SOCIAL MEDIA

search

Sunday, October 13, 2019

My Pay It Forward Project #2: PAUD STAR

Seperti namanya 'My Pay It Forward Project' yang saya maksud sebenarnya adalah sebuah proyek meneruskan kebaikan yang pernah saya terima kepada orang lain. Dan dalam hal ini adalah spesifik mengenai kesempatan saya dapatkan untuk menjadi seorang individu yang lebih baik secara psikologis.


Yah, seperti yang seringkali saya ungkapkan, saya ini memiliki masalah psikologis pada masa kanak-kanak, remaja hingga dewasa awal. Sesuatu yang tampak dari luar sebagai sikap pemalu dan tidak percaya diri yang akut. Sementara saya sendiri merasa sebagai seorang yang takut melakukan banyak hal, sulit berinteraksi dan bergaul dengan orang lain, dan juga merasa tertekan dengan lingkungan dan juga diri saya sendiri.
Sadar sepenuhnya ada sesuatu yang salah pada diri saya, namun tidak bisa memperbaikinya; juga lingkungan keluarga yang 'tidak kondusif'… itulah akar dari stress dan depresinya saya kala itu.
Dan… singkat cerita kemudian perjalanan hidup membawa saya kuliah di Jurusan Psikologi Universitas Gadjah Mada pada tahun 2003. Yang sebenarnya membuat saya semakin tertekan pada awalnya, karena sejak awal merasa tidak cocok dengan karir yang menuntut banyak interaksi dengan orang lain.

Ya kan waktu itu milih jurusan Psikologi semata sebagai pilihan dari rumpun IPS karena saya memilih mengambil jalur IPC dengan alasan peluang masuk lebih tinggi karena pilihannya tiga kan. Yah, kalo dipikir pelajaran IPS aja antipati banget jaman dulu, sebenarnya meski pilihan lebih banyak juga kan… Tapi, ya mungkin jalan nasib tadi, kok ya malah keterimanya di jurusan itu…

Dan singkat cerita yang sebenarnya berdarah-darah… hal di luar rencana itu akhirnya mempertemukan saya dengan banyak ilmu, kesempatan, dan orang-orang untuk mengenal diri saya lebih dalam… berdamai dengannya dan menjadi pribadi yang lebih sehat. Disitu kemudian terbersit keinginan saya untuk meneruskan kebaikan Tuhan itu pada orang lain yang mungkin tidak memiliki kesempatan seperti saya. 
Saya ingin meneruskan insight yang saya dapatkan pada orang-orang di sekitar yang tidak punya kesempatan itu. 
Kemudian… proyek ini pun terealisasi pertama kali pada tahun 2015 saat saya mendapat kesempatan mengisi acara arisan istri karyawan suami. And it's been a while… sejak kali pertama itu dan niatan saya tersimpan menjadi harapan karena tidak memiliki waktu untuk merealisasikannya kembali. Hingga akhirnya selepas resign pada Agustus 2019 lalu, kesempatan itu hadir kembali.

Sebenarnya rencana untuk mengisi acara pertemuan orang-tua di sebuah PAUD STAR CSR dari PT PLN (Persero) UPK Tarahan ini adalah wacana lama. Tapi, karena kesibukan kemudian mengalami delay panjang hingga kurang lebih 4 tahun.

Baca juga:

Ga ada kata terlambat kan ya… jadi meski ter-delay sekian lama, sungguh tidak mengurangi rasa syukur saya akhirnya bisa kembali berbagi pada banyak orang-tua dengan harapan mereka mampu memberikan lingkungan yang lebih kondusif untuk perkembangan anaknya.

Singkat cerita, saya berharap anak-anak ini tidak perlu mengalami kondisi seperti yang saya alami…

Mini Parenting Seminar di PAUD STAR

Setelah malamnya begadang nyiapin booklet untuk seminar, pagi jadi lumayan berat. Udah bangun pagi masih ngantuk, eh persiapan juga jadi ga smooth karena efek sambel hari sebelumnya yang membuat bolak-balik ke kamar mandi. Saya pun terlambat datang ke acara sekitar 15 menit, yang untungnya sih disiasati dengan menukar rapat wali murid di depan sebelum acara saya. Syippp…


Dan, karena udah telat… ya udah ga pake ba-bi-bu begitu masuk, pembawa acara langsung mempersilakan saya memulai sharing. Wokee… siapp…

Begitu materi diberikan, saya pun meminta para peserta mengisi kuesioner yang ada untuk mendapatkan gambaran kepribadian mereka. Sengaja ga pake teori-teori yang ribet, saya pakai aja teori yang sebenarnya kurang populer bernama The Color Code, yang menurut saya mirip-mirip dengan Personality Plus. Baik dari strukturnya yang membagi kepribadian menjadi empat golongan dan juga kesederhanaannya untuk dipahami.



Selanjutnya, kami membahas masing-masing tipe kepribadian, meliputi karakteristik dan juga bagaimana cara yang tepat untuk memperlakukan mereka… The dos and the donts… Dan secara khusus bagi anak-anak, bagaimana perlakuan yang tidak tepat akan membuatnya tidak dapat berkembang dengan optimal secara psikis dan juga mengembangkan potensinya.

Dan yang menyenangkan itu, bagaimana antusiasnya peserta yang kebetulan semua ibu-ibu ini dalam sesi diskusi dan sharing. Bagaimana mereka menanggapi penjelasan saya, dengan bersemangat berceletuk karena merasa sesuai dengan kondisi yang sering mereka alami, sampai bertanya mengenai permasalahan-permasalahan mereka.

Bagi saya, ini benar-benar membahagiakan… Saya mungkin bukan seorang expert, namun bagi mereka yang mungkin tidak memiliki akses untuk mendapatkan informasi terkait psikologi dan berdiskusi langsung, dari antusiasme mereka, saya tahu apa yang saya berikan insyaallah bermanfaat untuk mereka.

Sejak awal, saya resign saya pun pernah mengungkapkan pada suami kalau saya ingin kembali melanjutkan program charity seperti ini. Sebagaimana janji saya dulu sekali bahwa saya ingin meneruskan insight dan kebaikan yang saya terima kepada orang lain. Pada orang-orang yang mungkin tidak mendapatkan akses yang cukup luas untuk pengetahuan mengenai psikologi, terutama mengenai psikologi anak. Seperti halnya kedua orang-tua saya dulu, yang tidak menyadari keunikan kepribadian saya sehingga pada akhirnya tumbuh menjadi remaja yang kurang sehat secara psikologis.

Makanya, saya terharu sekali saat para pengajar di sana memberikan saya bingkisan padahal sejak awal sudah saya tegaskan bahwa ini gratis. Saya emang pengen kok dan merasa bahagia dengan membantu orang-orang yang membutuhkan. So, jika ada sekolah atau komunitas lain yang notabene tidak memiliki akses karena kendala biaya dan sebagainya memang membutuhkan informasi semacam ini, saya welcome sekali untuk diundang jika waktu memungkinkan.

Hihi, tuh sampai di bold ya… soalnya bagi saya ini memang adalah kebahagiaan tersendiri untuk bisa memberikan sesuatu pada masyarakat yang membutuhkan.


And at last… semoga apa yang saya sampaikan benar-benar membawa manfaat bagi ibu-ibu orang tua murid di PAUD STAR ya… Juga untuk anak-anak yang masih belia ini, semoga kemudian bisa mendapatkan ruang tumbuh yang lebih baik dan kondusif untuk mengembangkan potensi-potensi mereka. Amiiin.

With Love,
Nian Astiningrum
-end-