Hari ini, Selasa 1 Muharram
1435H… Mungkin karena libur, ternyata ada undangan resepsi pernikahan dari
seorang teman. Seperti biasa, pagi ini kembali terjadi perbincangan antara saya
dan suami dengan tema, ‘Ajak Ganesh atau
ga ya?’. Pertanyaan ini selalu ada sejak Ganesh berusia kurang lebih 6
bulan, karena sejak usia ini kami mulai berpikir bahwa dia sudah bisa diajak ke
acara semacam itu, just like his peers.
Entah kami yang terlalu khawatir
atau apa, tapi mengajak Ganesh ke acara ‘semacam itu’ bukanlah sesuatu yang
bisa dilakukan tanpa pertimbangan matang sebelumnya.
‘Semacam itu’ refers to situasi yang ramai dengan
ratusan tamu, suara sound system yang
menggelegar dan tentunya suhu udara yang kadangkala tidak nyaman; well itu jelas bukan situasi yang
nyaman, apalagi untuk seorang anak menurut saya. Iya, karena anak belum bisa
mengkomunikasikan dengan jelas ketidaknyamanannya atau melakukan tindakan
tertentu untuk mengurangi rasa tidak nyamannya. Misalnya nih, kalau kita kepanasan lalu cari kipas, atau kalau merasa
berisik kemudian menutup telinga atau menjauh.
Itu pertimbangan pertama, selain
itu, hal kedua yang membuat saya ragu untuk mengajak Ganesh adalah karena
karakter dan perangainya. Ganesh adalah anak yang punya ide dan kemauannya
sendiri, artinya kalau mengajak dia ya harus siap dengan kemungkinan terburuk;
yaitu dia meninggalkan lokasi resepsi dan memilih untuk bermain di halaman
gedung (misalnya). Yah, kalau
acaranya tidak terlalu formal dan lokasinya memungkinkan untuk hal semacam itu,
baru Ganesh bisa diajak, kalau tidak ya berdua lagi deh :D.
Pertimbangan ketiga adalah
lamanya acara dan lamanya Ganesh akan ditinggalkan. Ada kalanya kami kondangan
keluar kota dan harus menginap… Nah,
kalau begini sih, saya sudah pasti tidak bisa dikompromi lagi akan mengajak
Ganesh dengan segala konsekuensinya. Saya paling tidak bisa meninggalkan anak
sampai malam, jadi meskipun ribet, saya akan mengajaknya. Titik! :D. Tapi, kalau acaranya masih di dalam kota dan tidak terlalu
lama, maka tergantung poin satu dan dua.
Seperti kondangan hari ini; karena acaranya cuma sekitar 3 jam termasuk
perjalanan (kami sengaja datang mepet acara selesai :D), tempatnya semi outdoor (pasti sound system-nya kenceng) dam perkiraan tamu bakalan banyak. Acaranya
sendiri meskipun formal sebenarnya masih memungkinkan Ganesh untuk keluar arena
dan bermain, tapi lokasinya yang panas dan di pinggir jalan, sepertinya tidak
terlalu pas untuk bermain. Jadi, akhirnya kami sepakat untuk pergi berdua saya… Biarkan Ganesh di rumah bersama simbah
pengasuh, toh hanya 3 jam kan…
“Lalu, kalau Ganesh tidak diajak, di rumah sama siapa dong?” Alhamdulillah kami mempunyai pengasuh yang sangat sabar.
Jadi, Ganesh aman di rumah sementara kami kondangan. Dia bisa bermain, bisa makan menu rumahan
kesukaannya tepat waktu dan tidak perlu rewel karena suasana yang tidak nyaman.
“Ganesh di rumah dulu ya…
Mama sama Papa cuma sebentar kok :*”
|
Hari ini sih kami bisa memilih antara mengajak Ganesh atau tidak, tapi
kenyataannya kami tidak selalu punya pilihan untuk itu. Ada kalanya kami harus
membawa Ganesh, misalnya karena kondangan di luar kota dan harus menginap. Untuk
itu, maka sebisa mungkin kita harus mengupayakan kesejahteraan dan kenyamanan anak
dengan setting situasi yang ada. Caranya?
Berikut pengalaman kami:
- Siapkan semua peralatan dan logistik yang bisa dibawa untuk mendukung kenyamanan anak; misalnya susu, biskuit, pakaian ganti, kipas tangan, dll.
- Gunakan baju yang nyaman dan menyerap untuk anak dan juga ibu, karena terkadang anak suka tidur dalam gendongan kita. Bayangkan jika kita memakai pakaian dengan bahan brokat misalnya, pasti dia pipinya akan penuh motif saat tertidur di pelukan kita.
- Cari lokasi duduk yang jauh dari sound system sehingga tidak berisik, tidak terlalu jauh atau dekat dengan AC sehingga tidak terlalu dingin atau panas.
- Jika memungkinkan, usahakan untuk mempersingkat kehadiran kita di acara. Hehe, kalau kami sih seringnya datang pas acara sudah hampir selesai, jadi tidak terlalu lama nge-tem di lokasi :D
Hihi, mungkin ada yang bertanya ya, “Mau
bawa anak ke kondangan aja kok ribet ya mikirnya?” Iya, saya sendiri juga
heran kok, kenapa anak-anak kelihatan
mudah di bawa ke kondangan; tidak rewel, tidak lari-larian dan sebagainya. Sementara
Ganesh… benar-benar ‘Bolang’ yang punya kemauannya sendiri. Tapi yah, kan memang semua anak kan punya karakternya masing-masing ya…
Dan menurut saya tugas kita sebagai orang-tua adalah berusaha menciptakan dan
memilihkan situasi yang mendukung kesejahteraan anak dan membiasakan tanpa
menekan sampai anak itu cukup dewasa untuk beradaptasi dengan situasi tidak
nyaman yang ada.
With Love,
Nian Astiningrum
-end-
Wah, pertimbangannya oke banget, Mak. Yang terpenting anak nyaman.
ReplyDeleteKalau saya, pertimbangan jarak waktu dan kendaraan, Mak. Pengennya sih anak juga nyaman diajak kondangan.
Salam kenal juga, Mak ^^
Kalau saya udah pasti dtg ke undangan hrs bawa anak.. ga ada yg bs dtitipin sih :(
ReplyDeleteTp jdny ga bs smua acara didatengin.. kalau hubunganny deket bgt br dtg huhu..
@Natalia Cornelis: iya mak.. setuju :D
ReplyDelete@E. Novia: Hihi, makasih ya..
@Nathalia Diana Pitaloka: iya, kalo dibawa diusahakan supaya nyaman aja anaknya.. dulu juga pas anaknya masih kecil, saya suka absen kondangan.. sekarang setelah gede, kadang diajak, kadang enggak.. kalo pengasuhnya lagi libur jg senasib denganmu mak..
*makasih sudah mampir*