dia lupa bahwa dirinya sesungguhnya terdiri dari banyak aspek, dan ketakutan itu hanya lah satu dari banyak aspek itu.</blockquote>
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Untuk itu, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membantu kasus-kasus seperti ini, kita bisa membantu mereka untuk memetakan pemikiran pribadi dan pemikiran orang lain (<i>mindsight</i>). Dimana dalam <i>chapter</i> ini dibahas mengenai memahami pemikiran pribadi dengan menggunakan konsep lingkaran sebagai berikut:<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2d8o7XB_6GJDswL_wLZumxh3o6meArkU9pukrAjBllYwyrcAbr4p-OLC0dosYUlWljWfFNwUPIgIvl5TjY1x9sfeI9OjpCMUai0b4_70wAjhTHfkhO4Oz_FsA5UVWSKOgatYOEU24KQ/s1600/IMG_0520.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2d8o7XB_6GJDswL_wLZumxh3o6meArkU9pukrAjBllYwyrcAbr4p-OLC0dosYUlWljWfFNwUPIgIvl5TjY1x9sfeI9OjpCMUai0b4_70wAjhTHfkhO4Oz_FsA5UVWSKOgatYOEU24KQ/s1600/IMG_0520.JPG" /></a></div>
<br />
Bagian luar lingkaran ini menggambarkan hal apa saja yang menjadi perhatian dan kita sadari; baik pemikiran atau perasaan, mimpi dan keinginan, ingatan, persepsi akan lingkungan, dan sensasi pada tubuh kita. Sementara pusat dari lingkaran adalah pikiran kita yang menyadari apa yang terjadi di sekitar. Dimana ini merupakan peran dari <i>prefrontal cortex</i>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD6pzLZqeiZytY19EUOiCpDm4JM6zQA8ZEDdqt1gS9-LJBH29iuPWc8UsxhSLsP4SeZStird2lV36RuO1XDxol8gLLb96mBRTsO0ydjPpZfhkQjFEUZogJwCtgL77mLxsgLQbN-Hp50g/s1600/IMG_0519.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD6pzLZqeiZytY19EUOiCpDm4JM6zQA8ZEDdqt1gS9-LJBH29iuPWc8UsxhSLsP4SeZStird2lV36RuO1XDxol8gLLb96mBRTsO0ydjPpZfhkQjFEUZogJwCtgL77mLxsgLQbN-Hp50g/s1600/IMG_0519.JPG" /></a></div>
<br />
Pada kasus Asti, dia terlalu fokus pada kekhawatiran bahwa dirinya tidak cukup baik, sehingga menimbulkan ketakutan dan kegelisahan setiap kali melakukan hal-hal yang sesungguhnya dia mampu. Dan melalui lingkaran ini, diharapkan Asti dapat melihat lebih banyak aspek dalam dirinya dan memahami bahwa ketakutan itu sesungguhnya hanyalah satu bagian kecil dari dirinya… SAMA SEKALI BUKAN DIRINYA!<br />
<br />
Yup, ketakutan itu adalah satu hal dari dirinya, namun bukan berarti keseluruhan dirinya, sehingga semestinya Asti mampu memberikan perhatian yang proporsional pada keseluruhan aspek dirinya tersebut.<br />
<blockquote class="tr_bq">
Atau bahasa sederhananya, "Dirimu itu terdiri dari begitu banyak aspek, dan ketakutan itu hanya satu darinya. <i>It's OK</i> untuk merasa takut, tapi sungguh dia hanya sebagian kecil dari dirimu, jadi jangan terlalu terpaku padanya."</blockquote>
Kesadaran akan hal ini selanjutnya akan menciptakan <i>insight</i> yang secara biologis diwujudkan dengan <i>firings</i> dan <i>wirings</i> baru pada neuron otaknya. Hal ini akan membuatnya tidak terlalu <i>powerless</i> menghadapi ketakutan-ketakutan dan obsesinya, bukan hanya saat ini, namun juga di masa depan. Karena menyadari bahwa sesungguhnya dirinya lah pengendali dari semua aspek dari diri tersebut.<br />
<br />
Nah, selanjutnya hal ini bisa kita lakukan untuk mengenalkan <i>mindsight</i> ini pada anak-anak (oh ya, nomornya melanjutkan tips dari The Whole-Brain Child <i>chapter </i>sebelumnya):<br />
<br />
<b>#8 Mengajarkan pada Anak Bahwa Emosi Itu Datang dan Pergi</b><br />
<b><br /></b>
Sebagaimana yang dijelaskan pada <i>chapter </i>sebelumnya bahwa adalah hal yang sangat penting bagi anak-anak untuk mengenali perasaan dan emosinya. Namun, di disamping itu, pun adalah hal yang penting bagi anak untuk menyadari bahwa perasaan dan emosi tersebut adalah hal temporer dan berubah-ubah.<br />
<blockquote class="tr_bq">
Perasaan dan emosi adalah 'kondisi' bukan 'sifat'. "<b>Aku bukan bodoh</b>, <b>aku hanya merasa bodoh saat ini</b>…" </blockquote>
<i>So</i>, hal yang pertama kita lakukan adalah membantu anak mengenali emosinya dan kemudian membantunya mencapai <i>insight</i> bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang temporer serta datang dan pergi.<br />
<br />
<b>#9 SIFT: Menyadari Apa yang Terjadi dalam Dirinya</b><br />
<br />
Untuk memahami perasaan dan emosi yang mempengaruhi dirinya, maka anak perlu diajarkan untuk mengenalinya melalui SIFT: Sensation, Images, Feeling, dan Thought (sensasi, gambaran, perasaan dan pemikiran).<br />
<br />
Yup, setiap emosi sesungguhnya pun mempengaruhi berbagai aspek dalam diri kita, baik fisik maupun psikis. Misalnya jantung yang berdegup kencang dan sakit perut yang menyertai kegelisahan, keinginan untuk memukul yang menyertai kemarahan atau frustrasi, dan sebagainya.<br />
<br />
Selanjutnya, dengan cara ini diharapkan anak dapat mengenali emosinya lebih mendalam, bukan hanya merasa baik-baik saja atau merasa buruk, tapi lebih detail seperti 'kecewa', 'gelisah', 'cemburu', atau '<i>exciting</i>'.<br />
<br />
Dengan mengenali emosi secara lebih mendalam ini kita akan mendapatkan pemahaman bagaimana sensasi tubuh kita membentuk suatu emosi dan emosi kita membentuk pemikiran kita, sebagaimana gambaran dalam pemikiran kita. Sehingga dengan demikian kita mampu memisahkan antara emosi dengan diri kita, bahwa "Aku hanya merasa bodoh saat ini, bukan bodoh…"<br />
<br />
<b>#10 Melatih Konsep Mindsight: Kembali ke Pusat Kendali</b><br />
<br />Selanjutnya, setelah memahami bahwa dirinya terdiri dari banyak aspek, kita perlu mengarahkan anak untuk mampu kembali kepada dirinya sebagai pengendali, tidak terpaku pada satu aspek dalam dirinya saja. Dan ini adalah ketrampilan yang perlu diajarkan pada anak… </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Misalnya pada kasus Asti yang merasa gelisah dan <i>nervous</i> karena harus tampil di hadapan teman-teman dan orang-tua murid lainnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menyadari hal ini, mamanya pun berusaha membantunya lebih menyadari apa yang terjadi dalam dirinya dengan latihan sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: #ebf7c7;">OK Asti, sementara kamu berbaring, gerakkan pandangamu dalam ruangan ini. Tanpa menggerakkan kepalamu, kamu bisa melihat lampu di atas meja. Sekarang lihat fotomu yang tergantung di dinding… kelihatan bukan? Sekarang lihat rak buku di sudut ruangan ini? Apakah kami bisa melihat buku Harry Potter yang ada disana?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: #ebf7c7;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: #ebf7c7;">Nah, kamu bisa memahami bukan, bahwa kita bisa mengarahkan perhatian kita pada hal-hal di sekitar kita? Sekarang mari kita coba pada hal-hal yang terjadi dalam diri kita…"</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: #ebf7c7;">"Sekarang tutup matamu, dan mari kita fokus pada pemikiran, perasaan, dan pengindraanmu… Mari kita mulai dengan apa yang kamu dengar… Mari kita hening sejenak dan mendengar apa yang ada di sekitar kita.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: #ebf7c7;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: #ebf7c7;">Bisakah kamu mendengar suara mobil yang baru melintas? Suara kucing mengeong di luar sana? Kamu menyadari suara-suara itu karena kamu diam dan memusatkan perhatianmu untuk mendengar mereka.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: #ebf7c7;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: #ebf7c7;">Sekarang, aku ingin kamu memusatkan perhatianmu pada pernafasanmu. Pertama, sadari bagaimana udara masuk dan keluar dari hidungmu… Sekarang rasakan bagaimana dadamu bergerdak naik dan turun… Sekarang sadari bagaimana perutmu bergerak setiap kali kamu menarik dan menghembuskan napas.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: #ebf7c7;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: #ebf7c7;">Sekarang, aku akan diam kembali sejenak. Asti tetap fokus pada nafasmu. Mungkin pemikiran tertentu akan datang dalampikiranmu, termasuk tentang pertunjukan yang akan dilakukan Asti. Tidak masalah. Saat kamu menyadari bahwa kamu memikirkan sesuatu atau mulai merasa khawatir, kembali lah fokus pada nafasmu. Ikuti gelombang tarikan dan hembusan nafasmu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: #ebf7c7;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;">Selanjutnya setelah sekitar satu menit, Mama Asti meminta Asti membuka matanya dan duduk. Disini, kemudian dia menjelaskan bahwa teknik yang baru dilakukan tersebut adalah salah satu hal yang manjur untuk menenangkan pikiran dan tubuh. Dan selanjutnya, memintanya mengulang bagaimana dia memusatkan perhatian pada tarikan dan hembusan nafasnya pada saat jantungnya berdebar karena akan tampil.</div><blockquote><div style="text-align: justify;">Saat mamanya membantu Asti fokus pada tarikan dan hembusan nafasnya, itu bukan semata bertujuan untuk meredakan kegelisahannya, tapi juga membantunya kembali ke pusat lingkaran dirinya, sehingga dia bisa menyadari aspek lain dari dirinya.</div></blockquote><div style="text-align: center;">***</div><div><br /></div><div style="text-align: justify;">Yup, kurang lebih itulah inti dari <i>chapter </i>kelima Buku 'The Whole-Brain Child' ini<span style="text-align: justify;">… Yang jika saya rangkum secara singkat, lagi-lagi adalah mengenai betapa pentingnya kita mengajarkan anak untuk mengenali pemikiran, emosi, dan perasaannya. Serta betapa sesungguhnya dirinya terdiri dari begitu banyak aspek dan membantunya supaya tidak sekedar terpaku pada satu aspek, sehingga dapat memegang kendali akan dirinya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: justify;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: justify;">Iya, kalau dirangkum memang simpel ya</span>… Tapi secara autodidak, konsep ini begitu sulit saya rumuskan meski sudah menyadarinya sejak di bangku SMA. Saat itu saya selalu di penuhi dengan rasa takut dan khawatir akan banyak hal. Dan di saat yang sama selalu merasa bahwa apa yang saya rasakan itu identik dengan rasa di saat kita tersesat di kerumunan banyak orang hingga tidak tahu harus berjalan ke mana. Sehingga apa yang sebenarnya harus dilakukan adalah mencari tempat yang lebih tinggi sehingga saya bisa memetakan apa yang terjadi di sekitar kita.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>Insight</i> semacam ini memang cukup rumit bagi seorang anak-anak atau bahkan remaja, karena itu akan sangat bermanfaat bagi kita, orang-tua, untuk mengajarkan anak tentangnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>And yes, Asti is me in the past</i>…</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">With Love,</div><div style="text-align: justify;">Nian Astiningrum</div><div> </div>Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2734397744317172998.post-71566191773613806642020-04-01T07:30:00.000+07:002020-04-01T07:30:08.814+07:00Mahesha's 5th Dino Party<div style="text-align: justify;">
Ulang-tahun Mahesh sudah berlalu lebih dari dua bulan lamanya, dan akhirnya malam ini benar-benar menyempatkan waktu untuk membuat dokumentasi ulang-tahunnya yang kelima beberapa waktu lalu itu…</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ulang-tahun Mahesh itu tanggal 18 Januari, dan hari itu tanggal 3 Januari saya baru mulai berburu printilannya; mulai dari <i>goodie bag</i>, pesen kue tart, aksesoris ultah macam balon dan bunting, dan sebagainya. Sebenarnya ini rada mepet sih, tapi apa boleh buat, waktu itu kami baru pulang dari pulang kampung di Jogja… Dimana sebenarnya bukan ga bisa atau ga ada waktu sih sembari liburan sembari nyiapin, tapi emang suasananya bikin lupa semuanya, jadi… ya sudah lah, sepulang dari Jogja baru deh saya buru-buru kontak sana-sini untuk memastikan semuanya siap di hari yang di rencanakan.<br />
<br />
Saya itu perfeksionis! Maunya meskipun sederhana, ultah Mahesh yang akan dirayakan di sekolah ini <i>stick on</i> satu tema dengan detail yang sesuai standard saya, tapi juga dengan <i>budget</i> yang masuk akal lah… Nah loh, susah kan…<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>#1# Goodie Bag dan Souvenir</b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan <i>first thing first</i> yang harus buru-buru dipastikan tentu saja adalah perihal <i>goodie bag</i> sekaligus<i> souvenir</i>.<br />
<br />
<i>Why?</i><br />
<i><br /></i>
Karena saya mau <i>customize</i>…<i> </i>Saya mau <i>goodie bag</i> itu sekaligus <i>souvenir, </i>jadi lebih efisien dan hemat tentu saja, hehe…<br />
<br />
Dan puas dengan <i>goodie bag</i> pada ultah Mahesh yang keempat tahun lalu, langsung saja saya kontak Baby Little Corner (Instagram: @babylittlecorner) dan berharap order saya masih bisa diterima mengingat seringkali order mereka cukup padat.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
Baca juga: </div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://www.lemonjuicestory.com/2019/01/mempersiapkan-ulang-tahun-dengan-tema-dinosaurus.html" target="_blank">MEMPERSIAPKAN PESTA ULANG TAHUN DENGAN TEMA DINOSAURUS</a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUO6T9uBamUFtfWp6Ogy8NQABjNOy3S9561oxdy_F9oDJhl5ORolKQzze57ye0YjQH04yPeSSaCI23hrBRxq5AuQKmV6DekDac1JkFeYuLsVOsFDtWBrb2X5oJxPBWI3xxxdA6qwenXg/s1600/20200119_224431.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUO6T9uBamUFtfWp6Ogy8NQABjNOy3S9561oxdy_F9oDJhl5ORolKQzze57ye0YjQH04yPeSSaCI23hrBRxq5AuQKmV6DekDac1JkFeYuLsVOsFDtWBrb2X5oJxPBWI3xxxdA6qwenXg/s1600/20200119_224431.jpeg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3qTnfS55Q7o0016VDaDz7TriQOL-8-wd3wy-BPTzAcHZ010BDaLwXJH-Vy4J4KbIOgvQRPsOUbqbwoz81omaVFoJoX4Ror5qwyjKjOBT9CIJ9TQLNTrGi1fItjjVuUaUnWANyk8y8VQ/s1600/20200119_224647.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3qTnfS55Q7o0016VDaDz7TriQOL-8-wd3wy-BPTzAcHZ010BDaLwXJH-Vy4J4KbIOgvQRPsOUbqbwoz81omaVFoJoX4Ror5qwyjKjOBT9CIJ9TQLNTrGi1fItjjVuUaUnWANyk8y8VQ/s1600/20200119_224647.jpeg" /></a></div>
<br />
Dan tada! <i>See that beautiful picture</i>? Yes, alhamdulillah order saya masih bisa diproses dan pesanan pun datang tepat waktu. Terima-kasih untuk owner Baby Little Corner yang sudah sangat ramah melayani pesanan saya *kiss*<br />
<br />
Oh ya, untuk <i>goodie bag</i> kali ini saya sengaja pilih model <i>backpack string</i> karena lebih luas dan leluasa untuk membawa berbagai barang. Jadi lebih berguna lah nantinya… Bisa buat bawa buku, bekal, atau mukena. Bordir tulisannya juga sengaja saya request minimalis dan tidak terlalu mencolok supaya orang lebih nyaman memakainya nantinya.<br />
<br />
Motif… tentu saja dinosaurus ya… dalam dua warna; biru tua untuk boys dan putih untuk girls!<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>#2# Kue Ulang Tahun</b></div>
<br />
Dan selanjutnya, hal kedua yang tidak kalah krusial adalah kue ulang tahun, yang menurut prediksi saya seharusnya tidak akan terlalu ribet karena waktunya masih dua minggu, tapi ternyata salah! Mungkin karena habis libur panjang, beberapa bakery sudah <i>close order</i> dan begitunya dapat yang bisa, eh dia Hari Minggu tutup, padahal ulang-tahun Mahesh bakal dirayakan di Hari Senin… Duhh…<br />
<br />
Tapi, untung deh, setelah tanya seorang teman kemudian saya coba kontak Shereen Cakes and Bread (instagram: @shereencakes) yang sebenarnya adalah salah satu bakery kenamaan di Bandar Lampung, makanya bikin keder dan ga pernah order cake kesana, karena takut ga kuat kantong, haha…<br />
<br />
Tapi, eh tapi, ternyata harganya relatif ga mahal lho dibanding kue yang sering saya pesan… Isiannya bervariasi dari blackforest sampai lapis Surabaya dan yang paling penting mereka bisa mewujudkan desain request saya!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrNG7uCS25qhGKL-vur9zZsd1X_skoMRKU9W6XfwiJQvo3LmGIKLb51IyUxCBV-70HtcYCzrUSYtRXdTUfuawjl1jsO6QvfMSkAzS8FmKuis98v2qpFgao2R6rFbtfmzQjvaoScRI34Q/s1600/20200119_190441.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrNG7uCS25qhGKL-vur9zZsd1X_skoMRKU9W6XfwiJQvo3LmGIKLb51IyUxCBV-70HtcYCzrUSYtRXdTUfuawjl1jsO6QvfMSkAzS8FmKuis98v2qpFgao2R6rFbtfmzQjvaoScRI34Q/s1600/20200119_190441.jpeg" /></a></div>
<br />
Yang desainnya tentu tidak jauh-jauh dari dinosaurus ya… Dan sengaja saya cari yang desainnya tidak terlalu kompleks tapi imut seperti di atas…<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>#3# Topi Ulang Tahun, </b><b style="text-align: justify;">Bunting Flag, Piring Kertas dan Plastik Snack</b></div>
<br />
Nah, topi dinosaurus lucu yang bisa di-customisasi ini pre-order di merchant Tokopedia, Oh Little Man seperti ulang tahun Mahesh sebelumnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMjfGtEoZdG0vivHYblR7kL9Zgow-RHU-UI_wM8t7mOazRX4lldxqRiWJUh1MlG_q1V4MDG5sNcvayCqJDS384338TQ7K9Al1tepg14kG9615yIIbmfToQvZCOplBprvyDDAAoHPsNnA/s1600/20200119_223320.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMjfGtEoZdG0vivHYblR7kL9Zgow-RHU-UI_wM8t7mOazRX4lldxqRiWJUh1MlG_q1V4MDG5sNcvayCqJDS384338TQ7K9Al1tepg14kG9615yIIbmfToQvZCOplBprvyDDAAoHPsNnA/s1600/20200119_223320.jpeg" /></a></div>
<br />
Sementara bendera bunting, piring kertas dan plastik snack-nya juga masih beli di merchant Tokopedia, Party Stock Indonesia.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW_HuK6rvhiSmjT-z87fJChf0nE563_ksbdAVIyhHzRa2AxqWDdB50GfYO-8PADy1Tib1I5-FFKOTDnE8QdXIzPIMv4EMPVnNqZf7WH-rbSCPC_sa5docW2WyxXNy7JlB9E7k8cWL2fQ/s1600/20200116_093314.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW_HuK6rvhiSmjT-z87fJChf0nE563_ksbdAVIyhHzRa2AxqWDdB50GfYO-8PADy1Tib1I5-FFKOTDnE8QdXIzPIMv4EMPVnNqZf7WH-rbSCPC_sa5docW2WyxXNy7JlB9E7k8cWL2fQ/s1600/20200116_093314.jpeg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfPcRumVbr0bXUHYJNm_zw8s9O4KN3waxSFI4ylqC3xNdOSCsXDzJTO41XGm9LZTO21Lqc5XGbbLzw6eh-8RJds1Hy_0mQTu7icaU7B9mXAwvy6GD9wtlz5g4ARjkssN3jOjfFKSbVJw/s1600/20200116_090505.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfPcRumVbr0bXUHYJNm_zw8s9O4KN3waxSFI4ylqC3xNdOSCsXDzJTO41XGm9LZTO21Lqc5XGbbLzw6eh-8RJds1Hy_0mQTu7icaU7B9mXAwvy6GD9wtlz5g4ARjkssN3jOjfFKSbVJw/s1600/20200116_090505.jpeg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXIaN-RVO84JWoIhzeKing4dXR8yQyj-Ijbo7Mh79mWn-l-5T8ahv_RQrA8at_1HT5An4By4Vrvj9YQmK4p94VT_ruPGmk1MBCNZGZ1B5dg1d-dxSMLMZ9OwiPsEDqiRiHUpRE9ERlPA/s1600/20200119_223832.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXIaN-RVO84JWoIhzeKing4dXR8yQyj-Ijbo7Mh79mWn-l-5T8ahv_RQrA8at_1HT5An4By4Vrvj9YQmK4p94VT_ruPGmk1MBCNZGZ1B5dg1d-dxSMLMZ9OwiPsEDqiRiHUpRE9ERlPA/s1600/20200119_223832.jpeg" /></a></div>
<br />
Oh ya, kenapa ada plastik <i>snack</i> lagi ini padahal <i>goodie bag</i> udah ada itu untuk bapak-bapak dan ibu-ibu staf di sekolah Mahesh yang juga sering bantuin Mahesh. Isinya sama kok sama <i>goodie bag-</i>nya…<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>#4# Balon!</b></div>
<br />
Believe it or not, balonnya itu beli dari luar negeri lho… cuma ya lewat market place sih… Jadi ga pake ongkir dan ga ribet. Cuma yang perlu diperhitungkan itu waktu pengiriman yang memang agak lama, jadi ga bisa dadakan…<br />
<br />
Untuk acara ulang tahun Mahesh sendiri kemarin sekitar dua mingguan lah kami sudah pesan, dan itu pun ya sudah rada deg-degan sih bakalan sampai tepat waktu atau enggak, haha…<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGQaanFjrmDtWEWDcM_E62yy3f3JzA6sLmTVq7KzmSJvisup-spB6GAs-pYTo41a8EYeym5jnnUyubsr_Ki3dg2z8dxVfoQEQ-TLuk78cPwZc7iY68Hzv7p-d1MaroOgKPmwVFcFUCvQ/s1600/20200119_222313.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGQaanFjrmDtWEWDcM_E62yy3f3JzA6sLmTVq7KzmSJvisup-spB6GAs-pYTo41a8EYeym5jnnUyubsr_Ki3dg2z8dxVfoQEQ-TLuk78cPwZc7iY68Hzv7p-d1MaroOgKPmwVFcFUCvQ/s1600/20200119_222313.jpeg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqI_hjq7cfQjiRePGvTiWa0DAG4a1l-YbGfnminXbjAVmfVIPRQs2L0sVU7zvdar99CDsU36YvPztV3Wu6G_lStqmMgcwj9pjmSulE6ld0lieLKW5uAs-QOpiPB6kUR7uRkZ3cOt3dnQ/s1600/20200120_100025.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqI_hjq7cfQjiRePGvTiWa0DAG4a1l-YbGfnminXbjAVmfVIPRQs2L0sVU7zvdar99CDsU36YvPztV3Wu6G_lStqmMgcwj9pjmSulE6ld0lieLKW5uAs-QOpiPB6kUR7uRkZ3cOt3dnQ/s1600/20200120_100025.jpeg" /></a></div>
<br />
Jadi balon plus tangkainya yang warna putih dan hijau totol, angka '5', balon dinosaurus dan bintang-bintang untuk dekorasi itu beli di salah satu merchant Shopee, Enjoyparty.id.<br />
<br />
Niat banget sampai tongkatnya beli di luar juga demi gratis ongkir teman-teman… Karena kan lebih dari nominal tertentu ada subsidi ongkir, hehe…<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>#5# Undangan</b></div>
<br />
Dan yang terakhir… undangan… Belinya masih di Tokopedia pada merchant Geeta Design…<br />
<br />
Kenapa pesan disana, ya pertama karena desainnya bagus, sesuai dengan preferensi saya dan harganya pun terjangkau.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgihsZY8N3oPRxKC-vCUTjOJm5xACL_kVJB4WCLQDodeRgStuiIw4h_Amp5gzTcKylzoEVppM5in-2MmQkJheWt2_078zBZiaY4_AYM2z_6o4x7S41nk77An-3z2NOhQBVvpjSpAI-tIw/s1600/20200116_090351.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgihsZY8N3oPRxKC-vCUTjOJm5xACL_kVJB4WCLQDodeRgStuiIw4h_Amp5gzTcKylzoEVppM5in-2MmQkJheWt2_078zBZiaY4_AYM2z_6o4x7S41nk77An-3z2NOhQBVvpjSpAI-tIw/s1600/20200116_090351.jpeg" /></a></div>
<br />
Tentang undangan ini, ada sedikit cerita lucu sebenarnya…<br />
<br />
Jadi, awalnya kan undangan sudah dibuat tanggal 18 Januari sesuai hari ulang tahun Mahesh, terus baru tersadar kalau tanggal 18 itu hari Sabtu dan sekolah libur pas dihubungi guru Mahesh. Karena undangan sudah tercetak, ya udah saya minta dibuatin versi lain karena untungnya belum dikirim itu undangan.<br />
<br />
Dasar ceroboh!<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Dari persiapan aja kayaknya lumayan ribet ya… Apalagi ini adalah kali pertama ulang-tahun anak tanpa ada suami di rumah, karena dengan LDM alias Long Distance Marriage. Meskipun untungnya pas suami pulang sempat bantu nyiapin <i>goodie bag</i>, beli beberapa snack yang kurang, sampai mompain balon. Selebihnya; urusan ambil kue, ambil foto dokumentasi persiapan sampai acara dan pas acara, alhamdulillah bisa diselesaikan sendiri.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYcraPLv4dAsV1TKzjVqIJkZLfIiDWNMU8RUKckL2DIhFasYgTMGrVgFlu36Ijuv9sfycxVfBZ3yFiUx_eimC6ycfIsjdj19GiV3eOonMbXkBIAYwvet5NydEUgGQpD4VLEidrtHnphQ/s1600/20200119_085710.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="500" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYcraPLv4dAsV1TKzjVqIJkZLfIiDWNMU8RUKckL2DIhFasYgTMGrVgFlu36Ijuv9sfycxVfBZ3yFiUx_eimC6ycfIsjdj19GiV3eOonMbXkBIAYwvet5NydEUgGQpD4VLEidrtHnphQ/s1600/20200119_085710.jpeg" /></a></div>
<br />
Oh ya, untuk dekorasi sendiri sudah saya serahkan pada miss Mahesh Jumat sebelum libur sekolah untuk mulai di pasang Senin pagi karena takut kempes. Jujur, saya ngebayanginnya ngerepotin banget ya, cuma kata missnya, "Amann…" Huhu, makasih ya miss…<br />
<br />
Tepat waktu, jam 9.30 kami sudah sampai di sekolah Mahesh… langsung siap-siap dan alhamdulillah masih ada waktu untuk istirahat sebentar. Meskipun, sebelumnya sudah ada tragedi cari korek api dulu, haha…<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAS0IPqj9V57Szi-xQxr4AfztKvcb_h6i7Oajc_NJyz6msj4ZxbB0JwHgejwARFEmrIJ3qYn0Ohu0gCQD0CEjLDHPbBQ2FMr3nkMpzXQbPbMCIdBz_WcVHvsXTHuSleK2D1-5UHZr5Rg/s1600/20200120_095345.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAS0IPqj9V57Szi-xQxr4AfztKvcb_h6i7Oajc_NJyz6msj4ZxbB0JwHgejwARFEmrIJ3qYn0Ohu0gCQD0CEjLDHPbBQ2FMr3nkMpzXQbPbMCIdBz_WcVHvsXTHuSleK2D1-5UHZr5Rg/s1600/20200120_095345.jpeg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi91rhBzibfESL5DLjDpILW0-sAStWMJG2tJct2h9JJXbNQYympWJs9IYqw4qooPebVszD86Rt4rOsKnCpz5GP88B-t1bvDuLVr9rgVHU0squCKfdr_Nm3RtkHogZ3mknRRR0Pe8DdiIg/s1600/20200120_095930.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi91rhBzibfESL5DLjDpILW0-sAStWMJG2tJct2h9JJXbNQYympWJs9IYqw4qooPebVszD86Rt4rOsKnCpz5GP88B-t1bvDuLVr9rgVHU0squCKfdr_Nm3RtkHogZ3mknRRR0Pe8DdiIg/s1600/20200120_095930.jpeg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhRDNONfYEg1iKY_sj4rL_odvASxAtcCvF-k5N9DgP3_v7pBxMsS75uYjtGLWeqiEzEpTTPKo23t6RCIT0Ky_uz4-Gtt36OMO1JqOTBL4Yayw0den74-91LUIgXeNmB2gxe8Mwy7U2TA/s1600/20200120_095953.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhRDNONfYEg1iKY_sj4rL_odvASxAtcCvF-k5N9DgP3_v7pBxMsS75uYjtGLWeqiEzEpTTPKo23t6RCIT0Ky_uz4-Gtt36OMO1JqOTBL4Yayw0den74-91LUIgXeNmB2gxe8Mwy7U2TA/s1600/20200120_095953.jpeg" /></a></div>
<br />
Acara sendiri berjalan sederhana dan ceria dengan Miss Dede sebagai MC… Ada sesi nyanyi bareng, ngasih kado, potong kue, makan bareng, sampai terakhir nyanyi bersama. Seruu!! Dan namanya juga acaranya anak-anak, banyak lucunya… Aahh, bener-bener bikin ketawa happy banget, ilang deh semua capek dan ngantuknya…<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgzpK6hyphenhyphenuKNH8vjR3zxEbghbOzR8DxxEq5TcWXEHLnP2ynxT8jOkpiBEAJ3dIcQotn-X_qZa6D-mszGcWvtjorbiEJSxlGIEYDx5EcRs6asiJ7WEQSEAqCvxp5SQv9u5CYc_xfJfvhjQ/s1600/20200120_100502.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgzpK6hyphenhyphenuKNH8vjR3zxEbghbOzR8DxxEq5TcWXEHLnP2ynxT8jOkpiBEAJ3dIcQotn-X_qZa6D-mszGcWvtjorbiEJSxlGIEYDx5EcRs6asiJ7WEQSEAqCvxp5SQv9u5CYc_xfJfvhjQ/s1600/20200120_100502.jpeg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTsYCl_2CzFsPk1f4o5f9cNRIi0dFZ82vuy0PlA8wYZZlIgV6QFssxMXj5KY4T-Fm0Lr5JNlBbQvPSCtob3K3aqEd0mCQVvMb0jhCEErBBmYa7LRQz15X3bx8SByjBMKagREaSgSCLRQ/s1600/20200120_100639.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTsYCl_2CzFsPk1f4o5f9cNRIi0dFZ82vuy0PlA8wYZZlIgV6QFssxMXj5KY4T-Fm0Lr5JNlBbQvPSCtob3K3aqEd0mCQVvMb0jhCEErBBmYa7LRQz15X3bx8SByjBMKagREaSgSCLRQ/s1600/20200120_100639.jpeg" /></a></div>
<br />
Mahesh sendiri, jangan ditanya… kayaknya campuran antara seneng dan bangga punya kue ulang-tahun, disuruh duduk di depan, dapet kado, dan jadi tokoh utama meski cuma beberapa menit.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKFw7Bea4DTFadL8xk1kki2nxDbvXCWcgCyucnd6V8EtjXYqkvABkjBrLAJvIQlq146B_xaxxo5TnfEh98-UIRNJfGQSm4f-xaxTbbvpsOIxawqaqgk1FciUbsJJVxnbeJwSTrF_Nw8g/s1600/20200120_101425.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKFw7Bea4DTFadL8xk1kki2nxDbvXCWcgCyucnd6V8EtjXYqkvABkjBrLAJvIQlq146B_xaxxo5TnfEh98-UIRNJfGQSm4f-xaxTbbvpsOIxawqaqgk1FciUbsJJVxnbeJwSTrF_Nw8g/s1600/20200120_101425.jpeg" /></a></div>
<br />
Nah, setelah seluruh rangkaian acara selesai, anak-anak pulang sekolah deh… Dan pas pulang ini lah dibagiin balon untuk dibawa pulang. Yang katanya Mahesh, "Adek ga mau balon yang ijo, soalnya gampang meletus!" Wakakak, baiklah, siapp Adek!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0v8ZvQHPr2lEz3ddp1OVrZ2S4jmzmhZ7rO7rbLGGJdKJ2-5jDx2PDM-T_QsaLay1QL52i5iMqeMmHJVCCeWvXXG4EQlSSh0GnZfiEgLxWRhmpCMU6SCFljRaxUAW7suO1kDmpiAR61A/s1600/20200120_112328.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0v8ZvQHPr2lEz3ddp1OVrZ2S4jmzmhZ7rO7rbLGGJdKJ2-5jDx2PDM-T_QsaLay1QL52i5iMqeMmHJVCCeWvXXG4EQlSSh0GnZfiEgLxWRhmpCMU6SCFljRaxUAW7suO1kDmpiAR61A/s1600/20200120_112328.jpeg" /></a></div>
<br />
Habis itu, sampai rumah… lagi deh hebohnya buka kado… Bukan Mahesh aja, tapi Ganesh juga… Dan, <i>somehow</i> agak terenyuh juga sih pas Ganesh nanya, "Mama, nanti Anesh kalo ulang-tahun dirayain juga ga? Dapet kado juga ga?" Dan saya jawab, "Insyaallah nanti dirayain di rumah ya sama Papa Mama, kan Anesh sudah gede… emang ada temen Anesh yang masih ngerayain ulang-tahun di sekolahan?"<br />
<br />
Yes… Ganesh sudah kelas 3 SD sekarang dan sejak masuk SD budaya merayakan ulang-tahun di sekolah emang udah ga ada… Di sini tampaknya sih dia pengen juga dapet banyak kado kaya adeknya, meskipun setiap ulang-tahun pun saya dan suami selalu beri dia kado.<br />
<br />
"OK Anesh, <i>it's time to grow up ya</i>…"<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwnIviky3whX0yUBxA4BsLWKp6qIBChttQEXlm3zu_EiBz9Gb1LShbmkYACzIitZB5BrzhDtG2SWmGPCeU19WU8cxDD51jIltreYIq1aQkSN7xz6oRTJ5G-C6KOt68cLGe-X7EPOqlNQ/s1600/20200120_100928.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="700" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwnIviky3whX0yUBxA4BsLWKp6qIBChttQEXlm3zu_EiBz9Gb1LShbmkYACzIitZB5BrzhDtG2SWmGPCeU19WU8cxDD51jIltreYIq1aQkSN7xz6oRTJ5G-C6KOt68cLGe-X7EPOqlNQ/s640/20200120_100928.jpeg" width="640" /></a></div>
<br />
OK, demikianlah cerita ulang-tahun Mahesh yang kelima sekitar dua bulan yang lalu… Maaf baru ditulis ya Mahesh, you know lah rempongnya mama tiap hari sekarang ya…<br />
<br />
<i>And last note</i>… doa Mama untukmu selalu ya Mahesh, semoga tumbuh menjadi manusia yang soleh, sehat jasmani dan rohani, berbudi pekerti luhur, pengasih, sayang Papa dan Mama, serta bahagia… amiin…<br />
<br />
Dan semoga pandemi korona ini juga segera berlalu ya Nak, supaya kita bisa main lagi nanti… amiin…<br />
<br />
With Love,<br />
Nian Astiningrum<br />
-end-</div>
Nian Astiningrumhttp://www.blogger.com/profile/05757439785733820378noreply@blogger.com0