SOCIAL MEDIA

search

Thursday, January 31, 2019

Mempersiapkan Pesta Ulang Tahun dengan Tema Dinosaurus

Woohoo! Tidak terasa, tanggal 18 Januari 2019 kemarin Mahesh tepat berusia 4 tahun! Anak yang dulu bayinya selalu bikin galau emaknya karena super rewel itu, kini sudah mulai 'sekolah' di bangku nursery dan berubah menjadi anak yang banyak banget celotehnya…

Serius lho! Sampai-sampai kemarin pas ambil raport semesterannya, gurunya memberi highlight pada karakteristik yang satu ini. "Mahesh ini verbalnya bagus banget Mom, ada aja yang diomongin, tapi omongannya ga ngasal kok… Omongannya itu ada artinya… (baca: punya maksud). Dan itu bagus sih Mom, karena merangsang teman-temannya untuk aktif berbicara juga…" 

Wah, beneran deh, walaupun sepele, bangga juga rasanya… Selama ini, saya pun menyadari 'kelebihan' Mahesh yang satu ini, tapi, baru kali inilah ada orang yang memuji cerewetnya Mahesh sampai segitunya. **Kalau biasanya kan cuma dibilang Mahesh ini cerewet, dan baru kali ini ada yang bilang kalo cerewetnya Mahesh ini bermanfaat bagi orang lain di sekitarnya**

Nah, kembali ke tanggal 18 Januari 2019 sebagai hari ulang-tahun Mahesh yang ke-4… Sejak kurang lebih sebulan sebelumnya, saya sudah merencanakan untuk merayakannya di sekolah, karena kan memang temannya banyak di sekolah. Seru aja ngebayangin, si Mahesh yang baru 4 tahun itu merayakan ulang-tahun barengan teman-teman kecilnya di sekolahan. Dengan acara yang sederhana, tapi terkesan intim karena ya semua yang hadir teman-teman main Mahesh. Effort-nya tidak terlalu ngoyo, tapi anak juga happy


Serius lho… soalnya teman Mahesh sekelas itu cuma 11 dan acaranya pun cuma 30 menit aja… kebayang kan 'ga repot'-nya… Yah, repotnya cuma dibagian persiapan lah… Itu pun dikit banget…

***

Jadi, karena Mahesh itu identik dengan dinosaurus, eh, maksudnya suka banget dinosaurus… Maka fixed tema ulang-tahun yang terbayang ya dinosaurus! So, dari sekitar sebulan sebelum, setelah mendapat konfirmasi bahwa di tanggal 18 Januari itu bisa saya booking waktunya, saya pun mulai hunting pernak-pernik dinosaurus; mulai dari balon, topi ulang-tahun, goody bag, kue ulang-tahun, juga undangannya.

Carinya dimana? Selain kue ulang-tahun, tentu saja semua via online shop dong… Ga kebayanglah masuk dari toko ke toko, mencari printilan dengan tema dinosaurus. Jadi, disini saya benar-benar terbantu dengan adanya marketplace, dimana saya bisa mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan hanya dengan browsing… bahkan untuk barang-barang yang berasal dari luar negeri. 

((LUAR NEGERI)) Yes, balonnya Mahesh itu dapet dari China kalo ga salah, cuma ya jangan dibayangin mahal lah… harganya cuma 21 ribu perbungkus isi 10 kok… alias Rp. 2.100,00 tiap buahnya… Dan ongkirnya juga ga mahal karena dapet subsidi dari marketplace-nya… Cucok lah…

Nah, berikut adalah list dari printilan ulang-tahun Mahesh ya… Siapa tahu ada teman-teman yang mau cari juga:

#1# KUE ULTAH


Kue ulang tahun dengan tema dinosaurus colourful ini adalah adaptasi dari gambar yang saya cari lewat pinterest. Yup, dalam hal cari ide visual, pinterest memang jagonya!

Selanjutnya, saya serahkan pada Monique's Cakery yang beralamat di Pahoman Bandar Lampung. Dan untuk memastikan slot pesanan aman, sejak sebulan sebelumnya saya sudah menghubungi Monique's untuk berdiskusi bentuk dan jenis kue.

Dan alhamdulillah, jadinya memang keren banget ya… Saking lucunya, banyak teman Mahesh yang request, "Aku mau cloud-nya… Mau dinosaurusnya…" dan sebagainya. Yang meskipun sempat menimbulkan sedikit kericuhan, namun alhamdulillah bisa dikondisikan 😅.

Oh ya, kuenya Monique ini bukan cuma lucu penampakannya lho, tapi juga enakkk… Untuk isinya sengaja pilih Lapis Surabaya bukan Brownies seperti biasanya, karena Mahesh tidak terlalu suka coklat. And guess what, sampai di rumah yang ngabisin kuenya malahan si Ganesh… 😂

#2# GOODY BAG


Nah, yang ini berburu di Instagram dapetnya… Beneran baru pertama kali tahu Baby Little Corner (Instagram: @babylittlecorner) ini dari searching dengan kata kunci 'goody bag dinosaurus'. Lalu setelah liat foto-foto produknya langsung deh jatuh hati…

Liat deh motif dinosaurusnya, lucu banget kan… Dan selain itu, tas ini bisa dibolak-balik atau reversible lho… Beneran unik! Apalagi bisa dibordir tulisan begitu, apapun, termasuk jika kita mau tiap tas dikasih nama masing-masing anak.

Yang ini juga pesan dari sebulan sebelumnya… secara ini handmade, begitu pesan dan memberi down payment, baru diproses produksi untuk dikirim sesuai kesepakatan sebelum transaksi.

Oh ya, sedikit tips kalau belanja dari online shop di Instagram lebih hati-hati ya… karena uang kita langsung ditransfer ke dia, tanpa perantara sebagaimana belanja di marketplace. Karena itu jangan ragu untuk banyak bertanya dan mengamati akunnya untuk melihat profesionalitas mereka.

#3# TOPI ULANG-TAHUN DAN BALON


Untuk kedua barang lucu ini, saya cari lewat marketplace. Topinya pesan dengan sistem pre-order, karena ada kustomisasi di Tokopedia merchant  Oh Little Man. Dan balonnya pesan lewat Shopee pada merchant Weijiao.id.

Keduanya dipesan juga jauh-jauh hari, sekitar tiga minggu sebelum acara, karena topi sistemnya pre-order dan balonnya dikirim dari China, OMG… Habisnya saya cari-cari di segala penjuru online shop, ya balon ini semuanya dikirim dari luar negeri, ya apa boleh buat. Ya awalnya ragu juga sih, bakalan bagus enggak, bakalan lama banget atau enggak kirimnya, dan lain-lain. Tapi, alhamdulillah, aman terkendali semua… Produk diterima dalam kondisi yang memuaskan!

Oh ya, walau dari luar negeri, jangan kira ini mahal ya… cuma 21K per 10 buah kok, dan ongkirnya pun GRATIS…

#4# UNDANGAN


Dan undangan ini adalah satu-satunya printilan selain kue yang belinya enggak online alias di toko konvensional.

Awalnya sih, karena susah cari undangan dinosaurus yang masuk akal (dari sisi penampakan dan budget), saya berencana mau desain dan print sendiri saja. Tapi saya urungkan, karena pas detik-detik terakhir, eh ketemu undangan ini di Toko Push Pin. Sederhana aja sih, not so special, tapinya worthed lah sama kepraktisan dan harganya, hehe… (Praktis maksudnya ga perlu desain dan print sendiri).

Oh ya, dari undangan ini, sempet terjadi tragedi kecil juga karena saya ga liat isi undangannya ada berapa! Ya saya pikir kan ada 12 lembar ya… eh ternyata cuma 10 coba… Ya, kan kurang jadinya, karena teman Mahesh ada 11. Jadinya, pagi-pagi saya scan lagi itu undangan dan drop ke sekolah Mahesh, fiuh…

***

Soal printilan sudah… lalu bagaimana dengan acaranya?

Hmm, it was great! Alhamdulillah saya dan papanya, serta kakaknya bisa hadir di acara kecil Mahesh ini.

Mahesh, tentu senang sekali, super excited pokoknya! Yang kayaknya sih, dia paling excited karena merasa punya kue dinosaurus, sementara teman-temannya tidak. Ya gitu deh, anak kecil sih suka simpel banget senengnya…

Teman-teman Mahesh juga tampak antusias mengikuti acara, terutama di bagian memilih bagian kue yang mereka suka 😅. Bahkan, beberapa orang-tua Mahesh yang mau jemput juga ikutan hadir, sehingga acara makin meriah.

Pokoknya baik Mahesh maupun kami sekeluarga senang banget deh… so, terima-kasih kepada Miss Ida dan Miss Irat yang sudah membantu dekor, bagi undangan, jadi MC dan juga dokumentasi. Juga pada seluruh teman-teman Mahesh dan orang-tuanya yang hadir maupun tidak hadir, karena sudah mensukseskan acara Mahesh.


Terima-kasih untuk bingkisannya… Beneran deh, Mahesh super happy dapet hadiah yang macem-macem; mulai dari baju, mobilan, dan tentu saja DINOSAURUS… 😆

Iya, segitu identiknya Mahesh dengan dinosaurus, sampai-sampai koleksinya bertambah banyak pasca ulang-tahunnya ini.

Dan… ya udah, segitu aja deh cerita keseruan ulang-tahun Mahesh yang ke-4, tepat 18 Januari 2019 lalu ini… Semoga bisa jadi inspirasi buat teman-teman juga ya… 😊

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

Monday, January 28, 2019

Menginterogasi Anak yang Manusiawi

Untuk kesekian kalinya, saya dipanggil ke sekolah Ganesh. Tentu bukan untuk ambil raport ya, tapi karena ada kejadian yang cukup serius atau paling tidak perlu mendapatkan perhatian, yang melibatkan Ganesh.


Sejauh ini… ulahnya Ganesh ada aja, macem-macem, ini pernah juga saya tulis di blog ini beberapa waktu yang lalu.

Dan yang terbaru adalah hari itu (Kamis / 17-01-2019). Hari itu, karena kebetulan jam pulang Ganesh berbarengan dengan jam istirahat kantor dan memang saya ada keperluan di luar, saya pun sekalian menjemputnya.

Tapi, oh no, ternyata saya diminta untuk ke masuk ke ruang UKS dulu karena ada suatu kejadian! Duh, udah dag-dig-dug aja kan ini perasaan, "Ada apa dengan Ganesh?" atau jangan-jangan dia yang ngapa-ngapain temannya, sampai harus dibawa ke UKS.

Dan, ternyata tebakan kedualah yang benar sodara-sodara…

Di UKS, saya dijelaskan bahwa pada saat turun dari kelas, tiba-tiba Ganesh mencakar (sebut saja) Dino hingga berdarah, tanpa alasan! Demikian juga dengan (sebut saja) Riri, seorang teman lainnya yang juga dicakar. Ya memang luka kecil sih, berhubung Ganesh bukan golongan wolverine kan… tapi, namanya anak kecil, jelas nangis lah…

Di tengah kegentingan itu, alhamdulillah sekali saya masih bisa berpikir jernih melihat Ganesh yang tampak tertunduk gelisah. Bagaimana pun Ganesh hanyalah anak berusia tujuh tahun, saya yakin dia tidak memiliki niat buruk dan saat ini tengah kebingungan dengan apa yang terjadi. Dia mencakar temannya dan kemudian temannya terisak menangis saat diobati lukanya.

Sesaat, kemudian guru Ganesh menceritakan apa yang terjadi menurut versi teman-teman Ganesh yang ada di tempat kejadian. Menurut mereka, begitu saja Ganesh mencakar Dino, tanpa alasan yang jelas. Hmm, gurunya yang tidak langsung percaya dengan pengakuan temannya ini pun berusaha mencari tahu dari Ganesh maupun Dino kejadian sebenarnya. Sementara saya… jujur, saat itu saya lebih merasakan iba kepada kedua anak itu, daripada merasakan urgensi untuk segera mengetahui kejadian sebenarnya. 

Tentu saja saya paham, urgensi guru Ganesh untuk mencari tahu kejadian sebenarnya sesegera mungkin. Tanggung-jawabnya pada seluruh orang-tua murid adalah alasannya.

Tapi, saya sebagai orang-tua Ganesh lebih merasa urgen untuk membantu anak ini melepaskan kegelisahannya menghadapi kejadian itu, jadi saya berkata padanya, "Anesh, tau enggak kalau yang Anesh lakuin itu salah? Anesh, apapun alasannya, nyakitin orang lain sampai berdarah seperti itu salah… Anesh sudah minta maaf belum sama Dino?"

Kemudian Ganesh pun mengulurkan tangannya meminta maaf pada Dino, dan sesaat kemudian tangisnya pun pecah, "Mama, Anesh sudah buat salah…"

Anak ini jelas merasa sangat bersalah dengan apa yang baru saja terjadi… itu kenapa kemudian saya membantunya melepaskan perasaan itu dengan kata-kata sebelumnya. Seperti halnya kita orang dewasa, menangis adalah satu cara untuk melepaskan perasaan negatif dalam diri kita. Dan itulah yang menurut saya urgent untuk dilakukan saat itu, karena diinterogasi dalam keadaan seperti itu pasti sangatlah tidak nyaman. Apalagi itu di depan banyak orang, ada saya, ada Dino, ada gurunya, dan juga seorang anak lain di dalam ruangan itu.
Anak-anak, meskipun dunia mereka adalah bermain, bukan lantas mereka tidak memiliki perasaan atau harga diri.
Maka dari itu, kemudian saya pun meminta ijin pada guru Ganesh untuk menanyainya secara pribadi sembari pulang ke rumah. Saya rasa, itu akan lebih efektif dan manusiawi bagi Ganesh…

***

Dan dari kejadian ini, dan sebenarnya kejadian-kejadian lain sebelumnya, saya sungguh ingin menyampaikan beberapa hal terkait (sebut saja) menginterogasi atau mencari informasi dari seorang anak terkait kesalahan yang dilakukannya.
  1. Pada saat seorang anak melakukan kesalahan, hal pertama yang harus kita perhatikan adalah perasaan anak. Apakah dia terlihat merasa bersalah atau tidak, apakah sedih, apakah marah, dan sebagainya.
  2. Jika anak terlihat tidak merasa bersalah dan tidak tampak memiliki emosi tertentu (marah, sedih, dan sebagainya), bukan masalah jika kita kemudian langsung menanyakan alasannya melakukan hal itu.
  3. Tapi, jika anak tampak mengalami suatu emosi, hal terpenting yang harus dilakukan adalah meredakan emosi tersebut.
  4. Jika emosi itu adalah merasa bersalah dan sedih, perlu diredakan dengan membantu anak menyadari perasaan itu. Caranya, misalnya dengan seperti yang saya lakukan pada kasus Ganesh, yaitu dengan menyampaikan secara verbal dan konkret kesalahannya, sehingga kemudian dia menangis dan selanjutnya meredakaannya dengan mengajaknya minta maaf.
  5. Jika emosi itu adalah marah, maka anak perlu ditenangkan terlebih dahulu. Misalnya dengan kata-kata, "Sabar sayang…" kemudian memeluknya, dan sejenisnya.
  6. Selanjutnya, setelah anak lebih tenang, maka dia pun akan lebih siap untuk ditanyai dan memberikan jawaban terkait 'kesalahan' yang dilakukannya.
Selanjutnya, pada saat berusaha mencari informasi (menginterogasi) kesalahan anak, kita pun harus sadar, bahwa hal itu sesungguhnya adalah hal yang tidak nyaman baginya. Coba saja bayangkan kita melakukan kesalahan, yang tentu saja itu adalah aib, sesuatu yang kita tidak nyaman memberitahukannya pada orang lain… dan kemudian seseorang berusaha meminta kita menceritakan kepadanya. Pretty sure, rasanya sungguh tidak nyaman… namun, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk membuat anak merasa lebih nyaman:
  1. Berbicara empat mata. Duh, yang namanya aib, kan sebenarnya tidak ingin kita ceritakan pada siapa-siapa ya? Begitu juga dengan anak… Dia pun sesungguhnya tidak akan merasa nyaman bercerita pada orang lain, apalagi banyak orang. So, setting pembicaraan yang personal, hanya dua orang yang terlibat akan lebih nyaman untuk anak. Dan, jangan sampai justru menanyai anak di depan banyak orang, seperti teman-temannya atau guru lain.
  2. Membuat anak merasa nyaman. Coba bayangkan seseorag bertanya kepada kita dengan pandangan mata yang tajam dan nada suara yang tinggi… bagaimana rasanya? Sumpah, ga enak banget kan… So, that's how we do… Sebisa mungkin, minimalkan judging atau menghakimi anak pada saat bertanya. Kita harus berusaha menempatkan diri pada posisi anak, bahwa mereka pun merasa tidak nyaman dengan kesalahannya, dan sesungguhnya kita hanya berusaha membantunya.
  3. Meminta bantuan orang yang dekat dengan anak. Yes, seperti halnya kita, berbicara dengan orang yang dekat dan kita percaya itu jauh lebih nyaman daripada seseorang yang tidak terlalu dekat dengan kita. So, jika memang kita sebagai guru misalnya, sudah mencoba menanyai anak, namun dia tidak mau bercerita, ada baiknya kita serahkan pada orang-tua yang kemungkinan besar dekat dengan anak.
***

Nah, lalu, kembali ke cerita tentang Ganesh… pada perjalanan pulang dari sekolah, di dalam mobil, berdua saja, saya pun kembali bertanya padanya perihal kejadian tadi di sekolah… "Anesh, coba Anesh pikirin lagi… sebenarnya tadi kenapa sih kok cakar Dino?" tanya saya. Kemudian Ganesh jawab singkat, "Ga tahu…"

Dari cara menjawabnya, saya tahu jika Ganesh mungkin memang belum menyadari alasannya mencakar Dino. Kemudian, saya tanya lagi, "Anesh, tadi marah atau kenapa pas mau cakar Dino?" Kemudian Ganesh menangis dan berkata, "Dino itu suka bilang ke Anesh, nyuruh Anesh diem…"

"Jadi, Anesh ga suka ya Dino ngomong gitu ke Anesh? Anesh marah?" Anesh hanya diam… Lalu saya bertanya lagi, "Tadi, pas sebelum Anesh cakar Dino, Dino juga nyuruh Anesh diem ya?" Dan seperti dugaan, Ganesh menjawab, "Iya…"

OK, satu clue terkantongi, alasan Ganesh mencakar temannya sebenarnya adalah marah karena temannya menyuruhnya diam.

Sebagai seorang dewasa, saya sendiri sebenarnya merasa bahwa hal sepele semacam itu sebenarnya tidak perlu ditanggapi sampai melukai secara fisik seperti itu. Tapi, ini adalah anak-anak, baiklah, saya berusaha memahami bahwa mungkin itu adalah ekspresi marahnya Ganesh karena berkali-kali disuruh diam oleh temannya. Make sense… tapi, tentu bukan berarti saya membenarkan ya…

Dan kenyataannya, mahkamah konstitusi pun menetapkan usia anak bisa dimintai pertanggung-jawaban pidana adalah 12 tahun, which masih jauh lah Ganesh ya… kan umurnya baru mau delapan tahun. Disini saya bukan mau melihat Ganesh sebagai bersalah atau tidak, hanya memberi gambaran bahwa anak-anak memang memiliki pemikiran yang belum matang, sehingga terkadang mengambil keputusan yang kurang bisa diterima oleh orang dewasa.

Toh Ganesh sudah merasa sangat bersalah atas kesalahannya… Dia berjanji tidak akan mengulangi apa yang dilakukannya pada Dino… Yah, itu sangat cukup lah. Kejadian itu hanya terjadi sekali, meskipun seminggu kemudian, ada lagi ulahnya yang lain, yaitu memanjat gawang, tiang bendera, dan pagar sekolah… **tepok jidat**

Yah, mungkin Ganesh hanyalah anak yang aktif dan memiliki banyak energi, mungkin dia anak yang butuh tantangan fisik, mungkin dia hanya bosan dengan rutinitas yang mengalir seperti air, dan banyak kemungkinan-kemungkinan lain. Sebagai orang-tua, saya masih terus meraba-raba, mencari tahu, dan belajar dari anak-anak saya. Dan tentu, sebisa mungkin saya berusaha menghargai mereka sebagai seorang individu yang punya perasaan juga…

Dan kemudian, ternyata saya melantur ceritanya… Baiklah saatnya mengakhiri post ini… 

***

Pada intinya, hal yang ingin saya sampaikan dari cerita ini adalah tentang bagaimana mencari informasi atau menginterogasi anak dengan manusiawi… dengan cara-cara yang membuat mereka nyaman. Karena meskipun masih kecil, mereka pun memiliki perasaan seperti kita orang dewasa…

Demikian, semoga bermanfaat untuk teman-teman yang membaca cerita ini…

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

Thursday, January 24, 2019

Berbagai Alat Kontrasepsi (Alat KB) dan Faktanya

Baiklah… kali ini saya ingin menulis sesuatu yang sedikit berbau 'dewasa', hihi 😃. Jadi, tolong yang belum 17 tahun, jangan baca dulu ya… 🙅

Oke, kali ini saya ingin berbagi tentang metode kontrasepsi. Sebenarnya ini terinspirasi dari obrolan dengan seorang teman yang bertanya saya pake KB apa. (Keluarga Berencana yang menjadi sebutan umum untuk alat kontrasepsi). Dan di ujung ceritanya, kemudian teman saya itu bertanya tempat bidan yang bisa melakukan suntik KB.



Nah, loh… saya yang tidak menggunakan alat kontrasepsi atau KB secara fisik pun kemudian bingung dan tidak bisa merekomendasikan apapun, baik sebaiknya memakai KB apa atau harus kemana…😅

OK, saya tidak menggunakan alat kontrasepsi fisik, bukan berarti tidak melakukan perencanaan kehamilan ya… Saya dan suami tetap memiliki komitmen untuk mengatur jarak kehamilan, tapi memang caranya tidak menggunakan (sebut saja) IUD, pil, suntik, implan, dan sebagainya. Nah, misteri kan jadinya, metode kontrasepsi apakah yang kami gunakan? Well, nanti akan kami ceritakan… Tapi, sebelumnya, saya akan cerita sedikit mengenai berbagai alat kontrasepsi, sekalian saya belajar lagi dan bisa kasih rekomendasi ke teman-teman juga.

***

Jadi, ternyata metode kontrasepsi itu ada banyak macamnya dengan tingkat efektifitas yang berbeda-beda. Dimana efektifitas yang dimaksud disini adalah terkait kemampuannya mencegah kehamilan. Mereka adalah…

💡 IMPLAN.  Implan atau susuk adalah sebuah batang plastik fleksibel yang diletakkan di bawah kulit pada lengan atas kita. Implan ini akan melepaskan hormon progesteron dalam aliran darah kita untuk mencegah kehamilan selama kurang lebih 3 tahun.

Fakta tentang implan:
  • Tingkat efektifitas lebih dari 99%
  • Sekali ditanam, kita tidak perlu repot memikirkan mengenai alat kontrasepsi selama 3 tahun
  • Sangat berguna bagi wanita yang tidak bisa menggunakan alat kontrasepsi yang menggunakan estrogen.
  • Sangat membantu wanita yang cenderung pelupa untuk meminum pil setiap hari.
  • Bisa dikeluarkan, bila ternyata memiliki efek samping.
  • Bisa dilepaskan setiap saat dan kesubutan akan kembali dengan cepat.
  • Pada saat dipasang pertama kali, mungkin akan terasa memar atau bengkak di area penanaman implan.
  • Menstruasi menjadi tidak teratur, lebih sedikit, lebih banyak atau lebih lama.
  • Terdapat kemungkinan efek samping berhentinya menstruasi sama sekali (amenorrhea) yang sebenarnya tidak berbahaya, namun perlu dipertimbangkan.
  • Beberapa obat dapat menyebabkan implan menjadi kurang efektif.
  • Implan tidak mencegah Penyakit Menular Seksual

💡 INTRA UTERINE DEVICE (IUD).  IUD adalah alat berbentuk 'T' dari plastik dan tembaga yang diletakkan dalam uterus dan akan melepaskan tembaga untuk mencegah kehamilan selama 5 sampai dengan 10 tahun.

Fakta tentang IUD:
  • Jika diletakkan dengan benar, IUD memliki efektifitas lebih dari 99%.
  • IUD bekerja segera setelah ditanam hingg 5 sampai 10 tahun, tergantung tipenya.
  • Bisa ditanam kapan saja selama periode menstruasi, selama kita tidak hamil.
  • IUD bisa dikeluarkan kapan saja, dan kita segera hamil.
  • Menstruasi dapat menjadi lebih banyak, lama atau lebih sakit pada 3 sampai 6 bulan pertama IUD ditanam.
  • Risiko kecil terjadinya infeksi.
  • Risiko kecil tubuh kita mendorong atau merubah posisi IUD.
  • Rasa tindak nyaman pada saat IUD dipasang.
  • Kemungkinan tidak cocok jika kita memiliki infeksi pada pelvic (panggul).
  • Tidak mencegah penularan Penyakit Menular Seksual, sehingga memerlukan penggunaan kondom.

💡 INTRA UTERINE SYSTEM (IUS).  IUS adalah alat dari plastik berbentuk 'T' yang diletakkan dalam uterus untuk mencegah kehamilan. IUS akan melepaskan hormon progesteron untuk mencegah terjadinya kehamilan selama 3 sampai dengan 5 tahun.

Fakta tentang IUS:
  • Jika dipasang dengan benar, tingkat efektifitasnya lebih dari 99%.
  • Bisa dilepaskan kapan saja dan memungkinkan untuk segera hamil setelahnya.
  • IUS dapat menyebabkan menstruasi lebih ringan, pendek dan bahkan berhenti, sehingga dapat membantu wanita yang memiliki periode menstruasi yang berat atau sakit.
  • Bisa digunakan oleh wanita yang tidak dapat menggunakan alat kontrasepsi kombinasi, misalnya karena migrain.
  • Sekali dipasang, kita tidak perlu khawatir mengenai pencegahan kehamilan.
  • IUS dapat dipasang kapan saja pada saat periode menstruasi.
  • Beberapa wanita mengalami efek samping, seperti mood swings, permasalahan kulit dan payudara yang mengencang.
  • Risiko kecil terjadinya infeksi.
  • Tidak nyaman pada saat pemasangan IUS.
  • IUS tidak melindungi dari Penyakit Menular Seksual, sehingga membutuhkan kondom.

💡 STERILISASI PADA WANITA.  Sterilisasi pada wanita bekerja dengan cara mencegah ovum mencapai tuba falopi, sehingga ovum tidak dapat bertemu dengan sperma. Ovum sendiri sesungguhnya tetap dilepaskan dari ovarium, tapi mereka akan diserap secara alami oleh tubuh wanita.

Fakta mengenai sterilisasi pada wanita:
  • Tingkat efektifitas lebih dari 99%.
  • Tidak perlu khawatir tentang kehamilan, namun tidak mengganggu kehidupan seksual kita.
  • Tidak mempengaruhi level hormon dan kita akan tetap mengalami siklus menstruasi.
  • Kita masih memerlukan alat kontrasepsi lain sampai dengan periode menstruasi atau 3 bulan setelah operasi.
  • Risiko kecil terjadinya komplikasi, seperti pendarahan internal, infeksi atau kerusakan pada organ lain.
  • Jika, operasi gagal, dapat meningkatkan terjadinya ectopic pregnancy atau hamil di luar kandungan.
  • Sterilisasi tidak dapat dikembalikan (bersifat permanen).
  • Sterilisasi tidak melindungi penularan Penyakit Menular Seksual, sehingga kita masih memerlukan kondom.

💡 STERILISASI PADA PRIA.  Sterilisasi pada pria adalah tindakan operasi untuk memotong atau menutup tuba yang membawa sperma pria untuk mencegah terjadinya kehamilan secara permanen.

Fakta mengenai sterilisasi pada pria:
  • Tingkat efektifitas lebih dari 99%
  • Sifatnya permanen, sehingga tidak perlu khawatir mengenai kontrasepsi lagi setelahnya.
  • Tidak mempengaruhi hasrat seks dan kemampuan menikmati seks.
  • Memerlukan penggunaan alat konstrasepsi paling tidak 8 sampai dengan 12 minggu setelah operasi.
  • Memerlukan 2 kali semen test setelah operasi untuk memastikan bahwa seluruh sperma sudah tidak ada.
  • Kemungkinan scrotum menjadi memar, bengkak atau sakit, atau pada testicles.
  • Risiko kecil terjadinya infeksi.
  • Bersifat permanen, tidak bisa dikembalikan.
  • Tidak mencegah penularan Penyakit Menular Seksual, sehingga masih membutuhkan penggunaan kondom.

💡 INJEKSI / SUNTIK.  Metode kontrasepsi ini dilakukan dengan cara memasukkan progestin (hormon yang menyerupai progesteron yand diproduksi oleh ovarium). Setelah disuntikkan, hormon ini akan berefek pada mengentalnya leher rahim, sehingga sel sperma sulit mencapai rahim, selain juga mencegah ovulasi dan membuat dinding rahim tidak kondusif untuk kehamilan.

Fakta mengenai injeksi / suntik:
  • Jika digunakan dengan benar, alat kontrasepsi injekasi memiliki efektifitas lebih dari 99%.
  • Mencegah kehamilan selama 8 atau 13 minggu (3 bulan) sesuai jenisnya, sehingga dalam jangka waktu tersebut, kita tidak perlu khawatir mengenai alat kontrasepsi.
  • Sangat membantu bagi wanita yang sulit mengingat untuk minum pil setiap hari.
  • Berguna bagi wanita yan gtidak bisa menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen.
  • Tidak terpengaruh oleh obat-obatan lain.
  • Kita harus mengingat kapan harus mengulangi injekasi sebelum perlindungannya berakhir.
  • Efek samping bisa meliputi: penambahan berat badan, sakit kepala, mood swings, nyeri payudara, dan pendarahan yang tidak biasa.
  • Menstruasi dapat menjadi semakin tidak teratur, lebih banyak, lebih pendek, lebih sedikit, atau benar-benar berhenti.
  • Membutuhkan waktu sampai dengan 1 tahun untuk mengembalikan kesuburan setelah tidak dilakukan injeksi lagi.
  • Tidak mencegahpenularan Penyakit Menular Seksual.

💡 PIL KOMBINASI.  Pil kombinasi merupakan kombinasi dari hormon estrogen dan progesteron, dimana hal ini mencegah ovarium melepaskan telur setiap bulan. Disamping itu, pil kombinasi ini juga mengentalkan lendir di leher rahim, sehingga sperma lebih sulit untuk mencapai telus dan menipiskan rahim sehingga telur yang dibuahi tidak dapat berkembang.

Fakta mengenai pil kombinasi:
  • Jika digunakan dengan benar memiliki tingkat efektifitas lebih dari 99% untuk mencegah kehamilan.
  • Dapat mengurangi sakit pada awal menstruasi dan endometriosis.
  • Cara paling umum penggunaan pil adalah dengan mengkonsumsi satu setiap hari selama 21 hari, kemudian berhenti selama 7 hari, dan kembali mengkonsumsi setelahnya.
  • Kita perlu meminum pil pada saat yang relatif sama setiap harinya.
  • Beberapa obat mengurangi efektifitas dari pil.
  • Efek samping minor meliputi: mood swings, mual, nyeri payudara, dan sakit kepala.
  • Belum ada uji klinis yang membuktikan pil mempengaruhi peningkatan berat badan.
  • Risiko sangat kecil akan efek samping serius seperti penggumpalan darah dan kanker serviks.
  • Tidak cocok untuk wanita di atas 35 tahun yang merokok atau wanita dengan kondisi medis tertentu.
  • Tidak mencegah penularan Penyakit Menular Seksual, sehingga membutuhkan penggunaan kondom.

💡 PIL PROGESTERONE.  Pil progesteron mencegah kehamilan dengan mengentalkan lendir pada serviks untuk menghentikan sperma mencapai sel telur.

Fakta mengenai pil progesterone:
  • Jika digunakan dengan benar, tingkat efektifitasnya lebih dari 99%.
  • Kita perlu meminum pil setiap hari tanpa jeda.
  • Pil progesteron bisa digunakan oleh wanita yang tidak bisa menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen.
  • Kita bisa menggunakan pil progesteron jika berusia 35 tahun maupun merokok.
  • Kita harus meminum pil progesteron pada saat yang sama setiap hari atau efektifitasnya akan menurun.
  • Jika kita sakit (muntah) atau diare parah, pil progesteron mungkin tidak bekerja dengan baik.
  • Beberapa obat-obatan mungkin mempengaruhi efektifitas pil progesteron.
  • Menstruasi kita mungkin berhenti atau lebih sedikit, tidak teratur atau lebih sering.
  • Efek samping mungkin meliputi bercak pada kulit dan nyeri pada payudara yang seharusnya berhenti setelah beberapa bulan.
  • Pil progesteron tidak mencegah penularan Penyakit Menular Seksual sehingga diperlukan penggunaan kondom.

💡 KOYO KB (CONTRACEPTIVE PATCH).  Koyo KB (Contraceptive Patch) adalah koyo kecil dan lengket yang melepaskan hormon melalui kulit untuk mencegah kehamilan.

Fakta mengenai Koyo KB:
  • Jika digunakan dengan benar memiliki tingkat efektifitas lebih dari 99% untuk mencegah kehamilan.
  • Setiap koyo memiliki masa 1 minggu dan kita harus menggunakan selama 3 minggu serta 1 minggu off.
  • Kita tidak perlu khawatir mengenai kontrasepsi setiap hari dan koyo tetap efektif pada saat kita sakit (muntah) atau diare.

💡 CINCIN VAGINA (VAGINAL RING).  Cincin Vagina adalah cincin plastik kecil dan lembut yang ditempatkan di dalam vagina. Cincin ini secara kontinyu akan melepaskan hormon estrogen dan progesteron ke dalam aliran darah untuk mencegah kehamilan.

Fakta mengenai Cincin Vagina:
  • Jika digunakan dengan benar, Cincin Vagina memiliki efektivitas lebih dari 99%.
  • Cincin efektif melindungi selama sebulan, sehingga kita tidak perlu khawatir selama jangka waktu tersebut.
  • Kita dapat berhubungan seksual dengan aman pada saat cincin berada pada tempatnya.
  • Tidak seperti pil, cincin masih bekerja, meskipun kita sakit (muntah) atau diare.
  • Cincin dapat meringankan symtom pra-menstruasi dan pendarahan mungkin menjadi lebih ringan dan berkurang sakitnya.
  • Beberapa wanita mungkin mengalami efek samping temporer, termasuk bertambahnya pengeluaran cairan vagina, nyeri pada payudara, dan sakit kepala.
  • Meskipun jarang, beberapa wanita mengalami pembekuan darah pada saat menggunakan cincin.
  • Cincin kadang dapat keluar dengan sendirinya, tapi kita bisa membilasnya dengan air hangat dan mengembalikannya ke tempat semual sesegera mungkin.
  • Tidak melindungi Penyakit Manular Seksual, sehingga kita membutuhkan perlindungan kondom.

💡 METODE KONTRASEPSI ALAMI (NATURAL FAMILY PLANNING).  Merupakan metode kontrasepsi dimana seorang wanita memonitor dan merekam berbagai sinyal masa subur pada siklus menstruasinya untuk melakukan pencegahan kehamilan.

Fakta mengenai Metode Kontrasepsi Alami:
  • Jika dilakukan dengan benar, Metode Kontrasepsi Alami memiliki tingkat efektifitas hingga 99%.
  • Jika tidak mengikuti instruksi dengan benar, metode ini akan menjadi kurang efektif.
  • Tidak ada efek samping secara fisik.
  • Kita perlu mencatat sinyal kesuburan setiap hari, seperti suhu dan cairan serviks dan membutuhkan waktu 3 hingga 6 siklus menstruasi untuk mempelajari metodenya.
  • Sinyal kesuburan dapat dipengaruhi sakit, stress, dan kelelahan.
  • Jika kita ingin melakukan hubungan seksual pada saat masa subur, kita perlu menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom atau diafragma.
  • Dengan menggunakan kondom sekaligus Metode Kontrasepsi Alami, kita akan terjaga dari Penyakit Menular Seksual.

💡 KONDOM.  Terdapat dua tipe, yaitu kondom pria dan kondom wanita. Kondom merupakan satu-satunya alat kontrasepsi yang bisa mencegah kehamilan dan penularan Penyakit Menular Seksual.

Fakta mengenai Kondom:
  • Memiliki tingkat efektifitas 98% jika digunakan dengan benar.
  • Produk berbahan dasar minyak, seperti moisturiser dan lotion bisa merusak kondom dengan bahan lateks dan polyisoprene, aman untuk kondom dengan bahan polyurethane.
  • Pelumas berbahan dasar air aman untuk semua jenis kondom.
  • Ada kemungkinan kondom terlepas saat melakukan hubungan seksual.
  • Kondom harus disimpan di tempan yang tidak terlalu panas atau dingin, dan terhindar dari permukaan yang kasar atau tajam yang bisa merusaknya.
  • Jika kita sensitif terhadap lateks, kita bisa menggunakan kondom dari bahan polyurethane atau polyisoprene.

💡 DIAFRAGMA.  Alat kontrasepsi diafragma adalah silikon tipis dan lembut berbentuk bulat yang dimasukkan di dalam vagina sebelum berhubungan seksual. Diafragma ini akan melindungi serviks, sehingga sperma tidak bisa mencapai rahim untuk membuahi sel telur.

Fakta mengenai Diafragma:
  • Jika digunakan dengan benar, diafragma memiliki efektifitas antara 92 - 96% untuk mencegah kehamilan.
  • Tidak ada risiko kesehatan serius.
  • Kita harus mempersiapkannya setiap kali akan melakukan hubungan seksual.
  • Kita bisa menggunakan diafragma bersama spermicide setiap saat sebelum melakukan hubungan seksual.
  • Lebih banyak spermicide dibutuhkan jika sudah digunakan lebih dari tiga jam.
  • Selama 6 jam setelah berhubungan seksual, diafragma harus tetap berada di tempatnya.
  • Membutuhkan waktu untuk mempelajari penggunaannya.
  • Beberapa wanita mengalami peradangan pada kandung kemih (cystitis) saat menggunakan diafragma, dimana hal ini mungkin terbantu dengan pemeriksaan oleh dokter atau bidan jika memerlukan penggantian ke ukuran yang lebih kecil.
  • Memerlukan penggantian ukuran baru jika berat badan kita naik atau turun lebih dari 3 kg, melahirkan, atau keguguran.

***

Woo, ternyata alat kontrasepsi itu macem-macem ya… Saya sih baru familiar dengan suntik, pil, dan IUD aja.

Dengan banyaknya pilihan alat kontrasepsi ini, tentu kita kemudian harus jeli memilih mana yang cocok dengan kita. Baik dari sisi biologis, psikologis, dan juga ekonomi.

Dari sisi biologis, beberapa hal yang harus kita pertimbangkan adalah:
  • Apakah kita masih menyusui → pilih alat kontrasepsi non hormonal yang tidak mengganggu produksi ASI; seperti IUD, kondom.
  • Apakah kita ingin memiliki anak dalam waktu dekat → pilih alat kontrasepsi non hormonal, sehingga kesuburan dapat dikembalikan dengan cepat setelah tidak digunakan; seperti IUD, kondom, diafragma, dan sebagainya.
  • Efek pada tubuh kita, apakah menimbulkan ketidaknyamanan pada tubuh dan pengaruh pada kesehatan → pilih alat kontrasepsi yang paling aman dan nyaman bagi tubuh kita.

Sedangkan dari sisi psikologis, kita pun perlu mempertimbangkan karakter psikologi kita, misalnya (yang paling sederhana) faktor ingatan. Kalau kita pelupa, lebih baik tidak memilih alat kontrasepsi pil yang memerlukan kedisiplinan tinggi.

Dan terakhir, yang tidak kalah penting adalah pertimbangan ekonomis, karena biaya yang diperlukan untuk masing-masing alat kontrasepsi pun bervariasi. Masih ingat dulu pada sehabis melahirkan Ganesh, dokter menawarkan berbagai alat kontrasepsi, termasuk IUS yang kala itu disebutkan harganya sekitar 4 juta rupiah untuk jangka waktu kurang lebih 5 tahun.

Lalu, saya sendiri pakai alat kontrasepsi yang mana? Hmm, kami sendiri lebih yakin menggunakan metode kontrasepsi alami dikombinasikan dengan kondom pada saat masa subur. Alasannya apa, metodenya bagaimana, dan juga pengalaman menggunakan metode ini seperti apa, akan ditulis di post terpisah nanti. Soalnya ini aja sudah panjang bener ternyata ya…

Nah, sampai disini… kalau teman-teman sendiri punya pengalaman apa nih soal alat kontrasepsi?

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

Referensi:
NHS.uk. Your Contraception Guide. https://www.nhs.uk/conditions/contraception/which-method-suits-me/. Diakses tanggal 22 Januari 2019.

Monday, January 21, 2019

Pengalaman Mewarnai Rambut (Hair Dye) di Chandra Gupta Salon Jogja


Definisi cantik menurut saya itu sangat kuno dan tidak up-to-date! Sedari kecil, cantik menurut saya itu ya cantik alami, tanpa manipulasi make-up yang berlebihan. Itu kenapa, sampai dengan lulus kuliah, wajah saya tidak pernah tersentuh make-up sama sekali,  termasuk bedak dan lipstik. Mau jalan kemana, ya polosan aja, pake skincare aja, karena wajah saya memang sensitif dan gampang jerawatan. Sampai akhirnya saya harus terjun ke dunia nyata (baca: dunia kerja), dimana seseorang tidak hanya dinilai dari seberapa encer otaknya untuk mendapatkan pekerjaan, tapi juga bagaimana penampilannya… Kemudian, saya pun mulai mengenal bedak, lipstik, eye shadow, dan juga blush on; yang kalau sekarang pun yang bertahan hanya lipstik saja. Haha 😂

**Oh ya, saya kuliahnya di Fakultas Psikologi ya… dan ngelamar kerjanya seputar HR Admin, jadi ya penampilan memang penting sih. Untuk bidang kerja lain, bisa jadi penampilan bukan suatu pertimbangan yang berarti.**

Baiklah, kembali ke cerita… Selanjutnya, dengan pandangan yang seperti itu, hasrat untuk neko-neko dengan penampilan berkaitan dengan rambut pun nyaris nol. Sebagai wanita, saya merasa prima memegang rekor tidak melakukan perawatan apapun di salon nyaris 8 tahun. Bukan perawatan yang aneh-aneh lho, tapi segala perawatan, bahkan untuk potong rambut saja saya lakukan sendiri saja di rumah…

Saya merasa baik-baik saja kok ga ke salon selama itu… sampai akhirnya takdir penuaan dan komentar suami membuat saya akhirnya membuat janji di salon setelah hampir 8 tahun itu… Dan jujur, rasanya ini kaya pertama kali, karena sebelumnya kalo ke salon ya cuma cuci dan gunting rambut saja, ga pernah 'aneh-aneh'.

Yup, kali ini saya mau mengecat rambut pemirsah! Karena uban saya mulai bertebaran dan suami mulai menganggap itu sebagai sesuatu yang harus dicarikan solusi… Jadi, ya gimana lagi, akhirnya setelah sekian lama bimbang, akhirnya saya pun memantapkan hati untuk mengecat rambut saya untuk pertama kali! Dengan mengesampingkan ketakutan saya akan rambut kering, rontok, rusak, and you name it!

Bagi teman-teman yang sudah bisa ke salon, tulisan ini mungkin so cheesy ya… kenapa juga capek-capek ditulis di blog gitu. Tapi, secara ini hal baru dalam hidup saya, dan tidak memungkinkan pun ada orang-orang seperti saya yang juga galau membayangkan rambutnya akan dicat, ya saya memiliki tanggung-jawab moral untuk menulisnya… 😂

So, kita langsung aja ke ceritanya ya… **Ini sih udah kepanjangan intro kan ya…**

💡 Persiapan: Menentukan Warna Rambut dan Salon. Sebagai seorang yang belum pernah mewarnai rambut, pengalaman pertama ini sedikit membuat saya gamang. Takut rambut rusak lah, takut warnanya ga cocok lah… banyak pokoknya yang menjadi pertimbangan. Karena itu, saya pun banyak sekali mencari informasi tentang seluk beluk mewarnai rambut.

Dari apa yang saya baca, kemudian saya setuju dengan satu artikel yang menyebutkan bahwa menyerahkan perihal ini (mewarnai rambut) ke salon memiliki risiko yang lebih kecil, karena mereka jelas lebih kompeten dan memiliki akses yang lebih luas dengan berbagai produk untuk permasalahan kulit kepala dan rambut saya.

OK, bungkus! Tapi, tidak sampai di situ saja… Saya masih skeptis… Masih pilah-pilih salonnya juga, masih ragu juga, "Gimana kalo salonnya ga profesional?" Ini mungkin pikiran parno aja ya. Tapi harap dimaklumi, pengalaman terakhir saya itu adalah di sebuah salon kecil di sebuah daerah (sebut saja) pedalaman, jadi ya ga bisa dibandingin dengan kota ya…

Dan karena demikian skeptis dan parno, setelah pindah kerja ke Lampung yang notabene cukup kota, saya masih ragu juga!

Sampai akhirnya saya berlibur ke Jogja pada Januari 2019 kemarin, saya pun kembali googling salon-salon yang recommended di sana dan akhirnya memutuskan mencoba Chandra Gupta Salon yang berlokasi di Ambarukmo Plaza.

Salah satu alasan saya memilih Chandra Gupta adalah karena salon ini menyediakan diagnosa Kerastase untuk menganalisa permasalahan spesifik rambut kita. Dan saya yang punya masalah rambut rontok, berketombe, dan kadang jerawatan ini jelas membutuhkan itu, untuk yakin bahwa pada saat diwarnai rambut saya mendapatkan perawatan yang memadai. **Oh ya, di Jogja ada juga New Topsy Salon yang juga bekerjasama dengan Kerastase.**

Lalu, untuk warna sendiri… saya mencari referensi dari Pinterest saja dan disesuaikan dengan preferensi serta kebutuhan; yaitu gelap (supaya tidak banyak menimbulkan pro dan kontra 😂) dan juga tetap stunning! Jadi, saya pun memilih warna cenderung brunnete, karena menurut saya warna ini lebih stunning dibandingkan coklat.

Warna pilihan saya. Sumber: Pinterest

💡 Langkah Diagnosa Kerastase. Ternyata Diagnosa Kerastase itu simpel sekali sodara-sodara. Sesimpel, mbak-mbak salonnya menempelkan alat ke kulit kepala kita untuk melihat kondisinya dengan jelas, semacam di-zoom gitu. Waktu yang dibutuhkan juga singkat saja, palingan 5 menit… atau 10 menit lah, sama mbaknya jelasin kondisi kulit kepala dan rambut kita, sembari memberikan rekomendasi produk Kerastase yang mihil itu, hihi 😅

Dari haril diagnosa sendiri, ternyata kulit kepala saya itu memang sensitif! Terlihat dari gambar kulit kepala saya kulitnya tipis dan kemerahan, dan kondisi itulah yang kemudian ditengarai sebagai penyebab ketombe serta jerawat di kulit kepala yang berdampak pada kerontokan.

Saya sungguh amazed pada saat mbaknya menjelaskan dan memperlihatkan kondisi kulit kepala saya. I was like, "Ya ampun, ternyata bukan cuma kulit wajah aja yang sensitif, kulit kepala juga sensitif toh…" Dilanjutkan kan dengan, kagetnya saya tahu berapa harga produk Kerastase itu, yang untung saja bisa saya sembunyikan dari mbaknya. Ya harap maklum teman-teman, saya super awam soal dunia persalonan seperti ini 😅.

Saya lupa sih foto-foto pas diagnosa, saking tegangnya pecah telor pergi ke salon setelah 7 tahun lebih. Tapi, kalo teman-teman penasaran, ya coba aja… Diagnosanya gratis kok, hanya produknya aja yang bayar.

💡 Pewarnaan Rambut. Setelah diagnosa, berhubung kulit kepala saya sensitif, maka dianjurkan untuk diaplikasikan tonik terlebih dahulu sebelum proses pewarnaan. Jadi, secara lengkap langkah pewarnaan rambut saya waktu itu adalah:

  1. Aplikasi tonik rambut. Lamanya kurang lebih 10 menit, karena menunggu kulit kepala benar-benar kering, bahkan sampai pake hair dryer untuk memastikan rambut kering.
  2. Pewarnaan bagian batang. Dalam kondisi rambut kering, kemudian diaplikasikanlah si krim pewarna rambut dari batang hingga ujung rambut. Dan karena untuk menutup uban, kemudian jarak pemberian warnanya dengan akar rambut diminimalkan. Proses ini memakan waktu kurang lebih 40 menit; 10 menit aplikasi dan 30 menit menunggu krim pewarna meresap ke dalam batang rambut. Rambut saya juga sempat dipanaskan sedikit untuk membantu meresapkan krim pewarna tadi.
  3. Pewarnaan bagian akar. Caranya sama dengan bagian batang, hanya saja saya perhatikan konsentrasi krimnya berbeda, jadi dioleskan saja dari akar sambut hingga batang rambut yang belum diwarnai tadi. Setelah itu, tunggu kembali kurang lebih 30 menit.
  4. Keramas. Keramasnya 2 kali, mungkin untuk meastikan tidak ada sisa krim pewarna yang tertinggal. Pada saat keramas ini, diaplikasikan juga conditioner dan vitamin rambut.
  5. Terakhir, ditata deh. Karena saya minta rambutnya dirapiin sekalian, ini termasuk gunting rambut dan blow.
Lumayan panjang ya… Saya aja sampai siap-siap beli roti dulu buat bekal, karena dari awal pas bikin janji dibilang mbaknya bakalan makan waktu 2 sampai 3 jam dan bakalan ngelewatin jam makan siang.

💡 Pasca Pewarnaan. Jadi… bagaimana sih bedanya rambut diwarnain sama enggak? Lebih preferable mana?

Jadi, jika disimpulkan, menurut pengalaman saya, pewarnaan rambut itu ada plus dan minusnya, di antaranya:
  • Yes, warna rambut memang lebih stunning! Dan saya ga perlu riweuh dengan uban ataupun komentar suami, hehe 😁
  • Rambut sedikit lebih kering. Pas dikeramasin, mbaknya bilang, "Rambutnya diwarnain tapi masih lembut lho… biasanya kalo sering diwarnain rambutnya jadi kering dan kaku mbak…" Jadi, ya saya menyimpulkan, semakin sering diwarnai, memang rambut akan makin kering. Ini rambut saya menurut mbaknya masih lembut ya karena memang baru pertama kali diwarnain kan. 
  • Wajib merawat rambut lebih intensif agar kesehatannya terjaga. Kalau saya sih sebatas conditioner, vitamin rambut, dan tonik. 
  • Perhatikan produk-produk perawatan rambut yang kita gunakan. Beberapa produk, menurut hair stylist saya waktu itu, tidak bersahabat untuk rambut. Semisal, yang di-highlight adalah shampo anti ketombe! Menurut mereka, shampo anti ketombe itu haram hukumnya untuk rambut yang diwarnai, akan merusak warna…
Jadi, kalau memang teman-teman berniat mewarnai rambut, apapun alasannya ya go ahead, cuma saran saya, jangan lupa memberikan perhatian yang lebih kepada rambut setelahnya. Vitamin rambut dan conditioner is a must! Supaya rambut kita tetap sehat dan tampil cantik…

💡 Biaya Pewarnaan Rambut di Chandra Gupta Salon Jogja. OK, sebagai newbie dalam hal seperti ini, ini nih yang bikin saya paling shock! Haha 😂. Tapi, please don't be intimidating dulu ya, ini sih kayaknya saya yang cupu aja kok…

Cat rambut L-XL*Rp. 950.000,-
Gunting rambut by Ardi, keramas dan blowRp. 270.000,-
Tonik rambut (1 ampul)Rp. 127.000,-
Vitamin rambutRp. 175.000,-
Total± Rp. 1.522.000,-

Untuk tonik, vitamin dan keramas semua menggunakan produk Kerastase, makanya lumayan yah harganya… Sebenarnya bisa kok minta pake produk yang lebih ekonomis, ini sih saya aja yang lemah ketika berhadapan sama masalah rambut. Lemah karena cinta banget sama rambut, plus parno rambut ini akan rusak gara-gara diwarnain 😅.

Eh, tapi ini hitungannya ekonomis banget ding ya… secara kan ke salonnya terakhir lebih dari 7 tahun lalu, hitung aja deh per bulannya berapa… **ini menghibur diri sendiri**

Over all… saya puas sih dengan pelayanan Chandra Gupta Salon Jogja ini. Hair stylist, asistennya, sampai dengan mbak kasirnya sangat ramah. Hasil coloring-nya juga memuaskan, mereka bisa menerjemahkan foto yang saya berikan dengan baik… Cuma tinggal kasih highlight dikit dan hasilnya akan lebih stunning

So, tahun ini atau tahun depan kalo liburan ke Jogja lagi, mau lah mampir kesini lagi… **sambil menunggu rasa bersalahnya sedikit mereda**

***

Yah, demikianlah cerita pengalaman saya bertandang ke Chandra Gupta Salon Jogja yang berlokasi di Ambarukmo Plaza untuk mewarnai rambut saya, perdana! Mungkin teman-teman juga punya pengalaman di sana atau pengalaman mewarnai rambut? Share yuk!

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

Thursday, January 17, 2019

Review Film 'How to Train Your Dragon 3': Mengajarkan Kepemimpinan pada Anak

'Menonton film ke bioskop', dulu adalah suatu kegiatan yang nyaris tidak pernah saya lakukan sebelum menikah. Sekitar tahun 2008, pada saat diklat prajabatan di Udiklat Slipi, Wall-E adalah film pertama yang saya tonton di bioskop. Itu pun karena seorang teman saya berbaik hati membelikan saya tiket… Sebelumnya, mana kepikiran lah mau nonton di bioskop, uangnya mendingan buat fotokopi sama beli buku. Saya ga merasa ada urgensi dari menonton di bioskop, nonton TV aja cukup lah…

Hal ini bertahan sangat lama karena kemudian mendapatkan penempatan di daerah yang cukup pelosok yang ga ada bioskop… Sampai akhirnya, kami sekeluarga pindah ke Kota Bandar Lampung, anak-anak mulai gede, kemudian nonton di bioskop pun menjadi salah satu alternatif pilihan kegiatan refreshing di kala libur, khususnya pada saat ada film anak sedang tayang.

Seperti halnya, Hari Minggu (13-01-2019) lalu… Berhubung  suami sedang ada pekerjaan di luar kota dan pas juga film "How To Train Your Dragon 3" sedang tayang, saya pun memutuskan mengajak anak-anak nonton saja. Kegiatan yang lebih sederhana dan hemat tenaga dibandingkan main outdoor ke suatu tempat, main di playland atau di Timezone sekalipun. Jadi, setelah Sabtu-nya bermain di rumah saja seharian, Minggu-nya kami berempat (ajak mbak Susi juga) pun merealisasikan rencana ini, dan berikut adalah sedikit review mengenai film ini…

Foto dari: imdb
Cerita Singkat. Pada sekuelnya yang kedua ini, Hiccup yang telah diangkat menjadi pemimpin Berk menggantikan ayahnya dan berhasil mewujudkan sebuah tempat dimana manusia dan naga bisa hidup berdampingan dengan damai.

Namun, meskipun Berk telah berubah menjadi tempat yang nyaman untuk manusia bersama naga, Hiccup bersama kawan-kawannya masih terus melakukan penyelamatan naga dari para pemburunya. Dimana hal ini kemudian membuat Berk menjadi tempat yang dipenuhi naga dan justru menjadi sasaran para pemburu naga.

Hingga pada satu misi, mereka (Hiccup dan kawan-kawannya) berhadapan dengan sekelompok pemburu naga dan berhasil menyelamatkan semua naga, kecuali seekor Night Fury berwarna putih (Light Fury) yang bisa menyamar.

Light Fury kemudian diantarkan kepada pemburu naga lain bernama Grimmel the Grisly yang kemudian menggunakannya untuk memburu Toothless (naga milik Hiccup) dan menyerahkannya pada kelompok pemburu naga tersebut.

Beberapa hari kemudian, Toothless dan Light Fury pun bertemu dengan skenario Grimmel. Dimana setelah pertemuan ini Toothless kemudian mulai (sebut saja) jatuh cinta pada Light Fury dan penasaran akan keberadaannya.

Pada saat yang bersamaan, Hiccup bersama penduduk Berk pun memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat mereka sebelumnya untuk mencari suatu tempat bernaama 'Hidden World'. Dimana mereka berharap, disana mereka dapat hidup dengan damai bersama para naga tanpa diketahui keberadaannya oleh dunia luar, khususnya para pemburu naga.

Pada beberapa kesempatan, Toothless terlibat dalam situasi dimana Light Fury kemudian meninggalkannya terbang ke angkasa dan tidak dapat mengejar karena dia tidak bisa terbang sendirian tanpa Hiccup. **Pada 'How to Train Your Dragon 1' diceritakan bahwa ekor Toothless karena sirip ekornya yang hilang dan Hiccup membuatkannya sirip palsu yang harus dikendalikan oleh penunggannya (Hiccup)**

Karena iba kepada Toothless, kemudian Hiccup pun melakukan penyempurnaan pada sirip buatan Toothless sehingga dia bisa terbang sendiri tanpa bantuan Hiccup.

Kemudian, Toothless pun terbang bersama Light Fury yang membawanya ke Hidden World, dan keduanya menjadi raja dan ratu.

Hiccup yang merasa kehilangan Toothless, selanjutnya pun berusaha mencari Toothless bersama Astrid (kekasihnya). Mereka berdua (Hiccup dan Toothless) pun menemukan Toothless di Hidden World. Dimana, pada saat para naga kemudian menyerang mereka berdua, kemudian Toothless membantunya dan terpaksa meninggalkan Hidden World. Melalui kejadian ini lah, kemudian Hiccup merasa bahwa Hidden World memang adalah tempat paling aman bagi para naga, meskipun ini berarti dia dan para manusia harus melepaskan mereka (para naga).

Beberapa saat kemudian, Light Fury hadir mengejar Toothless, dan pada saat bersamaan Grimmel pun menyerang dan menangkapnya bersama para naga.

Selanjutnya, Hiccup bersama kawan-kawannya kemudian berusaha menyelamatkan para naga dan terlibat dalam pertempuran dengan Grimmel dan Light Fury yang diberi kalung racun sehingga menurut pada Grimmel.

Hiccup dan Toothless kemudian mengejar Grimmel dan Light Fury. Grimmel kemudian menembak Toothless; Hiccup melepaskan kalung racun Light Fury dan memintanya menyelamatkan Toothless yang terjatuh dari angkasa, mengorbankan dirinya sendiri yang juga terjatuh.

Namun kemudian, Light Fury berhasil menyelamatkan Toothless dan membawanya ke tempat yang aman dengan cepat dan kembali menyelamatkan Hiccup.

Moral Cerita yang Bisa Disampaikan pada Anak. Pada awalnya, sebenarnya saya kurang mendapatkan nilai moral yang terkandung dalam cerita, sampai kemudian Ganesh berceletuk, "Mama, kenapa naga yang lain nurutin Toothless? Kan Toothless itu lebih kecil…" Yang kemudian dia lanjutkan lagi, "Ooh, Anesh tau… itu karena Toothless itu lebih kuat ya Mama?"

Aha! That's it! Salah satu nilai moral yang terkandung dalam film ini adalah tentang kepemimpinan! Yaitu bagaimana Toothless yang notabene memiliki tubuh lebih kecil, tapi diterima sebagai pemimpin oleh naga lainnya. Juga Hiccup yang notabene pun bertubuh kecil, tidak sekuat teman lainnya, dan bahkan kakinya buntung sehingga menggunakan kaki palsu.

Kemudian, saya pun bilang pada Ganesh…

"Anesh, Toothless itu namanya pemimpin… pemimpinnya para naga… Apa yang dia bilang, didengerin dan diturutin sama naga lainnya. Untuk jadi pemimpin seperti Toothless, bukan cuma butuh besar badannya atau kuat. Toothless emang kuat, tapi bukan cuma karena itu dia didengerin dan diikutin omongannya sama naga lainnya. Selain kuat, Toothless itu baik… dia suka nolongin temennya; nolongin naga lain, orang lain, dan juga Hiccup."

"Selain itu, Toothless pinter dan kuat juga sih… Dan itu dia pakai untuk melindungi teman-temannya… Karena itu, naga lain suka dan hormat sama Toothless. Jadi, mereka jadiin Toothless pemimpin deh… Dan mereka mau dengerin, terus nurutin katanya Toothless…"

"Begitu juga Hiccup… dia ga kuat Kak, malahan kakinya yang sebelah palsu kan… Tapi Hiccup itu pinter. Pada saat teman-temannya bingung pas ada masalah, misalnya pas semua naga diambil sama Grimmel, dia punya ide gimana caranya melawan Grimmel dan ambil lagi naganya. Hiccup juga baik dan suka nolongin temannya; bahkan dia mau berkorban kan pas Toothless mau jatuh, dia nyuruh Light Fury selamatin Toothless dulu… Dia ga mikirin dirinya sendiri… Makanya, temen-temennya juga jadiin Hiccup pemimpin Berk…"

Dan dengan nasehat sepanjang itu, Ganesh mendengarkan saya dengan antusias… Setelah itu, bahkan dia jadi bersikap lebih dewasa bersama adiknya. Dia lebih mengalah dan tidak memaksakan keinginannya pada adiknya. Juga, saya melihat dia jadi tidak hanya fokus pada keinginannya, tapi mencari jalan tengah saat terjadi konflik.

Misalnya begini nih… Ganesh bikin mainan baru, lalu adiknya pengen dan nangis… Seringnya, ya Ganesh akan fokus pada maunya, keukeuh mempertahankan mainannya. Ini, enggak… dia kemudian nawarin adiknya buat pinjem aja. Adiknya masih nangis lagi, dia tambahin lagi naikin lagi tawarannya, "Ya udah, Adek boleh pinjem sampe dua hari… gapapa…"

Wah, saya amazed lho… tapi ya tau sih, kalo efeknya ga permanen… Ini karena euforia habis nonton dan dia tersentuh banget sama sosok Toothless dan Hiccup. Cuma, tetap ini sesuatu yang baik, anak jadi tahu apa itu 'pemimpin' dan karakteristik yang harus dimiliki seorang pemimpin, tinggal bagaimana selanjutnya kita mengulang pemahaman ini dalam berbagai situasi.

***

Yess! Itu kenapa saya sekarang hobi hunting film anak-anak untuk ditonton bersama mereka, di rumah ataupun di bioskop. Karena pada dasarnya, pemikiran anak-anak masih terbatas mengenai konsep yang konkret, sehingga perlu gambaran yang konkret juga untuk menjelaskan konsep yang cukup rumit seperti pemimpin, bijaksana, tidak egois, dan sebagainya. Dalam hal ini, film adalah salah satu media yang memfasilitasi semua itu, selain juga cerita, buku bergambar, dan sejenisnya.

Jadi, Hari Kamis begini, saya sudah mulai hunting film yang bisa ditonton bareng sama anak-anak hari Jumat, Sabtu atau Minggu nanti.

Teman-teman gimana? Suka nonton bareng anak-anak juga? Ada rekomendasi film bagus mungkin?

With Love
Nian Astiningrum
-end-


Saturday, January 12, 2019

Harapan dan Resolusi di 2019

Baiklah, tentu saja ini sudah pertengahan bulan Januari memang, tepatnya tanggal 12 Januari 2018 saat saya menulis ini. Tapi, rasanya tidak terlalu terlambat lah ya untuk menulis tentang harapan dan resolusi di 2019…

Sebenarnya, saya sih ga rutin menulis resolusi di setiap awal tahun… malahan bisa dibilang ga pernah ya. Soalnya, dulu sih menurut saya tulisan semacam ini, (hanya) layak berada di diary atau buku harian pribadi kita, tidak untuk blog. Lah, siapa lah punya kepentingan untuk baca resolusi saya yang bukan siapa-siapa ini… Hihi 😅

But, then I change my mind… Pertama, karena resolusi tahun 2019 ini berkaitan juga dengan masa depan blog ini. Dan kedua, karena melihat 2018 ini saya benar-benar tidak produktif dalam hal menulis, sehingga saya memutuskan untuk mulai (belajar) menulis apapun lagi, karena saya merindukan nikmatnya menulis tanpa beban sama sekali. 

Yes, itu akan menjadi salah satu resolusi saya di tahun 2019 ini bersama resolusi-resolusi lainnya… Tapi, sebelum saya 'memperkenalkan' resolusi-resolusi ini, saya akan sedikit mereview tahun 2018, yang meskipun berat, tapi sungguh saya syukuri detik ini.

2018 IN REVIEW…


2018 sungguh adalah pergulatan yang berat mengenai dunia kerja bagi saya… 

Diawali dengan sebuah promosi yang akhirnya saya terima dan perjuangkan di awal tahun. Dimana sebenarnya saya yang idealis dan artistik (baca: mencintai kreatifitas dan kebebasan) ini sesungguhnya tidak terlalu merasa cocok dengan dunia birokrasi yang akan lebih berat saat seseorang menduduki jabatan struktural. Tapi, karena mempertimbangkan bahwa posisi ini hanya akan saya jalani selama kurang dari 2 tahun sembari menunggu kenaikan peringkat. Juga kenyataan dimana ada banyak 'tantangan' menuju posisi itu yang justru membuat semangat pemberontak saya menggelegar untuk mengalahkan semua tantangan itu… saya menerima promosi itu. 

Di bulan Mei 2018, usulan promosi pun disetujui dan diproses, sehingga beban kerja saya pun melonjak drastis! Belum adanya legalitas penuh, membuat saya harus  juga mengampu pekerjaan saya sebagai staf, sekaligus tugas-tugas seorang supervisor. Saya harus ikut banyak sekali rapat, terlibat dalam banyak pekerjaan dan kegiatan, serta harus menyelesaikan tugas-tugas saya yang sebenarnya sebelumnya. 

Selanjutnya saya skip aja… Nah, dari bulan Mei hingga Oktober itu kan 6 bulan ya… kemudian saya mendapat info implementasi kebijakan baru dari perusahaan mengenai pernikahan sesama pegawai, yang singkat cerita salah satu dari kami tidak boleh duduk sebagai pejabat struktural dalam satu unit induk yang sama. Jadi, artinya… saya boleh bebas tugas! Yes!

Akhirnya… disini saya bersyukur sih, karena saya bisa keluar dari blunder kerjaan yang aduhai itu ternyata 😅. Dan dari lebih banyak space fisik dan psikologis karena lepasnya tanggung-jawab ini, saya pun mulai berandai-andai… menilik lagi mimpi-mimpi pribadi saya yang pernah tertunda untuk direalisasikan.

YES, 2019 I'M READY…

Woohoo! Jadi, 2019 ini ada banyak sekali hal yang ingin saya capai lakukan, di antaranya:

Belajar menulis lagi! Tahun 2018 postingan di blog ini cuma 10! Hiks 😓.. Sedihnya itu bukan semata karena tulisan di blog sedikit, itu sih ukuran kuantitas saja. Yang paling sedih itu itu, dititik ini, sadar bahwa saya kehilangan nikmatnya menuangkan gejolak pemikiran saya dalam menulis. 'Menulis dengan bebas', mungkin itu kalimat yang tepat, karena di tahun 2018 lalu, menulis itu rasanya seperti diburu waktu, karena ya waktu saya memang sempit sekali.

Jadi, di 2018 ini saya memiliki target untuk bisa menulis di blog minimal 2 kali setiap minggu dengan tema bebas, termasuk tulisan santai seperti ini. Pokoknya saya ingin belajar lagi menulis dengan bebas…

Menekuni bidang wirausaha! Setelah tahun lalu memulai wirausaha dengan Nugget Homemade Idola Mama, tahun ini saya dan suami memiliki proyek baru, yang membutuhkan lebih banyak fokus dan komitmen. So, tahun 2019 ini proyek ini akan jadi salah satu resolusi saya!

Lalu, apa kabar Nugget Homemade Idola Mama-nya? Hmm, masih tetap bisa pesan, tapi sistemnya kembali ke Pre Order saja setiap weekend untuk sementara… 😊

Keluarga dan anak-anak! Setelah 6 bulan rasanya urusan keluarga dan anak-anak ini disisip-sisipkan dalam kesibukan kerja saya, tahun ini saya ingin memberikan mereka porsi yang spesial; porsi waktu, pikiran, dan tenaga yang dialokasikan untuk mereka… bukan sekedar sisa-sisa waktu yang saya miliki setelah banyak hal lain yang harus saya kerjakan.

***

Dah, itu saja resolusi saya di tahun 2019… Cuma tiga ya ternyata, padahal di awal tadi saya bilang banyak, hwahaha 😂. Tapi, dalam bayangan saya, itu memang bakalan jadi banyak kegiatan deh di 2019 ini.

Selain resolusi itu, tentu saja rutinitas kerja masih berjalan seperti sebelumnya, meskipun jujur saja awal tahun ini masih consider untuk mencari waktu di sela kerja yang lebih banyak lagi… Seperti cuti panjang mungkin, semacam unpaid leave gitu…

Hihi, tapi ini masih jauh di angan-angan lah… Masih banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk mengambil keputusan ini… **Nah, kan jadi mikir berat akhirnya..**

Ya sudah, untungnya sih sudah di akhir tulisan jadi kepikiran soal unpaid leave-nya, jadi meskipun mood sudah berubah, ga terlalu ngaruh karena tinggal di kalimat penutup saja kan… hihi 😀

Dan, dengan demikian, saya tutup tulisan berjudul 'Harapan dan Resolusi 2019' ini dengan pertanyaan… Teman-teman juga punya resolusi di tahun 2019 kah? Jika iya, share dong… biar saya tambah semangat juga ;)

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

Jika Sibuk, Begini Cara Menurunkan Berat Badan dengan Pola Hidup Sehat

"Adeek! Jangan towel-towel Mama begitu dong… Sakit lho…" Ujar saya kepada Mahesh anak bungsu saya yang beberapa bulan lalu mendadak suka colek-colek lengan atau paha saya. Dan anaknya cuma bilang, "Kan Adek sayang…" sambil terus nowel-nowel saya di lain kesempatan…

Orang mungkin akan berpikir, "How cute…" Tapi, bukan itu yang saya rasakan… Kebiasaan baru Mahesh towel-towel itu membuat saya baper, "Emang iya saya jadi semenggemaskan (baca: gendut) itu menurut Mahesh?" Soalnya bagian yang selalu dan selalu dia towel ya area-area semok saya; ya lengan, paha atau pantat… Hiks…

Sampai akhirnya, saya memberanikan diri menimbang badan dan mendadak tersadar kalau saya mencapai rekor baru dalam berat badan saya… 58,9 kg! Sebut saja 59 kg! Hampir 60 kg! Wah… wah… pantas saja perut saya rasanya konstan ga kempes-kempes, mau pagi, siang, atau sore; padahal dulu kalau pagi pasti kempes. Juga celana-celana kok jadi mepet banget rasanya… benar-benar sesuatu!

Itu kenapa kemudian saya bertekad untuk diet dan memulai program menurunkan berat badan!

***

Some people might say that, "Gapapa berat badannya berlebih asal sehat…" atau "Big is beautiful kok…"

Statement kedua, okelah, sangat bisa diterima karena cantik itu sesuatu yang relatif. Bagaimana melihat orang lain cantik, atau merasa diri sendiri cantik itu sepenuhnya masalah preferensi.

Tapi, untuk statement yang kedua, mohon maaf, saya sangat yakin bahwa kita akan jauh lebih sehat saat berada dalam kisaran berat badan yang ideal. Kunci perbandingannya adalah dengan diri sendiri ya, bukan dengan orang lain… Tidak bisa kita kemudian membandingkan kesehatan dua orang dengan berat badan yang ideal dan berlebih, karena di samping berat badan, tentu ada banyak faktor lain yang berbeda.

Secara ilimiah sendiri, berbagai penelitian membuktikan adanya peningkatan risiko berbagai macam penyakit; seperti penyakit jantung dan stroke, diabetes tipe 2, kanker, osteoarthritis, penyakit pada kantung empedu, pirai (gout), serta sleep apnea (gangguan pernapasan saat tidur).

Baiklah, cerita tentang urgensinya menjaga berat badan tetap pada kisaran ideal sampai disitu saja. Bagi belum sependapat dengan saya, I fully appreciate it… bagi yang sependapat dan terutama yang berat badannya masih berlebih, semoga tulisan ini bermanfaat…

***

Menurut logika saya, berat badan seseorang itu pada dasarnya ditentukan oleh tiga hal: kalori yang dikonsumsi, kegiatan yang dilakukan, dan metabolisme tubuhnya. Sederhananya, seseorang akan memiliki berat badan berlebih, jika kalori yang dikonsumsinya lebih banyak daripada kalori yang dibakar dengan berbagai kegiatan… istilahnya surplus gitu. Dan sebaliknya, jika kalori yang dikonsumsi lebih sedikit dari kalori yang dibakar, ya otomatis berat badannya akan semakin menurun. 

Nah, mengenai metabolisme tubuh sendiri, saya analogikan sebagai seberapa efisien penggunaan energi kita, macam mesin-mesin gitu. Ada yang makannya sedikit, tapi cepet gendut. Ada juga yang makannya banyak banget, tapi berat badannya ga nambah-nambah. Bagi saya, itu semacam bagian dari genetis, meskipun ada juga yang dipengaruhi hormon (misalnya pada orang yang ber-KB). Tapi, intinya, ya kita harus terima bagaimana tipe metabolisme kita. Kalau ndilalah kita tipe yang efisien, alias sedikit makan cepet gendut… berarti kita harus mengurangi porsi makan sampai pada takaran yang pas… dan sebaliknya…

Simpel saja ya sebenarnya… Cuma, jadi ga simpel pada saat kita sudah terlanjur terbiasa dengan porsi kalori yang tinggi. Somehow, badan kita akan menuntut, pada saat kita memberikan porsi kalori yang lebih kecil. Caranya, kalau yang terjadi pada diri saya sih melalui keinginan kompulsif untuk mengkonsumsi makanan kecil. Sementara pada orang lain, yang saya amati ada yang kemudian mengaku merasa pusing, dan sebagainya.

Kemudian berdasarkan pengalaman saya menurunkan berat badan dari 58,9 kg menjadi kurang lebih 52,5 kg dalam kurun waktu 3 bulan, berikut adalah tips dan trik yang dapat saya bagikan:

Tips #1: Mengatur kembali pola makan

Jelas ya maksudnya, mengatur kembali pola makan ini dalam rangka memastikan bahwa porsi kalori yang masuk ke tubuh kita tidak berlebihan. Dan apa yang saya lakukan dalam hal ini adalah:

  • Sarapan sehat secukupnya, tidak kurang dan tidak lebih. Sebagai penganut food combining, yes, sarapan berarti adalah buah. Sarapan buah itu sangat nyaman menurut saya, karena tidak ribet dan ringan di badan. Beberapa orang bertanya, "Memangnya makan buah pagi-pagi ga perih?" Kalau saya sih jawabannya, "Enggak…" Sarapan buah enggak perih kok, bahkan saya malahan minum jeruk nipis peras tiap pagi sebelum makan apapun, dan rasanya segerrr. Ya, kalau memang perih, mungkin bisa dengan buah-buah yang manis saja, jangan yang asam. Lalu, ada juga yang bertanya, "Emang sarapan buah bisa kenyang?" Nah, kalo saya sih simple aja, kalo emang belum kenyang ya tinggal ditambahin porsi buahnya kan…
  • Memperbanyak porsi sayur, mengurangi karbohidrat, serta lemak dan protein yang ideal. Kalau saya yang memang tidak terlalu suka nasi dan penganut food combining, porsi nasi benar-benar saya hilangkan. Dalam sepiring makan siang dan malam, dipastikan 3/4-nya adalah sayur dan sisanya adalah lauk yang diusahakan dari sumber hewani seperti tahu dan tempe. Beberapa teman saya kemudian bertanya, "Kita kan juga perlu karbohidrat…" Well, sesungguhnya sayur pun mengandung karbohidrat lho, walaupun tidak sebesar kandungan nasi, jadi cukup sih kalau porsinya banyak. Bukti klinisnya bisa cek kandungan masing-masing makanan dan kebutuhan kalori kita… Bukti konkretnya, saya merasa kenyang dan bertenaga kok meskipun tidak makan nasi.
  • Meniadakan porsi camilan pada dua bulan pertama program penurunan berat badan. Why camilan? Karena camilan itu cenderung manis, enak, dan padat kalori. Camilan mungkin bukannya 'haram' hukumnya pada saat kita menurunkan berat badan. Tapi, menurut saya pribadi, sebagai seorang yang punya kecenderungan kompulsif, tidak makan camilan sama sekali itu lebih mudah daripada mengurangi porsinya, karena saat hanya mengurangi saya akan cenderung tergoda untuk, "Ah, tambah dikit gapapa kali ya…" dan sebagainya. Lebih gampang saya bilang sekalian, "No… pokoknya no!" pada diri sendiri. 
  • Memperbanyak dan memastikan konsumsi air kita cukup. As you know… konsumsi air putih itu sangat penting untuk kesehatan. Dan lebih dari itu, cukup minum air putih juga akan menjaga nafsu makan kita. Jadi, saya pun mulai membiasakan diri minum air putih secara teratur minimal 8 gelas sehari, dengan special note: satu gelas sebelum makan pagi, siang atau malam untuk mengurangi keinginan makan berlebih.

Tips #2: Olah-raga teratur dan memperbanyak aktivitas

This one, tentu saja dalam rangka membakar kalori ya… Karena kalori itu kalau tidak dibakar akan disimpan dalam bentuk lemak. Dan lemak pun perlu dibakar agar tidak tinggal berlebihan dalam tubuh kita.
  • Olah-raga rutin minimal 30 menit sehari. Olah-raga itu tidak musti berjam-jam atau harus ke gym. Sebagai seorang ibu bekerja, saya tahu bangetlah rempongnya kita mencari waktu untuk berolah-raga, jadi olah-raganya saya ya sederhana saja: memperbanyak jalan kaki, naik-turun tangga, skipping pas jagain anak-anak di taman, fitness kecil-kecilan pake aplikasi yang cuma 5 - 10 menit sehari itu, dan sebagainya. Oh ya, definisi olah-raga itu kurang lebih adalah gerakan yang meningkatkan detak jantung secara konsisten ya… If you have smartwatch, tracking olah-raga ini akan lebih mudah, tapi tidak se-urgent itu juga.
  • Memperbanyak aktivitas. Hampir mirip dengan poin sebelumnya, memperbanyak aktivitas ini berkorelasi dengan pembakaran kalori dalam tubuh, hanya saja bedanya tidak terlalu bikin capek. Kuncinya menurut saya sih, jangan banyak duduk apalagi tidur, hehe 😁
  • Pakai sepatu yang nyaman untuk bergerak untuk sehari-hari. Terdengar sederhana memang, tapi benar-benar berkorelasi positif dengan mood kita untuk bergerak setiap harinya. Ya coba saja, yang namanya pakai high heels sama sneakers enakan mana buat jalan kan…

Tips #3: Komitmen dan disiplin

Permasalahan seorang yang diet adalah komitmen dan kedisiplinan. Yah, saya pribadi sangat familiar lah dengan kata-kata, "Dietnya mulai besok aja lah…" atau "Ga papalah hari ini makan agak banyak, besok dikurangi…" dan sebagainya… Nah, yang kaya ini lah musuh terbeerat para dieters, demikian juga dengan saya.

Seperti yang saya bilang, saya ini ada kecenderungan kompulsif termasuk dalam hal makan dan utamanya berkaitan dengan camilan. Yang otomatis, kebiasaan itu seringkali membuat saya mengkonsumsi kalori lebih dari kebutuhan saya. Maka dari itu, beberapa cara yang saya lakukan terkait hal ini adalah:
  • Berkata 'tidak' daripada sekedar mengurangi. Iya, menurut saya sih jauh lebih mudah untuk konsisten berkata tidak pada camilan apapun daripada sekedar menguragi atau bahkan memilih camilan rendah kalori.
  • It's OK to eat, something that's really worth. Setelah sekian lama menolak sama sekali yang namanya camilan, ada waktunya sih keinginan itu demikian besar. Dan baiklah, untuk ini kemudian saya mengijinkan diri saya sendiri untuk cheating seminggu sekali dengan porsi sewajarnya. So, waktunya cuma seminggu sekali, porsinya juga sedikit saja… kemudian saya jadi pilah-pilih, itu hal yang wajar sekali. Jadi ya gitu deh, bahkan setelah berat badan sudah ideal pun mindset pilah-pilih ini masih nempel banget, tetap ga main hajar kaya dulu, tapi hanya untuk makanan yang benar-benar enak banget menurut saya.
  • Pakai aplikasi tracking kalori. Lifesum adalah aplikasi favorit saya untuk ini. Jadi, di aplikasi ini kita bisa melakukan tracking kalori yang kita konsumsi dan kita bakar. Untuk itu, kita hanya perlu memasukkan makanan apa saja yang kita makan, sehingga Lifesum menghitung perkiraan kalori yang kita makan… juga olah-raga yang kita lakukan untuk menghitung kalori yang kita bakar. Bagi saya, aplikasi seperti ini sangat membantu saya menjaga komitmen dan kedisiplinan untuk mengatur pola makan.
  • Rajin menimbang berat badan seminggu sekali untuk melihat progress. Dengan melihat adanya progress walaupun sedikit, niscaya kita akan lebih bersemangat melanjutkan diet yang kita lakukan. Tapi, jangan terlalu sering juga, cukup seminggu sekali… karena kalau terlalu sering, dan ternyata berat badan stagnan atau malah naik sedikit, jadinya menurunkan motivasi kita. Ingat juga, menimbang berat badan sebaiknya dalam kondisi perut kosong, yaitu pagi setelah BAB dan sebelum sarapan/minum.
***

Dah, itu aja sih yang saya lakukan untuk menurunkan berat badan kurang lebih 5 kg dalam waktu 2 bulan.

Yah, memang relatif ga terlalu cepat ya hasilnya… kurang lebih 0,5 kg penurunan berat badannya tiap minggu. Tapi, ada banyak hal positif diluar sekedar berat badan yang turun, melalui cara ini:
  • Tanpa efek samping. Ya, karena dietnya murni hanya mengatur pola makan dan olah-raga, pun tidak ekstrim, maka saya berani mengklaim bahwa diet ini tanpa efek samping dari sisi kesehatan.
  • Memperbaiki kembali pola makan dan gaya hidup sehat. Kalau pola makan dan gaya hidup kita sudah sehat, insyaallah permasalahan berat badan tidak akan datang kan. So, ini jelas berimbas positif pada kesehatan dan juga stabilitas berat badan kita ke depannya.
  • Melatih komitmen diri. Ga lebay lho… beneran saya pribadi merasakan ada peningkatan komitmen akan gaya hidup sehat dalam diri saya, tidak terlalu banyak 'excuse' seperti dulu. Dulu, karena merasa sudah mengatur sarapan, makan siang, dan malam, seringkali yang namanya camilan ga ada perhitungan lagi. Sekarang, saya lebih picky, lumayan jual mahal sama yang namanya camilan. I only eat them, jika merasa belum makan camilan sama sekali dan mereka memang worth alias enak banget atau saya pengen banget. 
Udah, begitu sih cerita dan tips and trick saya dalam menurunkan berat badan, dimana saya sebenarnya lebih merasa bahwa ini tentang menerapkan gaya hidup sehat dengan berat badan sebagai tolok ukur keberhasilan.

Dan untuk teman-teman yang ingin memperbaiki pola makan dan mulai menerapkan gaya hidup sehat juga… Ayok! Pasti bisa! Awalnya memang mungkin terasa berat dan sedikit menyiksa, tapi keep on going, lama-lama juga terbiasa kok… Trust me! Kalau saya bisa, pasti teman-teman juga bisa…

With Love,
Nian Astiningrum
-end-