Dulu seringkali saya mendengar ibu mengeluh, “Bingung, mau masak apalagi hari ini…”
dan saya yang kala itu masih remaja mengabaikannya. Pikir saya yang masih bau
kencur waktu itu, “Hal seperti kan ga perlu
dipikirkan secara berlebihan, masak aja apa yang ada, gitu aja kok repot…” Aah,
benar-benar pemikiran yang naif sekali kan, dan sekarang setelah menikah dan
punya anak, baru saya mengerti apa yang ibu rasakan waktu itu. Urusan mengolah
bahan makanan yang bergizi dan bervariasi agar suami dan anak tidak bosan itu
memang cukup tricky. Apalagi bagi
saya yang memang tidak jago masak dan setiap kali harus browsing resep di internet, terkadang tidur malam saja kepikiran
besok pagi musti masak apa…
Seperti halnya yang terjadi kemarin, malam-malam saya
kepikiran mesti masak apa untuk makan siang dan sore anak-anak yang saya
tinggal ke kantor. Saking lamanya mikir dan ga
juga dapat ide, saya pun ketiduran sewaktu ngelonin
bocah-bocah sampai pagi. Dan alhasil, sukseslah pagi itu saya bangun kemudian
langsung memutar otak, apa yang bisa saya masak dengan cepat dan anak-anak
suka. Hmm, masakan ajaib apakah itu… Aha, kemudian saya teringat beberapa waktu
yang lalu pernah mengolah tahu menjadi perkedel, yang tidak terlalu sukses
karena sulit digoreng. Sewaktu digoreng si adonan tahu sedikit hancur dan
bentuknya pun menjadi kurang enak diliat. Waktu itu, si Ganesh cukup suka
dibawain bekal perkedel tahu dan si Mahesh pun tidak ada komplain dengan lauk
itu. So, let’s try again, apalagi
kemarin habis beli wadah-wadah aluminium foil kecil, jadi terpikir si adonan
tahu dikukus dulu sebelum digoreng, sehingga bentuknya lebih solid… Yeay!