SOCIAL MEDIA

search

Sunday, August 11, 2024

NGINX: PENGERTIAN CARA KERJA DAN KELEBIHANNYA

Halo teman-teman, bagi teman-teman yang berkecimpung di dunia informatika pasti sudah familiar nih dengan berbagai macam web server seperti Nginx, IIS, LightSpeed Web Server, dan sebagainya. Nah, artikel di bawah ini akan dibahas secara spesifik mengenai Nginx ya...

***

Selain domain dan hosting murah, web server seperti Nginx sangat penting untuk sebuah website. Tanpa adanya web server, website tidak bisa diakses oleh penggunanya. Nginx dikenal sebagai pilihan tepat karena efisien dalam penggunaan sumber daya. Namun, Nginx juga memiliki kekurangan, salah satunya adalah kurang fleksibel.

Nginx awalnya dikembangkan untuk mengatasi masalah C10k, yakni kesulitan server dalam menangani sepuluh ribu koneksi sekaligus. Hingga kini, jumlah koneksi yang harus dikelola oleh web server terus meningkat. Oleh sebab itu, Nginx menggunakan arsitektur asinkron berbasis event, yang membuatnya menjadi salah satu server dengan kecepatan dan skalabilitas terbaik.

Karena kecepatan dan kemampuannya dalam menangani banyak koneksi, Nginx banyak digunakan oleh website dengan traffic tinggi. Beberapa perusahaan besar yang menggunakannya termasuk Google, Netflix, Adobe, Cloudflare, dan WordPress.com. Selain itu, apa saja kelebihan dari Nginx? Mari kenali lebih dalam apa itu Nginx, cara kerja, dan berbagai fungsinya.

MENGENAL APA ITU NGINX

Nginx (dibaca: engine-x) adalah perangkat lunak open source dengan berbagai fungsi. Web server ini terkenal dengan performanya yang kuat dan fitur-fitur canggihnya. Kemudahan konfigurasinya membuat banyak orang memilih Nginx sebagai web server. Fungsi Nginx meliputi web server, reverse proxy, caching, load balancing, dan media streaming.

Awalnya, Nginx dirancang untuk performa dan stabilitas. Namun, seiring perkembangan, Nginx juga berfungsi sebagai proxy server untuk email (IMAP, POP3, SMTP), reverse proxy, dan load balancer untuk server HTTP, TCP, dan UDP. Banyak perusahaan besar menggunakan Nginx, termasuk Google, Microsoft, Facebook, Adobe, VMWare, Cisco, Twitter, LinkedIn, dan Apple.

Nginx dikembangkan oleh Igor Sysoev dari Rusia dan dirilis pada Oktober 2014. Sysoev menciptakan Nginx untuk mengatasi masalah C10K, yakni kesulitan web server dalam menangani sepuluh ribu permintaan sekaligus. Dengan performa tinggi dan efisiensi sumber daya, Nginx sering mengungguli web server lain dalam menangani permintaan yang banyak.

CARA KERJA NGINX

Sebelum memahami lebih dalam tentang Nginx, penting untuk mengetahui cara kerja web server. Ketika seseorang membuka halaman website, browser akan menghubungi server website tersebut. Server kemudian mencari file halaman yang diminta dan mengirimkannya ke browser. Proses ini menggambarkan cara kerja server untuk permintaan sederhana.

Proses di atas dikenal sebagai single thread, di mana web server biasa membuat single thread untuk setiap permintaan. Namun, Nginx berbeda karena menggunakan arsitektur event-driven dan asynchronous. 

Dalam Nginx, thread yang sama atau serupa dikelola di bawah satu worker process, yang terdiri dari unit lebih kecil bernama worker connection. Unit ini menangani request thread dan mengirimkannya ke worker process, yang kemudian diteruskan ke master process. Master process lalu menampilkan hasil dari permintaan tersebut.

KELEBIHAN NGINX

Meskipun sekilas cara kerja Nginx terlihat sederhana, satu worker connection dapat menangani hingga 1024 permintaan serupa. Ini memungkinkan Nginx memproses ribuan permintaan secara efisien. Kemampuan ini menjadikan Nginx pilihan populer untuk website dengan trafik tinggi seperti ecommerce, mesin pencari, dan cloud storage.

Selain itu, terdapat beberapa kelebihan lain dari Nginx seperti performa yang sangat tinggi dengan penggunaan sumber daya yang efisien dan stabilitas yang baik. Nginx juga memiliki kemampuan untuk menangani ribuan koneksi secara bersamaan, dan dapat berfungsi sebagai load balancer, content cache, dan proxy server. Nginx umumnya digunakan untuk server ecommerce, website dengan trafik tinggi, dan cloud storage. Dukungan komunitasnya juga memudahkan troubleshooting secara mandiri.

KESIMPULAN

Secara keseluruhan, Nginx adalah pilihan web server yang sangat efisien dan kuat, dikenal karena kemampuannya dalam menangani ribuan koneksi secara bersamaan dengan penggunaan sumber daya yang minimal. Dengan arsitektur event-driven dan asynchronous, Nginx menawarkan performa tinggi dan skalabilitas yang baik, menjadikannya ideal untuk website dengan trafik tinggi, seperti ecommerce dan cloud storage.

Keunggulan dari Nginx juga meliputi fungsi sebagai load balancer, content cache, dan proxy server. Untuk mendapatkan hasil optimal dan memaksimalkan potensi web server Anda, pertimbangkan menggunakan layanan terpercaya dari DomaiNesia, yang menawarkan domain murah dan hosting berkualitas untuk mendukung kinerja website Anda.

***

Sekian teman-teman, semoga bermanfaat ya...

Monday, August 29, 2022

Hasil Diet dengan Herbilogy Slimming Package with Green Coffee

Versi video dari post ini dapat dilihat disini:

Halo teman-teman... woohoo! Lagi-lagi setelah sekian lama nyambangin blog, hari ini niat untuk cerita-cerita lagi disini. Semoga teman-teman masih stay tuned ya... *pede banget ada yang nungguin ya... 😂 

OK, jadi kali ini saya mau cerita tentang program diet yang baru saja saya lakukan teman-teman. Ini bukan program diet yang profesional dalam artian sesuai arahan dan pengawasan dokter atau ahli nutrisi, tapi diet yang 'biasa-biasa' aja dan ga 'aneh-aneh'. Pada dasarnya sekedar menerapkan konsep defisit kalori saja.

"Emang berat badannya berapa? Sampai-sampai niat banget diet?"

Hmm, jadi pada saat saya memutuskan untuk melakukan diet ini, berat badan saya mencapai angka 59, 2 kg dengan tinggi saya yang hanya 154 cm saja. Jadi, BMI-nya 25 atau masuk kategori 'overweight' menurut norma WHO, atau 'moderate risk' menurut norma khusus orang Asia. Jadi memang sudah semestinya dinormalkan kembali, meskipun belum masuk kategori obesitas.

Diet ini sendiri bukan yang pertama saya lakukan ya teman-teman. Saya cukup sering kok melakukan diet, biasanya sih setelah Lebaran, karena berat badan memang biasanya melonjak pada saat puasa dan hari raya. Wkwkwk... ketahuan ya kalau pas puasa dan Lebaran suka khilaf... Eh tapi, emang berat badan saya gampang naik teman-teman, jadi khilaf dikit langsung melonjak.

DIETNYA SEPERTI APA...

Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, seperti sebelumnya pada dasarnya diet kali ini pada dasarnya menerapkan konsep defisit kalori; yaitu mengusahakan supaya kalori yang masuk ke tubuh lebih sedikit dari yang dibakar, sehingga tubuh akan membakar lemak tubuh. Dimana caranya tentu saja dengan mengurangi asupan kalori dan juga memperbanyak aktivitas yang membakar kalori.

Dalam proses diet sendiri sebenarnya tidak terlalu banyak yang berubah, hanya saja saya lebih disiplin dalam menghitung kalori, penerapan food combining, dan juga olah-raga minimal 30 menit setiap hari. Praktek paling berat sendiri buat saya adalah di bagian ngerem snacking alias makan snack, karena ini memang jenis makanan paling menggoda sekaligus paling banyak kalorinya. 

Ya gimana enggak, snack itu biasanya kalo enggak manis ya gurih, kalo enggak banyak gula ya banyak minyak alias padat kalori. Ada sih snack sehat, tapi rasanya teman-teman tahu sendiri lah... jauh lebih tidak menggoda dibanding snack konvensional tentu saja 😅

Terus kedua, tentu saja adalah bagian olah-raga minimal 30 menit setiap hari, wkwkwkwk... Bukan apa-apa teman-teman, cuma berhubung titel single fighter masih ditangan, meluangkan waktu 30 menit sehari secara konsisten itu memang cukup challenging.

Nah, untuk diet kali ini, saya juga mengkonsumsi Herbilogy Slimming Package with Green Coffee teman-teman. Untuk video unboxing-nya bisa teman-teman lihat di sini ya...

Apa suplemen seperti ini benar-benar ngefek untuk proses diet?

Well, menurut saya suplemen itu ya suplemen... bukan sesuatu yang utama, sifatnya hanya membantu. Dan harapannya sih dalam hal ini akan membantu mengurangi nafsu makan, meningkatkan metabolisme dan juga membantu proses detox. Gitu...

WHAT I DO EVERY DAY...

OK, jadi pagi saya itu (sedang diet maupun tidak) selalu dimulai dengan segelas air jeruk nipis hangat murni (tanpa gula dan pemanis lainnya) sebelum makan atau minum apapun. Setelah itu, mengikuti juklak food combining, dilanjutkan dengan sarapan buah. Buah apa aja deh, seadanya dan senyomotnya aja sampai sekitar jam 11.30 baru dilanjutkan dengan makan siang.

Yup, makan siang dilakukan di atas jam 11.30 dan sebisa mungkin juga menerapkan metode food combining, yaitu tidak menggabungkan antara karbohidrat dan protein hewani. Jadi kalau makan lauknya ayam (misalnya), ya ga pakai nasi, tapi sama sayuran aja. Atau kalau lagi pengen makan nasi, ya lauknya tahu aja, wkwkwkwk... Kalau saya sih ga masalah dengan pola makan seperti ini, karena emang ga terlalu suka makan nasi dan suka banget sama sayuran.

Oh ya, soal makan juga tetap tiga kali (termasuk sarapan buah), tapi makan malam itu sore, ga bener-bener malem... Terus selain ketiga jenis makanan ini, boleh makan snack tapi beneran diukur kalorinya! Kalau snack kemasan kan ada tuh takaran persajian berapa dan juga kalorinya, kalau yang lain bisa cek di aplikasi (saya pakai Lifesum) untuk tahu kalorinya.

Next, malemnya saya selalu menyempatkan olah-raga minimal 30 menit setiap hari. Yang olah-raganya juga sama sekali jauh dari kata fancy sih... cuma (sebut saja) dancing dengan lagu-lagu nge-beat favorit selama 30 menit. Simpel dan jauh dari kata terkonsep ya gerakannya, tapi saya happy dan juga tentunya membakar kalori dong...

KONSUMSI HERBILOGY SLIMMING PACKAGE...

Nah, untuk Herbilogy Slimming Package sendiri saya konsumsi sesuai dengan petunjuknya.

14 hari pertama konsumsi Laxa Tea dua kali sehari dan kemudian dilanjutkan dengan konsumsi Green Coffee dan Slimming Capsule setelahnya. Setiap hari minum Green Coffee dan Slimming Capsule tiga kali sehari.

HASILNYA...

Untuk mengukur hasil dari diet ini, saya menggunakan berat badan saja teman-teman, biar simpel. Tapi, sebenarnya tentu saja banyak tolok ukur lain, seperti lingkar pinggang, kadar lemak, dan lain-lain.

Dan jika dilihat dari berat badan, selama 30 hari program, tanpa absen sekali pun olah-raga, sebisa mungkin menjaga calory intake, dan juga dibantu Herbilogy Slimming Package, cukup happy berat badan saya dari 59,2 kg turun menjadi 55,4 kg atau berkurang 3,8 kg. 3,8 kg dalam waktu 30 hari, memang tidak terlalu banyak ya, tapi adalah progress yang memompa semangat.

Statistik dari Aplikasi Lifesum

Riwayat Berat Badan dari Aplikasi Lifesum

Nah, kurang lebih seperti itu teman-teman cerita 30 hari weight loss yang saya lakukan kali ini. Day by day ceritanya saya bikin highlight di Instagram juga, teman-teman bisa mampir ke akun saya disini.

Dan kesimpulannya sendiri, sebenarnya menurunkan berat badan itu bukan hal yang mustahil ya teman-teman, meskipun memang tantangannya banyak dan berbeda-beda bagi banyak orang. Dan yang perlu ditekankan, berdasarkan pengalaman saya, menurunkan berat badan itu selalu tentang mengurangi lemak dalam tubuh, dimana jika ingin dengan cara yang lebih sehat itu ya dengan defisit kalori. Sementara penggunaan suplemen tertentu sifatnya sekedar membantu.

Atau dengan kata lain, rada nonsense ya kalau bisa kurus sehat dengan minum suplemen saja... Dan juga perlu diingat jika semuanya perlu proses, tidak ada yang instan, serta perlu dijaga.

Saya sendiri, dengan berat badan saat ini, perjalanan belum mencapai target yang diinginkan, yaitu 49 kg. Perjalanan masih cukup panjang dan akan masih akan berlanjut. So, untuk kita (saya dan teman-teman) yang juga sedang berusaha mencapai berat badan ideal, "Semangat yhaaaa!"

Ingat, berat badan ideal itu sungguh untuk kebaikan kita sendiri. Sehat dan juga berbonus kenyamanan fisik dan visual tentu saja.

Semoga cerita ini bermanfaat ya teman-teman... terima-kasih.

With Love,
Nian Astiningrum
-end-


Monday, May 9, 2022

Review Film Encanto (2021): Keluarga Menerima Ketidaksempurnaan Kita

Hallo teman-teman, akhirnya duduk lagi disini dan nge-draft blog yang akan jadi post pertama di tahun 2022 ini! Yeay!

Kali ini saya mau cerita tentang Film Encanto yang rilis di akhir tahun 2021 lalu. Hmm, mungkin teman-teman udah pada nonton ya... Gimana menurut teman-teman filmnya?

Bagus? Yes, sepakat! Dari animasinya yang warna-warni benar-benar memanjakan pandangan, juga musikalitasnya yang bukan cuma enak didengar, tapi juga punya lirik yang cukup deep. Favorit saya, sudah pasti 'Surface Pressure' yang dinyanyikan oleh Jessica Darrow untuk karakter Luisa Madrigal.

Why? Nanti saya cerita ya... tapi kita mulai dulu cerita film ini dari plot filmnya sendiri...

PLOT

Cerita dimulai saat Alma Madrigal, suaminya (Pedro Madrigal) dan ketiga anak kembarnya digambarkan dikejar-kejar oleh pasukan bersenjata dan meninggalkan rumah. Saat itulah, kemudian Alma dan ketiga anak kembarnya kehilangan Pedro, namun mendapatkan keajaiban dari sebuah lilin yang mereka bawa saat melarikan diri.

Lilin ini melindungi tempat Alma dan anak-anaknya tinggal, menciptakan sebuah rumah ajaib untuk mereka (Casita), dan juga memberkati setiap keturunan dari Keluarga Madrigal dengan kekuatan ajaib yang berbeda-beda, kecuali Mirabel.

Mirabel adalah cucu dari Alma dari Julieta Madrigal (salah satu dari anak kembar tiganya). Di saat seluruh keturunan Keluarga Madrigal mendapatkan kekuatan ajaib, Mirabel tidak memiliki kekuatan apapun. Di gambarkan pada hari seharusnya dia membuka pintu ajaibnya, pintu itu tiba-tiba menghilang.

Oh ya, by-the-way, berikut adalah bagan Keluarga Madrigal dan kekuatannya:

Karena tidak memiliki kekuatan ajaib seperti anggota keluarga lainnya, Mirabel pun merasa berbeda dan diperlakukan berbeda oleh orang di sekitarnya, terutama Alma. Dimana hal ini membuatnya merasa sedih.

Alma atau 'Abuela' (Spanyol = nenek) sebagai generasi pertama yang mendapatkan keajaiban dari lilin ajaib adalah pemimpin Keluarga Madrigal. Alma memiliki ekspektasi yang tinggi akan anak-anak dan keturunan Keluarga Madrigal lainnya. Alma adalah seorang yang keras dan tegas akan pendapatnya. Dia selalu berusaha untuk mendorong anggota keluarganya membantu orang di sekitarnya dengan kekuatan supernya.

Alma merasa memiliki tanggung-jawab besar dengan keajaiban dan kekuatan keluarganya, sehingga menjadi sosok yang perfeksionis dan selalu berusaha memastikan keluarga dan keajaibannya tetap sempurna dan baik-baik saja.

Karena itulah, kemudian di masa lalu menolak ramalan dari Bruno (anak laki-laki satu-satunya) yang kemudian membuatnya (Bruno) menghilang. Saat itu Bruno mendapatkan penglihatan bahwa Mirabel dan Casita yang hancur, yang diasumsikan bahwa Mirabel akan menghacurkan Casita dan keajaiban yang diperoleh Keluarga Madrigal.

Pada suatu hari, pada saat Antonio (adik sepupunya) mendapatkan keajaibannya, secara misterius Mirabel melihat Casita akan hancur dan lilin ajaib pun dalam bahaya. Namun, pada saat memberitahukannya pada Alma dan bersama-sama melihatnya, semua tampak baik-baik saja.

Penasaran, Mirabel pun mencari tahu dan bertekad untuk menyelamatkan keajaiban Keluarga Madrigal. Dimulai dengan mencari tahu dari Dolores yang memiliki pendengaran super yang menyarankannya untuk mencari tahu dari Luisa.

Pada awalnya, Luisa tidak mau menceritakan apa yang dia tahu dan rasakan, sampai akhirnya dia menceritakan perasaan tertekannya harus selalu membantu semua orang dan juga tentang ramalan Bruno. Yang akhirnya mendorong Mirabel untuk menyelidiki kamar Bruno sebelum dia menghilang, yang selama ini tidak pernah dimasuki siapa pun untuk mencari petunjuk. Dimana Mirabel menemukan ramalan Bruno, potongan gambar Casita yang hancur dan dirinya. Inilah yang membuat asumsi bahwa Mirabel akan menghancurkan Casita dan keajaiban keluarga Madrigal.

Mirabel pun berusaha menyembunyikan apa yang diketahuinya, namun Dolores mendengarnya dan memberitahukan pada anggota Keluarga Madrigal lainnya, yang akhirnya berujung pada kacaunya acara pertunangan Isabela dan Mariano Guzman.

Alma pun murka kepada Mirabel, namun Mirabel tetap berusaha mencari tahu tentang ramalan Bruno, sampai kemudian secara kebetulan menemukan ruang rahasia tempat Bruno bersembunyi selama ini setelah mengikuti tikus yang membawa kepingan ramalan Bruno.

Bruno pun menceritakan bahwa dia melihat ramalan itu di malam setelah Mirabel tidak mendapatkan kekuatan ajaibnya. Dia pun tidak memahami arti ramalannya, karena terlihat ambigu. Meskipun tidak yakin, Bruno merasa bahwa keajaiban dari Keluarga Madrigal akan ditentukan oleh Mirabel. Namun, karena orang di sekitarnya selalu mengasumsikan hal yang buruk, dia pun meninggalkan kepingan ramalannya tentang Mirabel hancur dan menghilang.

Mirabel pun memaksa Bruno melakukan ramalan kembali. Dan dalam ramalan tersebut tampak bahwa Mirabel membuat nyala lilin ajaib lebih terang setelah berbaikan (menjalin hubungan baik) dengan Isabela. Dimana selama ini hubungan keduanya tidak terlalu baik, terlebih sejak Mirabel dianggap menghancurkan pertunangannya dengan Mariano.

Isabela pun kemudian tanpa sengaja mengakui bahwa bertunangan dengan Mariano bukanlah keinginannya, namun untuk keluarga dan juga Alma. Serta betapa dia merasa tertekan harus selalu menjadi sempurna dan tidak bisa mengekspresikan dirinya. Hingga pada kesadaran bahwa dia tidak selalu harus sempurna, dan saat itulah Mirabel melihat bahwa nyala lilin ajaib semakin terang dan Casita perlahan pulih. Saat itulah dia menyadari bahwa yang bisa menyelamatkan keajaiban Keluarga Madrigal adalah adanya perasaan saling menerima apapun keadaan keluarga. Tanpa tuntutan, tekanan, dan menjadi sempurna.

Mirabel berusaha menjelaskannya pada Alma, namun Alma justru menganggap bahwa Mirabel adalah satu-satunya yang membuat keajaiban Keluarga Madrigal menghilang. Mirabel memberikan pengaruh buruk pada Luisa dan Isabel, serta membuat masalah dalam keluarga.

Setelah pertengkaran itu, Casita pun hancur dan lilin ajaib pun padam, Mirabel pun menghilang hingga Alma menemukannya di sungai tempatnya berpisah dengan Pedro dulu. 

Disanalah kemudian Alma bercerita tentang masa lalunya dan mengakui bahwa sikapnya yang terlalu keras dan menuntut seluruh anggota keluarga yang menghancurkan Keluarga Madrigal dan keajaiban yang mereka miliki.

Dan kemudian film ini diakhiri dengan seluruh anggota keluarga yang saling menerima satu sama lain termasuk Bruno dan bersama-sama dengan seluruh warga desa di sekitar Casita membangun kembali rumah mereka. Hingga akhirnya saat Mirabel membuka pintu rumah baru mereka, keajaiban pun kembali.

IMPORTANT SCENE

Pertama. Saat Antonio menerima kekuatan ajaibnya, kemudian seluruh keluarga berfoto bersama tanpa menghiraukan Mirabel. Saat itu Mirabel merasa sangat sedih karena merasa berbeda dan merasa tidak dianggap keluarga, juga mempertanyakan, "Kenapa semua orang di keluarganya mendapatkan kekuatan ajaib, tapi dia tidak?"

Kedua. Saat Luisa menceritakan betapa dia merasa tertekan karena semua orang selalu memberikannya beban dan tugas yang terlalu berat. Sekaligus bertanya, "Apa jadinya dirinya tanpa kekuatan ajaibnya?"

Ketiga. Saat Bruno akan meninggalkan Mirabel untuk kembali ke tempat persembunyiannya dan berkata, "Jika kamu berhasil menyelamatkan keajaiban Keluarga Madrigal, jangan lupa berkunjung." Yang dijawab Mirabel dengan, "Jika aku berhasil menyelamatkan keajaiban Keluarga Madrigal, aku akan membawamu kembali ke dalam keluarga ini." Yang sungguh nyesek banget, saat seorang anggota keluarga dibuang karena sesuatu yang di luar ekspektasi, yaitu ramalan buruk yang terjadi.

Keempat. Saat Isabela mengakui bahwa bertunangan dengan Mariano bukanlah keinginannya, tapi dia melakukannya untuk keluarga dan Alma. Yang dilanjutkan dengan kesadaraanya bahwa betapa dia tertekan selalu harus bersikap seperti gadis manis yang sempurna dan tidak diijinkan untuk mengekspresikan apapun yang dirasakannya. Bahwa terkadang dia pun merasa marah, sedih, dan tidak ingin melakukan hal yang sempurna.

Kelima. Saat Mirabel dan Alma berdebat. Alma menganggap Mirabel adalah penyebab pudarnya keajaiban Keluarga Madrigal. Sementara Mirabel berusaha menjelaskan bahwa apapun yang dia lakukan atau anggota keluarga lain lakukan tidak akan pernah cukup bagi Alma, dan tuntutan Alma pada seluruh anggota keluarga ini lah yang membuat Keluarga Madrigal hancur.

Keenam. Pada saat Alma menceritakan perjalanan hidupnya pada Mirabel, apa yang dialaminya dan bagaimana akhirnya dia kemudian tanpa sadar menjadi sosok yang keras dan menuntut anggota keluarganya untuk melakukan segala hal yang baik dan sempurna di matanya. Dan kemudian bersama dengan Mirabel, Alma menyadari bahwa ada luka dan ketakutan yang tidak disadarinya menyebabkan semua itu.

Ketujuh. Saat Mirabel diminta untuk membuka pintu rumah baru Keluarga Madrigal, dimana seluruh anggota keluarga merasa bahwa Mirabel memiliki keajaiban, keberanian dan kebaikan yang menyatukan keluarga mereka. Dan bahkan Bruno berkata bahwa Mirabel adalah keajaiban yang sesungguhnya. Ini adalah pengakuan yang selama ini Mirabel inginkan, menjadi berarti bagi keluarganya.

NILAI MORAL

Nilai moral cerita ini diantaranya adalah bahwa apa yang menyatukan keluarga adalah penerimaan satu sama lain, dan betapa tuntutan tanpa memperhatikan perasaan satu sama lain dapat menghancurkan sebuah keluarga.

Selain itu, juga mengenai apa yang orang Jawa bilang 'sawang sinawang' atau 'rumput tetangga seringkali tampak lebih hijau'. Yaitu bagaimana Mirabel melihat Luisa dan juga Isabela memiliki kehidupan yang sempurna karena kekuatan ajaib mereka. Namun, ternyata mereka merasakan tekanan karena selalu harus memenuhi ekspektasi keluarga dan semua orang yang melelahkan.

Serta yang terakhir adalah bahwa sebuah sifat atau karakter yang mungkin buruk seringkali tidak lepas dari masa lalu yang menjadi latar belakangnya. Orang tidak tiba-tiba menjadi jahat, tapi pasti ada penyebabnya. Sebagaimana Alma yang menjadi begitu keras, tegas, dan selalu menuntut anggota keluarganya karena luka dan kehidupannya yang berat di masa lalu.

***

Begitu kira-kira... lumayan panjang ya ternyata teman-teman. Jujur, saya masih nangis lho saat nonton lagi filmnya dan bikin review ini, karena ceritanya itu begitu deep dan cukup relate dengan apa yang pernah saya rasakan di masa lalu. Juga tentu saja karena saya memang melankolis sih, haha :D

OK, semoga review-nya bermanfaat ya teman-teman. Dan mungkin ada saran film apalagi yang sekiranya menarik untuk dibedah, tulis di komen bawah ya...

Terima-kasih.

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

Wednesday, December 29, 2021

Menjawab Rasa Penasaran Pada Glowtening Serum Scarlett Whitening

Beberapa waktu yang lalu, setelah mencoba rangkaian produk Scarlett Whitening Brightly Series dengan Brightly Ever After Serum, kemudian saya jadi penasaran dengan saudaranya, yaitu Glowtening Serum.

Sepintas, kedua serum ini (Brightly Ever After dan Glowtening) tampak serupa dari sisi ukuran dan juga kombinasi warna kemasan (baca: pink, putih, dan hitam). Tapi, dari namanya, 'glowtening' dan 'brightly' kemudian saya berpikir, "Hmm, mungkin 'brightly' ini untuk mencerahkan, sementara si 'glowtening' untuk membuat kulit lebih glowing. Iya, disini saya berpikir bahwa Glowtening Serum ini adalah rangkaian dari Brightly Series.

Bener ga ya? Hmm, markicek dan markicob... 'Mari kita cek' dan 'mari kita coba'...

OK, first thing first, Glowtening Serum ini, sama seperti produk Scarlett Whitening lainnya, adalah produk yang aman untuk kulit. Telah teruji bebas Merkuri dan Hydroquinon, serta teregistrasi BPOM. So, bahan-bahannya dipastikan aman untuk kulit secara umum, meski cocok tidaknya ya tergantung kondisi spesifik kulit kita masing-masing yang unik.

Selanjutnya, mengenai pemakaian, ternyata Glowtening Serum ini dianjurkan untuk diaplikasikan setelah kita menggunakan Brightly Ever After Serum atau Acne Serum, jadi semacam double serum gitu. Itu mengapa, serum ini diformulasikan untuk semua jenis kulit; normal, berminyak, kering, rentan berjerawat, kombinasi, dan sensitif.

Jadi, Glowtening Serum ini bukan rangkaian dari Brightly Series ya... tapi serum independent (duh bahasanya :D) yang digunakan bersama rangkaian Brightly Series atau Acne Series, setelah menggunakan serum dari rangkaian produk tersebut.

Adapun kandungan dari Glowtening Serum ini adalah: Tranexamide Acid, Calendula Oil, Olive Oil, Allantoin, dan Licorice Extract.

Dengan kandungan seperti itu, Glowtening Serum ini memiliki manfaat berikut untuk kulit sebagai berikut:

  • Membantu mencerahkan kulit wajah.
  • Membantu membuat kulit menjadi lebih glowing.
  • Membantu memudarkan bekas jerawat.
  • Membantu membuat kulit menjadi lebih sehat.
  • Menyamarkan garis-garis halus dan flek hitam pada wajah.
  • Menenangkan dan memperbaiki skin barrier.

Serum ini dikemas sangat elegan dalam botol kaca dengan pipet sebagai aplikatornya. Dari teksturnya, Glowtening Serum memiliki konsentrasi yang lebih pekat daripada Brightly Ever After Serum. Warnanya keduanya pun berbeda; Glowtening Serum memilki warna putih susu, sementara Brightly Ever After Serum berwarna bening. Sementara dari aromanya, Glowtening Serum ini pun sangat mild dengan sedikit sekali kesan wangi. Menurut saya sih baunya lebih 'enak' daripada Brightly Ever After Serum.

Nah, lalu bagaimana setelah dicobain?

Pertama kali, saya coba hanya Glowtening Serum (tanpa sebelumnya menggunakan Brightly Ever After Serum) untuk melihat reaksinya pada kulit saya. Dan setelah hasilnya baik-baik saja dan kulit saya tidak menunjukkan reaksi iritasi atau alergi, baru saya gunakan berbarengan dengan Brightly Ever After Serum.

Pada awalnya, karena teksturnya yang pekat, saya pikir serum ini akan terasa sedikit berat di kulit... tapi ternyata tidak. Meskipun pekat, serum terserap dengan cepat dan tidak meninggalkan kesan berat di kulit. Rasanya sangat ringan, baik diaplikasikan sendiri atau bersama Brightly Ever After Serum. 

Mengingat kulit saya yang cenderung sensitif, serum ini pun tidak menimbulkan efek iritasi maupun menimbulkan efek negatif lainnya pada kulit. Serum ini membuat kulit saya terasa lembab, namun tidak berminyak. So far, serum ini pun mampu mempertahankan kondisi kulit saya tetap lembut, cerah, dan glowing

So kesimpulannya...

Again, menurut saya dengan efeknya yang tidak kalah dengan skincare dengan harga yang lebih mahal, Glowtening Serum ini sangat-sangat worthed dengah harga Rp 75.000,- per botol 15 ml.

Jadi, jika teman-teman mencari skincare yang aman untuk kulit yang bisa menjaga kondisi kulit dengan harga yang terjangkau, coba deh rangkaian Scarlett Whitening dan Glowtening Serum ini. Dengan tentu saja, perlu dicek cocok tidaknya dengan kulit ya... Karena meskipun skincare ini cocok dengan kulit saya yang cenderung berminyak dan mudah berjerawat, kondisi kulit setiap orang kan unik, jadi bisa jadi efeknya berbeda.

Jika teman-teman berminat bisa pesan langsung melalui SCARLETT OFFICIAL berikut ya: https://linktr.ee/scarlett_whitening.

Sekian review, semoga bermanfaat dan jangan skip skincare untuk menjaga kulit kita ya teman-teman... Salam kulit sehat dan glowing!

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

Friday, December 24, 2021

Scarlett Brightly Series, Cocok Ga Untuk Kulit Sensitif?

Hayo, siapa yang punya kulit sensitif juga? Duh, pasti tahu ya rasa was-wasnya mau pakai make up atau skincare tertentu. Minimal ngecek ingredient produk itu harus! Lalu googling di internet untuk informasi lebih detail dan juga mencari review customer yang pernah pakai.

Itu juga yang saya lakukan sebelum memutuskan mencoba Scarlett Whitening. Awalnya, tidak terlalu tertarik dan cenderung skeptis. Namun, semakin banyak melihat testimoni positif produk ini bersliweran, lama-lama saya kepo juga dan mulai check-and-recheck kandungannya. Dan ternyata produk ini mengandung bahan-bahan yang menenangkan, telah teruji bebas Merkuri dan Hidroquinon yang berbahaya untuk kulit, serta sudah teregistrasi oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Kemudian saya pun semakin tertarik untuk mencoba...

Rangkaian Scarlett Whitening ini sendiri terdiri dari dua seri, yaitu:

Acne Series (Warna Ungu)

Scarlett Whitening Acne Series ini bermanfaat untuk melembabkan dan menghidrasi kulit, menyamarkan pori-pori dan garis halus, membantu meredakan peradangan karena jerawat dan membantu menyembuhkan jerawat.

Kandungan: CM Acnatu, Poreaway, Double Action Salicylic Acid, Natural Vitamin C, Natural Squalane, Hexapeptide-8, Aqua Peptide Glow, dan Triceramide.

Brightly Series (Warna Pink)

Nah, kalau Scarlett Whitening Brightly Series ini memiliki manfaat untuk meningkatkan kelembaban dan elastisitas kulit, membantu mencerahkan kulit dan memudarkan bekas jerawat, menyamarkan pori-pori dan garis halus, serta mengencangkan kulit.

Kandungan: Niacinamide, Hexapeptide-8, Glutathione, Rainbow Algae, Aqua Peptide Glow, Rosehip Oil, Poreaway, Triceramide, Natural Vitamin C, dan Green Caviar.

***

Melihat kandungannya dan juga review yang bersliweran, akhirnya saya memilih rangkaian Brightly Series, karena secara umum saat ini kulit saya tidak berjerawat. Jerawat biasanya muncul pada saat menjelang datang bulan saja. Plus, beberapa bekas jerawat juga masih tampak... siapa tahu kan Brightly Series ini bisa membantu mempercepat menghilangkan bekas jerawat (meratakan warna kulit).

Bakalan cocok ga ya rangkaian Scarlett Whitening Brightly Series ini untuk kulit saya yang sensitif dan gampang jerawatan ini?

Well, rangkaian produk Brightly Series yang saya pakai terdiri dari produk sebagai berikut...

SCARLETT BRIGHTENING FACIAL WASH

Kandungan: Glutathione, Aloevera, Rose Petal, dan Vitamin E.

Manfaat:

  • Membantu membersihkan kulit wajah.
  • Meningkatkan kelembaban dan elastisitas kulit wajah.
  • Memberikan perlindungan terhadap radikal bebas dan polusi udara.
  • Membantu mengatasi peradangan dan kemerahan pada wajah.
  • Memberi efek relaksasi (menenangkan) kulit wajah.
  • Mengembalikan kesegaran kulit wajah.

Facial wash ini memiliki tekstur liquid dengan bulir-bulir putih dan helaian bunga mawar dengan aroma yang sangat lembut (tidak menyengat). Cara menggunakannya dengan menuangkannya sedikit, membusakannya di telapak tangan, kemudian digosokkan dengan lembut ke wajah.

Kesan saya setelah menggunakan produk ini adalah kulit terasa bersih namun tidak kering. Dan sesuai dengan klaimnya yang aman untuk digunakan semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif, facial wash ini tidak menimbulkan iritasi atau efek negatif pada kulit saya.

BRIGHTLY ESSENCE TONER

Kandungan: Vitamin C, Glutathione, Witch Hazel Extract, Jeju Propolis Extract, Allantoin, Niacinamide, dan Grape Water.

Manfaat:

  • Meningkatkan produksi kolagen.
  • Mencerahkan kulit.
  • Membantu meredakan peradangan dan mengencangkan pori-pori.
  • Meregenerasi kulit untuk membantu membuat tekstur kulit menjadi terasa lebih halus dan wajah, sehingga terasa lebih kenyal.
  • Melembabkan, menenangkan, dan menyegarkan kulit.
  • Membantu mengecilkan pori-pori yang membesar.

Produk ini dikemas dalam bentuk pump (bukan spray), sehingga pengaplikasian bisa menggunakan kapas atau pun telapak tangan. Teksturnya seperti air, dengan aroma wangi yang sangat mild.

Setelah menggunakan produk ini, saya merasa kulit lebih lembab dan ada kesan dingin di kulit. 

Produk yang diklaim cocok untuk digunakan jenis kulit normal, kering, dan kombinasi ini ternyata tidak menimbulkan iritasi dan efek negatif pada kulit saya.

BRIGHTLY EVER AFTER SERUM

Kandungan: Lavender Water, Phyto Whitening, Niacinamide, Glutathione, dan Vitamin C.

Manfaat:

  • Meningkatkan sirkulasi darah dan menghaluskan kulit wajah.
  • Membantu melembabkan kulit wajah.
  • Membantu menyamarkan noda bekas jerawat serta membantu kulit wajah tampak lebih cerah.
  • Meningkatkan elastisitas kulit wajah.
  • Mencegah dan melindungi kerusakan jaringan kulit akibat paparan radikal bebas yang menyebabkan penuaan dini pada kulit.

Hal yang membuat saya amazed pertama kali pada produk ini adalah kemasannya yang sangat elegan (terbuat dari kaca), padahal harganya relatif ekonomis.

Untuk produknya sendiri, seperti serum pada umumnya, berupa cairan bening yang diaplikasikan dengan dioleskan ke wajah setelah menggunakan facial wash dan toner. Kesannya sedikit licin saat diaplikasikan, sampai akhirnya meresap ke lapisan kulit. Untuk aromanya tidak bisa dibilang wangi, jadi kemungkinan aromanya berasal dari bahannya saja (non-perfumed).

Produk ini cocok untuk jenis kulit normal, kering dan kombinasi, namun memiliki formulasi yang cukup lembut sehingga tidak menimbulkan iritasi dan efek negatif pada kulit saya.

BRIGHTLY EVER AFTER CREAM DAY/NIGHT

Kandungan: Rainbow Algae, Green Caviar, Rosehip Oil, Niacinamide, Hexapeptide-8, Glutathione, Triceramide, Poreaway, dan Aqua Peptide Glow.

Manfaat:

  • Mencerahkan dan mengatasi hiperpigmentasi.
  • Sebagai antioksidan untuk membuat kulit tampak lebih cerah.
  • Membantu mengencangkan pori-pori kulit wajah.
  • Membantu menghambat penuaan dan kerutan wajah.
  • Membantu kulit melawan dehidrasi kulit wajah.

Scarlett Brightly Ever After Cream Day dan Night sama-sama memiliki warna putih. Bedanya, jika Day Cream memiliki tekstur yang cukup encer sehingga lebih menyerupai cairan, sementara Night Cream lebih kental. Keduanya memiliki aroma yang sangat mild, namun masih ada kesan wangi.

Scarlett Brightly Ever After Cream Day dan Night ini cocok untuk jenis kulit normal, kering, dan kombinasi. Akan tetapi formulasinya cukup lembut sehingga tidak menimbulkan iritasi dan dampak negatif pada kulit saya yang juga cenderung sensitif.

***

Lalu, efek setelah pemakaian rangkaian produk ini sendiri seperti apa? Apa manfaat yang dirasakan dan juga apakah produk ini worthed dibandingkan dengan harganya?

Well, saat saya menulis review ini, saya baru beberapa hari menggunakan produk Scarlett Brightly Ever After Series. Sebagai orang yang sangat concern sekali tentang kulit, saya cukup disiplin mengenai perawatan wajah saya. Hal ini membuat kondisi kulit saya relatif prima sebelum mencoba produk ini, hanya terdapat beberapa bekas jerawat yang belum hilang pasca menstruasi beberapa waktu lalu.

Sejauh ini, yang saya rasakan adalah produk Scarlett Brightly Series ini mampu mempertahankan kondisi kulit saya tetap lembab, lembut, dan tidak muncul jerawat atau keluhan lainnya, serta membantu menyamarkan noda bekas jerawat saya. Jadi, bagi saya, dengan harga yang sangat ekonomis, yaitu Rp. 75.000,- untuk masing-masing variannya, produk ini sangat-sangat worthed! Produk ini tidak kalah dengan skincare lain dengan harga yang jauh lebih mahal.

Namun, kondisi kulit masing-masing individu tentu beberapa sangat unik ya... Jadi, meskipun produk ini hasilnya baik untuk jenis kulit saya yang cenderung sensitif dan mudah berjerawat, mungkin hasilnya bisa berbeda untuk teman-teman. Tapi, jika teman-teman mencari produk skincare yang berkualitas, aman, dan ekonomis; maka saya akan merekomendasikan produk ini.

Oh ya, untuk mendapatkan rangkaian produk Scarlett Whitening, teman-teman bisa order melalui SCARLETT OFFICIAL berikut ya: https://linktr.ee/scarlett_whitening.

Sekian review-nya teman-teman, semoga bermanfaat... 

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

Tuesday, November 23, 2021

Belajar Membaca Ala Montessori: Kapan Sebaiknya Mengajari Anak Membaca?

Versi video disini: 

"Calistung alias Baca Tulis Hitung itu tidak boleh diajarkan pada anak sebelum usia 7 tahun!"

Hmm, jujur, pada awalnya saya mengamini statement ini begitu saja. Saya merasa bahwa di usia kurang dari 7 tahun, ada banyak hal lain yang lebih penting untuk diajarkan pada anak selain calistung. Saya pun merasa bahwa calistung sendiri tidak termasuk dalam tugas perkembangan anak-anak di bawah usia 7 tahun.

Yang sebenarnya tidak sepenuhnya salah sih, tapi perlu dikaji lebih dalam tentang beberapa hal, terutama  mengenai definisi mengajarkan calistung yang dimaksud itu seperti apa. Simpelnya, kalo ngajak anak nyanyi 'Satu Satu Aku Sayang Ibu' aja masa iya ga boleh? Padahal jelas disitu juga ada muatan hitungannya lho... Iya apa iya?

Ini yang saya rasakan pada saat si Ganesh mulai masuk TK di sebuah sekolah yang menggunakan Metode Montessori. Disana saya melihat bagaimana anak-anak mulai dikenalkan pada bunyi dan huruf dengan metode bermain, misalnya main tebak huruf sebelum masuk kelas. Juga menyiapkan anak-anak untuk belajar menulis dengan kegiatan meremas, mewarnai, dan sebagainya.

Yes, ternyata belajar baca-tulis-hitung itu bisa banget dikemas dalam bentuk permainan yang jauh dari kata stressing (atau membuat stress), dan bahkan sangat menyenangkan untuk anak-anak. Well, dengan metode seperti ini sangat tidak ada salahnya untuk 'mengajarkan' calistung pada anak dari usia dini pun kan?

Jadi, dulu pun saya santuy aja dan sepakat pada saat Ganesh mulai diajarkan calistung sejak TK dengan Metode Montessori tersebut. Dan meskipun pada saat masuk SD dia belum lancar baca, tidak lama kemudian dia sudah bisa baca.

Tapi, kemudian pandemi pun melanda saat adiknya, Mahesh, duduk di bangku TK A... kegiatan belajar online membuat peran saya sebagai orang-tua dan pendidik menjadi jauh lebih besar dari sebelumnya. Kalau dulu, ya cukup antar jemput anak sekolah sambil sedikit-sedikit mengamati perkembangannya. Setelah pandemi, saya merasa punya beban untuk memastikan Mahesh bisa membaca, sehingga tidak kesulitan pada saat masuk SD nanti.

Dari sana kemudian saya mencari lebih banyak mengenai pengajaran baca tulis melalui Metode Montessori yang minim stress. Karena yang saya tahu belajar membaca itu yang dengan mengeja, saya tidak tahu bagaimana cara mengajarkan anak membaca dan menulis dengan Metode Montessori ini.

Dan gayung bersambut, saat itu kemudian saya menemukan Buku 'Montessori: Keajaiban Membaca Tanpa Mengeja' karya Ibu Vidya Dwina Paramita.

BACA TULIS DALAM METODE MONTESSORI

Dalam Metode Montessori, anak dikategorikan mampu membaca jika mampu mengorelasikan rangkaian huruf yang dia 'baca' (bunyikan) dengan maknanya.

Jadi, jika seorang anak mampu 'membaca' sebuah kata atau kalimat misalnya, tapi tidak memahami makna dari kata atau kalimat yang baru saja dibacanya itu, maka dia baru masuk pada tahap 'membunyikan huruf'.

Karena itu, mengajarkan anak bahwa membaca itu adalah kegiatan yang menyenangkan kemudian menjadi hal yang sangat penting. Karena dari rasa menyenangkan itu, anak akan lebih mudah untuk memahami makna dari rangkaian huruf yang dia baca. Bukan sekedar buru-buru membunyikan huruf dan skip proses memaknainya.

So, belajar membaca harus jauh-jauh dari aktivitas yang justru membuat anak merasa tertekan.

TAHAP PRA-MEMBACA

Yup, dalam Metode Montessori ada dua tahapan pengajaran baca dan tulis pada anak, yaitu tahap pra-membaca dan teknis membaca.

Pada tahap pra-membaca, anak belum dikenalkan dengan huruf, namun lebih ke kegiatan yang membuat anak tertarik untuk membaca juga kegiatan mengenal bunyi, kata, kalimat, serta makna. Misalnya dengan berbincang, membacakan cerita, maupun bernyanyi. Kegiatan ini bisa dimulai pada usia yang sangat dini, bahkan sejak dalam kandungan.

Selanjutnya anak-anak juga perlu diajak mengenal bentuk, tekstur, ukuran, berat dan arah benda, yang akan berguna nantinya untuk mengenali huruf. Termasuk juga kegiatan fisik seperti makan sendiri, menuang, memasukkan benda ke wadah, meronce, memukulkan palu pada paku, dan sebagainya yang akan melatih koordinasi tangan serta matanya.

TAHAP TEKNIS MEMBACA

Nah, lalu kapan saatnya anak diajarkan untuk mengenal huruf (mengorelasikan huruf, bunyi, dan makna)?

Berikut adalah checklist untuk menilai kesiapan anak memasuki tahap teknis membaca yang dapat digunakan sebagai pedoman:

  1. Anak memahami minimal 100 kata,
  2. Anak dapat berkomunikasi dua arah,
  3. Anak dapat memahami jalan cerita dalam kisah pendek yang dibacakan,
  4. Anak dapat membedakan bentuk segitiga, persegi, dan lingkaran,
  5. Anak dapat mengklasifikasikan objek berdasarkan kesamaan dan perbedaannya serta menyebutkan alasan pengelompokan,
  6. Anak dapat memahami konsep sebab akibat sederhana.
Anak dinilai siap untuk mulai memasuki tahapan teknis membaca pada saat menguasai minimal empat dari kemampuan pada checklist tersebut. Dimana yang perlu diingat, menurut Metode Montessori ini bukan artinya memberikan tugas anak untuk menghapal huruf dan mengeja secara kaku. Namun tetap mengedepankan proses yang menyenangkan supaya anak mencintai kegiatan membaca.

So, menjawab pertanyaan, 'kapan sebaiknya mengajari anak membaca', jika maksudnya adalah tahap teknis membaca, maka jawabannya bukanlah usia ataupun jenjang pendidikan, tapi kesiapan anak. Dimana kesiapan anak ini akan berbeda-beda satu sama lain, ada yang bahkan di usia empat tahun sudah bisa membaca dengan sendirinya, ada juga yang mulai siap pada usia pra-sekolah (TK).

Potensi anak berkaitan dengan literasi tentu berbeda-beda yang juga mempengaruhi kapan kesiapan ini muncul. Dan tugas pendidik maupun orang-tua adalah mengoptimalkan potensi ini, yaitu menyiapkan anak pada tahap pra-membaca. Sebuah tahap yang sangat krusial supaya anak mencintai kegiatan belajar dan membaca.

Begitu kira-kira teman-teman jawabannya dari berbagai sumber yang saya baca.

***

Nah, selanjutnya gimana gambaran tahapan pra-membaca dan teknis membaca ini? Hmm, ini juga lumayan seru dan rada bikin bingung awalnya. Dalam Metode Montessori ada istilah 'writing before reading' atau 'menulis sebelum membaca'. Nah loh, gimana tuh ceritanya? Kita bahas di post dan video berikutnya ya teman-teman.

Stay tuned dan tetap semangat!

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

Monday, November 15, 2021

IBU BERHENTI BEKERJA DARI BUMN [PERNAH MERASA MENYESAL?]

Video version is here:

Jadi, semenjak resign dari PLN di bulan Agustus 2019 lalu, beberapa teman yang sedang menimbang untuk mengambil keputusan yang sama pun banyak bertanya pada saya seputar hal ini. Salah satunya yang paling banyak ditanyakan adalah, "Pernah ga merasa menyesal setelah resign?"

Hmm, pernah ga ya? Baiklah, so, saya akan mendedikasikan tulisan untuk menjawab pertanyaan itu. Tapi, sebelum membahas lebih lanjut, kita samakan persepsi tentang definisi 'menyesal' ya...

Secara psikologis 'menyesal' atau 'regret' dapat diartikan sebagai kondisi kognitif dan emosional yang negatif yang meliputi perasaan menyalahkan diri sendiri akan hasil yang tidak baik (sesuai harapan), perasaan kehilangan atau sedih atas sesuatu yang terjadi, atau berharap kita bisa mengulang waktu dan mengganti pilihan yang pernah kita ambil (dari PsychologyToday).
Artinya pada saat merasa 'menyesal' ada perasaan menyalahkan keputusan yang pernah diambil. Kita membandingkan kondisi sebelum dan sesudah resign, kemudian merasa bahwa kondisi sebelum resign lebih baik, sehingga kita ingin kembali ke posisi tersebut.

Jadi, apakah saya pernah merasa menyesal setelah resign?

OK, dalam setiap mengambil keputusan, sesungguhnya pasti ada sebuah ekspektasi. Baik suatu kondisi yang ingin dicapai, maupun sebuah kondisi yang ingin dihindari atau diperbaiki; dengan mempertimbangkan risiko atau kondisi tidak nyaman yang menyertainya. Dimana dalam perjalanannya, bisa jadi ekspektasi tersebut terpenuhi ataupun sebaliknya.

KONDISI YANG INGIN DIPERBAIKI

Sebelum resign saya adalah seorang pekerja full time yang bekerja dari Senin hingga Jumat dari jam 7.30 hingga 16.00. Kondisi tersebut menuntut saya untuk banyak mendelegasikan peran saya menjaga anak-anak kepada pengasuh, serta mengesampingkan hal-hal terkait hobi dan aktualisasi diri untuk melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung-jawab saya.

Work-life balance benar-benar menjadi isu saat itu, terlebih saat saya mulai merasa tidak puas dengan pekerjaan yang saya lakukan. Typical saya yang perfeksionis dan idealis, yang begitu passionate, yang ingin menghasilkan sesuatu yang bisa dibanggakan sebagai 'karya' tidak terpenuhi melalui pekerjaan saya. Hal ini membuat upaya menciptakan keseimbangan antara 'kerja' dan 'kehidupan pribadi' menjadi lebih sulit dicapai. Karena di samping perlu menyeimbangkannya dengan keluarga, saya masih harus struggle untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri yang tidak terpenuhi dari dunia kerja.

Singkat cerita, kemudian saya tiba di tahap dimana kondisi tersebut cukup mengganggu kesehatan mental saya. Seringkali merasa terburu-buru, merasa ada begitu banyak hal yang ingin saya kerjakan tapi tidak selesai atau harus selesai di bawah standard pribadi saya, merasa tidak bisa menjalankan peran saya dengan baik, tidak punya waktu untuk diri sendiri, dan sebagainya.

Well, mungkin ini untuk beberapa teman sulit dipahami ya... Tapi, percayalah bahwa ini bukan sesederhana tentang kurang bersyukur. Cukup pahami bahwa setiap individu memiliki karakter dan kepribadian yang berbeda, sehingga ini pun termanifestasi pada perasaan, pandangan, harapan, dan juga apa yang membahagiakannya.

KENYAMANAN YANG MENJADI KONSEKUENSI

Menjadi pekerja pada titik itu menciptakan ketidaknyamanan, tapi tentu saja tidak memunafikkan kenyamanan yang menyertainya. Gaji bulanan yang relatif tinggi dan stabil beserta segala tunjangannya, status yang prestise dimata masyarakat, aktivitas yang menghidupkan hari hari-hari saya, dan circle pertemanan. Semua itu adalah zona nyaman yang akan berganti pada saat memutuskan untuk resign.

Perubahan ini adalah hal yang pasti terjadi, sehingga sudah diperhitungkan dan diantisipasi, meskipun sifatnya tentu adalah prediksi. Sebaik apapun persiapan, sesungguhnya semua adalah sebatas angan-angan yang kita bayangkan, kita tidak benar-benar menjalani masa depan di masa kini. So,  sebenarnya kita tidak benar-benar tahu apakah segala rencana dan persiapan kita itu sesuai dengan harapan atau sebaliknya.

MASA TRANSISI

Semakin mengkerucut pada pertanyaan, 'pernah ga merasa menyesal setelah resign', menurut pengalaman saya ada ada dua masa yang rawan bagi kita untuk merasa menyesal. Yang pertama adalah masa transisi, yaitu masa tepat setelah kita resign.

Bagi banyak orang termasuk saya, masa transisi adalah kondisi yang tidak nyaman. Bagi saya, masa transisi itu masih kental dengan kenangan akan kondisi yang ditinggalkan, sekaligus antisipasi akan risiko-risiko yang kita pikirkan. Jadi, rasanya itu tidak santai, lebih was-was, dan juga sensitif. Dalam intensitas yang ekstrim masa ini pun bisa menerbitkan rasa sesal, yang untungnya tidak terjadi pada saya.

Semua yang disebutkan di atas, itu saya rasakan. Bagai habis putus cinta, kenangan akan hari-hari yang dilewati bersama itu masih begitu nyata diingatan. Tapi, semua masih pada batas yang masih logis saya terima dari bagian dari proses adaptasi. Saya bisa bilang di masa rawan pertama ini saya tidak merasakan menyesal.

MASA DEPAN SIAPA YANG TAHU...

Kemudian, masa kedua adalah saat kita mulai terbiasa dan beradaptasi dengan kondisi setelah resign. Masa dimana kita melihat dan merasakan apakah ekspektasi kita terpenuhi atau tidak...

Sebelum resign saya bersama suami pun sudah mempersiapkan beberapa hal. Saat itu, kami membuka sebuah usaha akan menjadi aktivitas baru yang produktif bagi saya. Dimana semua berjalan baik-baik saja sejak saya resign di Bulan Agustus 2019, hingga akhirnya April 2020 semuanya berubah. Kondisi pandemi memaksa begitu banyak usaha untuk berhenti beroperasi, termasuk usaha kami yang mengandalkan pengunjung mall sebagai customer. Sehingga di bulan yang sama (April 2020) saat kontrak sewa habis, kami pun memutuskan untuk tidak melanjutkan dulu usaha ini.

Hal ini praktis itu merubah semua hal, zona nyaman baru yang saya rencanakan tidak berjalan sesuai rencana. Pandemi, adalah sebuah kondisi yang tidak terbayangkan akan terjadi bagi kami saat itu, dan siapa pun. So, yes, kondisi itu membuat saya kehilangan aktivitas sehari-hari, sumber penghasilan, dan juga lingkaran pergaulan saya. Ditambah lagi dengan kondisi pandemi yang menciptakan tekanan lainnya, diantaranya Long Distance Marriage yang sangat panjang, tidak bisa kemana-mana, dan juga kesibukan baru bernama belajar online, membuat saya benar-benar merasa powerless.

Di sini saya ingin menyampaikan bahwa kemungkinan jika rencana dan langkah antisipasi yang kita siapkan itu tidak berjalan sesuai rencana bisa saja terjadi. Meski tidak menutup kemungkinan, jika hal sebaliknyalah yang terjadi. Misalnya bisnis yang kita siapkan berjalan lebih baik setelah kita resign.

Prediksi adalah prediksi, semua hal bisa terjadi, yang lebih buruk ataupun justru yang lebih baik...

LALU APAKAH MENYESAL?

Dalam kasus saya, pada satu titik bisa dibilang bahwa rencana berjalan di bawah ekspektasi. Dan saya pun merasakan struggle untuk beradaptasi dengan keadaan ini. Tapi, jujur, saya tidak pernah merasa menyesal dengan keputusan saya untuk resign.

Mungkin hal ini akan terjadi sebaliknya, jika saya adalah pencari nafkah utama dalam keluarga. Tapi, karena saya memiliki privilege itu, meskipun saat itu merasa tidak nyaman dengan keadaan, tapi rasa sesal itu tidak hadir.

Tidak ada keinginan sedikit pun dalam diri untuk menukar kondisi powerless yang saya rasakan dengan situasi powerful saat masih bekerja. Sekali lagi setiap individu itu unik ya, dan saya kebetulan adalah seorang yang sangat membutuhkan kebebasan, idealisme, dan kompetisi fair yang membuat seseorang merasa dapat meraih prestasi. 

Lagi pula saya melihat kondisi tidak sesuai ekspektasi ini sekedar sebagai tertutupnya satu pintu, sementara pintu yang lain masih banyak. Sementara rejeki dari berjualan bisa dibilang sedang sulit untuk semua orang, ya saya tetap berusaha melakukan hal yang saya bisa. Mengembangkan media yang saya punya (Instagram, YouTube, dan lainnya), melakukan hobi-hobi seperti menyanyi, menggambar, apa aja yang saya suka.

Kehidupan pasca resign saya pada satu titik memang terasa di bawah ekspektasi, tapi siapa disangka kemudian hobi-hobi ini pun bisa menghasilkan income, meski tentu tidak se-stabil saat bekerja full time. Ada kalanya lebih banyak, sering juga dibawahnya. Tapi, kebahagiaan dan ketenangan hati yang saya dapatkan karena keleluasaan membersamai anak-anak dan kesempatan mengembangkan diri itu selalu stabil di atas, dibandingkan pada saat bekerja.

Hidup adalah pilihan, saya memiliki privilege untuk mengambil pilihan resign dan saya tidak pernah menyesal mengambil keputusan itu. Bagi saya, kepurusan untuk resign adalah salah satu keputusan terbaik dalam hidup saya.

Jadi, jika ingin digeneralisasi, mungkin menyesal dan tidak menyesalnya seseorang setelah resign itu tergantung pada:

PERTIMBANGAN. Pastikan jika itu bukanlah keputusan emosional semata, bukan sekedar pelarian untuk menghindari hal yang tidak kita inginkan, tapi lebih ke usaha untuk mencapai situasi yang kita inginkan. Sehingga kita tetap bisa menghargai mensyukuri situasi setelah resign. Dan jika ternyata sebagian rencana tidak berjalan sesuai ekspektasi, kita tidak merasa kehilangan tempat berpijak.

LEGOWO DAN RESILIANCE. Selain itu, yang perlu disadari dan disikapi legowo adalah bahwa kehidupan setelah resign itu secara finansial sudah pasti tidak se-stabil saat bekerja. Kamu bisa mendapatkan lebih, tapi juga bisa dibawahnya, jadi jangan baperan, keep on going pokoknya.

***

Kira-kira begitu penjelasan saya menjawab pertanyaan, "Pernah ga merasa menyesal setelah resign?" yang jawabannya adalah 'tidak'.

Struggle-nya saya ya di bagian merasa powerless itu, dan ini mungkin sangat berbeda bagai orang lain. So, jika teman-teman pun memiliki keinginan untuk resign, sekali lagi pertimbangkan segala sisi positif dan negatif dari bekerja full time dan resign.

Resign akan membuat teman-teman kehilangan sesuatu, so pastikan kan is it OK? Resign juga akan membawa kita untuk mendapatkan sesuatu, so pastikan juga jika teman-teman benar-benar menginginkan hal itu. Serta satu lagi, sadari bahwa selalu ada kemungkinan jika rencana yang telah disusun tidak berjalan sesuai harapan kita, is it also OK

Hidup adalah tentang pilihan, termasuk memilih risiko yang akan ikhlas kita jalani.

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

Saturday, November 6, 2021

Pengalaman Menurunkan Berat Badan dengan Suplemen Kesehatan (?)

Whoa! So, ini adalah post menindaklanjuti, video yang pernah saya buat tentang Herbilogy Slimming Kit yang saya konsumsi dalam rangka berusaha menurunkan berat badan. 

Penggunaan Slimming Kit Herbilogy ini sendiri terdiri dari dua langkah, yaitu proses detoksifikasi dengan menggunakan Laxa Tea selama 14 hari. Baru kemudian dilanjutkan dengan konsumsi Green Tea dan Slimming Capsule-nya.

Nah, di YouTube Channel, saya baru upload dua video, yaitu video part 1 unboxing si Herbilogy Slimming Kit dan part 2 testimoni setelah menggunakan Laxa Tea. Sementara part 3-nya alias testimoni setelah memakai Green Tea dan Slimming Capsule-nya belum saya bikin juga. Bukan apa-apa, tapi saya memang gagal untuk disiplin dalam program ini dan tidak bisa memberikan testimoni teman-teman :D

Jadi begini... Di video pertama kan saya sampaikan bahwa si Slimming Kit ini adalah pelengkap dari program diet yang saya rencanakan meliputi: memperbaiki pola makan (mengurangi asupan kalori) dan olah-raga. Tapi kenyataannya, kesibukan yang luar biasa membuat saya tidak bisa disiplin seperti seharusnya.

Jam tidur yang jauh dari ideal (baca: seringkali tidur jam 3.00 pagi, bangun pagi sekitar jam 7, baru nanti siang tidur lagi) itu membuat saya kesulitan mengatur waktu makan dan juga olah-raga. Rutinitas yang cukup menyita waktu dari menemani belajar online anak-anak, masak, beberes rumah, setrika, belanja, dll itu pun sangat menguras waktu dan energi. Sehingga kedisiplinan yang mutlak diperlukan dalam program diet ini tidak bisa saya lakukan.

Olah-raga banyak sekali ke-skip karena sudah kecapekan. Makan camilan pun seringkali masih dilakukan demi mengurangi ngantuk, dan bahkan minum si Green Tea dan Slimming Capsule pun suka lupa. So, disini lah saya merasa tidak bisa menilai seberapa besar andil si Slimming Kit ini dalam perubahan berat badan saya.

Oh ya, kalo ditanya berapa perubahan berat badan saya, hoho, malahan naik 0,7 kg teman-teman. Dimana, tentu saja ini bukan akibat dari Slimming Kit ya, tapi karena ketidakdisiplinan saya. Nah, disini (sekali lagi) kemudian saya tidak bisa menilai efektivitas dari Slimming Kit ini. Gitu teman-teman...

Dan membicarakan tentang diet, dari kegagalan ini kemudian saya semakin tersadar bahwa kunci dari penurunan berat badan adalah kedisiplinan dan konsistensi.

Jadi begini, pada dasarnya untuk menurunkan berat badan, kita harus membakar cadangan makanan (dalam bentuk lemak) yang ada dalam tubuh, artinya kita harus melakukan program defisit kalori. Dimana ini dilakukan dengan mengurangi asupan kalori dan juga meningkatkan aktivitas yang membakar kalori. Sementara suplemen, sifatnya adalah untuk membantu saja

Intinya tetap di kedisiplinan kita untuk melakukan program defisit kalori.

Metabolisme tubuh saya memang cenderung lambat alias mudah naik berat badan. Udah gitu cenderung obsesive compulsive yang termanifestasi juga dalam perilaku suka ngemil. Kondisi ini diperburuk karena saat ini hari-hari saya yang serba melelahkan sebagai single fighter (baca: Long Distance Marriage plus ga ada ART), boro-boro mau olah-raga, kontrol diri pun melemah.

Tapi, itu bukan berarti menyerah dan membiarkan semua benar-benar tak terkendali ya... Saya tetap berusaha melakukan hal-hal untuk menerapkan pola hidup sehat yang efeknya juga ke menjaga berat badan. Dan yang saya lakukan saat ini, kembali ke cara lama, yaitu menjaga makanan (meminimalkan karbohidrat dan memperbanyak sayur), serta memakai korset.

Yap, bukan salah ketik, it's memakai korset... ini ngefek banget untuk saya. Mari kita bahas satu persatu ya... 


Versi videonya kalau males bacanya :D

MENJAGA MAKANAN!

So, sejak kurang lebih 6 tahun lalu saya mulai menerapkan pola makan food combining meski bukan yang saklek banget. Jadi, setiap pagi dimulai dengan minum segelas air jeruk nipis hangat, kemudian beberapa saat kemudian sarapan buah, dan baru makan siang pada pukul 11.30. Menu makan siang atau malam pun sebisa mungkin tidak menggabungkan antara karbohidrat dan protein hewani. 

Jadi biasanya saya mengganti nasi dengan sayuran yang banyak kalau ingin makan ayam, ikan, dan protein hewani lainnya. Sementara kalau lagi makan tahu atau tempe (protein nabati), ya makan nasi tidak apa-apa. Meski saya emang pada dasarnya pun ga terlalu suka nasi, jadi sehari-hari jarang sekali makan nasi, bisa seminggu penuh tanpa nasi atau bahkan sebulan penuh, tergantung mood.

Jadi, pola makan ini masih saya lanjutkan, hanya saja yang berbeda adalah saya mengurangi ngemil atau porsi makan snack saja. Dan bagian ini cukup challenging sih, karena ya itu tadi, kadang untuk mengurangi ngantuk akibat jam tidur yang rada kacau, godaan ngemil itu lebih sulit ditahan.

Tapi, tetep berusaha kontrol... jangan dilosin aja...

MEMAKAI KORSET!

Ini juga kebiasaan lama sejak melahirkan anak pertama lebih dari 10 tahun lalu, yaitu memakai korset.

Secara fisik sih dengan memakai korset perut akan tertekan dan terbentuk lebih slim, tapi efek yang paling bermanfaat untuk saya itu sebenarnya adalah untuk mengontrol nafsu makan.

Yes, karena pakai korset, perut tuh rasanya cenderung lebih cepat kenyang dan kenyangnya lebih tahan lama, jadi sangat membantu mengontrol keinginan untuk makan.

So, yes, siang saya pakai korset yang sebelumnya pakai Mustika Ratu Slimming Gel dulu. Dimana untuk saya, krim ini lebih untuk menjaga kulit lembab dan jika pun kulit kembali mengkerut karena menjadi lebih langsing, kulit tetap kencang. Efeknya ke membakar lemak di perut tidak terlalu saya rasakan. 

Lagi-lagi ya... menurut saya yang namanya suplemen itu sifatnya hanya membantu secara minimal, inti dari penurunan berat badan tetap di menjaga asupan kalori dan membakarnya.

AKTIFIN CALORY COUNTER

Ini barusan banget sih gara-gara ada diskon 50% untuk aplikasi calory counter favorit saya, Lifesum! Tapi aplikasi calory counter lain banyak ya... so, kalau mau pakai juga, silakan cari yang pas...

Aplikasi ini sendiri sifatnya lebih untuk mengontrol keseimbangan antara kalori yang masuk ke dalam tubuh dan yang kita bakar. Melalui aplikasi Lifesum ini, kita bisa menentukan target; apakah untuk menurunkan berat badang, menjaga berat badan, atau bahkan meningkatkan berat badan. Kita juga bisa memilih jenis diet yang paling pas, me-record perkembangan berat badan kita, dan banyak lagi.

Lebih dari sekedar concern tentang berat badan, Lifesum ini tujuannya sebenarnya lebih ke membantu kita me-maintain kebiasaan hidup sehat. Karena itu, selain calory counter, Lifesum juga memiliki water tracker, dan juga memberikan saran untuk menjaga keseimbangan nutrisi kita (karbohidrat, protein, dan lemak).

Oh ya, satu lagi... ini aplikasi beneran bermanfaat untuk saya yang rada obsesive compulsive ini, supaya lebih sadar diri.

***

Untuk sementara, itu yang rutin saya lakukan... Olah-raga akan sangat membantu, dan saya pun masih mencari celah dalam hari-hari saya untuk bisa olah-raga secara rutin lagi.

Dan kembali ke judul post kali ini, jika ingin disimpulkan seberapa efektif suplemen Herbilogy Slimming Kit dalam penurunan berat badan saya, hmm, saya tidak bisa tidak tahu. Tapi, satu hal yang pasti adalah bahwa peran suplemen dalam penurunan berat badan hanyalah membantu, dan tidak akan berarti apa-apa jika kita tidak melakukan upaya mengurangi kalori dalam tubuh.

So, jangan berharap terlalu banyak bisa menurunkan berat badan sekedar bergantung pada suplemen tertentu, tanpa mengurangi asupan kalori dan membakar kalori dalam tubuh ya...

Kurang lebih begitu teman-teman... Semangat sehat ya!

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

Monday, November 1, 2021

KREATIVITAS: INVESTASI UNTUK ANAK-ANAK KITA DI ERA DIGITAL

"Udah lah, kalau masih ada anak kecil, jangan harap rumah bisa rapi..." demikian curhatan para ibu yang bersliweran di dunia maya maupun nyata yang kemudian saya amini setelah menjadi seorang ibu. Sikap selow dan lapang dada saat melihat rumah berantakan memang kemudian menjadi satu kapasitas yang mutlak diperlukan seorang ibu untuk mempertahankan kesehatan mentalnya menghadapi anak-anak yang belum beranjak dewasa.

Demikian juga dengan si Ganesh yang kini berusia 10 tahun. Sejak kecil dia adalah anak yang 'ada-ada aja..." Hampir semua bisa dia jadikan mainan! Anaknya selalu penasaran untuk mencoba apa yang dilihatnya, utak-atik barang, dan bikin sesuatu dari barang bekas (atau yang sebenarnya masih terpakai). Dan bisa dibayangkan, kemudian rumah pun bisa dipastikan selalu dalam keadaan berantakan kecuali malam saat dia tertidur hingga pagi sebelum dia terbangun.

Rasa geregetan itu pasti ada kalanya datang, tapi ya udah lah... Masa kanak-kanak memang masanya bereksplorasi. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang begitu tinggi dan ingin mencoba semua hal yang dia bisa.

Ganesh sendiri dari kecil memang punya hobi spesifik membuat sesuatu dengan bahan kardus dan bahan bekas lainnya. Hal ini secara konsisten dia lakukan hingga saat ini. Dan sampai sekarang pun, saya masih amazed setiap kali dia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya dan berkata, "Mama, boleh enggak kardusnya buat Anesh?" Geli sendiri melihat binar-binar matanya mengharap suatu barang bekas untuk boleh dia ubah entah jadi apa.

Saat itu, saya berpikir, "Yah, tiap anak tentu memiliki potensinya masing-masing..." Jadi ya saya berusaha fasilitasi saja semampunya karena merasa ini adalah hal yang positif, tapi belum terlalu memahami bahwa kreativitas ini hal yang sangat penting untuk masa depannya. Sampai akhirnya saya mendapat kesempatan mengikuti sebuah webinar yang diadakan oleh Faber-Castell dengan tajuk 'Soft Skill Apa yang Diperlukan di Abad Digital?"

KREATIVITAS DI ERA DIGITAL

Di banyak film futuristik, kita sering disuguhi bagaimana robot menjadi bagian dari keseharian manusia. Saat ini, robotisasi sudah dimulai, berbagai pekerjaan repetitif 'sederhana' telah digantikan oleh robot yang notabene lebih mudah maintenance-nya. Robot tidak kenal capek, emosi (marah atau sedih), dan akurasi pekerjaannya pun lebih tinggi daripada manusia. Dimana hal ini akan semakin berkembang, dan di masa depan akan lebih banyak aktivitas yang digantikan oleh robot.

Berbagai aktivitas memang akan menjadi lebih efisien dengan bantuan robot, tapi tidak semuanya. Manusia memiliki kelebihan yang tidak bisa digantikan oleh robot, salah satunya adalah kreativitas, yaitu kemampuan untuk memproduksi atau mengembangkan suatu karya asli, ide, teknik, atau pemikiran.

Robot bekerja berdasarkan formula atau program yang diberikan manusia sehingga memiliki keterbatasan. Sementara manusia memiliki kreativitas yang membuatnya mampu menciptakan sesuatu hal yang sifatnya original dan cenderung tidak terbatas.

Itu mengapa, kreativitas kemudian menjadi kompetensi yang sangat dibutuhkan anak-anak kita di masa depan. Supaya dia mampu bersaing dan tidak tergantikan oleh robot. 

Karenanya kita perlu memfasilitasi anak-anak kita untuk mengembangkan kreativitas ini.

PANDEMI VS KREATIVITAS

Anak-anak membutuhkan media untuk membuatnya melakukan berbagai aktivitas untuk mengembangkan kreativitasnya. Dimana hal ini praktis menjadi tantangan tersendiri pada masa pandemi.

Sebelum pandemi, anak-anak bisa berangkat ke sekolah, bermain bersama teman-temannya, berinteraksi dengan gurunya, mengikuti berbagai kegiatan sesuai dengan minat dan bakatnya, bermain di alam terbuka, dan banyak lagi. Sementara sekarang, praktis mereka lebih banyak beraktivitas di rumah. 

Bosan itu pasti. Jadi, apa pengganti dari semua kegiatan ini? Bagaimana menyalurkan energi dan rasa ingin tahu yang begitu besar dari anak-anak ini? Di sinilah kemudian gadget seringkali menjadi musuh terselubung pada situasi ini. 

Anak-anak haus akan kegiatan, kita sebagai orang-tua pun tentu punya keterbatasan untuk memfasilitasinya karena segala kegiatan yang harus dilakukan, sehingga gadget menawarkan solusi supaya anak-anak tenang sementara orang-tua bisa tetap melakukan kegiatannya dengan tenang.

Solusi yang tidak bijak tentu saja, karena gadget akan membuat anak-anak terpaku padanya, melupakan kegiatan yang bermanfaat baginya, dan bahkan berpotensi menimbulkan masalah. Di antaranya adalah masalah kesehatan fisik (karena banyak duduk diam), terlambat berbicara, masalah atensi dan konsentrasi, masalah pada executive functioning, masalah pada perilaku, dan memburuknya kelekatan dengan orang-tua. 

Secara konkret penggunaan gadget yang berlebihan akan membuat anak terlalu terpaku padanya dan kurang melakukan aktivitas yang sesungguhnya bermanfaat. Termasuk juga aktivitas-aktivitas yang mengasah kreativitasnya. Padahal kreativitas ini menjadi hal yang sangat penting untuk masa depannya nanti.

KEGIATAN UNTUK MENGASAH KREATIVITAS ANAK

Sesungguhnya ada begitu banyak kegiatan yang bisa dilakukan anak-anak untuk mengembangkan kreativitasnya. Melalui berbagai permainan, diskusi, kegiatan seni, dan banyak lagi. Pada dasarnya setiap anak akan terdorong untuk melakukan aktifitas untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Dan kita sebagai orang-tua memiliki peran untuk memfasilitasi dorongan ini; baik dengan memberikan lingkungan yang supportif, memberikan ide kegiatan, dan juga membimbing (aktif mengajak bermain).

Membiarkan anak berkreasi meskipun rumah menjadi berantakan, menyediakan supply bahan-bahan yang dia butuhkan, tidak mudah marah saat anak merusak sesuatu karena sedang mencoba-coba, dalam hal ini termasuk bagian dari upaya kita untuk memberikan lingkungan supportif yang dimaksud.

Ada kalanya, kita sebagai orang-tua juga perlu merangsang anak-anak untuk melakukan kegiatan kreatif di tengah godaan gadget di masa pandemi ini. Bentuk kegiatannya sendiri bisa bermacam-macam, dari kegiatan seni seperti menggambar, kegiatan science seperti melakukan eksperimen sederhana, kegiatan berkaitan dengan logika berpikir seperti diskusi bersama, dan banyak lagi.

Butuh ide? Hmm, saat ini pun ada berbagai kegiatan tematik beserta supply-nya yang sangat memudahkan kita untuk mengajak anak berkreasi. Salah satunya adalah Faber-Castell Creative Art Series...

FABER-CASTELL CREATIVE ART SERIES

Yup, Faber-Castell memiliki serangkaian produk tematik yang merangsang kreativitas anak-anak. Dalam satu paket Faber-Castell Creative Art Series sudah lengkap akan peralatan, bahan, dan juga petunjuk pengerjaannya.

Misalnya seri Glow In The Dark Clock yang kami coba beberapa waktu lalu. Art Series ini mengajak anak-anak membuat jam yang bisa menyala dalam gelap. Adapun kegiatan yang dilakukan di sini meliputi mengecat, merangkai siluet gambar dan bagian-bagian lainnya hingga menjadi jam yang benar-benar bisa digunakan, dan tentu saja menyala dalam gelap!

Faber-Castell Creative Art Series: Glow In The Dark Clock
Foto: Faber-Castell Indonesia

Hoho, jangan tanya ya... sejak paket Glow In The Dark Clock ini datang, si Ganesh sudah ribut pengen bikinnya. Keseruan dia bikin si jam yang menyala di gelap ini bisa dilihat di video berikut ya...

Melakukan kegiatan Faber-Castell Creative Art Series ini, praktis sangat memfasilitasi kreatifitas anak-anak. Tapi bukan cuma itu. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan bonding antara anak dan orang tua dengan mengerjakan project ini bersama-sama. Serta meningkatkan rasa percaya diri anak karena perasaan mampu membuat suatu benda yang benar-benar berguna dalam kehidupan sehari-hari. 

Si Ganesh benar-benar bangga akhirnya jamnya selesai, bisa berfungsi dengan baik dan bisa menyala di gelap!

Produk dari Faber-Castell Creative Art Series ini sendiri bermacam-macam, bukan hanya Glow In The Dark Clock saja. Ada juga Finger Printing Art, Basketball Arcade, Air Jet Sport Car, dan sebagainya. Semua bisa didapatkan secara online di marketplace favorit teman-teman (Shopee atau Tokopedia).

Beberapa Serie Faber-Castell Creative Art Series Lainnya

Faber-Castell Creative Arti Series: Basketball Arcade
Foto: Faber-Castell Indonesia

Bagi saya, adanya Faber-Castell Creative Art Series ini sangat membantu menyiapkan kegiatan yang bermanfaat untuk anak-anak. Tidak perlu memikirkan mau bikin apa, bagaimana caranya, dan membeli alat dan bahan secara terpisah, karena semuanya sudah disiapkan dalam satu kotak. Benar-benar praktis bukan?

***

Memang tantangan kita sebagai orang-tua untuk menyiapkan anak-anak menghadapi era digital yang semakin nyata ini tidak mudah. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini. 

Sebagai orang dewasa, kita pun memiliki berbagai tanggung-jawab, sehingga memiliki keterbatasan tenaga maupun waktu untuk membimbing anak-anak kita. Namun, sesungguhnya mengajak anak-anak untuk melakukan kegiatan kreatif pun tidak sesulit dan seberat yang kita bayangkan. 

Misalnya dengan mengajak mereka mengobrol, menyediakan bacaan, pensil warna, kertas gambar atau art supply lainnya. Apalagi dengan adanya Faber-Castell Art Supply Series ini, yang benar-benar praktis dan menarik untuk anak-anak. 

Ada banyak kegiatan sederhana yang bisa dilakukan untuk membuat anak-anak tetap aktif dan mengembangkan kreativitasnya, tidak hanya terpaku pada gadget.

Bisa yok bisa... Demi masa depan anak-anak kita kan...

With Love,
Nian Astiningrum
-end-