"Udah lah, kalau masih ada anak kecil, jangan harap rumah bisa rapi..." demikian curhatan para ibu yang bersliweran di dunia maya maupun nyata yang kemudian saya amini setelah menjadi seorang ibu. Sikap selow dan lapang dada saat melihat rumah berantakan memang kemudian menjadi satu kapasitas yang mutlak diperlukan seorang ibu untuk mempertahankan kesehatan mentalnya menghadapi anak-anak yang belum beranjak dewasa.
Demikian juga dengan si Ganesh yang kini berusia 10 tahun. Sejak kecil dia adalah anak yang 'ada-ada aja..." Hampir semua bisa dia jadikan mainan! Anaknya selalu penasaran untuk mencoba apa yang dilihatnya, utak-atik barang, dan bikin sesuatu dari barang bekas (atau yang sebenarnya masih terpakai). Dan bisa dibayangkan, kemudian rumah pun bisa dipastikan selalu dalam keadaan berantakan kecuali malam saat dia tertidur hingga pagi sebelum dia terbangun.
Rasa geregetan itu pasti ada kalanya datang, tapi ya udah lah... Masa kanak-kanak memang masanya bereksplorasi. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang begitu tinggi dan ingin mencoba semua hal yang dia bisa.
Ganesh sendiri dari kecil memang punya hobi spesifik membuat sesuatu dengan bahan kardus dan bahan bekas lainnya. Hal ini secara konsisten dia lakukan hingga saat ini. Dan sampai sekarang pun, saya masih amazed setiap kali dia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya dan berkata, "Mama, boleh enggak kardusnya buat Anesh?" Geli sendiri melihat binar-binar matanya mengharap suatu barang bekas untuk boleh dia ubah entah jadi apa.
Saat itu, saya berpikir, "Yah, tiap anak tentu memiliki potensinya masing-masing..." Jadi ya saya berusaha fasilitasi saja semampunya karena merasa ini adalah hal yang positif, tapi belum terlalu memahami bahwa kreativitas ini hal yang sangat penting untuk masa depannya. Sampai akhirnya saya mendapat kesempatan mengikuti sebuah webinar yang diadakan oleh Faber-Castell dengan tajuk 'Soft Skill Apa yang Diperlukan di Abad Digital?"
KREATIVITAS DI ERA DIGITAL
Di banyak film futuristik, kita sering disuguhi bagaimana robot menjadi bagian dari keseharian manusia. Saat ini, robotisasi sudah dimulai, berbagai pekerjaan repetitif 'sederhana' telah digantikan oleh robot yang notabene lebih mudah maintenance-nya. Robot tidak kenal capek, emosi (marah atau sedih), dan akurasi pekerjaannya pun lebih tinggi daripada manusia. Dimana hal ini akan semakin berkembang, dan di masa depan akan lebih banyak aktivitas yang digantikan oleh robot.
Berbagai aktivitas memang akan menjadi lebih efisien dengan bantuan robot, tapi tidak semuanya. Manusia memiliki kelebihan yang tidak bisa digantikan oleh robot, salah satunya adalah kreativitas, yaitu kemampuan untuk memproduksi atau mengembangkan suatu karya asli, ide, teknik, atau pemikiran.
Robot bekerja berdasarkan formula atau program yang diberikan manusia sehingga memiliki keterbatasan. Sementara manusia memiliki kreativitas yang membuatnya mampu menciptakan sesuatu hal yang sifatnya original dan cenderung tidak terbatas.
Itu mengapa, kreativitas kemudian menjadi kompetensi yang sangat dibutuhkan anak-anak kita di masa depan. Supaya dia mampu bersaing dan tidak tergantikan oleh robot.
Karenanya kita perlu memfasilitasi anak-anak kita untuk mengembangkan kreativitas ini.
PANDEMI VS KREATIVITAS
Anak-anak membutuhkan media untuk membuatnya melakukan berbagai aktivitas untuk mengembangkan kreativitasnya. Dimana hal ini praktis menjadi tantangan tersendiri pada masa pandemi.
Sebelum pandemi, anak-anak bisa berangkat ke sekolah, bermain bersama teman-temannya, berinteraksi dengan gurunya, mengikuti berbagai kegiatan sesuai dengan minat dan bakatnya, bermain di alam terbuka, dan banyak lagi. Sementara sekarang, praktis mereka lebih banyak beraktivitas di rumah.
Bosan itu pasti. Jadi, apa pengganti dari semua kegiatan ini? Bagaimana menyalurkan energi dan rasa ingin tahu yang begitu besar dari anak-anak ini? Di sinilah kemudian gadget seringkali menjadi musuh terselubung pada situasi ini.
Anak-anak haus akan kegiatan, kita sebagai orang-tua pun tentu punya keterbatasan untuk memfasilitasinya karena segala kegiatan yang harus dilakukan, sehingga gadget menawarkan solusi supaya anak-anak tenang sementara orang-tua bisa tetap melakukan kegiatannya dengan tenang.
Solusi yang tidak bijak tentu saja, karena gadget akan membuat anak-anak terpaku padanya, melupakan kegiatan yang bermanfaat baginya, dan bahkan berpotensi menimbulkan masalah. Di antaranya adalah masalah kesehatan fisik (karena banyak duduk diam), terlambat berbicara, masalah atensi dan konsentrasi, masalah pada executive functioning, masalah pada perilaku, dan memburuknya kelekatan dengan orang-tua.
Secara konkret penggunaan gadget yang berlebihan akan membuat anak terlalu terpaku padanya dan kurang melakukan aktivitas yang sesungguhnya bermanfaat. Termasuk juga aktivitas-aktivitas yang mengasah kreativitasnya. Padahal kreativitas ini menjadi hal yang sangat penting untuk masa depannya nanti.
KEGIATAN UNTUK MENGASAH KREATIVITAS ANAK
Sesungguhnya ada begitu banyak kegiatan yang bisa dilakukan anak-anak untuk mengembangkan kreativitasnya. Melalui berbagai permainan, diskusi, kegiatan seni, dan banyak lagi. Pada dasarnya setiap anak akan terdorong untuk melakukan aktifitas untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Dan kita sebagai orang-tua memiliki peran untuk memfasilitasi dorongan ini; baik dengan memberikan lingkungan yang supportif, memberikan ide kegiatan, dan juga membimbing (aktif mengajak bermain).
Membiarkan anak berkreasi meskipun rumah menjadi berantakan, menyediakan supply bahan-bahan yang dia butuhkan, tidak mudah marah saat anak merusak sesuatu karena sedang mencoba-coba, dalam hal ini termasuk bagian dari upaya kita untuk memberikan lingkungan supportif yang dimaksud.
Ada kalanya, kita sebagai orang-tua juga perlu merangsang anak-anak untuk melakukan kegiatan kreatif di tengah godaan gadget di masa pandemi ini. Bentuk kegiatannya sendiri bisa bermacam-macam, dari kegiatan seni seperti menggambar, kegiatan science seperti melakukan eksperimen sederhana, kegiatan berkaitan dengan logika berpikir seperti diskusi bersama, dan banyak lagi.
Butuh ide? Hmm, saat ini pun ada berbagai kegiatan tematik beserta supply-nya yang sangat memudahkan kita untuk mengajak anak berkreasi. Salah satunya adalah Faber-Castell Creative Art Series...
FABER-CASTELL CREATIVE ART SERIES
Yup, Faber-Castell memiliki serangkaian produk tematik yang merangsang kreativitas anak-anak. Dalam satu paket Faber-Castell Creative Art Series sudah lengkap akan peralatan, bahan, dan juga petunjuk pengerjaannya.
Misalnya seri Glow In The Dark Clock yang kami coba beberapa waktu lalu. Art Series ini mengajak anak-anak membuat jam yang bisa menyala dalam gelap. Adapun kegiatan yang dilakukan di sini meliputi mengecat, merangkai siluet gambar dan bagian-bagian lainnya hingga menjadi jam yang benar-benar bisa digunakan, dan tentu saja menyala dalam gelap!
Faber-Castell Creative Art Series: Glow In The Dark Clock Foto: Faber-Castell Indonesia |
Hoho, jangan tanya ya... sejak paket Glow In The Dark Clock ini datang, si Ganesh sudah ribut pengen bikinnya. Keseruan dia bikin si jam yang menyala di gelap ini bisa dilihat di video berikut ya...
Melakukan kegiatan Faber-Castell Creative Art Series ini, praktis sangat memfasilitasi kreatifitas anak-anak. Tapi bukan cuma itu. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan bonding antara anak dan orang tua dengan mengerjakan project ini bersama-sama. Serta meningkatkan rasa percaya diri anak karena perasaan mampu membuat suatu benda yang benar-benar berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Si Ganesh benar-benar bangga akhirnya jamnya selesai, bisa berfungsi dengan baik dan bisa menyala di gelap!
Produk dari Faber-Castell Creative Art Series ini sendiri bermacam-macam, bukan hanya Glow In The Dark Clock saja. Ada juga Finger Printing Art, Basketball Arcade, Air Jet Sport Car, dan sebagainya. Semua bisa didapatkan secara online di marketplace favorit teman-teman (Shopee atau Tokopedia).
Beberapa Serie Faber-Castell Creative Art Series Lainnya |
Faber-Castell Creative Arti Series: Basketball Arcade Foto: Faber-Castell Indonesia |
***
Memang tantangan kita sebagai orang-tua untuk menyiapkan anak-anak menghadapi era digital yang semakin nyata ini tidak mudah. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini.
Sebagai orang dewasa, kita pun memiliki berbagai tanggung-jawab, sehingga memiliki keterbatasan tenaga maupun waktu untuk membimbing anak-anak kita. Namun, sesungguhnya mengajak anak-anak untuk melakukan kegiatan kreatif pun tidak sesulit dan seberat yang kita bayangkan.
Misalnya dengan mengajak mereka mengobrol, menyediakan bacaan, pensil warna, kertas gambar atau art supply lainnya. Apalagi dengan adanya Faber-Castell Art Supply Series ini, yang benar-benar praktis dan menarik untuk anak-anak.
Ada banyak kegiatan sederhana yang bisa dilakukan untuk membuat anak-anak tetap aktif dan mengembangkan kreativitasnya, tidak hanya terpaku pada gadget.
Bisa yok bisa... Demi masa depan anak-anak kita kan...
With Love,
Nian Astiningrum
-end-
No comments :
Post a Comment
Hai! Terima-kasih sudah membaca..
Silakan tinggalkan komentar atau pertanyaan disini atau silakan DM IG @nianastiningrum for fastest response ya ;)