SOCIAL MEDIA

search

Monday, January 21, 2019

Pengalaman Mewarnai Rambut (Hair Dye) di Chandra Gupta Salon Jogja


Definisi cantik menurut saya itu sangat kuno dan tidak up-to-date! Sedari kecil, cantik menurut saya itu ya cantik alami, tanpa manipulasi make-up yang berlebihan. Itu kenapa, sampai dengan lulus kuliah, wajah saya tidak pernah tersentuh make-up sama sekali,  termasuk bedak dan lipstik. Mau jalan kemana, ya polosan aja, pake skincare aja, karena wajah saya memang sensitif dan gampang jerawatan. Sampai akhirnya saya harus terjun ke dunia nyata (baca: dunia kerja), dimana seseorang tidak hanya dinilai dari seberapa encer otaknya untuk mendapatkan pekerjaan, tapi juga bagaimana penampilannya… Kemudian, saya pun mulai mengenal bedak, lipstik, eye shadow, dan juga blush on; yang kalau sekarang pun yang bertahan hanya lipstik saja. Haha 😂

**Oh ya, saya kuliahnya di Fakultas Psikologi ya… dan ngelamar kerjanya seputar HR Admin, jadi ya penampilan memang penting sih. Untuk bidang kerja lain, bisa jadi penampilan bukan suatu pertimbangan yang berarti.**

Baiklah, kembali ke cerita… Selanjutnya, dengan pandangan yang seperti itu, hasrat untuk neko-neko dengan penampilan berkaitan dengan rambut pun nyaris nol. Sebagai wanita, saya merasa prima memegang rekor tidak melakukan perawatan apapun di salon nyaris 8 tahun. Bukan perawatan yang aneh-aneh lho, tapi segala perawatan, bahkan untuk potong rambut saja saya lakukan sendiri saja di rumah…

Saya merasa baik-baik saja kok ga ke salon selama itu… sampai akhirnya takdir penuaan dan komentar suami membuat saya akhirnya membuat janji di salon setelah hampir 8 tahun itu… Dan jujur, rasanya ini kaya pertama kali, karena sebelumnya kalo ke salon ya cuma cuci dan gunting rambut saja, ga pernah 'aneh-aneh'.

Yup, kali ini saya mau mengecat rambut pemirsah! Karena uban saya mulai bertebaran dan suami mulai menganggap itu sebagai sesuatu yang harus dicarikan solusi… Jadi, ya gimana lagi, akhirnya setelah sekian lama bimbang, akhirnya saya pun memantapkan hati untuk mengecat rambut saya untuk pertama kali! Dengan mengesampingkan ketakutan saya akan rambut kering, rontok, rusak, and you name it!

Bagi teman-teman yang sudah bisa ke salon, tulisan ini mungkin so cheesy ya… kenapa juga capek-capek ditulis di blog gitu. Tapi, secara ini hal baru dalam hidup saya, dan tidak memungkinkan pun ada orang-orang seperti saya yang juga galau membayangkan rambutnya akan dicat, ya saya memiliki tanggung-jawab moral untuk menulisnya… 😂

So, kita langsung aja ke ceritanya ya… **Ini sih udah kepanjangan intro kan ya…**

💡 Persiapan: Menentukan Warna Rambut dan Salon. Sebagai seorang yang belum pernah mewarnai rambut, pengalaman pertama ini sedikit membuat saya gamang. Takut rambut rusak lah, takut warnanya ga cocok lah… banyak pokoknya yang menjadi pertimbangan. Karena itu, saya pun banyak sekali mencari informasi tentang seluk beluk mewarnai rambut.

Dari apa yang saya baca, kemudian saya setuju dengan satu artikel yang menyebutkan bahwa menyerahkan perihal ini (mewarnai rambut) ke salon memiliki risiko yang lebih kecil, karena mereka jelas lebih kompeten dan memiliki akses yang lebih luas dengan berbagai produk untuk permasalahan kulit kepala dan rambut saya.

OK, bungkus! Tapi, tidak sampai di situ saja… Saya masih skeptis… Masih pilah-pilih salonnya juga, masih ragu juga, "Gimana kalo salonnya ga profesional?" Ini mungkin pikiran parno aja ya. Tapi harap dimaklumi, pengalaman terakhir saya itu adalah di sebuah salon kecil di sebuah daerah (sebut saja) pedalaman, jadi ya ga bisa dibandingin dengan kota ya…

Dan karena demikian skeptis dan parno, setelah pindah kerja ke Lampung yang notabene cukup kota, saya masih ragu juga!

Sampai akhirnya saya berlibur ke Jogja pada Januari 2019 kemarin, saya pun kembali googling salon-salon yang recommended di sana dan akhirnya memutuskan mencoba Chandra Gupta Salon yang berlokasi di Ambarukmo Plaza.

Salah satu alasan saya memilih Chandra Gupta adalah karena salon ini menyediakan diagnosa Kerastase untuk menganalisa permasalahan spesifik rambut kita. Dan saya yang punya masalah rambut rontok, berketombe, dan kadang jerawatan ini jelas membutuhkan itu, untuk yakin bahwa pada saat diwarnai rambut saya mendapatkan perawatan yang memadai. **Oh ya, di Jogja ada juga New Topsy Salon yang juga bekerjasama dengan Kerastase.**

Lalu, untuk warna sendiri… saya mencari referensi dari Pinterest saja dan disesuaikan dengan preferensi serta kebutuhan; yaitu gelap (supaya tidak banyak menimbulkan pro dan kontra 😂) dan juga tetap stunning! Jadi, saya pun memilih warna cenderung brunnete, karena menurut saya warna ini lebih stunning dibandingkan coklat.

Warna pilihan saya. Sumber: Pinterest

💡 Langkah Diagnosa Kerastase. Ternyata Diagnosa Kerastase itu simpel sekali sodara-sodara. Sesimpel, mbak-mbak salonnya menempelkan alat ke kulit kepala kita untuk melihat kondisinya dengan jelas, semacam di-zoom gitu. Waktu yang dibutuhkan juga singkat saja, palingan 5 menit… atau 10 menit lah, sama mbaknya jelasin kondisi kulit kepala dan rambut kita, sembari memberikan rekomendasi produk Kerastase yang mihil itu, hihi 😅

Dari haril diagnosa sendiri, ternyata kulit kepala saya itu memang sensitif! Terlihat dari gambar kulit kepala saya kulitnya tipis dan kemerahan, dan kondisi itulah yang kemudian ditengarai sebagai penyebab ketombe serta jerawat di kulit kepala yang berdampak pada kerontokan.

Saya sungguh amazed pada saat mbaknya menjelaskan dan memperlihatkan kondisi kulit kepala saya. I was like, "Ya ampun, ternyata bukan cuma kulit wajah aja yang sensitif, kulit kepala juga sensitif toh…" Dilanjutkan kan dengan, kagetnya saya tahu berapa harga produk Kerastase itu, yang untung saja bisa saya sembunyikan dari mbaknya. Ya harap maklum teman-teman, saya super awam soal dunia persalonan seperti ini 😅.

Saya lupa sih foto-foto pas diagnosa, saking tegangnya pecah telor pergi ke salon setelah 7 tahun lebih. Tapi, kalo teman-teman penasaran, ya coba aja… Diagnosanya gratis kok, hanya produknya aja yang bayar.

💡 Pewarnaan Rambut. Setelah diagnosa, berhubung kulit kepala saya sensitif, maka dianjurkan untuk diaplikasikan tonik terlebih dahulu sebelum proses pewarnaan. Jadi, secara lengkap langkah pewarnaan rambut saya waktu itu adalah:

  1. Aplikasi tonik rambut. Lamanya kurang lebih 10 menit, karena menunggu kulit kepala benar-benar kering, bahkan sampai pake hair dryer untuk memastikan rambut kering.
  2. Pewarnaan bagian batang. Dalam kondisi rambut kering, kemudian diaplikasikanlah si krim pewarna rambut dari batang hingga ujung rambut. Dan karena untuk menutup uban, kemudian jarak pemberian warnanya dengan akar rambut diminimalkan. Proses ini memakan waktu kurang lebih 40 menit; 10 menit aplikasi dan 30 menit menunggu krim pewarna meresap ke dalam batang rambut. Rambut saya juga sempat dipanaskan sedikit untuk membantu meresapkan krim pewarna tadi.
  3. Pewarnaan bagian akar. Caranya sama dengan bagian batang, hanya saja saya perhatikan konsentrasi krimnya berbeda, jadi dioleskan saja dari akar sambut hingga batang rambut yang belum diwarnai tadi. Setelah itu, tunggu kembali kurang lebih 30 menit.
  4. Keramas. Keramasnya 2 kali, mungkin untuk meastikan tidak ada sisa krim pewarna yang tertinggal. Pada saat keramas ini, diaplikasikan juga conditioner dan vitamin rambut.
  5. Terakhir, ditata deh. Karena saya minta rambutnya dirapiin sekalian, ini termasuk gunting rambut dan blow.
Lumayan panjang ya… Saya aja sampai siap-siap beli roti dulu buat bekal, karena dari awal pas bikin janji dibilang mbaknya bakalan makan waktu 2 sampai 3 jam dan bakalan ngelewatin jam makan siang.

💡 Pasca Pewarnaan. Jadi… bagaimana sih bedanya rambut diwarnain sama enggak? Lebih preferable mana?

Jadi, jika disimpulkan, menurut pengalaman saya, pewarnaan rambut itu ada plus dan minusnya, di antaranya:
  • Yes, warna rambut memang lebih stunning! Dan saya ga perlu riweuh dengan uban ataupun komentar suami, hehe 😁
  • Rambut sedikit lebih kering. Pas dikeramasin, mbaknya bilang, "Rambutnya diwarnain tapi masih lembut lho… biasanya kalo sering diwarnain rambutnya jadi kering dan kaku mbak…" Jadi, ya saya menyimpulkan, semakin sering diwarnai, memang rambut akan makin kering. Ini rambut saya menurut mbaknya masih lembut ya karena memang baru pertama kali diwarnain kan. 
  • Wajib merawat rambut lebih intensif agar kesehatannya terjaga. Kalau saya sih sebatas conditioner, vitamin rambut, dan tonik. 
  • Perhatikan produk-produk perawatan rambut yang kita gunakan. Beberapa produk, menurut hair stylist saya waktu itu, tidak bersahabat untuk rambut. Semisal, yang di-highlight adalah shampo anti ketombe! Menurut mereka, shampo anti ketombe itu haram hukumnya untuk rambut yang diwarnai, akan merusak warna…
Jadi, kalau memang teman-teman berniat mewarnai rambut, apapun alasannya ya go ahead, cuma saran saya, jangan lupa memberikan perhatian yang lebih kepada rambut setelahnya. Vitamin rambut dan conditioner is a must! Supaya rambut kita tetap sehat dan tampil cantik…

💡 Biaya Pewarnaan Rambut di Chandra Gupta Salon Jogja. OK, sebagai newbie dalam hal seperti ini, ini nih yang bikin saya paling shock! Haha 😂. Tapi, please don't be intimidating dulu ya, ini sih kayaknya saya yang cupu aja kok…

Cat rambut L-XL*Rp. 950.000,-
Gunting rambut by Ardi, keramas dan blowRp. 270.000,-
Tonik rambut (1 ampul)Rp. 127.000,-
Vitamin rambutRp. 175.000,-
Total± Rp. 1.522.000,-

Untuk tonik, vitamin dan keramas semua menggunakan produk Kerastase, makanya lumayan yah harganya… Sebenarnya bisa kok minta pake produk yang lebih ekonomis, ini sih saya aja yang lemah ketika berhadapan sama masalah rambut. Lemah karena cinta banget sama rambut, plus parno rambut ini akan rusak gara-gara diwarnain 😅.

Eh, tapi ini hitungannya ekonomis banget ding ya… secara kan ke salonnya terakhir lebih dari 7 tahun lalu, hitung aja deh per bulannya berapa… **ini menghibur diri sendiri**

Over all… saya puas sih dengan pelayanan Chandra Gupta Salon Jogja ini. Hair stylist, asistennya, sampai dengan mbak kasirnya sangat ramah. Hasil coloring-nya juga memuaskan, mereka bisa menerjemahkan foto yang saya berikan dengan baik… Cuma tinggal kasih highlight dikit dan hasilnya akan lebih stunning

So, tahun ini atau tahun depan kalo liburan ke Jogja lagi, mau lah mampir kesini lagi… **sambil menunggu rasa bersalahnya sedikit mereda**

***

Yah, demikianlah cerita pengalaman saya bertandang ke Chandra Gupta Salon Jogja yang berlokasi di Ambarukmo Plaza untuk mewarnai rambut saya, perdana! Mungkin teman-teman juga punya pengalaman di sana atau pengalaman mewarnai rambut? Share yuk!

With Love,
Nian Astiningrum
-end-

16 comments :

Hai! Terima-kasih sudah membaca..
Silakan tinggalkan komentar atau pertanyaan disini atau silakan DM IG @nianastiningrum for fastest response ya ;)