SOCIAL MEDIA

search

Thursday, December 20, 2012

Measuring Depths from Its Surface


Pernahkah teman-teman menyadari bahwa perubahan aspek-aspek psikologis seringkali diikuti dengan perubahan-perubahan kecil dalam diri kita? Perubahan kecil seperti perubahan bentuk suatu huruf yang kita tulis atau perubahan selera berpakaian? Hmm, menarik ya?

Jadi ceritanya hari ini saya baru saja shopping di dunia maya alias belanja online dan dari sana saya menyadari adanya perubahan preferensi saya terhadap warna. Dulu, saya begitu tergila-gila dengan warna putih, sampai-sampai memilih motor, mobil, handphone dan tidak terhitung pernak-pernik kecil dengan warna itu; tapi kok sekarang mata saya lebih tertarik dengan warna merah? Ada apa ini? Lalu, jika saya runut ke belakang, saya memang berkali-kali berganti warna favorit selama kurang lebih 27 tahun ini. Pertama, pada saat saya kecil warna favorit pertama saya adalah merah; kemudian menginjak remaja awal saya menyukai warna biru donker. Lalu, pada saat kuliah semester akhir warna favorit berubah menjadi biru muda dan selanjutnya tamat kuliah, perlahan-lahan saya menyukai warna merah muda (pink) bertahan hingga sekitar usia 24 tahun. Dan setelah itulah, baru saya menekuni putih sebagai warna favorit saya sampai beberapa minggu lalu, sebelum saya memilih sebuah tas ransel berwarna merah daripada warna lain. Sebenarnya saya tidak akan menyadari hal itu, sampai suami bertanya, “Tumben pilih warna merah.” Hmm, pada saat itu saya masih menolak kalau saya sudah berganti warna favorit, terutama karena warna merah adalah warna yang paling tidak saya sukai selama beberapa tahun terakhir. Tapi, akhirnya setelah beberapa lama menyimpan dalam hati saja kebahagiaan saya melihat diri saya sendiri di depan cermin dengan baju berwarna merah, yang menurut saya membuat saya terlihat cerah dan mencolok; akhirnya hari ini saya mengakui bahwa saya memang menyukai warna merah!

My Color Timeline


Awalnya saya berpikir bahwa ada suatu teori yang menghubungkan antara preferensi warna dan kepribadian; tapi setelah tiga hari googling lewat google atau scholar.google, saya belum menemukan teori komprehensif mengenai hal ini. Ada juga yang saya dapatkan sekedar pendapat yang belum ada dasar ilmiahnya. Sampai akhirnya hasil googling saya mengantarkan pada satu statement yang menyebutkan bahwa terdapat permasalahan metodologis dalam penelitian psikologi warna dan akhirnya saya menyerah mencari penelitian yang mendukung ide bahwa ada hubungan yang signifikan antara preferensi warna dengan kepribadian seseorang.

Meskipun demikian, saya percaya bahwa setiap perubahan perilaku sekecil apapun itu pasti menandakan adanya perubahan aspek psikologis dalam diri kita bila itu cukup stabil dan dalam waktu yang relatif panjang. Dari hal-hal kecil; seperti perubahan bentuk tulisan, preferensi warna, jenis musik dan sebagainya. Sedangkan perubahan perilaku yang sifatnya lebih dinamis dan dalam waktu yang cukup singkat mungkin adalah refleksi dari aspek psikologis yang sifatnya lebih temporer; seperti emosi. Demikian juga dengan perubahan preferensi warna yang saya alami sepanjang hidup hingga saat ini, menurut saya itu merupakan refleksi dari sikap mental saat berhubungan dengan lingkungan, bagaimana saya ingin terlihat dan keinginan saya terhadap cara lingkungan melihat saya.

Bagaimana dengan teman-teman? Apakah mulai merasakan adanya hubungan antara perubahan perilaku dengan kondisi psikologis teman-teman? Cukup menarik untuk dicermati bukan?

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

Referensi:
Whitfield, T. W. & Whiltshire, T. J. 1990. Color psychology: A critical review. Genetic, Social, and General Psychology Monographs, 116 (4), 385-411. http://psycnet.apa.org/psycinfo/1991-11694-001. Diakses tanggal 20 Desember 2012.

No comments :

Post a Comment

Hai! Terima-kasih sudah membaca..
Silakan tinggalkan komentar atau pertanyaan disini atau silakan DM IG @nianastiningrum for fastest response ya ;)