SOCIAL MEDIA

search

Tuesday, November 3, 2020

For Our Mental Health

It's been a while, sejak terakhir post di blog ini, dan itu pun seingat saya sponsored post. Rasanya kangen juga nulis sesuatu yang mengalir begitu aja, tanpa rencana... so, here it is...

Tahun 2020 tak terasa sudah berada di ujung perpisahan. Tampaknya rencana banyak berbelok dan resolusi pun tak sempat direvisi. Walau sebenarnya jika kita lebih banyak berkontemplasi, maka akan ada banyak pelajaran akan pendewasaan di tahun ini.

Salah satu hal yang mewarnai 2020 ini adalah pertemuan dengan seorang gadis, sebut saja Saras...

Saras anak yang baik dan jujur. Selama tinggal di rumah dan membantu saya menyelesaikan pekerjaan rumah, mau ada duit ketinggalan di kantong berapa pun, selalu diserahkan pada saya. Hanya saja, ada beberapa hal yang akhirnya membuat saya menyerah dan memilih move on...

Saras memiliki masa lalu dan masa kecil yang (mungkin) membentuknya menjadi pribadi yang sulit tersentuh. Hal ini sudah saya ketahui dari awal, dan justru hal ini lah yang akhirnya membuat saya sedih saat harus melepasnya. 

Sejak awal mendengar kisahnya, dalam hati saya tumbuh sebuah keinginan untuk membantunya keluar dari tempurungnya, 'menjadi seorang yang lebih adaptif'. Namun, setelah tujuh bulan bersama, berusaha memahaminya, termasuk memaklumi kekurangannya, berusaha membantunya menemukan insight agar menemukan tujuan hidup yang menguatkan hatinya... akhirnya saya harus mengakui jika saya gagal demi kesehatan mental saya.

Tujuh bulan memaklumi cara kerjanya yang sesungguhnya tidak sesuai dengan ekspektasi saya, ketidakpeduliannya pada anak-anak, dan juga kekerasan hatinya untuk menerima masukan; cukup membuat saya merasa lelah. Saya tidak akan mengatakan bahwa Saras tidak mengerjakan tugasnya karena dia memang melakukannya, hanya saja sesuai keinginannya sendiri.

Setrikaan rapi kok dikerjakan, tapi setelah ditumpuk seminggu lebih, bahkan saat saya sampai sudah kehabisan pakaian dalam dan berkali-kali minta padanya. Pada saat saya akhirnya lelah menegur dan bilang, "Ini terakhir kali saya negur soal setrikaan ya... tolong dong, maksimal tiga hari sudah diberesin..."

Cucian piring diberesin kok, tapi mostly hanya sekali sehari, yaitu pagi... Saya ga ngerti kenapa sore tidak dicuci piringnya? Kenapa harus ditumpuk? Padahal saya pun sudah pernah menegurnya...

Dan banyak lagi... Namun yang membuat saya sangat kecewa adalah pada saat saya meninggalkan anak-anak ke Jogja bersamanya dan nenek pengasuh kami dulu. Kemudian saya mendapati bahwa dia seringkali meninggalkan tugasnya, tenggelam dalam dunia maya. Boro-boro nyamperin anak-anak, pekerjaan rutin pun banyak terlewatkan... Saya kecewa sekali.

Kemudian pada saat akhirnya merasa harus melanjutkan hidup dengan ritme yang seharusnya - karena saya merasa banyak ngerem untuk mengikuti ritmenya. Ya gimana, selain 'makan ati' secara psikologis, beberapa pekerjaan masih saya kerjakan sendiri, seperti membersihkan kamar mandi, buang sampah, dan sebagainya. Bukannya ga dikerjain, tapi daripada ngomel terus, nyuruh terus - ya mendingan saya kerjain sendiri. 

Dalam pikiran saya, jika dia tidak berinisiatif mengerjakan setelah pernah saya sampaikan, berarti dia sedang sibuk. Saya ingin memberinya waktu untuk banyak berkontemplasi dan berpikir. Mungkin juga untuk belajar, karena dia pernah cerita sedang belajar bahasa asing. Tapi, pada saat tahu bahwa keleluasaan waktu yang dimilikinya itu ya untuk bermain game, duh, benar-benar kesal campur kecewa ga sih?

So, finally saya memilih move on. Yang saya yakini untuk kebaikan saya dan kebaikannya. Untuk kesehatan mental kami berdua...

Saya merasa lingkungan yang saya berikan padanya tidak cukup kondusif untuk membuatnya 'menyembuhkan diri'. Mungkin saya terlalu sibuk dengan kegiatan-kegiatan saya. Sementara saya, pun harus melanjutkan hidup, kembali berlari setelah beberapa saat melambatkan gerak untuk mengikuti ritmenya.

Sedih rasanya saat melepas Saras terakhir kali hari ini, tapi saya rasa itu lah yang terbaik. Semoga Saras dapat memetik hikmah dari waktu tujuh bulan bersama kami. Juga kemudian menemukan lingkungan yang lebih baik untuk pengembangan kepribadiannya.

Demikian juga dengan saya, semoga kemudian merasa lebih tenang setelah mengambil keputusan ini. Semoga segera dipertemukan dengan asisten yang sayang dan perhatian pada anak-anak dan bisa saya ajak 'lari'.

Kejadian ini pun... kemudian mengingatkan saya pada beberapa orang terdekat yang meskipun saya sudah berusaha dengan begitu keras, tetap tidak bisa membantunya menjadi sosok yang lebih 'sehat' secara psikologis. Bahwa kunci dari merubah diri adalah hati kita sendiri. Sehingga sekeras apapun orang lain berusaha membantumu, jika hatimu bukan yang menginginkannya, maka semua akan percuma saja

Itu yang pertama... dan yang kedua adalah manusia hanya bisa berencana, namun Tuhan yang menentukan. "When we busy making our plans, God laughs."

But, at least I try. Dan meskipun saya gagal, paling tidak ada hal yang mendewasakan saya atas kejadian ini.

Dan untuk Saras, doa dari hatiku yang terdalam untukmu. "Kamu seorang gadis yang cerdas. Jangan sampai kecerdasanmu menjadi boomerang bagi dirimu sendiri. Membuatmu sulit menerima pendapat orang lain yang sesungguhnya baik untukmu. Hanya karena kamu merasa dirimu yang paling benar."

"Semoga kamu menyadari bahwa setiap kepala sesungguhnya memiliki 'kebenaran' menurut versi mereka masing-masing. Dan karena itu, kadang kebenaran itu bukanlah hal yang terpenting, namun perasaan orang lain. Jadi, sebelum begitu keukeuh dengan versi kebenaran yang kamu percayai, pikirkan perasaan orang lain. Terkadang kita tidak perlu begitu keras mempertahankan atau memaksa orang lain memiliki pendapat yang sama dengan kita."

Saat kita hidup bersama orang lain, kita harus saling memahami satu sama lain... percayalah...

Yah, kurang lebih seperti itulah cerita hari ini 

Wednesday, September 30, 2020

Membaca Menyenangkan Bersama Let's Read!

'Membaca', bagi anak tahun 1980 atau 1990-an mungkin adalah satu bentuk hiburan yang punya daya tarik cukup besar, karena saat itu jangankan streaming video, saluran televisi saja masih sangat terbatas. Tidak seperti sekarang, masa dimana buku dan bacaan harus bersaing dengan game, smartphone, video streaming, social media, televisi, dan banyak lagi. Buku dan kegiatan membaca tak jarang kemudian tersisihkan dan identik dengan kegiatan belajar yang membosankan. 

Menumbuhkan kecintaan anak pada buku dan bacaan menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat modern saat ini. Padahal, buku dan membaca tetap adalah jendela dunia, terlepas dari apa bentuk buku dan bacaannya.

Saya sendiri yang besar pada masa itu (baca: masa dimana bacaan adalah hiburan yang menyenangkan) pada awalnya tidak terlalu menyadari bahwa menumbuhkan minat baca anak tidak akan sesederhana dulu. Namun, kala itu karena merasa bahwa bacaan akan menyenangkan bagi mereka seperti yang saya rasakan dulu; membeli buku anak kemudian menjadi satu ritual wajib setiap kali mengunjungi toko buku. Dan siapa sangka, kebiasaan itu ternyata menjadi salah satu hal yang membuat anak-anak kemudian sangat menyukai buku.

Ganesh (9 tahun) dan Mahesh (6 tahun) sama-sama suka dan penasaran sekali dengan buku dan bacaan!

Mahesh yang baru duduk di bangku TK B memang belum bisa membaca, tapi seringkali penasaran dengan koleksi buku-buku kami. Selalu saja ada waktu dimana dia akan mengamati buku-buku di rak, mengambil salah satu di antaranya, dan kemudian membombardir kami dengan pertanyaan, "Ini bacanya apa? Itu bacanya apa?"

Secara spesifik, Mahesh memiliki ketertarikan yang sangat besar pada dinosaurus, hewan-hewan besar (terutama ikan), dan kehidupan di bawah laut. Buku-buku itulah yang seringkali dia sodorkan untuk minta dibacakan. 

Bagi Mahesh, tampaknya mengetahui apa nama binatang-binatang itu, dimana mereka tinggal, sebesar apa, makanannya apa, dan sebagainya itu adalah hal yang sangat menarik. Bagaikan misteri yang ingin sekali diungkap, dan membaca adalah salah satu caranya memecahkan misteri itu.

Sementara Ganesh yang duduk di kelas 4 SD sudah bisa membaca secara mandiri, karena itulah dia bisa memilih bacaan sesuai dengan apa yang ingin diketahuinya. Karenanya saya seringkali menemukannya sedang asyik membaca satu buku, dilanjutkan dengan buku lain yang memiliki korelasi, dan pada satu saat kemudian menciptakan sesuatu berdasarkan pengetahuan yang didapatkannya.

Ganesh sangat tertarik untuk mengetahui cara kerja berbagai benda dan alat dan kemudian menciptakan 'penemuan-penemuan'-nya sendiri. 

Ganesh memiliki minat spesifik pada science, khususnya engineering. Baginya, membaca buku bagaikan mengumpulkan puzzle-puzzle pengetahuan dari hal-hal yang menarik perhatiannya itu, yang kemudian bisa dirangkai menjadi satu pemahaman untuk mewujudkan ide-idenya sendiri.

Melihat minat baca dan kecintaan anak-anak pada buku, kemudian saya berpikir, "Kondisi apa sih yang sebenarnya membuat anak-anak tertarik dengan bacaan?"

Dan ternyata setelah saya renungkan, jawabannya adalah pada bagaimana memberikan pengalaman membaca menyenangkan pada anak-anak. Dan berikut adalah beberapa hal yang saya rasa memiliki andil dalam proses ini...

#1 BERCERITA, BERNYANYI, BERCAKAP-CAKAP, MEMBACAKAN BUKU, DAN KEGIATAN BERBAHASA LAINNYA

Membaca sesungguhnya adalah bahasa yang disajikan dalam bentuk tulisan. Untuk itu, sesungguhnya mengenalkan anak sejak dini dengan bahasa akan membuat mereka lebih mudah dan berminat dengan bacaan nantinya.

Hal-hal sederhana yang menyenangkan berkaitan dengan dunia literasi seperti bercerita, bernyanyi, bercakap-cakap, dan dibacakan buku adalah pondasi awal anak akan menyukai bacaan.

Itu juga yang sering kami lakukan bersama anak-anak, seperti bercerita bebas untuk mengantar anak-anak tidur. Tidak perlu cerita yang sulit, cerita yang sederhana pun mereka sangat menyukainya, dan bahkan merangsang mereka untuk bertanya karena rasa ingin tahu.

Demikian juga dengan bernyanyi! Dulu, sebelum internet begitu mudah dijangkau seperti sekarang; saya punya kebiasaan menyimpan video klip lagu anak-anak untuk ditonton bersama. Dan ternyata anak-anak suka sekali lho! Melodi-melodi easy listening dan ceria, digabungkan dengan cerita yang tampil secara visual pada video klipnya membuat mereka tertarik dan gembira. 

Masih ingat sekali lagu favorit Gahesh kala itu adalah 'Wheel On The Bus' karena melodinya yang memang ear catchy dan video klipnya penuh dengan mobil warna-warni kesukaannya.

#2 MENCIPTAKAN LINGKUNGAN RUMAH YANG MENDORONG KEGIATAN MEMBACA MENYENANGKAN

Untuk tujuan ini, tidak selesai hanya dengan menyediakan bahan bacaan untuk anak, tapi juga menciptakan suasana rumah yang mendorong anak untuk membaca, seperti:

  • Orang-tua menjadi role model. Sering melihat papa dan mamanya membaca akan membuat anak-anak tertarik untuk membaca.
  • Menyediakan bacaan untuk anak-anak di tempat yang mudah mereka jangkau. Anak-anak tentu akan lebih tertarik dengan buku yang memiliki gambar yang colourful. Memiliki beberapa buku seperti itu dan meletakkannya di tempat yang mudah dijangkau akan merangsang anak-anak untuk membaca.
  • Secara implisit menyampaikan hal yang menyenangkan dari membaca pada anak. Misalnya anak bertanya sesuatu pada kita, "Mama, kenapa sih magnet itu dijadiin kompas?" Kita bisa jawab, "Hmm, magnet memang sifatnya selalu menunjuk arah utara dan selatan Kak... Kenapa, Mama juga ga tau, coba Kakak liat di buku deh..." Hal-hal semacam ini akan membuat anak mengerti bahwa melalui buku, mereka bisa menjawab rasa ingin tahunya.

#3 READ ALOUD ATAU MEMBACAKAN BUKU PADA ANAK

Anak-anak itu penuh dengan rasa ingin tahu dan selalu excited pada hal-hal baru. Ini lah kesempatan kita untuk menunjukkan pada anak-anak bahwa dalam buku ada banyak hal yang menarik, menyenangkan, dan bisa menjawab rasa ingin tahu mereka. Salah satunya adalah dengan membacakan mereka buku, karena pada usia dini mereka belum bisa membaca secara mandiri atau sudah bisa namun masih merupakan kegiatan yang effortful.

Adapun beberapa tips untuk melakukan read aloud untuk dapat mengoptimalkan manfaatnya sesuai yang disampaikan dalam buku Montessori: Keajaiban Membaca Tanpa Mengeja:
  • Memilih waktu yang nyaman untuk anak dan orang-tua. Jangan memilih waktu yang sempit dan terburu-buru, supaya anak dan orang-tua dapat menikmati jalannya cerita dengan tenang.
  • Menyingkirkan hal yang berpotensi memecah perhatian. Misalnya handphone, laptop, dan kegiatan lain yang bisa mengalihkan perhatian kita atau anak.
  • Kita sudah terlebih dahulu membaca dan mengetahui isi buku. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi sisi positif dan negatif dari buku. Dengan mengetahui jalan ceritanya, kita bisa memberikan penekanan dan drama yang tepat pada alur cerita.
  • Memberikan kesempatan pada anak untuk menentukan buku yang akan dibaca (meskipun berulang-ulang). Hal ini bertujuan agar anak merasa bersemangat dengan kegiatan membaca, meskipun jika diulang-ulang. Karena tujuan dari membacakan buku bukan hanya menyampaikan informasi, tapi justru lebih ke arah membuat anak suka dengan kegiatan membaca.
  • Melibatkan anak dalam kegiatan membaca. Misalnya dengan memintanya membalik halaman buku dan mengajaknya menebak bagaimana cerita selanjutnya, sehingga anak lebih bersemangat.
  • Meluangkan waktu untuk membahas kembali isi buku dan perasaan anak setelah selesai membaca. Ini dilakukan untuk membantu anak memaknai cerita dan memahami cerita, bukan sekedar menganggap tulisan sebagai deretan bunyi yang tidak bermakna.
  • Membuat kesepakatan dengan anak tentang jumlah buku yang akan dibaca dan waktu membaca. Hal ini untuk mengajarkan kesepakatan kepada anak, selain juga karena membaca terus-menerus akan membuat anak kelelahan.

#4 APLIKASI LET'S READ UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN MEMBACA MENYENANGKAN BAGI ANAK

Seiring perkembangan jaman dan teknologi, buku pun bertransformasi dalam bentuk e-book atau buku digital yang lebih praktis. Saat ini, ada begitu banyak buku yang bisa kita dapatkan dalam format e-book termasuk buku anak-anak. Salah satunya adalah yang disediakan secara gratis melalui aplikasi Let's Read.

Let's Read merupakan sebuah program nirlaba yang bertujuan menyediakan bahan bacaan untuk anak di berbagai negara dengan berbagai bahasa, berbasis aplikasi yang bisa diakses melalui website atau di-download secara gratis melalui smartphone.

Melalui aplikasi Let's Read kita akan menemukan berbagai macam buku cerita dalam berbagai bahasa, lengkap dengan ilustrasi yang menarik khas anak-anak. Bahkan, beberapa buku pun tersedia dalam bahasa daerah lho... Jadi benar-benar memfasilitasi anak dari berbagai belahan dunia untuk mencintai kegiatan membaca sejak dini. Apalagi mengingat banyak anak di pelosok dunia tidak memiliki akses akan buku anak-anak.

Saya dan Mahesh pun senang sekali membaca cerita yang ada di aplikasi Let's Read ini bersama-bersama. Lihat deh excited-nya Mahesh pada saat kami membaca cerita... 

Oh ya, beberapa hal yang saya sukai dari aplikasi ini adalah:

  • Koleksinya sangat beragam dengan berbagai jenis cerita. Anak-anak tidak akan bosan karena ada banyak pilihan.
  • Ilustrasinya colourful dan menarik sekali untuk anak-anak. Salah satu daya tarik bacaan bagi anak-anak sebelum mereka lancar membaca adalah ilustrasi, karena itu dengan gambar-gambar yang menarik, anak-anak yang belum bisa membaca pun akan excited untuk mengetahui cerita dibaliknya.
  • Bisa diakses dimana saja dan disimpan secara offline, sehingga sangat praktis dan bisa diakses dimanapun.
  • Terdapat level kesulitan bacaan yang membantu orang-tua untuk memilih cerita yang sesuai dengan kemampuan membaca anaknya.
Pokoknya aplikasi ini wajib banget ada di smartphone kita untuk membantu anak-anak kita mencintai membaca. So, hayuk download aplikasi ini secara gratis disini.

#5 MENGAJARKAN MEMBACA ANAK DENGAN CARA YANG MENYENANGKAN

Belajar membaca kadang kala bisa menjadi momen yang stressful bagi anak. Karena itu, sebisa mungkin perlu dilakukan dengan cara yang menyenangkan agar anak tidak menganggap membaca sebagai kegiatan yang melelahkan.

Untuk itu, saya berusaha menerapkan pengajaran teknis membaca yang menyenangkan (dengan bermain), sehingga bisa meminimalkan stress. Adapun caranya, saya banyak mengadopsi teknik yang disarankan oleh Metode Montessori, misalnya sebagai berikut:


***

Yah, kurang lebih demikian lah usaha kami untuk membuat anak-anak mencintai buku, yaitu dengan berusaha menciptakan pengalaman yang yang positif antara anak dengan bacaan. 

Yup membaca menyenangkan adalah goal dari berbagai usaha ini.

Mungkin hasil dari usaha ini tidak akan kita rasakan dalam waktu dekat, namun melihat berdasarkan pengalaman pada Ganesh dan Mahesh, saya membuktikan bahwa semua itu tidak sia-sia dan sangat bermanfaat untuk masa depan mereka.

Oh ya, berikut adalah ringkasan pendapat dan sharing pengalaman kami tentang membaca, khususnya membaca menyenangkan dan pengaruhnya pada minat baca anak-anak.


Sekian teman-teman... Akhir kata, berdasarkan pengalaman kami, yuk kita bersama-sama menciptakan korelasi yang positif antara membaca dengan hal yang menyenangkan untuk anak-anak. Karena membaca menyenangkan adalah pondasi dari kecintaan anak pada kegiatan membaca dan buku.

Semoga bermanfaat ya...

With Love,
Nian Astiningrum
-end-


Monday, August 31, 2020

Menyalakan Listrik dan Masyarakat dengan Tenaga Air

Batubara dan minyak bumi memang masih menjadi sumber energi utama yang digunakan masyarakat hingga saat ini. Namun, kenyataan bahwa terbentuknya batubara dan minyak bumi yang dikenal sebagai bahan bakar fosil itu membutuhkan waktu hingga jutaan tahun; menisbahkannya sebagai energi tidak terbarukan. Hal ini lah yang menjadi motivasi terbesar bagi para ahli untuk terus mencari dan mengoptimalkan sumber energi lainnya, sebagai pengganti kedua energi utama ini.

Misi untuk mencari dan mengoptimalkan energi terbarukan sebagai alternatif bahan bakar fosil semakin gencar dilakukan dari waktu ke waktu. Berkejaran dengan jumlah cadangan batubara dan minyak bumi yang juga semakin menipis. Seperti halnya yang disampaikan berbagai pemberitaan bahwa cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan akan habis pada tahun 2030 jika tidak ditemukan sumber minyak baru, senada dengan pernyataan Pertamina Unit Manager Communication & CSR MOR I, Roby Hervindo yang dikutip oleh Tempo.co (6 Maret 2019).

Adapun salah satu energi terbarukan yang banyak dimanfaatkan di Indonesia sejak dulu hingga saat ini adalah tenaga air. Debit air yang tinggi dapat menggerakkan turbin dan selanjutnya energi gerak yang ada diubah menjadi energi listrik. Tercatat sebanyak 18 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) beroperasi di Indonesia untuk menyumbang pasokan listrik kepada masyarakat. 

Pada pengoperasian PLTA; semakin besar debit air berarti semakin besar juga tenaga untuk memutar turbin yang menghasilkan listrik. Karena itulah, sedimentasi atau pengendapan yang mendangkalkan sungai maupun dam, sehingga debit air menurun menjadi permasalahan yang terus dicari solusinya demi daya listrik yang mumpuni.

Salah satu PLTA yang memasok energi listrik untuk masyarakat di Propinsi Lampung adalah PLTA Way Besai, yang sebagaimana PLTA lain, juga menghadapi permasalahan sedimentasi. Erosi dan sedimentasi yang terjadi di sepanjang Sungai Way Besai beserta anak-anak sungainya, menimbulkan pendangkalan pada dam. Dimana hal ini tentu menurunkan debit air yang dihasilkan dari aliran air dari dam ke turbin untuk menghasilkan listrik.

PLTA Way Besai
(Foto Dokumentasi pribadi)

Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Besai secara alami pada awalnya adalah hutan yang begitu kaya dengan batang-batang kokoh dan akar-akar yang kuat untuk menahan air dan tanah, sehingga meminimalkan erosi. Namun, desakan ekonomi mendorong masyarakat untuk mengubah hutan-hutan ini menjadi lahan pertanian kopi. Hal ini lah yang ditengarai menjadi salah satu penyebab makin mengemukanya permasalahan sedimentasi pada aliran sungai yang berimbas pada kehandalan dan produksi kWh PLTA Way Besai.

Berkaitan dengan kondisi tersebut, PLN UPDK Bandar Lampung sebagai unit induk yang mengelola PLTA Way Besai pun secara pro aktif melakukan berbagai upaya pengurangan erosi di sepanjang DAS Way Besai. Dimana kegiatan intinya tentu melibatkan kegiatan reboisasi atau penanaman kembali daerah resapan air di sepanjang aliran Sungai Way Besai. 

 Sungai Way Besai yang dimanfaatkan sebagai PLTA, secara alami berada di kawasan hutan.
(Foto dokumentasi pribadi)

Akan tetapi, ternyata program penanaman pohon saja tanpa dikemas sama sekali tidak cukup efektif. Karena kunci penting dari kegiatan ini selanjutnya adalah pada proses pemeliharaan. Bagaimana pohon-pohon tersebut dijaga kelestariannya untuk menahan tanah dari erosi. Dimana kegiatan ini tentu tidak mungkin dilakukan sendiri oleh pihak PLN UPDK Bandar Lampung, mengingat Sungai Way Besai terdiri dari banyak anak sungai yang menyebar dan mencakup area yang luas. 

Masyarakat dalam hal ini memegang peranan penting, akan tetapi sekedar ajakan untuk melakukan pelestarian daerah aliran sungai saja tidak cukup. Dibutuhkan pengemasan program reboisasi daerah aliran sungai yang lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat untuk membuatnya bersemangat dan termotivasi untuk melakukan pelestarian. Perlu diciptakan benang merah yang konkret antara kebutuhan masyarakat dan pelestarian daerah aliran sungai, supaya kondisi ini tercipta.

Kemudian, gayung bersambut, saat itu The International Council for Research in Agroforestry Centre (ICRAF) sedang melakukan penelitian di Sumberjaya, salah satu walayah yang dilalui aliran Sungai Way Besai. Saat itulah ICRAF kemudian mengenalkan sistem imbal jasa lingkungan sebagai alternatif solusi akan permasalahan pelestarian DAS Way Besai. 

Program imbal jasa ini dikenal dengan nama Rewarding Upland Poor for Environmental Services (RUPES). RUPES adalah sebuah program dengan tujuan pemberdayaan masyarakat dengan cara melibatkan mereka untuk memberikan jasa pelestarian lingkungan. Dimana kemudian ICRAF melihat PLN UPDK Bandar Lampung sebagai pihak yang mendapatkan keuntungan dari jasa yang diberikan masyarakat. Dan selanjutnya; PLN UPDK Bandar Lampung bersama ICRAF dan perangkat pemerintah daerah pun mulai menyusun program imbal jasa lingkungan untuk melestarikan DAS Way Besai.

Area dam PLTA Way Besai

Program Imbal Jasa Lingkungan ini secara sederhana meliputi kegiatan utama pemeliharaan DAS Way Besai oleh masyarakat dan pemberian imbal jasa lingkungan oleh PLN UPDK Bandar Lampung sebagai penerima manfaat.

Program yang kemudian dikenal sebagai River Care atau PEDAS Besai (Peduli Daerah Aliran Sungai Besai) ini melibatkan beberapa elemen dalam pelaksanaannya, sebagai berikut:

  • Masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani sebagai penyedia jasa lingkungan berupa pemeliharaan DAS Way Besai;
  • PLN sebagai pemanfaat jasa lingkungan dengan peran sebagai penentu imbal jasa, penyandang dana operasioanl kegiatan, memberikan kompensasi atas jasa lingkungan dan melakukan evaluasi;
  • ICRAF sebagai fasilitator; dan
  • Pemerintah Desa sebagai pembina.
Prosedur PEDAS Besai sendiri diawali dengan perencanaan yang utamanya melibatkan masyarakat sebagai penyedia jawa lingkungan dan PLN UPDK Bandar Lampung sebagai pemanfaat jasa lingkungan. Dimana dalam tahap perencanaan ini disusun kegiatan yang akan dilakukan, pendanaan, tata cara evaluasi, dan juga imbal jasa yang akan diberikan.

Masyarakat dalam hal ini selain berperan dalam kegiatan konservasi; yang meliputi penanaman dan perawatan tanaman pada DAS Way Besai; pembuatan bangunan sipil teknis untuk mengendalikan sedimentasi seperti cek dam, bronjong, lubang angin (rorak); juga berperan melakukan pemantauan air secara mandiri sebagai dasar evaluasi. Dalam hal ini, masyarakat pun diberikan pelatihan untuk mengambil sampel air serta mengukur tingkat sedimentasinya. Dimana selanjutnya hasil pengukuran tingkat sedimentasi ini lah yang menjadi dasar pemberian imbal jasa.

Reward atau imbal jasa yang diberikan pada masyarakat atas pencapaiannya menurunkan sedimentasi adalah salah satu poin penting yang menentukan keberhasilan program ini. Imbal jasa tidak hanya harus memiliki nilai instrinsik yang cukup memotivasi, tapi sebisa mungkin juga mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan yang pro lingkungan. Misalnya adalah pembangkit listrik Piko Hidro untuk masyarakat di daerah pelosok hutan yang belum dijangkau oleh aliran listrik.

Pembangkit listrik Piko Hidro adalah pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas rendah yang dapat dioperasikan dan dipelihara secara mandiri oleh masyarakat. Karena kapasitasnya yang rendah, pembangkit listrik ini dapat dioperasikan pada sungai-sungai dengan debit air yang tidak terlalu tinggi. Sama halnya dengan PLTA besar, aliran air akan digunakan untuk memutar turbin yang selanjutnya energi gerak tersebut akan diubah menjadi energi listrik dan dialirkan ke masyarakat.

Kebutuhan akan debit air yang cukup tinggi untuk menggerakkan pembangkit listrik Piko Hidro ini akan mendorong masyarakat untuk melakukan pemeliharaan pada DAS yang menyuplai arus air. Hal ini selain bermanfaat langsung bagi masyarakat, juga menyumbang penurunan sedimentasi pada dam PLTA Way Besai. Sehingga dalam hal ini, baik masyarakat maupun PLN UPDK Bandar Lampung sama-sama diuntungkan.

Imbal jasa lain yang menimbulkan efek serupa adalah ternak yang mendukung pelestarian lingkungan di daerah aliran sungai.

Salah satu kegiatan konservasi lahan untuk pelestarian DAS Way Besai yang dilakukan adalah melakukan penanaman rerumputan untuk menahan tanah. Rumput yang memiliki sifat semakin berkembang jika dipangkas ini adalah bahan makanan bagi ternak yang dipelihara masyarakat. Sehingga, semakin banyak rumput dipangkas untuk makanan ternak, maka akan semakin subur dia tumbuh. Masyarakat diuntungkan akan pakan ternak gratis, PLN UPDK Bandar Lampung pun diuntungkan karena kegiatan konservasi lahan berjalan dan menyumbang pada penurunan erosi.

Adapun hasil pemantauan air yang dilakukan selama program menunjukkan bahwa sedimentasi yang terjadi disepanjang aliran Sungai Way Besai mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dimana berdasarkan hal ini, dapat disimpulkan bahwa kegiatan reboisasi dan konservasi lingkungan lainnya yang dilakukan berjalan dengan efektif melalui program ini. PLN UPDK Bandar Lampung dapat menghasilkan kWh yang lebih handal, sementara masyarakat pun lebih berdaya dan meningkat taraf kehidupan sosial ekonominya. Benar-benar simbiosis mutualisme yang indah bukan?

Tidak mengherankan jika kemudian program ini menerima berbagai penghargaan berskala nasional; seperti Silver Awards Indonesian Sustainable Development Goal Awards (ISDA) 2018 dan Grand Platinum Awards Indonesian CSR Awards (ICA) 2017.

Keberhasilan pelaksanaan program PEDAS Besai pada salah satu anak Sungai Way Besai ini kemudian menjadi inspirasi bagi PLN UPDK Bandar Lampung untuk melakukan program serupa pada anak sungai lainnya. Semangat ini lah yang kemudian melahirkan PEDAS Besai selanjutnya yang direncanakan hingga PEDAS Besai IV. Keberhasilan ini juga yang kemudian memberi inspirasi pada PLTA lain yang memiliki kondisi alam dan sosial cukup mirip dengan PLTA Way Besai untuk mengadopsi sistem imbal jasa serupa.

Lingkungan yang lestari akan mendukung pembangkit listrik, listrik akan mendukung kesejahteraan masyarakat dan karena itu masyarakat harus berupaya melestarikan lingkungan.
(Foto dokumentasi pribadi)

Ya, perjuangan untuk melakukan konservasi DAS Way Besai demi kehandalan listrik dan pemberdayaan masyarakat tentu belum usai. Sungai Way Besai sendiri memiliki sepuluh anak sungai yang perlu diberi perhatian. Untuk itu lah, semangat dan kepedulian akan sesama yang besar sangat dibutukan untuk melanjutkan perjuangan. Agar aliran sungai dapat menyalakan listrik dan juga memberdayakan masyarakat.

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

Referensi:

Thursday, August 20, 2020

The Whole Brain #6: Mengajarkan Empati Pada Anak

Yeay! Finally kita sampai pada penghujung review buku The Whole-Brain Child yang fenomenal itu. Well, di bukunya ini bukan chapter terakhir, tapi chapter terakhir cuma konklusi, so kayaknya kita skip saja dan move to the next project setelah ini.

Setelah banyak membahas tentang memahami diri sendiri (mengintegrasikan berbagai fungsi otak kita), di chapter 6 ini, buku ini membahas tentang bagaimana kita berhubungan dengan dunia luar. Yes, memahami diri kita sendiri adalah hal yang penting untuk menjadi individu yang optimal secara mental; tapi membangun hubungan yang baik dengan orang lain adalah hal yang tidak kalah penting.

Tentu kita tidak ingin anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri kan? Tentu kita ingin anak-anak kita menjadi individu yang empatik dan mampu bersikap baik pada orang dan lingkungan sekitarnya. Dan hal ini bukan lah hal yang otomatis akan dikuasai anak, tapi dipengaruhi juga oleh lingkungan dan pengasuhan.

Yes, saat seorang anak lahir, dia siap untuk menerima pengalaman-pengalaman yang membentuk karakternya bersama dengan materi genetis yang dibawanya sejak proses konsepsi. Itu mengapa anak-anak pada dasarnya memiliki (kecenderungan) karakter bawaan. Ada yang sangat sosial, ada pula yang sulit bersosialisasi, sehingga tujuan pengasuhan sesungguhnya adalah mengoptimalkan potensi anak-anak serta mendidik mereka menjadi manusia yang adaptif.

***

Egosentrisme adalah hal yang wajar pada anak-anak, meski levelnya pun berbeda-beda. Ada anak yang memiliki empati yang sangat besar sejak dini, namun ada pula yang secara sosial dinilai cukup egois karena terlalu berpusat pada kepentingan dirinya. Dan dengan menyadari adanya pengaruh genetis dan juga kematangan usia, tentu tujuan kita bukan membuat anak-anak ini mampu bersikap empatik selayaknya orang dewasa, namun mendidik mereka supaya dapat mengoptimalkan ketrampilan ini untuk dapat menjalani kehidupan yang bahagia nantinya.

Berikut adalah tips dari buku The Whole-Brain Child untuk mengasah ketrampilan anak untuk bersikap empatik:

#11: Menciptakan Suasana dalam Keluarga yang Menyenangkan

Bercanda dan bermain bersama adalah hal yang penting dalam menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak-anak. Sehingga akan sangat bermanfaat jika disamping sibuk mendisiplinkan anak, kita juga meluangkan waktu untuk bermain dan bercanda bersama mereka.

Semakin menyenangkan suasana rumah (keluarga), maka anak akan melihat hubungan dengan orang lain sebagai sesuatu yang positif.

Kegiatan yang menyenangkan bersama keluarga akan mengajarkan pada anak bahwa hubungan adalah sesuatu yang saling menghargai, memberi dan memenuhi kebutuhan satu sama lain (saling melengkapi). Sehingga, anak akan lebih terbuka dan berani mengambil risiko dalam menjalin hubungan dengan orang lain. **Yes, 'mengambil risiko' karena saat menjalin hubungan yang empatik tentu melibatkan sikap mengesampingkan kepentingan pribadi demi kepentingan orang lain**

Sebaliknya, jika suasana rumah tidak menyenangkan, maka anak akan cenderung melihat hubungan dengan orang lain sebagai sesuatu yang negatif; sehingga akan menghindar secara fisik atau psikis, maupun kemudian bersikap egois dan tidak memikirkan kepentingan dan perasaan orang lain.

#12: Mengajarkan Anak Memaknai Konflik

Konflik adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam sebuah hubungan, maka dari itu, kita perlu mengajarkan anak ketrampilan untuk mengelola konflik secara sehat dan produktif.

✿ Bantu anak menyadari sudut pandang orang lain

Hal ini sangat penting supaya anak dapat melihat alasan seseorang melakukan sesuatu yang (mungkin) tidak disukainya dari sudut pandang orang lain. Caranya adalah dengan mengajak anak berbicara dan membantunya mendapatkan insight tentang hal tersebut. Tekniknya tentu dengan connect dan redirect, berempati terlebih dahulu akan apa yang dialami anak, baru kemudian memberikan penjelasan yang realistis tentang kejadian tersebut.

Misalnya, pada suatu hari seorang anak mengadukan temannya yang menyebutnya 'bodoh' dan terjadilah pembicaraan di bawah ini dengan ibunya:

Anak: "Mama! Masa Tio ngomongin aku bodoh!"

Mama: "Menurut Kakak, kenapa Tio ngomong seperti itu?"

Anak: "Kayaknya karena aku becanda kalo gambar buatannya jelek sih Mama..."

Mama: "Apa itu lukisan yang Tio buat berhari-hari untuk lomba itu ya? Mungkin karena itu, Tio jadi marah banget..."

✿ Mengajarkan anak mengenai bahasa non-verbal

Hal ini penting, supaya anak bisa ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain dengan melihat bahasa tubuhnya. Karena bukankah seringkali kita menyembunyikan perasaan tidak nyaman kita dari orang lain? Sehingga kemampuan untuk mengenali bahasa non-verbal ini sangat penting supaya anak mampu berempati pada perasaan orang lain, meskipun orang tersebut tidak menyampaikannya secara verbal.

Hal ini dapat dilakukan dengan memaknai kejadian sehari-hari. Misalnya pada suatu hari anak berhasil menjadi juara dalam pertandingan bola, kemudian kita ajak anak untuk berpikir, bahwa mungkin temannya yang berada di tim lain sedang merasa sedih karena kalah, meskipun mereka bilang bahwa mereka tidak sedih.

Kita bisa menjelaskannya dari bahasa tubuh dan ekspresi wajah yang mungkin ditunjukkan seperti pundak yang merendah, wajah yang menunduk dan bibir yang datar.

✿ Mengajarkan anak menghadapi konflik

Sebagai langkah pertama, kita ajarkan mengenai meminta maaf dan menyampaikan penyesalan jika melakukan tindakan yang membuat orang lain merasa sedih. Dan menyadarkannya bahwa meminta maaf hanyalah awal, selanjutnya mungkin kita perlu melakukan tindakan seperti, mengganti, memperbaiki, atau membantu membangun sesuatu yang rusak.

***

Nah, di akhir chapter ini dijelaskan juga peran orang-tua dalam memberikan contoh pada anak mengenai membangun hubungan yang baik.

Bagaimana pun juga referensi pertama anak akan hubungan dengan orang lain adalah melalui bagaimana orang-tua memperlakukan mereka. Apakah orang-tua bersikap hangat, menerima, lembut, atau bahkan galak dan sering menyalahkan.

Sementara kita sebagai orang-tua pun tidak lepas dari pengasuhan yang kita alami di masa kecil dahulu, kita adalah produk dari bagaimana orang-tua kita memperlakukan kita. Sehingga seringkali hal ini bagaikan mata rantai yang saling berkaitan; bagaimana orang-tua memperlakukan kita adalah bagaimana kita memperlakukan anak kita, dan juga bagaimana anak kita akan memperlakukan anaknya nantinya.

So, tidak ada kata lain, selain kita harus memutus rantai tersebut...

Caranya adalah dengan menyadari sepenuhnya apa yang terjadi pada kita di masa lalu, menyadari bahwa hal tersebut sangat mungkin mempengaruhi sikap kita pada anak, menyadari bahwa anak akan terpengaruh dengan sikap kita, dan selanjutnya dengan kesadaran penuh berusaha untuk tidak melakukan hal yang sama pada anak-anak kita.

Ini jelas tidak semudah penjelasannya, tapi, pada saat kita menyadari semua itu, kita akan merasa lebih powerful untuk mengelola emosi dan perasaan kita, sehingga mampu bersikap adaptif terhadap anak-anak kita.

***

Fiuh, that's it apa yang disampaikan pada chapter ini. Semoga saya sampaikan cukup jelas ya... Namun, jika penasaran, silakan membaca bukunya ya...

Sekian, dan semoga bermanfaat ya... 

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

Sunday, August 9, 2020

Persiapan Mendaftar Asuransi Mobil Murah

Asuransi mobil penting ga sih?

Hmm, jawabannya tergantung masing-masing orang sih. Saya pribadi pun pernah merasakan menggunakan mobil dengan asuransi dan tanpa asuransi.

Memiliki mobil berarti berkomitmen untuk merawat dan menjaga performanya dalam waktu lama. Ya, mobil merupakan investasi bergerak yang bukan hanya sebagai tanda kemewahan, tapi juga instrumen yang membantu Anda berbisnis maupun bepergian untuk menjalankan kegiatan Anda. Salah satu bentuk komitmen jangka panjang tersebut adalah memiliki asuransi mobil.


Baik membeli mobil bekas atau pun mobil baru, Anda perlu mengetahui beberapa hal agar pengalaman berkendara Anda semakin nyaman. Selain kondisi kendaraan dan juga lokasi servis suku cadang terdekat, Anda harus mengetahui seluk beluk asuransi mobil murah untuk kenyamanan jangka panjang Anda.

MANFAAT ASURANSI MOBIL MURAH UNTUK INVESTASI JANGKA PANJANG

Mungkin Anda belum tahu apa sih manfaat asuransi mobil murah untuk kendaraan Anda. Apalagi dengan membayar biaya premi setiap bulan atau tahunnya. Jika Anda tidak memahami, bisa-bisa Anda kesal karena sudah keluar duit tapi kok nggak ada hasilnya?

Asuransi mobil murah dapat dibilang investasi jangka panjang untuk melindungi kendaraan Anda dari segala musibah yang terjadi di masa depan, khususnya jika hal tersebut bukan diakibatkan kecerobohan Anda.

Jika Anda mengalami tabrakan mulai dari ringan hingga berat atau bahkan kehilangan, asuransi mobil murah bisa menggantinya segera! Tentu setelah Anda mengurus administrasinya dengan baik.

Inilah mengapa asuransi mobil murah menjadi penyelamat di kala Anda membutuhkan bantuan secepatnya. Asuransi merupakan perlindungan masa depan yang ‘menjamin’ kesejahteraan ekonomi Anda.

Bayangkan Anda sudah membayar cicilan mobil secara lunas, namun ternyata 2 hari setelahnya Anda mengalami musibah. Siapa yang tidak marah? Ini artinya Anda harus membayar uang untuk perbaikan!

Di sinilah peran asuransi mobil murah bisa menghindarkan Anda dari berbagai urusan dan kerumitan hingga stres yang seharusnya tidak perlu! Anda bisa mendapatkan layanan servis gratis di bengkel mitra ataupun mendapat uang tunai sebagai bentuk ganti rugi sesuai polis yang disepakati.

PERSIAPAN MENDAFTAR ASURANSI MOBIL MURAH

Jika Anda sudah siap untuk mencoba mendaftar asuransi mobil murah, maka tentu ada beberapa persiapan yang harus Anda lakukan.

☝ Mengetahui Jenis Asuransi Mobil Murah

Sebelum Anda memulai, Anda wajib mengetahui 2 jenis asuransi mobil murah di Indonesia. Yang pertama adalah asuransi All Risk, yaitu melindungi mobil secara menyeluruh dari berbagai kerusakan, mulai dari goresan, penyok, hingga tabrakan. Bahkan beberapa juga menawarkan perlindungan dari kehilangan.

Yang kedua adalah Total Loss Only, yaitu fokus pada perlindungan resiko kehilangan alias pencurian saja. Asuransi mobil murah ini juga bisa menanggung kerusakan, namun dengan syarat bahwa perkiraan biaya perbaikannya sama dengan atau melebihi 75 persen harga kendaraan.

☝ Membandingkan Harga Asuransi Mobil Murah dengan Cekaja.com

Sebagai gambaran umum, harga premi asuransi mobil murah All Risk lebih tinggi dari Total Loss Only. Apalagi adanya loading rate atau biaya tambahan yang semakin mahal seiring semakin tuanya mobil Anda.

Cobalah untuk selalu membandingkan harga premi asuransi mobil murah di Indonesia melalui Cekaja.com. Cukup memasukkan data kendaraan, Anda sudah bisa mendapatkan tabel perbandingan harga-harga premi asuransi mobil murah seluruh Indonesia!

☝ Pastikan Perusahaan Tersebut Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Selesai memilih, Anda juga perlu cross check apakah perusahaan tersebut terdaftar di OJK! Ini sangat penting agar perusahaan tersebut tidak bodong alias palsu, ya!

Anda juga bisa terhindar dari biaya-biaya liar yang di luar kesepakatan atau bahkan melanggar hukum saat meminta klaim pada asuransi mobil murah tersebut.

☝ Menyiapkan Dokumen Pendaftaran

Jika Anda sudah menentukan, maka kini saatnya menyiapkan dokumen-dokumen terkait. Umumnya Anda perlu membawa KTP, STNK, dan formulir asuransi yang disediakan. Beberapa penyedia asuransi mobil murah juga memungkinkan Anda untuk mengunggah secara online.

☝ Tanyakan perluasan dari polis

Polis adalah kesepakatan jaminan mobil Anda. Jika Anda mengambil asuransi mobil murah All Risk, tanyakan apakah mereka bisa memperluas jaminan seperti kerusakan akibat banjir, huru-hara, dan bencana alam lainnya. Maksimalkan penggunaannya, ya!

☝ Bacalah Polis dengan Teliti dan Seksama

Ini hal yang tidak kalah pentingnya. Anda wajib membaca polis dengan seksama agar tidak melewatkan syarat dan prasyarat yang mungkin merugikan atau justru menguntungkan Anda. Selalu beri paraf di setiap paragraf atau poin premi yang tertera. Jangan ragu untuk bertanya, ya!

☝ Sepakati dan Bayar Premi Setiap Waktu yang Ditentukan

Jika Anda sudah merasa pas maka selamat! Anda sudah berhak memiliki asuransi mobil murah pilihan Anda. Jangan lupa untuk membayar premi setiap bulan atau tahun sesuai dengan kesepakatan. Premi yang menunggak menyebabkan asuransi tidak aktif atau lapse.

Itu dia 5 langkah penting agar Anda siap mendaftar asuransi mobil murah. Tentunya jangan sembarangan memilih asuransi mobil murah, ya! Sebagai masyarakat cermat dan hemat, jangan membuang-buang uangmu dengan asuransi yang terlampau mahal. Selalu cek di Cekaja.com agar semuanya pas!

Cekaja.com bisa membantu kamu membuat keputusan finansial terbaik. Kami memiliki database penyedia asuransi mobil murah terbaik yang sudah pasti terdaftar oleh OJK. Anda juga bisa mencari tahu simulasi biaya premi Anda berdasarkan status dan kondisi kendaraan Anda.


Cekaja.com merupakan platform toko finansial online di Indonesia yang menghadirkan informasi serta layanan mutakhir untuk membantu memutuskan keputusan terkait finansial yang pastinya menguntungkan untuk Anda. Buat masa depan Anda lebih baik.

Kartu Kredit Bank Mandiri Terbaik Untuk Promo Kuliner

Dulu, begitu resmi bekerja dan mempunyai penghasilan yang stabil, saya pun buru-buru mengajukan aplikasi kartu kredit di Bank Mandiri. Tahun 2009 kala itu, memang belum semarak sekarang penggunaan kartu kredit karena berkembangnya bisnis e-commerce. Tapi, kondisi penempatan di daerah yang cukup terpencil membuat saya lebih akrab dengan pembayaran online, terutama booking tiket.

Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa keberadaan kartu kredit membuat kita sulit mengendalikan pengeluaran. Hmm, saya mengerti sih mengapa mereka berpendapat seperti itu, namun saya pribadi merasa dengan adanya kartu kredit justru begitu banyak kemudahan yang kita dapatkan.

Dan setelah selama lebih dari 10 tahun setia dengan kartu kredit, berikut beberapa catatan mengenai kartu kredit ini.


Kartu kredit sudah menjadi tren bagi masyarakat khususnya yang tinggal di perkotaan. Penggunaannya dianggap lebih praktis karena tidak perlu membawa uang (cash) terlalu banyak saat pembayaran. Ada banyak penawaran menarik yang ditawarkan oleh bank penerbit, salah satunya promo kuliner yang ditawarkan oleh Bank Mandiri.

Seperti halnya bank lain, Bank Mandiri juga memberikan limit/batas untuk penggunaan kartu kredit. Limit ini telah diperhitungkan dan disesuaikan dengan penghasilan (omset) Anda perbulannya. Untuk itu apabila Anda menggunakannya melebihi limit pemakaiannya, maka secara otomatis sistem mesin penggesek akan menolak pembayaran.

DEFINISI DAN FUNGSI KARTU KREDIT

Banyaknya bank di Indonesia secara langsung berdampak semakin ketatnya persaingan di kalangan bisnis perbankan. Oleh sebab itu, setiap bank dituntut memberikan pelayanan maksimal untuk nasabah-nasabahnya. Salah satu pelayanan yang diwujud nyatakan adalah penerbitan kartu kredit untuk kemudahan bertransaksi.

Secara umum kartu kredit dapat diartikan sebagai alat pembayaran yang sah berupa kartu yang dapat digunakan untuk membayar barang atau jasa tanpa pembayaran tunai (hutang). Umumnya spesifikasi kartu kredit harus memenuhi standar ISO 7810 dengan ukuran dan bentuk yang sama untuk semua jenis.

Bank penerbit akan menentukan batas dana/limit pada setiap kartu kredit. Namun demikian, pemegang kartu dapat menggunakannya sebagai alat pembayaran bahkan penarikan tunai pada mesin ATM sesuai ketetapan yang disetujui dengan pihak bank.

Setelah mengetahui definisi kartu kredit, selanjutnya kami memberikan penjelasan tentang fungsinya yakni sebagai berikut :

Dana Oportunity (Kesempatan)

Apabila Anda hendak memutuskan untuk berbisnis atau investasi akan tetapi terkendala oleh kurangnya modal, maka Anda dapat memanfaatkan kesempatan melalui penggunaan kartu kredit.

Dana Emergency (Darurat)

Keadaan darurat merupakan keadaan yang tidak direncanakan sebelumnya, yang peristiwanya terjadi secara tiba-tiba. Salah satu contohnya seperti saat Anda didiagnosis menderita penyakit kronis, dan dokter menyarankan agar segera dilakukan tindakan operasi. Dalam keadaan darurat inilah Anda dapat memanfaatkan penggunaan kartu kredit.

Mengumpulkan Seluruh Pengeluaran ke Dalam Satu Tagihan

Pengeluaran rutin seperti tagihan air, listrik, telepon dan lain-lain dapat dikelola menjadi satu tagihan pada kartu kredit Anda. Selain pengaturan pengeluaran lebih efisien, melalui fasilitas ini tentu Anda akan terhindar dari lupa bayar atau telat bayar tagihan.

Pengelola Keuangan

Seluruh jenis pengeluaran baik rutin maupun tidak, dapat dikelola dengan baik melalui penggunaan kartu kredit.

Layanan Asuransi

Bagi Anda yang tidak ingin repot membawa banyak kartu, Anda dapat menggunakan kartu kredit yang dilengkapi dengan pelayanan asuransi. Hanya jenis kartu tertentu yang memberikan fasilitas asuransi sekaligus seperti asuransi perjalanan, asuransi kesehatan, maupun kerusakan pada barang yang telah dibeli melalui pembayaran kredit.


MANFAAT KARTU KREDIT

Sebelum memutuskan untuk menggunakan kartu kredit, sebaiknya Anda memahami terlebih dahulu apa saja manfaat yang diberikan oleh bank penerbit. Simak ulasan kami di bawah ini.

Tarik Tunai

Selain kartu debit, ternyata kartu kredit juga menawarkan fasilitas yang sama dalam hal penarikan tunai. Akan tetapi, penarikan tunai melalui kartu ini dikenakan biaya tambahan sekaligus bunga harian yang jauh lebih banyak dibandingkan kartu debit. Oleh sebab itu, Anda dapat mempertimbangkan keputusan sebelum tarik tunai.

Balance Transfer

Beberapa bank menawarkan fasilitas balance transfer yaitu memindahkan tagihan dari kartu lama (kurang lebih 80 persen dari tagihan total) ke dalam kartu baru. Fasilitas ini dianggap lebih menguntungkan karena cicilan yang lebih mudah serta bunga lebih kecil. Dengan keputusan ini, Anda dapat menghentikan transaksi pemakaian kartu kredit lama dan menutupnya.

Rewards Point

Sebagai salah satu daya tarik, bank penerbit akan memberikan rewards (bonus) dalam bentuk cashback maupun point. Bonus tersebut didapat dengan cara belanja/transaksi lainnya dengan menggunakan kartu kredit. Anda tentu dapat manfaatkan poin yang terkumpul untuk kepentingan lainnya.

Cicilan 0%

Manfaat kartu kredit yang paling populer adalah fasilitas cicilan 0% yang ditawarkan oleh bank penerbit. Dengan cicilan 0% Anda dapat membayar cicilan tanpa dikenakan bunga dalam periode waktu yang ditentukan. Akan tetapi, sebaiknya penawaran ini harus disesuaikan dengan pemasukan Anda tiap bulannya agar tidak terjadi gagal bayar.

Transaksi dengan Mata Uang Asing

Anda tidak perlu khawatir saat melakukan perjalanan ke luar negeri. Segala transaksi dalam jenis mata uang asing, dapat dilakukan melalui pembayaran dengan menggunakan kartu kredit. Sejumlah pengeluaran Anda dalam mata uang asing nantinya aka dikonversi ke dalam rupiah dan lalu kemudian dimasukkan pengeluaran.



APA SAJA PROMO KULINER DARI KARTU KREDIT BANK MANDIRI?

Salah satu promo yang sering ditawarkan oleh bank penerbit kartu kredit adalah promo kuliner/restoran. Dengan menggunakan promo dining/restoran maka Anda dapat makan dan minum meski tidak membawa uang tunai. Promo ini juga dapat dinikmati oleh pemegang kartu jenis lain namun dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Bagi Anda pemegang kartu kredit Mandiri, Anda sangat beruntung karena ada banyak restoran yang menyediakan promo untuk Anda. Berikut penawaran menarik dari Bank Mandiri :

☝ Sushi Tei

☝ Kintan Buffet

☝ Fish & Co

☝ Pancious

☝ Bisa Group

☝ Shaburi

☝ Dan lain-lain.

Sebelum Anda menggunakan promo kuliner/dining, sebaiknya perhatikanlah masa berlaku promo serta lokasi restoran yang sedang dalam masa promo. Selain itu jangan lupa untuk melihat ketentuan yang berlaku sebelum melakukan pemesanan. Semoga informasi kami bermanfaat.

Cekaja.com merupakan platform finansial di Indonesia yang memberikan informasi dan layanan terbaru salah satunya tentang kartu kredit melalui link ini https://www.cekaja.com/kartu-kredit dengan tujuan membantu Anda memilih produk finansial yang menguntungkan.

***

Demikian, semoga bermanfaat ya...

Tuesday, June 30, 2020

LDR di antara Penerbangan dan Pandemi COVID-19

Saya: "Papa, aku barusan ganti regulator gas lho… Kemarin kan bocor, udah diutak-atik ga bisa, jadi aku beliin deh hari ini…"

Suami: "Wah, hebat! Bisa ya ternyata…"

Saya: "Oh iya dong, aku ini apa-apa juga sebenarnya bisa…"

Suami: "Ya udah lah, kalo bisa… berarti ga usah pulang ya…"

Saya: "Iih… kok gitu…"

***

Wakakak… tenang, ini cuma becandaan kok…

Jadi, ceritanya semenjak pandemi COVID-19 pada bulan Maret 2020 lalu, saya yang tinggal di Lampung dan suami yang bekerja di Kalimantan terpaksa menjalani Long Distance Relationship (LDR) yang sangat panjang. Hampir empat bulan!


Seperti yang kita ketahui, pada saat pandemi merebak ada masa dimana bandara dan pelabuhan ditutup untuk transportasi pribadi. Meskipun, sepertinya sih jika dibuka kami pun akan pikir ribuan kali untuk melakukan perjalanan jauh, karena kondusi yang sangat tidak kondusif.

Lalu, emang sekarang sudah kondusif? Kok sudah pulang?

Hmm, yah seperti yang kita tahu, pertambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia saat ini masih 1000-an setiap harinya. Sama sekali belum bisa dibilang menurun…

Namun, dengan mempertimbangkan kondisi psikologis kami sekeluarga, terutama anak-anak yang kala itu sudah mengalami episode mimpi buruk, ngelindur panggil-panggil nama papanya… Akhirnya dengan mengamati protokol kesehatan dan keamanan penerbangan pasca pandemi, suami pun memutuskan untuk pulang ke Lampung pada saat mendapatkan jatah Work From Home (WFH) luar kota.

Jadi, bagaimana sih prosedur penerbangan domestik di luar kota selama pandemi saat ini?

Salah satunya adalah Surat Kesehatan dengan hasil tes bebas COVID-19 dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Surat kesehatan dengan hasil rapid test non-reaktif berlaku maksimal 14 hari sejak diterbitkan oleh fasilitas kesehatan. (Khusus penerbagan ke Biak hasil rapid test berlaku 7 hari sejak diterbitkan oleh fasilitas kesehatan).
  • Surat kesehatan dengan hasil tes PCR/Swab negatif berlaku maksimal 14 hari sejak diterbitkan oleh fasilitas kesehatan.
Yes teman-teman… untuk bisa melakukan penerbangan ke luar kota, maka suami pun harus memiliki surat kesehatan tersebut. Meskipun rapid test sendiri sesungguhnya akurasinya belum cukup untuk mendiagnosa COVID-19 bagi seseorang, namun paling tidak dapat melakukan filter, sehingga kondisi kesehatan penumpang lebih terjamin.

Nah, karena itu lah, beberapa hari sebelum terbang, suami sudah melakukan rapid test dan juga setiba di Lampung pun untuk persiapan terbang tujuh hari kedepan.

Oh ya, teman-teman perlu melakukan rapid test COVID-19 juga? Bisa cek lokasi covid test terdekat melalui internet ya…

Saat ini, segala informasi kesehatan memang sudah sangat mudah kita dapatkan melalui berbagai media, termasuk internet. Dan salah satu situs dan aplikasi yang sangat membantu berkaitan dengan hal ini adalah Halodoc yang memberikan berbagai jenis informasi kesehatan; mulai dari konsultasi dengan dokter, mencari dokter yang tepat, rumah sakit, membeli obat, dan bahkan informasi mengenai COVID-19.

Beneran lho Halodoc ini membantu sekali… Jadi, suatu ketika pernah suami demam dan periksa ke dokter dengan kondisi yang menggigil parah. Dasar saya, karena waktu itu buru-buru, langsung saja saya tebus obatnya ke apotek… yang ternyata ngantri parah dong…

Lalu, sembari nunggu saya liat ada booth Halodoc di sebelah apotek rumah sakit, jadi saya tanya-tanya lah ke mbak penjaganya. Dan ternyata, saya sebenarnya bisa menggunakan jasa mereka untuk menebus obat kami. Jadi kami hanya perlu membayar sesuai nilai resep dan ongkos kirim, serta selanjutnya cukup menunggu di rumah karena obat akan dikirimkan melalui Ojek Online. Praktis banget kan!

Tapi, ya itu tadi, berhubung udah buru-buru… resep sudah terlanjur diantrikan secara manual dan saya terpaksa harus menunggu antrian… Lesson learned lah…

***

Dan kembali ke COVID-19 dan pasangan yang menjalani LDR… yes, ini beneran tantangan baru. So, sebagai salah satu pelakunya, saya sungguh berharap pandemi ini segera berakhir. Dan salah satu cara yang bisa kita lakukan ya dengan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, menjaga kondisi tubuh, dan tentu saja mengurangi mobilitas di luar rumah *hmm, ini masuk ke dalam poin portokol kesehatan juga kali ya…

OK lah… demikian cerita ngalor-ngidul saya kali ini. Semoga bisa sedikit memberi gambaran mengenai kehidupan LDR selama pandemi yang otomatis lebih jarang ketemu dan harus gesit mencari lokasi tes COVID-19 ya… Hahaha… *ketawa tragis 😅

With Love,
Nian Astiningru
-end-

Saturday, May 30, 2020

Mau Kemana Setelah Pandemi Covid-19 Terkendali?

Tidak terasa… Sudah dua bulan lebih dunia tiba-tiba berubah menjadi tempat yang asing untuk ditinggali. Benar-benar asing, hingga kita harus meraba-raba, sangat berhati-hati dan bahkan dianjurkan keras untuk tinggal di rumah saja.

Mall yang biasanya ramai menjadi sepi, demikian juga dengan cafe dan restaurant tempat mencairkan kebosanan… bangku-bangku tampak kosong tanpa pengunjung. Dan oh, serta tentu saja tempat favorit anak-anak seperti bioskop, play land, dan (sureprisingly) sekolah. Mereka bahkan harus tutup sementara karena aktivitas di dalamnya memang rawan penyebaran virus COVID-19.

Inhaleexhale… 

Harus diakui, pandemi ini memang sudah merubah tatanan kehidupan yang kita kenal selama puluhan atau bahkan ratusan tahun. Pandemi ini memaksa kita untuk menahan diri dan merekonstruksi lagi segala kebiasaan yang sudah kita jalani.

Juga memaksa kita berandai-andai ketika menyadari bahwa menunda-nunda waktu itu kadang berarti kehilangan kesempatan untuk melakukan apapun rencana kita. Termasuk rencana menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta… meski itu sesederhana melewatkan Hari Raya Idul Fitri bersama-sama.


Tahun ini… karena pandemi, kami harus legowo melewatkan Idul Fitri berjauhan di pulau yang berbeda-beda. Saya dan anak-anak di Pulau Sumatra, sementara suami di Pulau Kalimantan.

Sedih?

Jelas lah… Anak-anak entah sudah berapa kali bertanya dan meminta papa untuk cepat pulang.…Beberapa waktu sempat melewatkan malam dengan mimpi tentang papanya… Termasuk juga marah karena papanya tidak kunjung pulang…

Sedih, tapi tetap semangat kok… Ya, ini kondisi yang sulit, apalagi semuanya terjadi secara mendadak, tanpa ada persiapan sama sekali. Banyak rencana yang gagal dieksekusi, banyak juga penyesalan dan kegelisahan membayangkan kapan semua ini akan berlalu… tapi di satu sisi juga kondisi ini membuat kita berandai-andai bagaimana menghabiskan waktu bersama keluarga seandainya pandemi ini sudah terkendali.

Yang terakhir ini saya banget lah… Pandemi ini membuat saya melihat betapa banyak waktu yang terlewati sesungguhnya harus disyukuri. Segala kemudahan untuk bertemu dan bersama… semua yang kita anggap biasa, sesungguhnya adalah anugerah yang luar biasa.

Jujur, saya ini bukan tipe yang doyan liburan. Sebagai seorang introvert sejati, saya menikmati waktu berdiam diri di rumah dan tidak terlalu merasa tertantang untuk menjelajahi dunia (especially Indonesia). Tapi, ternyata kondisi pandemi ini membuat jiwa melankolis saya bergejolak karena untuk melanglang jarak bertemu dengan orang-orang yang saya cintai.

Saya ingin ke Kalimantan Selatan menemui suami saya… Saya juga ingin ke Jogja menemui Ibu saya… Ingin menjelajah Pulau Jawa dari tengah ke barat untuk bertandang juga ke tempat keluarga besar saya…

Banyak ya…

Tapi, setelah saya pikir-pikir… tempat yang paling ideal untuk keluarga kami, termasuk anggota junior yang berusia 9 dan 5 tahun, Jogja jadi pilihan terbaik. Itung-itung hadiah buat anak-anak yang sudah bersabar di rumah aja selama berbulan-bulan.

Gambar di capture dari sumber Google 'Tempat Wisata Terpopuler di Daerah Istimewa Yogyakarta'

Nah, ini nih tempat-tempat wisata di Jogja yang kayaknya bakalan disukai sama anak-anak… Dan yah, kalo kami orang-tua sih ngikut aja lah ngangon mereka.

Yang jelas ga pernah absen setiap kali ke Jogja itu ya Taman Pintar! Ini bener-bener tempat favorit anak-anak banget, dan kalau sudah kesini pulangnya pasti kalo venue-nya udah tutup. Iya, seniat itu mereka! Karena memang wahananya banyak dan menarik semua. Kami aja udah dua kali kesana dibela-belain dari pagi sampai tutup, belum selesai dicoba semua wahananya.

Terus Kawasan Hutan Pinus Mangunan, yang anak-anak pun beberapa kali nanyain kapan kesana lagi. 

Wajar sih karena hutan pinus memang selalu punya suasana yang magical… bikin kita berimajinasi akan petualangan yang seru. Jadi, anak-anak suka banget tuh jalan-jalan di antara pohon pinus sambil mungutin bunganya sambil sesekali terkaget-kaget kalau ada hewan atau tumbuhan yang mereka belum pernah liat.

Terus satu lagi tempat kesukaan anak-anak, yaitu Kidzona di Jogja City Mall! Iya, saya aja terwow-wow liat play land segede ini, karena di Lampung emang ga ada. Dan anak-anak kalo udah main disini, bisa dari buka mall sampai tutup lagi. Makanya kami selalu ambil paket seharian, cuma break pas makan siang, terus balik lagi kesana deh…

Kawasan wisata lain… ya tentu saja masih banyak yang bakalan kami jelajahi dan kayaknya sih juga ada potensi jadi favorit anak-anak selanjutnya. Next time ke Jogja, saya pengen sih ajak mereka ke Keraton Jogja dan Jogja Bay Pirates Adventure Waterpark.

Screen Capture dari pencarian 'Wisata Terpoputer di Daerah Istimewa Yogyakarta: Jogja Bay Pirates Andventure Waterpark'

Kalau ke Jogja, sudah pasti kami menginap di rumah orang-tua saya atau Mbah Uti-nya anak-anak, tapi sepertinya perlu dipertimbangkan jika berencana mengunjungi tempat wisata tertentu untuk cari hotel yang dekat untuk memangkas waktu tempuh… 

Kenapa?

Pertama, karena tempat wisata itu asyiknya memang pagi-pagi, jadi belum terlalu ramai dan kita masih leluasa bermain. Sementara mengkondisikan dua anak cowo umur 9 dan 5 tahun untuk bangun pagi, mandi dan sarapan cepet itu susah banget! Ditambah dengan jarak yang lumayan… Hmm, biasanya sih rencana itu berakhir jadi wacana saja…

Kedua, ya karena anak-anak sendiri ya butuh waktu yang sangat luas untuk memuaskan hasrat bermain mereka. Dan ini kembali seperti poin pertama sih, idealnya ya berangkatnya pagi, supaya mereka bisa puas bermain sebelum wahananya tutup.

Lagian sayang kan kalau sudah jauh-jauh kesana dan anak-anak kurang puas? Jadi sepertinya kalau memang berencana ke tempat wisata yang cukup jauh dari rumah Mbah Uti-nya anak-anak, ya mendingan cari hotel di Jogja yang lebih dekat dengan lokasi.

Sounds great ya?

Tapi kan hotel di Jogja, apalagi dekat tempat wisata semacam Malioboro itu harganya selangit, gimana tuh?

Iya sih, sempet kepikiran juga… Tapi kemudian setelah searching di internet, ternyata ada juga kok hotel di Jogja yang sangat affordable, tapi juga terstandard.


Yup, seperti layanan yang ditawarkan RedDoorz ini misalnya… Wifi, televisi satelit, air mineral, linen bersih, kamar mandi bersih dan perlengkapan mandi… rasanya cukup banget ya untuk menjamin kenyamanan tinggal kita.


Selain itu, Reddoorz pun sangat memperhatikan kebersihan propertinya dan telah memiliki sertifikasi resmi HygienePass dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), yaitu persyaratan pembersihan khusus terutama selama pandemi COVID-19 serta prosedur dari pertama kali check-in hingga check-out, yaitu:
  • Pengukuran suhu saat check-in baik staf maupun tamu
  • Pelaporan kondisi kesehatan dan riwayat perjalanan setiap hari di awal jam kerja untuk staf dan tamu
  • Seluruh staf wajib menggunakan masker
  • Penyediaan pembersih tangan dengan kandungan alkohol 80% di area resepsionis dan area umum
  • Pembersihan dan desinfeksi properti secara berkala
Ini tentu adalah poin penting berdasarkan pengalaman kita terkait pandemi COVID-19. Bagaimanapun juga, hygiene adalah hal yang sangat penting untuk keamanan kita.

Dengan standard fasilitas seperti di atas, lokasi yang strategis dan harga mulai dari dibawah seratus ribu itu kan worthed sekali. Daripada harus bersusah payah bersiap-siap sejak pagi buta karena lokasi yang jauh dan transportasi yang relatif sulit dicari kan.

Semua fasilitas itu dalam harga yang sangat ramah di kantong…

Apalagi kalo Bapak Ibuk dan adek-adek mau ikut jalan-jalan sekalian, kayaknya ga bikin kantong bolong deh pesen dua kamar lagi cari yang deketan lokasinya… Jadi malam-malam bisa ngeluyur rame-rame deh… wakakak…

Bayanginnya aja happy ya…

Tapi, kemudian ingat dong kalau kurva kasus COVID-19 kita masih cukup tinggi… Inhale… Exhale… 

Iya, mungkin sekarang memang masih harus bersabar sedikit lagi… Bersabar untuk membatasi mobilitas, untuk tidak banyak keluar rumah, untuk selalu pakai masker, menjaga kebersihan diri secara ekstra, dan banyak lagi.

Tenang, sabar dulu… karena kesabaran kita juga lah yang akan membantu mengendalikan pandemi yang meluluh-lantakkan raga dan asa kita ini.

Sementara, kita simpan dulu rencananya… sembari berusaha dan berdoa semoga pandemi ini segera terkendali. Badai pasti berlalu kok… nanti, pasti kita bisa jalan-jalan bersama-sama orang yang kita cinta lagi…

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

Monday, May 18, 2020

The Whole Brain Child #5: Mengintegrasikan Banyak Bagian dari Diri

Woohoo! Akhirnya sampai juga di bagian kelima buku ini! Yang sebenarnya sih udah beberapa bulan lalu sih selesai bacanya, tapi sungguh, belum sempat bikin review-nya sampai hari ini. Dan please jangan bilang ini good thing karena pandemi covid-19 ya… Karena sejatinya kegiatan jadi jauh lebih riuh karena anak-anak belajar di rumah. Hmm, atau lebih tepatnya lebih riuh dan stressfull sih…

OK, intronya segitu aja… sekarang kita kembali ke topik bab 5 Buku The Whole-Brain Child berjudul 'The United States of Me: Integrating Many Parts of The Self'…

***

Untuk memahami chapter ini, saya akan bercerita tentang seorang gadis bernama Asti yang sesungguhnya memiliki begitu banyak potensi; namun, alih-alih mampu mengembangkan potensinya itu, dia justru merasa dirinya tidak mampu karena takut gagal.

Asti memiliki suara yang cukup bagus sehingga guru keseniannya kala duduk di bangku SD memasukkannya untuk seleksi Porseni pada cabang bernyanyi. Namun, Asti sengaja bernyanyi dengan tidak maksimal pada saat seleksi sehingga tidak dipilih mewakili sekolahnya. Kala itu, yang ada dalam kepalanya adalah ketakutan jika dibilang orang 'jelek', jadi dia pura-pura saja memang tidak bisa.

Asti pandai dalam pelajaran Bahasa Indonesia, pada saat duduk di bangku SMP tidak jarang dia mendapat nilai sempurna pada saat ujian. Pun dia adalah satu-satunya siswa kelas 1 di SMA-nya yang lolos seleksi untuk masuk ekskul jurnalistik. Namun, dia sengaja mencari alasan untuk tidak aktif di kegiatan jurnalistiknya, karena takut jika dia tidak akan mampu, bahwa kemampuan menulisnya tidak terlalu bagus, dan sebagainya. Jadi, dia pun berdalih diminta untuk fokus pada sekolah oleh orang-tuanya dan tidak diijinkan ikut kegiatan ekskul.

Asti pun pandai dalam pelajaran matematika… Pada satu caturwulan gurunya pernah mengatakan pada orang-tuanya bahwa nilai raportnya seharusnya adalah 10, karena angkanya 9 dengan koma tinggi. Namun karena angka 10 itu adalah angka sempurna, maka di raport hanya ditulis 9. Dan apa yang terjadi selanjutnya, kemudian justru Asti berkeringat dingin dan gagal pada saat mengerjakan ulangan-ulangan matematikanya… dia dipenuhi ketakutan bahwa sesungguhnya dia tidak mampu.

Orang-orang melihat Asti sebagai seorang yang cerdas dan berbakat, namun justru dia merasa dirinya tidak cukup bagus dan takut gagal…

Jadi, apa yang terjadi sebenarnya dengan Asti?

Dan, setelah ditelusuri ternyata dalam kesehariannya Asti seringkali diinterupsi dan dikritik bahwa apa yang dilakukannya tidak benar oleh orang-tuanya. Hal ini terjadi sejak kecil, sehingga Asti pun merasa tidak percaya diri akan kemampuannya sendiri. Dia merasa tidak cukup baik, tidak pintar, dan tidak bisa karena sehari-hari ide-idenya selalu membuahkan interupsi dan kritik dari orang-tuanya.
Asti terlalu fokus pada satu aspek dalam dirinya, yaitu 'ketakutan bahwa dirinya tidak cukup baik'. Dia lupa bahwa dirinya sesungguhnya terdiri dari banyak aspek, dan ketakutan itu hanya lah satu dari banyak aspek itu.
***

Untuk itu, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membantu kasus-kasus seperti ini, kita bisa membantu mereka untuk memetakan pemikiran pribadi dan pemikiran orang lain (mindsight).  Dimana dalam chapter ini dibahas mengenai memahami pemikiran pribadi dengan menggunakan konsep lingkaran sebagai berikut:


Bagian luar lingkaran ini menggambarkan hal apa saja yang menjadi perhatian dan kita sadari; baik pemikiran atau perasaan, mimpi dan keinginan, ingatan, persepsi akan lingkungan, dan sensasi pada tubuh kita. Sementara pusat dari lingkaran adalah pikiran kita yang menyadari apa yang terjadi di sekitar. Dimana ini merupakan peran dari prefrontal cortex.


Pada kasus Asti, dia terlalu fokus pada kekhawatiran bahwa dirinya tidak cukup baik, sehingga menimbulkan ketakutan dan kegelisahan setiap kali melakukan hal-hal yang sesungguhnya dia mampu. Dan melalui lingkaran ini, diharapkan Asti dapat melihat lebih banyak aspek dalam dirinya dan memahami bahwa ketakutan itu sesungguhnya hanyalah satu bagian kecil dari dirinya… SAMA SEKALI BUKAN DIRINYA!

Yup, ketakutan itu adalah satu hal dari dirinya, namun bukan berarti keseluruhan dirinya, sehingga semestinya Asti mampu memberikan perhatian yang proporsional pada keseluruhan aspek dirinya tersebut.
Atau bahasa sederhananya, "Dirimu itu terdiri dari begitu banyak aspek, dan ketakutan itu hanya satu darinya. It's OK untuk merasa takut, tapi sungguh dia hanya sebagian kecil dari dirimu, jadi jangan terlalu terpaku padanya."
Kesadaran akan hal ini selanjutnya akan menciptakan insight yang secara biologis diwujudkan dengan firings dan wirings baru pada neuron otaknya. Hal ini akan membuatnya tidak terlalu powerless menghadapi ketakutan-ketakutan dan obsesinya, bukan hanya saat ini, namun juga di masa depan. Karena menyadari bahwa sesungguhnya dirinya lah pengendali dari semua aspek dari diri tersebut.

Nah, selanjutnya hal ini bisa kita lakukan untuk mengenalkan mindsight ini pada anak-anak (oh ya, nomornya melanjutkan tips dari The Whole-Brain Child chapter sebelumnya):

#8 Mengajarkan pada Anak Bahwa Emosi Itu Datang dan Pergi

Sebagaimana yang dijelaskan pada chapter sebelumnya bahwa adalah hal yang sangat penting bagi anak-anak untuk mengenali perasaan dan emosinya. Namun, di disamping itu, pun adalah hal yang penting bagi anak untuk menyadari bahwa perasaan dan emosi tersebut adalah hal temporer dan berubah-ubah.
Perasaan dan emosi adalah 'kondisi' bukan 'sifat'. "Aku bukan bodoh, aku hanya merasa bodoh saat ini…" 
So, hal yang pertama kita lakukan adalah membantu anak mengenali emosinya dan kemudian membantunya mencapai insight bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang temporer serta datang dan pergi.

#9 SIFT: Menyadari Apa yang Terjadi dalam Dirinya

Untuk memahami perasaan dan emosi yang mempengaruhi dirinya, maka anak perlu diajarkan untuk mengenalinya melalui SIFT: Sensation, Images, Feeling, dan Thought (sensasi, gambaran, perasaan dan pemikiran).

Yup, setiap emosi sesungguhnya pun mempengaruhi berbagai aspek dalam diri kita, baik fisik maupun psikis. Misalnya jantung yang berdegup kencang dan sakit perut yang menyertai kegelisahan, keinginan untuk memukul yang menyertai kemarahan atau frustrasi, dan sebagainya.

Selanjutnya, dengan cara ini diharapkan anak dapat mengenali emosinya lebih mendalam, bukan hanya merasa baik-baik saja atau merasa buruk, tapi lebih detail seperti 'kecewa', 'gelisah', 'cemburu', atau 'exciting'.

Dengan mengenali emosi secara lebih mendalam ini kita akan mendapatkan pemahaman bagaimana sensasi tubuh kita membentuk suatu emosi dan emosi kita membentuk pemikiran kita, sebagaimana gambaran dalam pemikiran kita. Sehingga dengan demikian kita mampu memisahkan antara emosi dengan diri kita, bahwa "Aku hanya merasa bodoh saat ini, bukan bodoh…"

#10 Melatih Konsep Mindsight: Kembali ke Pusat Kendali

Selanjutnya, setelah memahami bahwa dirinya terdiri dari banyak aspek, kita perlu mengarahkan anak untuk mampu kembali kepada dirinya sebagai pengendali, tidak terpaku pada satu aspek dalam dirinya saja. Dan ini adalah ketrampilan yang perlu diajarkan pada anak… 

Misalnya pada kasus Asti yang merasa gelisah dan nervous karena harus tampil di hadapan teman-teman dan orang-tua murid lainnya.

Menyadari hal ini, mamanya pun berusaha membantunya lebih menyadari apa yang terjadi dalam dirinya dengan latihan sebagai berikut:

OK Asti, sementara kamu berbaring, gerakkan pandangamu dalam ruangan ini. Tanpa menggerakkan kepalamu, kamu bisa melihat lampu di atas meja. Sekarang lihat fotomu yang tergantung di dinding… kelihatan bukan? Sekarang lihat rak buku di sudut ruangan ini? Apakah kami bisa melihat buku Harry Potter yang ada disana?

Nah, kamu bisa memahami bukan, bahwa kita bisa mengarahkan perhatian kita pada hal-hal di sekitar kita? Sekarang mari kita coba pada hal-hal yang terjadi dalam diri kita…"
"Sekarang tutup matamu, dan mari kita fokus pada pemikiran, perasaan, dan pengindraanmu… Mari kita mulai dengan apa yang kamu dengar… Mari kita hening sejenak dan mendengar apa yang ada di sekitar kita.

Bisakah kamu mendengar suara mobil yang baru melintas? Suara kucing mengeong di luar sana? Kamu menyadari suara-suara itu karena kamu diam dan memusatkan perhatianmu untuk mendengar mereka.

Sekarang, aku ingin kamu memusatkan perhatianmu pada pernafasanmu. Pertama, sadari bagaimana udara masuk dan keluar dari hidungmu… Sekarang rasakan bagaimana dadamu bergerdak naik dan turun… Sekarang sadari bagaimana perutmu bergerak setiap kali kamu menarik dan menghembuskan napas.

Sekarang, aku akan diam kembali sejenak. Asti tetap fokus pada nafasmu. Mungkin pemikiran tertentu akan datang dalampikiranmu, termasuk tentang pertunjukan yang akan dilakukan Asti. Tidak masalah. Saat kamu menyadari bahwa kamu memikirkan sesuatu atau mulai merasa khawatir, kembali lah fokus pada nafasmu. Ikuti gelombang tarikan dan hembusan nafasmu.

Selanjutnya setelah sekitar satu menit, Mama Asti meminta Asti membuka matanya dan duduk. Disini, kemudian dia menjelaskan bahwa teknik yang baru dilakukan tersebut adalah salah satu hal yang manjur untuk menenangkan pikiran dan tubuh. Dan selanjutnya, memintanya mengulang bagaimana dia memusatkan perhatian pada tarikan dan hembusan nafasnya pada saat jantungnya berdebar karena akan tampil.
Saat mamanya membantu Asti fokus pada tarikan dan hembusan nafasnya, itu bukan semata bertujuan untuk meredakan kegelisahannya, tapi juga membantunya kembali ke pusat lingkaran dirinya, sehingga dia bisa menyadari aspek lain dari dirinya.
***

Yup, kurang lebih itulah inti dari chapter kelima Buku 'The Whole-Brain Child' ini… Yang jika saya rangkum secara singkat, lagi-lagi adalah mengenai betapa pentingnya kita mengajarkan anak untuk mengenali pemikiran, emosi, dan perasaannya. Serta betapa sesungguhnya dirinya terdiri dari begitu banyak aspek dan membantunya supaya tidak sekedar terpaku pada satu aspek, sehingga dapat memegang kendali akan dirinya.

Iya, kalau dirangkum memang simpel ya… Tapi secara autodidak, konsep ini begitu sulit saya rumuskan meski sudah menyadarinya sejak di bangku SMA. Saat itu saya selalu di penuhi dengan rasa takut dan khawatir akan banyak hal. Dan di saat yang sama selalu merasa bahwa apa yang saya rasakan itu identik dengan rasa di saat kita tersesat di kerumunan banyak orang hingga tidak tahu harus berjalan ke mana. Sehingga apa yang sebenarnya harus dilakukan adalah mencari tempat yang lebih tinggi sehingga saya bisa memetakan apa yang terjadi di sekitar kita.

Insight semacam ini memang cukup rumit bagi seorang anak-anak atau bahkan remaja, karena itu akan sangat bermanfaat bagi kita, orang-tua, untuk mengajarkan anak tentangnya.

And yes, Asti is me in the past

With Love,
Nian Astiningrum