Cannot
fall, never do regret
Know
just what is being said
Know
the risk you take
Keep
your head above it all
Sure
you can fall
But
not now you gotta prove
Something
new, being you, being you
Sebagai
seorang melankolis sejati, lagu ciptaan Marit Larsen berjudul ‘Solid Ground’ di
atas memang selalu sukses membuat saya nangis-nangis. Bukan hanya karena sedih,
tapi justru karena akhirnya bisa semangat. Sebagai seorang kerap kali merasa
bersalah (self guilt) dan menyesal,
penggalan lirik di atas benar-benar pas sekali. “Jangan pernah menyesal. Sadari saja apa yang telah kamu ucapkan.
Sadari resiko yang kamu ambil (karena memang semua selalu ada resikonya).
Tegakkan kepalamu. Tentu saja kamu bisa terjatuh. Tapi bukan sekarang, kamu
harus membuktikan sesuatu yang baru… menjadi dirimu sendiri…”
Baiklah,
mungkin hanya mereka orang-orang aliran introvert
dan melankolis (yang sedikit) ekstrim seperti saya yang paham rasanya takut
melakukan sesuatu karena takut tidak sempurna atau merasa bersalah dan menyesal
karena ketidaksempurnaan menurut kacamata kita. Hmm, well, that’s me a long time ago… Dan lagu itu, somehow, benar-benar membuat saya terinspirasi untuk belajar
menerima diri sendiri dan mulai fokus pada hal lain di luar perasaan dalam diri
saya. Karena, kenyataannya kadang perasaan kita begitu manipulatif, membuat
sesuatu yang ‘kecil’ menjadi sesuatu yang luar biasa ‘besar’. Kadang kita harus
bangkit dan menghapus air mata kita agar bisa melihat dunia dengan lebih jelas
bukan.
Can’t
feel, keep from asking why
Be
the strongest at goodbyes
Know
your place in life
Now
expand your wings and fly
It
reaches high but not,
Enough
you seem to me
So
incomplete, swept off your feet
Dalam
hidup, akan ada masanya kita akan merasakan sebuah kekecewaan. Rasa dimana kita
tidak mendapatkan sesuatu yang pantas kita dapatkan, atau merasa hidup terlalu
berat menempa kita. Well, that’s life…
itulah hidup kita… be blessed with it…
Dan itu sama sekali bukan alasan untuk kita terus meratapi nasib, untuk apa? “Berhentilah bertanya mengapa. Jadilah kuat
dalam segala perpisahan (dengan hal yang kita inginkan). Sadarilah tempatmu
dalam hidup (jangan terlalu menuntut). Dan kepakkan sayapmu. Terbang tinggi…”
And
let me tell you they will always pull you down
Before
you know it they will take your smile and push you around
They
will fight and struggle
To
blur and trouble
Your
sense of solid ground
Dalam
hidup, akan selalu ada masanya kita merasa jatuh dan terpuruk. Entah sebuah
kejadian atau seseorang, akan selalu ada ‘sesuatu’ yang membuat kita merasa
tercampakkan dan merasa gamang dengan hidup kita. Well, that’s life… Dari sudup pandang yang lebih positif, ‘sesuatu’
itulah yang sesungguhnya menempa kita menjadi orang yang lebih dewasa, lebih
tangguh dan kuat dari sebelumnya. Yes,
“‘Mereka’ akan terus berusaha menjatuhkanmu. Mereka akan mencuri senyummu dan
melemparmu. Mereka akan berusaha dan berusaha merasa tidak memiliki pijakan.”
Tapi… semua itulah yang akan membuatmu menjadi seorang yang kuat dan bijak,
jika berhasil melampauinya.
Cannot
know, lose your self-control
Be
and angel over all
Know
your secret way
Laugh
at everything they say
Will
you remain the same?
And
now you dare not see
What's
letting go
Inside
of me,is it me?
Dalam
hidup, ada kalanya kita merasa begitu marah “Tidak bisa memahami dan kehilangan kendali”, dan berteriak,
“Cukup!” Tapi, pada akhirnya, kita harus memaafkan… “Menjadi malaikat setelah semuanya…” Memaafkan untuk diri kita
sendiri… Karena amarah hanya akan menyiksa diri kita lebih, daripada ‘sesuatu’
atau ‘seseorang’ yang kita benci dengan sangat. Tetap menjadi orang baik dan
berhenti membenci dan mendendam. Dan ada saatnya, kita harus belajar “Menertawakan apapun yang mereka katakan”.
Oh come on, mereka hanyalah orang
lain, yang tidak peduli pada kita, jadi kenapa harus menghabiskan begitu banyak
energi untuk bereaksi? Maafkan saja mereka, tersenyum, sadari bahwa kita semua
memiliki sebuah jalan hidup yang penuh misteri. Hmm, biarkan rasa sakit kita
mendapat kebaikan yang setimpal dari penguasa semesta, entah sebuah kekuatan,
kedewasaan atau anugerah lain yang kita butuhkan dan dambakan.
Dan
sekali lagi… apapun yang terjadi, kita tetap harus menegakkan kepala kita,
menatap ke depan dan membuktikan kualitas diri kita… Merasa menjadi korban akan
keadaan memang membuat kita seolah tidak bertanggung-jawab atas kemalangan
hidup kita. Tapi, apa gunanya? So…
Keep
your head above it all
Sure
you can fall
But
not now you gotta prove
Something
new, being you, being you
(Solid
Ground, Marit Larsen)
***
Cover single ‘Solid Ground’ oleh Marit
Larsen
Gambar dari: en.wikipedia.org
|
Dan
itulah lagu favorit saya sepanjang masa, jatuh cinta begitu mendengarnya,
menemani masa-masa menerima diri sendiri, saat Bapak jatuh stroke di tengah masa kuliah, saat begitu ingin segera lulus untuk
membantu keluarga. Menemani saat saya mempunyai mimpi gila menyelesaikan
skripsi sembari mengambil program KKN dalam semester yang sama. Menemani saat
berusaha mencari jalan kemandirian, saat dibingungkan dalam labirin percintaan
dan banyak lagi. Sesuatu yang memang harus dilalui untuk berbuah manis… Untuk
membuat kita menjadi lebih bangga pada diri kita sendiri, karena sudah
menjalani semuanya. Sesuatu yang tidak kita dapatkan melalui hidup yang mudah
dan lurus.
Dan
lagu ini, menemani saya hingga kini… saat tantangan untuk memafkan dan
membuktikan diri kembali menghadang saya. Tentu saja, ada saatnya semua itu
berhasil membuat saya merasa terpuruk, tapi dibalik keterpurukan akan selalu
ada pilihan untuk tenggelam atau bangkit. And
I choose to bounce back :).
Dan
siapapun di luar sana yang merasa terpuruk, menangislah… tapi setelah itu,
bangkitlah, buktikan pada mereka dan dirimu sendiri, siapa dirimu. “Keep your head above it all. Sure you can
fall. But not now you gotta prove. Something new, being you, being you…”
With
Love,
Nian
Astiningrum
-end-
Aku juga sukaaaaa banget lagu ini ^_^
ReplyDeleteBenar-benar lagu yang menggambarkan kehidupan kita :)
Aaah, jadi pengen nyanyi #eh
Wah, mak Ijul juga suka.. *excited*
DeleteSecara lagu ini ga rilis di Indonesia.. toss kalo begitu..
Lagu ini emang keren, katanya sih ini lagu yg dibikin si Marit Larsen pas usia 14 tahun..
Dg latar belakang hidupnya yg broken home, sempet gagal jadi artis.. rasanya bisa dimengerti dia bisa bikin lagu sedalam ini ^_^
Cari ah lagunya... :)
ReplyDeleteLagu kesukaan aku tergantung peristiwa yang sedang aku alami... :)
Iya.. aku juga Mak, cuma dasar melankolis, lagu ini selalu saja jadi favorit.. karena dalam perjalanan hidup sering melow.. hihi :D
DeleteLagunya "daleeeemmm" banget ya mak. Baiklah, saya akan coba cari lagu2 paporit saya deh
ReplyDeleteIya.. dalem banget.. si Marit ini memang punya latar belakang hidup yang cukup berliku, makanya dia bisa bikin lagu sedalem ini.. :)
Delete